Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 3

Riono Dharmawan NIM : 1710611216


Putri Azzuri NIM : 1710611222
Fikhri Syafarulloh NIM : 1710611091

ANALISIS TERHADAP PUTUSAN NO. 5-G-2015-PTUN-BL

A. Kasus Posisi
1. Bahwa Penggugat adalah suatu Perseroan yang didirikan dengan berdasarkan Undang-
Undang Negara Republik Indonesia, yang Anggaran Dasarnya sebagaimana tersebut di
atas, dimana salah satu kegiatan usahanya adalah bergerak dibidang perkebunan dengan
menanam tanaman tebu ;
2. Bahwa dalam rangka mengembangkan kegiatan usaha yang dijalankan dan sekaligus
mendukung program pemerintah dibidang swasembada gula, untuk itu Penggugat
membutuhkan ketersediaan lahan dalam jumlah yang cukup luas, dan untuk memenuhi
kebutuhan lahan tersebut maka melalui Surat Tanggal 17 Juli 2006 Nomor 04/NOT-
CA/VII/2006 Penggugat mengajukan permohonan Izin Lokasi kepada Pemerintah Daerah
Kabupaten Way Kanan, atas bidang tanah yang terletak di Kampung Negeri Besar,
Kampung Tiuh Baru, Kampung Kali Awi dan Kampung Kiling-Kiling, Kecamatan
Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung, seluas lebih kurang 4.650 Ha
untuk selanjutnya disebut Areal 4.650 Ha, sebagaimana dimaksud dalam Peta Bidang
Tanah Nomor 2/2001 tanggal 12 Februari 2001 yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional Provinsi Lampung;
3. Bahwa dengan Surat Keputusan Bupati Way Kanan tanggal 13 September 2006 Nomor
141/B.103/01-WK/HK/2006 Tentang Pemberian Izin Lokasi Kepada PT. Bumi Madu
Mandiri, Penggugat telah memperoleh Izin Lokasi atas areal 4.650 Ha, yang terletak di
Kampung Negeri Besar, Kampung Kali Awi, Kampung Tiuh Baru dan Kampung Kiling-
Kiling, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung,
sebagaimana dimaksud dalam Peta Bidang Tanah Nomor 2/2001 tanggal 12 Februari
2001 yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Lampung;
4. Bahwa salah satu dasar Bupati Way Kanan menerbitkan Izin Lokasi atas areal 4.650 Ha
kepada Penggugat tersebut adalah Berita Acara Rapat Permasalahan Tanah PTPN VII
Unit Usaha Bunga Mayang tanggal 19 Januari 2001 yang ditandatangani oleh Asisten I
Sekda Provinsi Lampung mewakili Gubernur Lampung, Kakanwil BPN Provinsi
Lampung, Tergugat, Bupati Tulang Bawang, Bupati Way Kanan, dan Direksi PT.
Perkebunan Nusantara VII (Persero), yang mana dalam rapat tersebut antara lain
menyetujui dan memutuskan menerima hasil pengukuran yang dilakukan oleh Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Lampung atas areal bidang tanah yang
dipermasalahkan yaitu seluas 6.655 Ha, dimana seluas 2.005 Ha sesuai Peta Bidang
Nomor 1/2001 tanggal 12 Februari 2001 masuk wilayah Kabupaten Lampung Utara, dan
seluas 4.650 Ha sesuai Peta Bidang Nomor 2/2001 tanggal 12 Februari 2001 masuk
dalam wilayah Kabupaten Way Kanan ;
5. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 1233 Jo. Pasal 1313 Jo. Pasal 1320 Jo. Pasal 1338 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, maka kesepakatan yang tertuang dalam Berita Acara
Rapat Permasalahan Tanah PTPN VII Unit Usaha Bunga Mayang tanggal 19 Januari
2001 tersebut berlaku sebagai Undang-Undang bagi mereka yang membuatnya, yang
berarti Tergugat harus tunduk dan patuh pada apa yang sudah diputuskan dalam rapat
tanggal 19 Januari 2001 dimaksud, karena segala apa yang dilakukan oleh Tergugat yang
bertentangan dengan isi keputusan rapat tanggal 19 Januari 2001 tersebut adalah tidak sah
karena bertentangan dengan hukum ; ----------------------------------------------------------
6. Bahwa sebagai tindak lanjut dari diterbitkannya Izin Lokasi tanggal 13 September 2006
Nomor 141/B.103/01-WK/HK/2006, dengan didampingi Tim Wasdal Kabupaten Way
Kanan, Penggugat telah melakukan pembayaran uang ganti kerugian kepada 3.273 orang
anggota Masyarakat Adat Marga Buay Pemuka Bangsa Raja yang bertempat tinggal di
Kampung Kali Awi, Kampung Negeri Besar, Kampung Tiuh Baru dan Kampung Kiling-
Kiling, Kecamatan Negeri Besar, dan anggota Masyarakat Adat Marga Buay Pemuka
Pangeran Ilir yang bertempat tinggal di Kampung Negara Batin, Kampung Srimenanti
serta Kampung Kartajaya, Kecamatan Negara Batin, terhadap tanah seluas lebih kurang
4.635 Ha (seluas 15 Ha inclave Jalur Pipa Gas Negara) sebagaimana dimaksud dalam
Peta Bidang Nomor 2/2001 Tanggal 12 Februari 2001, termasuk didalamnya bidang
tanah seluas 439,42 Ha (dikenal Areal 461 Ha) yang termasuk didalam Objek Surat
Keputusan Tata Usaha Negara Nomor B/23/01-LU/HK/2014 tanggal 06 Januari 2014
tersebut, hal mana lebih jelas terlihat dalam Peta Bidang Tanah Nomor 4/2012 tanggal 28
Maret 2012 Jo. Peta Bidang Tanah Nomor 6/2014 tanggal 15 Juli 2014 yang diarsir dan
diberi inisial huruf A, yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi Lampung, dan juga melakukan pembayaran uang ganti kerugian tanam tumbuh
(tanaman keras) kepada 78 Orang pemilik tanam tumbuh (tanaman keras) yang ada diatas
bidang tanah seluas lebih kurang 4.635 Ha dimaksud, dengan perincian sebagai berikut :
a. 968 Akta Pelepasan Hak Dan Pemberian Uang Ganti Kerugian yang diuraikan dalam
Berita Acara Rekap Penandatanganan Akta Pelepasan Hak Dan Pemberian Uang
Ganti Kerugian tanggal 12 Januari 2007 yang dibuat dan ditandatangani oleh Notaris
yang membuat Akta Pelepasan Hak, Erlan, S.Sos selaku Camat Kecamatan Negeri
Besar, Santoni selaku Kepala Kampung Negeri Besar, dan Drs. Sulpakar, MM, Amir
Hamzah, SH, Ir. Kusarwono, MT, Sutrisno, S.IP, MM, Ir. Zailani Bura, MM,
Leaderwan, SH, MH, kesemuanya dalam kapasitas sebagai Tim Wasdal Kabupaten
Way Kanan berdasarkan Surat Perintah Tugas tanggal 15 Desember 2006 Nomor
1401/SPT/621/01-WK/2006 dan Surat Perintah Tugas Nomor 1401/SPT/06/01-
WK/2007 tanggal 09 Januari 2007, atas bidang tanah seluas 1.570,82 Ha, yang
terletak di Kampung Negeri Besar, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way
Kanan ;
b. 696 Akta Pelepasan Hak Dan Pemberian Uang Ganti Kerugian yang diuraikan dalam
Berita Acara Rekap Penandatanganan Akta Pelepasan Hak Dan Pemberian Uang
Ganti Kerugian tanggal 12 Januari 2007 yang dibuat dan ditandatangani oleh Notaris
yang membuat Akta Pelepasan Hak, Erlan, S.Sos selaku Camat Kecamatan Negeri
Besar, Samsuddin selaku Kepala Kampung Tiuh Baru, dan Drs. Sulpakar, MM, Amir
Hamzah, SH, Ir. Kusarwono, MT Sutrisno, S.IP, MM, Ir. Zailani Bura, MM,
Leaderwan, SH, MH, kesemuanya dalam kapasitas sebagai Tim Wasdal Kabupaten
Way Kanan berdasarkan Surat Perintah Tugas tanggal 15 Desember 2006 Nomor
1401/SPT/621/01-WK/2006 dan Surat Perintah Tugas Nomor 1401/SPT/06/01-
WK/2007 tanggal 09 Januari 2007, atas bidang tanah seluas 644.46 Ha, yang terletak
di Kampung Tiuh Baru, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan ;
c. 608 Akta Pelepasan Hak Dan Pemberian Uang Ganti Kerugian yang diuraikan dalam
Berita Acara Rekap Penandatanganan Akta Pelepasan Hak Dan Pemberian Uang
Ganti Kerugian tanggal 12 Januari 2007 yang dibuat dan ditandatangani oleh Notaris
yang membuat Akta Pelepasan Hak, Erlan, S.Sos selaku Camat Kecamatan Negeri
Besar, Idris selaku Kepala Kampung Kali Awi, dan Drs. Sulpakar, MM, Amir
Hamzah, SH, Ir. Kusarwono, MT, Sutrisno, S.IP, MM, Ir. Zailani Bura, MM,
Leaderwan, SH, MH, kesemuanya dalam kapasitas sebagai Tim Wasdal Kabupaten
Way Kanan berdasarkan Surat Perintah Tugas tanggal 15 Desember 2006 Nomor
1401/SPT/621/01-WK/2006 dan Surat Perintah Tugas tanggal 09 Januari 2007
Nomor 1401/SPT/06/01- WK/2007, atas bidang tanah seluas 1.145,14 Ha, yang
terletak di Kampung Kali Awi, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan ;
d. 1.017 Akta Pelepasan Hak Dan Pemberian Uang Ganti Kerugian yang diuraikan
dalam Berita Acara Rekap Penandatanganan Akta Pelepasan Hak Dan Pemberian
Uang Ganti Kerugian tanggal 12 Januari 2007 yang dibuat dan ditandatangani oleh
Notaris yang membuat Akta Pelepasan Hak, Erlan, S.Sos selaku Camat Kecamatan
Negeri Besar, M. Noya UKR selaku Kepala Kampung Kiling-Kiling, dan Drs.
Sulpakar, MM, Amir Hamzah, SH, Ir. Kusarwono, MT, Sutrisno, S.IP, MM, Ir.
Zailani Bura, MM, Leaderwan, SH, MH, kesemuanya dalam kapasitas sebagai Tim
Wasdal Kabupaten Way Kanan berdasarkan Surat Perintah Tugas tanggal 15
Desember 2006 Nomor 1401/ SPT/621/01-WK/2006 dan Surat Perintah Tugas
Nomor 1401/SPT/06/01- WK/2007 tanggal 09 Januari 2007, atas bidang tanah seluas
1.273,86 Ha, yang terletak di Kampung Kiling-Kiling, Kecamatan Negeri Besar,
Kabupaten Way Kanan ;
e. 11 Akta Ganti Kerugian Tanam Tumbuh Diatas Areal 4.650 Ha yang diuraikan dalam
Berita Acara Rekap Penandatanganan Akta Pembayaran Uang Ganti Kerugian Tanam
Tumbuh Diatas Areal 4.650 Ha tanggal 12 Januari 2007 yang dibuat dan
ditandatangani oleh Notaris yang melegalisasi Akta Pembayaran Uang Ganti
Kerugian Tanam Tumbuh dimaksud, Erlan, S.Sos selaku Camat Kecamatan Negeri
Besar, Santoni selaku Kepala Kampung Negeri Besar, dan Drs. Sulpakar, MM, Amir
Hamzah, SH, Ir. Kusarwono, MT, Sutrisno, S.IP, MM, Ir. Zailani Bura, MM,
Leaderwan, SH, MH, kesemuanya dalam kapasitas sebagai Tim Wasdal Kabupaten
Way Kanan berdasarkan Surat Perintah Tugas tanggal 15 Desember 2006 Nomor
1401/SPT/621/01-WK/2006 dan Surat Perintah Tugas Nomor 1401/SPT/06/01-
WK/2007 tanggal 09 Januari 2007, terhadap tanam tumbuh yang terdapat di atas
bidang tanah yang terletak di Kampung Negeri Besar, Kecamatan Negeri Besar,
Kabupaten Way Kanan ;
f. 6 Akta Ganti Kerugian Tanam Tumbuh Diatas Areal 4.650 Ha yang diuraikan dalam
Berita Acara Rekap Penandatanganan Akta Pembayaran Uang Ganti Kerugian Tanam
Tumbuh Diatas Areal 4.650 Ha tanggal 12 Januari 2007 yang dibuat dan
ditandatangani oleh Notaris yang melegalisasi Akta Pembayaran Uang Ganti
Kerugian Tanam Tumbuh dimaksud, Erlan, S.Sos selaku Camat Kecamatan Negeri
Besar, Samsuddin selaku Kepala Kampung Tiuh Baru, dan Drs. Sulpakar, MM, Amir
Hamzah, SH, Ir. Kusarwono, MT, Sutrisno, S.IP, MM, Ir. Zailani Bura, MM,
Leaderwan, SH, MH, kesemuanya dalam kapasitas sebagai Tim Wasdal Kabupaten
Way Kanan berdasarkan Surat Perintah Tugas tanggal 15 Desember 2006 Nomor
1401/SPT/621/01-WK/2006 dan Surat Perintah Tugas Nomor 1401/SPT/06/01-
WK/2007 tanggal 09 Januari 2007, terhadap tanam tumbuh yang terdapat di atas
bidang tanah yang terletak di Kampung Tiuh Baru, Kecamatan Negeri Besar,
Kabupaten Way Kanan ;
g. 32 Akta Ganti Kerugian Tanam Tumbuh Diatas Areal 4.650 Ha yang diuraikan dalam
Berita Acara Rekap Penandatanganan Akta Pembayaran Uang Ganti Kerugian Tanam
Tumbuh Diatas Areal 4.650 Ha tanggal 12 Januari 2007 yang dibuat dan
ditandatangani oleh Notaris yang melegalisasi Akta Pembayaran Uang Ganti
Kerugian Tanam Tumbuh dimaksud, Erlan, S.Sos selaku Camat Kecamatan Negeri
Besar, Idris selaku Kepala Kampung Kali Awi, dan Drs. Sulpakar, MM, Amir
Hamzah, SH, Ir. Kusarwono, MT, Sutrisno, S.IP, MM, Ir. Zailani Bura, MM,
Leaderwan, SH, MH, kesemuanya dalam kapasitas sebagai Tim Wasdal Kabupaten
Way Kanan berdasarkan Surat Perintah Tugas tanggal 15 Desember 2006 Nomor
1401/SPT/621/01-WK/2006 dan Surat Perintah Tugas tanggal 09 Januari 2007
Nomor 1401/SPT/06/01-WK/2007, terhadap tanam tumbuh yang terdapat di atas
bidang tanah yang terletak di Kampung Kali Awi, Kecamatan Negeri Besar,
Kabupaten Way Kanan ; -------------29 Akta Ganti Kerugian Tanam Tumbuh Diatas
Areal 4.650 Ha yang diuraikan dalam Berita Acara Rekap Penandatanganan Akta
Pembayaran Uang Ganti Kerugian Tanam Tumbuh Diatas Areal 4.650 Ha tanggal 12
Januari 2007 yang dibuat dan ditandatangani oleh Notaris yang melegalisasi Akta
Pembayaran Uang Ganti Kerugian Tanam Tumbuh dimaksud, Erlan, S.Sos selaku
Camat Kecamatan Negeri Besar, M. Noya UKR selaku Kepala Kampung
KilingKiling, dan Drs. Sulpakar, MM, Amir Hamzah, SH, Ir. Kusarwono, MT,
Sutrisno, S.IP, MM, Ir. Zailani Bura, MM, Leaderwan, SH, MH, kesemuanya dalam
kapasitas sebagai Tim Wasdal Kabupaten Way Kanan berdasarkan Surat Perintah
Tugas tanggal 15 Desember 2006 Nomor 1401/SPT/621/01-WK/2006 dan Surat
Perintah Tugas Nomor 1401/SPT/06/01-WK/2007 tanggal 09 Januari 2007, terhadap
tanam tumbuh yang terdapat di atas bidang tanah yang terletak di Kampung Kiling-
Kiling, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan ;
7. Bahwa untuk mengelola dan memanfaatkan bidang tanah seluas 4.635 Ha tersebut,
termasuk didalamnya bidang tanah seluas 439,42 Ha (dikenal Areal 461 Ha) yang
termasuk didalam Objek Surat Keputusan Tata Usaha Negara Nomor B/23/01-
LU/HK/2014 tanggal 06 Januari 2014 tersebut, hal mana lebih jelas terlihat dalam Peta
Bidang Tanah Nomor 4/2012 tanggal 28 Maret 2012 Jo. Peta Bidang Tanah Nomor
6/2014 tanggal 15 Juli 2014 yang diarsir dan diberi inisial huruf A, yang dikeluarkan oleh
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Lampung, Penggugat telah
memiliki Perizinan yang sepatutnya dimiliki oleh Perusahaan Pengelola Perkebunan,
sebagaimana itu tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Way Kanan Nomor B.10/04-
WK/ HK/2010 tanggal 19 Februari 2010 Tentang Pemberian Izin Usaha Perkebunan
Untuk Budidaya (IUP-B) kepada PT. Bumi Madu Mandiri seluas 4.650 Ha dengan jenis
Tanaman Tebu, untuk tanah sebagaimana dimaksud dalam Peta Bidang Tanah Nomor
2/2001 tanggal 12 Februari 2001 tersebut, dan Surat Persetujuan Bupati Way Kanan
tanggal 02 Juli 2014 Nomor 525/355/III.04-WK/ HK/2014 Tentang Diversifikasi Usaha
PT. Bumi Madu Mandiri dari jenis Tanaman Tebu menjadi jenis Tanaman Tebu seluas
3.935 Ha dan Tanaman Kelapa Sawit seluas 700 Ha ;
8. Bahwa pada awal Tahun 2012 telah terjadi persengketaan antara Penggugat dengan PT.
Perkebunan Nusantara VII (Persero) terhadap areal 461 Ha, dimana PT. Perkebunan
Nusantara VII (Persero) mengklaim bahwa areal 461 Ha masuk dalam Peta Bidang Tanah
Nomor 1/2001 yang berarti masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Lampung
Utara, sedangkan Penggugat bertahan pada Izin Lokasi yang dikeluarkan oleh Bupati
Way Kanan, dimana areal 461 Ha merupakan bagian dan satu kesatuan yang tak
terpisahkan dengan Areal 4.650 Ha sebagaimana dimaksud dalam Peta Bidang Tanah
Nomor 2/2001 tanggal 12 Februari 2001 Jo. Peta Bidang Tanah Nomor 4/2012 tanggal 28
Maret 2012 tersebut, dan terhadap persengketaan tersebut telah diambil beberapa langkah
penyelesaian, yaitu:
a. Bahwa pada tanggal 11 Mei 2012 Bupati Way Kanan di undang oleh Jaksa Agung
Muda Tata Usaha Negara selaku Jaksa Pengacara Negara sebagai kuasa dari PT.
Perkebunan Nusantara VII (Persero) di Kantor Kejaksaan Agung Jakarta guna
membahas permasalahan tanah yang terjadi antara Penggugat dan PT. Perkebunan
Nusantara VII (Persero), yang hasilnya tertuang dalam Notulen Rapat tanggal 11
Mei 2012, yang intinya Bupati Way Kanan diminta oleh Jaksa Agung Muda Tata
Usaha Negara selaku Jaksa Pengacara Negara sebagai kuasa dari PT. Perkebunan
Nusantara VII (Persero) untuk memfasilitasi pertemuan antara PT. Perkebunan
Nusantara VII (Persero) dengan Penggugat dalam rangka mencari solusi
penyelesaian masalah melalui musyawarah ;
b. Bahwa pada tanggal 21 Mei 2012 Bupati Way Kanan memfasilitasi pertemuan
antara PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) dengan Penggugat di Jakarta,
guna mencari solusi penyelesaian masalah melalui musyawarah, dan dalam
pertemuan tersebut disepakati.
9. Bahwa pada tanggal 27 Oktober 2014 Penggugat mendapat Surat Panggilan (Relaas)
Nomor. 08/Pdt.G/2014/PN.BU dari Pengadilan Negeri Blambangan Umpu, dengan
melampiran Surat Gugatan dari PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) tanggal 25
September 2014, dimana dalam surat Gugatan PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero)
tersebut pada halaman 1 angka 1 ada menyebutkan tanah Objek Gugatan seluas 3.869 Ha
di sebelah selatan berbatasan dengan Way Papan Balak dan lahan PT. Perkebunan
Nusantara VII (Persero) yang terletak di Desa Negara Tulang Bawang, Desa Sukadana
Udik, Desa Sukadana Ilir dan Desa Haduyang Ratu (saat ini masih proses penerbitan
HGU dan telah terbit Izin Lokasi Nomor B/23/01-LU/HK/2014) ;
10. Bahwa sejak tanggal 27 Oktober 2014 itulah Penggugat baru mengetahui adanya Surat
Keputusan Tata Usaha Negara Nomor B/23/01-LU/HK/2014 tanggal 06 Januari 2014
Tentang Pemberian Izin Lokasi Seluas 2.500 Hektar Untuk Perkebunan Tebu Kepada PT.
Perkebunan Nusantara VII (Persero) Di Desa Negara Tulang Bawang, Sukadana Udik,
Sukadana Ilir, Haduyang Ratu dan Tanah Abang, Kecamatan Bunga Mayang yang
diterbitkan oleh Tergugat ;
11. Bahwa dengan surat tanggal 08 Desember 2014 Nomor. 02/BMM-DIR/XII/2014
Penggugat telah mengajukan keberatan kepada Tergugat terkait diterbitkannya Surat
Keputusan Tata Usaha Negara Nomor B/23/01-LU/HK/2014 tanggal 06 Januari 2014;
12. Bahwa dengan surat tanggal 31 Desember 2014 Nomor: 100/681/01-WK/2014 Bupati
Way Kanan mengajukan keberatan kepada Tergugat dan meminta Tergugat untuk
meninjau kembali Surat Keputusan Tata Usaha Negara tanggal 06 Januari 2014 Nomor:
B/23/01-LU/HK/2014, dengan mengeluarkan areal 461 Ha yang masuk dalam wilayah
Kabupaten Way Kanan dan telah diterbitkan Izin Lokasi sebagaimana dimaksud dalam
Surat Keputusan Bupati Way Kanan tanggal 13 September 2006 Nomor: 141/B.103/01-
WK/HK/2006 ;
13. Bahwa dengan Surat tanggal 13 Januari 2015 Nomor: 100/13/01-LU/2015 Tergugat telah
mengundang rapat Penggugat terkait keberatan yang disampaikan oleh Penggugat dan
Bupati Way Kanan sebagaimana diuraikan dalam angka 11 dan angka 12 diatas pada
tanggal 14 Januari 2015, dimana dalam rapat tersebut tidak ada sikap tegas dari Tergugat
untuk membatalkan atau untuk meninjau kembali Surat Keputusan Tata Usaha Negara
Nomor: B/23/01-LU/HK/2014 tanggal 06 Januari 2014 tersebut ;
14. Bahwa dengan tidak adanya ketegasan sikap Tergugat untuk membatalkan atau meninjau
kembali Surat Keputusan Tata Usaha Negara Nomor: B/23/01-LU/ HK/2014 tanggal 06
Januari 2014 tersebut jelas bertentangan dengan kewajiban hukum Tergugat, mengingat
a. Tergugat mengetahui dengan benar batas Peta Bidang Tanah Nomor: 1/2001 seluas
2.005 Ha yang masuk dalam wilayah Kabupaten Lampung Utara, dengan Peta Bidang
Tanah Nomor 2/2001 seluas 4.650 Ha yang masuk dalam wilayah Kabupaten Way
Kanan, karena pada saat pemisahan dua bidang tanah tersebut Tergugat sebagai
pelaku dan turut serta secara aktif dalam pelaksanaannya, sebagaimana itu terbukti
dari Berita Acara Rapat Permasalahan Tanah PTPN VII Unit Usaha Bunga Mayang
tanggal 19 Januari 2001 yang ditandatangani oleh Asisten I Sekda Provinsi Lampung
mewakili Gubernur Lampung, Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi Lampung, Tergugat, Bupati Tulang Bawang, Bupati Way Kanan dan PT.
Perkebunan Nusantara VII (Persero) ;
b. Tergugat mengetahui dengan benar bahwa areal 4.650 Ha sebagaimana dimaksud
dalam Peta Bidang Tanah Nomor: 2/2001 yang masuk dalam wilayah Kabupaten
Way Kanan telah diterbitkan Izin Lokasi atas nama Penggugat oleh Bupati Way
Kanan sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Way Kanan tanggal 13
September 2006 Nomor: 141/ B.103/01-WK/HK/2006, karena pada waktu timbul
permasalahan antara Penggugat dan PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) terkait
areal 461 Ha yang merupakan bagian dan satu kesatuan tak terpisahkan dengan areal
4.650 Ha, Penggugat ikut terlibat dalam penyelesaiannya ;
c. Tergugat mengetahui dengan benar batas Peta Bidang Tanah Nomor 1/2001 seluas
2.005 Ha yang masuk dalam wilayah Kabupaten Lampung Utara, dengan batas Peta
Bidang Tanah Nomor: 2/2001 seluas 4.650 Ha yang masuk dalam wilayah Kabupaten
Way Kanan, karena pada saat pelaksanaan pengembalian batas antara Peta Bidang
Tanah Nomor: 1/2001 dengan Peta Bidang Tanah Nomor: 2/2001 yang dilakukan
oleh Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Lampung pada tanggal 05
Juni 2012 dimana Tergugat ikut serta dalam pelaksanaannya, yang hasilnya
dipaparkan pada tanggal 06 Juni 2012 di Ruang Rapat Utama Pemda Kabupaten Way
Kanan, paparan dimaksud disampaikan oleh Saudara Ir. Yunisaf Zahri Nuzahar
Kepala Bidang Survei, Pengukuran dan Pemetaan Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Lampung selaku penangung jawab pelaksanaan pengembalian
batas antara Peta Bidang Tanah Nomor: 1/2001 dengan Peta Bidang Tanah Nomor:
2/2001, dengan dihadiri oleh Kapolres Way Kanan, Dandim Way Kanan, Asisten I
Sekda Kabupaten Way Kanan, Kapolres Lampung Utara, Dandim Lampung Utara,
Kajari Lampung Utara, Asisten I Sekda Kabupaten Lampung Utara, Pejabat yang
mewakili Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Way Kanan, Pihak yang mewakili
PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero), dan Pihak yang mewakili Penggugat, yang
pada akhirnya berkesimpulam bahwa letak areal 461 Ha berada dalam Peta Bidang
Nomor: 2/2001 yang masuk dalam wilayah Kabupaten Way Kanan
15. Bahwa perbuatan Tergugat dengan menerbitkan Surat Keputusan Tata Usaha Negara
Nomor: B/23/01-LU/HK/2014 tanggal 06 Januari 2014 tersebut jelas bertentangan
dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik sebagaimana diatur dalam Pasal 3
Undang-Undang Nomor: 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, dimana dalam Pasal 3 tersebut
ditegaskan bahwa asas kepastian hukum merupakan salah satu Asas-Asas Umum
Pemerintahan yang Baik, sementara apa yang dilakukan Tergugat dengan menerbitkan
Surat Keputusan Tata Usaha Negara tanggal 06 Januari 2014 Nomor: B/23/01-
LU/HK/2014 tersebut, justru menimbulkan ketidakpastian hukum bidang tanah yang
mana yang masuk dalam wilayah Kabupaten Way Kanan, dan bidang tanah yang mana
yang masuk dalam wilayah Kabupaten Lampung Utara, padahal kepastian hukum itu
sendiri sudah tercipta dengan adanya Keputusan Rapat tanggal 19 Januari 2001 dan
dengan adanya pengembalian batas antara Peta Bidang Tanah Nomor: 1/2001 dengan
Peta Bidang Tanah Nomor: 2/2001 sebagaimana telah diuraikan dalam angka 15 huruf a
dan huruf c tersebut diatas ;
16. Bahwa dengan tidak adanya ketegasan sikap Tergugat untuk membatalkan atau meninjau
kembali Surat Keputusan Tata Usaha Negara Nomor: B/23/01-LU/ HK/2014 tanggal 06
Januari 2014 tersebut, sekalipun untuk itu telah diajukan keberatan baik oleh Penggugat
maupun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan, telah membuktikan bahwa
Tergugat lalai untuk memenuhi kewajiban hukumnya sebagaimana telah diuraikan diatas,
dan perbuatan Tergugat tersebut jelas bertentangan dengan asas-asas umum
Pemerintahan yang baik sebagaimana diatur dalam Pasal 53 ayat (2) Undang-undang
Nomor: 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor: 5 Tahun 1986
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara ;
17. Bahwa yang dimaksud dengan Tergugat telah bertentangan dengan asas-asas umum
Pemerintahan yang baik adalah dimana Tergugat tidak konsisten dalam menyikapi batas
Peta Bidang Tanah Nomor: 1/2001 seluas 2.005 Ha yang masuk dalam Kabupaten
Lampung Utara, dan batas Peta Bidang Tanah Nomor 2/2001 seluas 4.650 Ha yang
masuk dalam Kabupaten Way Kanan, dimana dalam satu waktu tertentu Tergugat
mengakui areal 461 Ha masuk dalam wilayah Kabupaten Way Kanan sebagaimana hal
tersebut telah diuraikan dalam angka 14 huruf c, sedangkan dilain waktu tertentu
Tergugat mengakui areal 461 Ha masuk dalam wilayah Kabupaten Lampung Utara
terbukti Tergugat telah menerbitkan Surat Keputusan Tata Usaha Negara Nomor:
B/23/01-LU/HK/2014 tanggal 06 Januari 2014 tersebut, dimana dalam Surat Keputusan
Tata Usaha Negara tanggal 06 Januari 2014 Nomor: B/23/01-LU/HK/2014 tersebut areal
461 Ha termasuk didalamnya, dan sikap Tergugat semacam itu jelas menimbulkan
ketidakpastian hukum dan sangat merugikan Penggugat ;
18. Bahwa Gugatan Penggugat masih dalam tenggang waktu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 55 Undang-Undang Nomor: 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara ;

B. Para Pihak Yang Bersengketa


- Penggugat: PT. BUMI MADU MANDIRI diwakili oleh kuasanya yaitu CHAIRUL
ANOM, S.H.

- Tergugat:
1. BUPATI LAMPUNG UTARA. Dalam hal ini memberi kuasa kepada : M. Ridho,
SH. MH, Frans Handrajadi, SH, Yormel, SH, Hendri, SH. MH, Mohd. Abberor,
SH ; (TERGUGAT)
2. PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PTPN VII). Diwakili oleh
Kusumandaru, NS dan memberi kuasa kepada: Sri Nenda Singarimbun, S.H ;
Eddy Taufik, S.H, Jumiyati, S.H, A. Jaka Mirdinata, S.H, Jhon Iwan Kurniawan,
S.H ; Rozali Umar, S.H, Nazarudin Mansyuri, S.H. Dan memberikan Kuasa
kepada Sri Harijati. P, SH. MH ; Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor:
HPR/SKK/09/2015, tanggal 23 Februari 2015, yang selanjutnya disubstitusikan
kepada : Taufan Zakaria, SH. MM, Yusna Adia, SH. MH, Armansyah Lubis, SH.
MH, Budi Raharto, SH, Elza Oriza, SH, Verra Wellyana, SH ; (TERGUGAT II
INTERVENSI)
C. Objek Sengketa
Keputusan Bupati Lampung Utara Nomor B/23/01-LU/HK/2014 Tentang Pemberian Izin
Lokasi Seluas 2.500 Hektar Untuk Perkebunan Tebu Kepada PT. Perkebunan Nusantara
VII (Persero) Di Desa Negara Tulang Bawang, Sukadana Udik, Sukadana Ilir, Haduyang
Ratu dan Tanah Abang, Kecamatan Bunga Mayang tanggal 06 Januari 2014.
D. Intisari Gugatan
Dalam Penundaan :
1. Mengabulkan Permohonan Penundaan ; Menunda pelaksanaan Keputusan Bupati
Lampung Utara Nomor: B/23/01-LU/ HK/2014 Tentang Pemberian Izin Lokasi
Seluas 2.500 Hektar Untuk Perkebunan Tebu Kepada PT. Perkebunan Nusantara VII
(Persero) Di Desa Negara Tulang Bawang, Sukadana Udik, Sukadana Ilir, Haduyang
Ratu dan Tanah Abang, Kecamatan Bunga Mayang tanggal 06 Januari 2014, sampai
Perkara ini berkekuatan hukum tetap ;
Dalam Pokok Perkara :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Bupati Lampung Utara Nomor: B/23/01-
LU/HK/2014 Tentang Pemberian Izin Lokasi Seluas 2.500 Hektar Untuk Perkebunan
Tebu Kepada PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Di Desa Negara Tulang
Bawang, Sukadana Udik, Sukadana Ilir, Haduyang Ratu dan Tanah Abang,
Kecamatan Bunga Mayang tanggal 06 Januari 2014 ;
3. Memerintahkan Tergugat untuk mencabut Keputusan Bupati Lampung Utara Nomor.
B/23/01-LU/HK/2014 Tentang Pemberian Izin Lokasi Seluas 2.500 Hektar Untuk
Perkebunan Tebu Kepada PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Di Desa Negara
Tulang Bawang, Sukadana Udik, Sukadana Ilir, Haduyang Ratu dan Tanah Abang,
Kecamatan Bunga Mayang tanggal 06 Januari 2014 ;
4. Menghukum Tergugat untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini ;
E. Intisari Jawaban
DALAM PENUNDAAN.
Menolak Permohonan Penundaan Pelaksanaan Keputusan Bupati Lampung Utara
Nomor: B/23/01-LU/HK/2014 Tanggal 06 Januari 2014 Tentang Pemberian Izin Lokasi
Seluas 2.500 Hektar Untuk Perkebunan Tebu Kepada PT. Perkebunan Nusantara VII
(Persero) Di Desa Negara Tulang Bawang, Sukadana Ilir, Hadayung Ratu dan Tanah
Abang, Kecamatan Bunga Mayang ;
DALAM EKSEPSI
1. Menolak Gugatan Penggugat seluruhnya ;
2. Menerima Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya ;
3. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard)
DALAM POKOK PERKARA
1. Menyatakan menerima Eksepsi dan Jawaban Tergugat ;
2. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya Menyatakan
Gugatan Penggugat Tidak Dapat Diterima (niet ontvankeljik verklaard) ;
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam Gugatan a
quo
F. Pertimbangan Hukum Hakim
1. Gugatan Penggugat adalah sebagaimana dimaksud pada bagian Tentang Duduknya
Sengketa di atas yang pada pokoknya memohon agar Pengadilan Tata Usaha Negara
Bandar Lampung menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Bupati Lampung Utara
(Tergugat) Nomor : B/23/01-LU/HK/2014 tentang Pemberian Izin Lokasi Seluas
2500 Hektar Untuk Perkebunan Tebu Kepada PT. Perkebunan Nusantara VII
(Persero) Di Desa Negara Tulang Bawang, Sukadana Udik, Sukadana Ilir, Hadayung
Ratu dan Tanah Abang Kecamatan Bunga Mayang, yang menjadi objek sengketa
dalam perkara ini
2. Tergugat telah menanggapi Gugatan Penggugat dengan mengajukan Eksepsi dan
Jawabannya pada persidangan
3. Tergugat II Intervensi juga telah menanggapi Gugatan Penggugat dengan mengajukan
Eksepsi dan Jawabannya pada persidangan
4. Karena Tergugat dan Tergugat II Intervensi telah mengajukan Eksepsi, maka terlebih
dahulu akan dipertimbangkan mengenai Eksepsi. Eksepsi tersebut sebagai berikut:
Dalam Eksepsi
a. Eksepsi Gugatan Penggugat Kabur/Tidak Jelas (Obscuur Libels);
b. Eksepsi Kurang Pihak (Plurium Litis Consurtium)
Eksespsi Tergugat II Intervensi pada pokoknya berisikan eksepsi-eksepsi sebagai
berikut :
a. Eksepsi Diskualifikasi/Penggugat Tidak Mempunyai Kapasitas (Legal Standing)
Untuk Mengajukan Gugatan
b. Gugatan Kurang Pihak
c. Gugatan Kabur (Obscuur Libel)
5. Terhadap dalil Eksepsi Tergugat, Penggugat telah menanggapinya dalam Repliknya
yang menyatakan Penggugat menolak dengan tegas seluruh dalil eksepsi yang
disampaikan Tergugat kecuali terhadap hal-hal yang secara tegas diakui
kebenarannya oleh Penggugat.
6. Terhadap dalil Eksepsi Tergugat II Intervensi, Penggugat telah menanggapinya dalam
Repliknya yang menyatakan Penggugat menolak dengan tegas seluruh dalil eksepsi
yang disampaikan Tergugat II Intervensi kecuali terhadap hal-hal yang secara tegas
diakui kebenarannya oleh Penggugat.
7. Setelah membaca dan mencermati dalil-dalil eksepsi yang dikemukakan Tergugat dan
Tergugat II Intervensi, dan setelah mempelajari semua berkas pemeriksaan
persidangan, maka menurut hemat Majelis Hakim, yang perlu dipertimbangkan lebih
dahulu yaitu eksepsi tentang Penggugat Diskualifikasi atau Penggugat tidak
mempunyai Kapasitas (Legal Standing) Untuk Mengajukan Gugatan terhadap
penerbitan Izin Lokasi Obyek sengketa a quo
8. Terkait dengan dalil eksepsi Penggugat Diskualifikasi atau Penggugat tidak
mempunyai Kapasitas (Legal Standing) Untuk Mengajukan Gugatan, maka persoalan
hukum yang perlu untuk dipertimbangkan adalah termasuk dalam wilayah
administratif manakah sebenarnya bidang tanah Izin Lokasi obyek sengketa a quo
atas nama Tergugat II Intervensi, dan apakah Penggugat adalah satu-satunya pihak
yang secara sah di hadapan hukum mempunyai hak atau mempunyai hubungan
hukum atas bidang tanah sebagaimana dimaksud dalam Izin Lokasi obyek sengketa a
quo, atau justru pihak PT. Perkebunan Nusantara VII (Tergugat II Intervensi) yang
secara sah berhak dan mempunyai hubungan hukum dengan bidang tanah Izin Lokasi
obyek sengketa a quo ;
9. Penggugat pada pokoknya telah mendalilkan bahwa letak bidang tanah Izin Lokasi
Objek Sengketa yang dipegang oleh Tergugat II Intervensi, khususnya areal seluas
439,42 Ha (dikenal areal 461 Ha) adalah termasuk dalam areal Izin Lokasi yang
dipegang Penggugat yang diterbitkan oleh Bupati Way Kanan atas bidang tanah yang
terletak di Kampung Negeri Besar, Kampung Tiuh Baru, Kampung Kali Awi dan
Kampung Kiling-Kiling, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan seluas
4.635 Ha, sebagaimana dimaksud dalam Peta Bidang Nomor 2/2001 tanggal 12
Februari 2001 ;
10. Tergugat dan Tergugat II Intervensi pada pokoknya telah mendalilkan bahwa letak
bidang tanah Izin Lokasi seluas 2.500 Ha sebagaimana dimaksud dalam Keputusan
Obyek sengketa a quo seluruhnya adalah termasuk dalam wilayah administratif
kabupaten Lampung Utara yang terletak di Desa Negara Tulang Bawang, Sukadana
Udik, Sukadana Ilir, Hadayung Ratu dan Tanah Abang Kecamatan Bunga Mayang,
Kabupaten Lampung Utara, dan tidak ada bagian dari bidang tanah Izin Lokasi
Obyek sengketa a quo yang termasuk dalam areal tanah Izin Lokasi yang dipegang
Penggugat ataupun masuk dalam wilayah Kabupaten Way Kanan ;
11. Majelis Hakim berpendapat bahwa saat ini atau setidaknya sampai saat ini, Penggugat
belum dapat membuktikan bahwa letak administrasi dari areal atau bidang tanah
khususnya bidang tanah seluas 439,42 Ha (dikenal areal 461 Ha) sebagimana
dimaksud dalam Izin Lokasi obyek sengketa a quo yang diterbitkan Tergugat atau
dipegang oleh Tergugat II Intervensi, adalah termasuk di dalam batas wilayah
administrasi Kabupaten Way Kanan ;
12. Dengan adanya Putusan Perdata pada Pengadilan Negeri Kotabumi yang telah
berkekuatan hukum tetap yang menyatakan tanah terperkara (dalam hal ini adalah
bidang tanah yang termasuk juga dalam areal tanah Izin Lokasi Obyek sengketa a
quo) adalah tanah hak milik bersama Masyarakat Adat Desa Negara Tulang Bawang,
dan dengan telah dilakukannya eksekusi terhadap bidang tanahnya dan juga dengan
telah dilakukannya ganti rugi atas tanahnya oleh Tergugat II Intervensi kepada
masyarakat adat Desa Negara Tulang Bawang Kecamatan Bunga Mayang sebagai
pelaksanaan dari Putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, maka menurut
Majelis Hakim sejak Tergugat II Intervensi melakukan pembayaran ganti rugi atas
tanah terperkara sebagai bagian dari pelaksanaan isi putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap, bahwa sampai dengan saat ini, hanya Tergugat II
Intervensilah yang secara sah dihadapan hukum berhak dan mempunyai hubungan
hukum dengan bidang tanah terperkara ;
13. Pihak selain Tergugat II Intervensi, termasuk juga dalam hal ini Penggugat, tidak
berhak atau tidak mempunyai hubungan hukum dengan bidang tanah pada Izin
Lokasi obyek sengketa a quo ;
14. Dengan adanya beberapa surat atau peta Bidang Tanah dan Peta lainnya yang
dijadikan bukti oleh Penggugat untuk membuktikan bahwa batas wilayah administrasi
Kabupaten Way Kanan pada bagian selatannya yang berbatasan dengan Kabupaten
Lampung Utara bukanlah Way Papan Balak, melainkan Way Papan Lunik, menurut
Majelis Hakim hal tersebut adalah terkait dengan sengketa batas daerah atau sengketa
batas wilayah administrasi antara kabupaten Lampung Utara dengan Kabupaten Way
Kanan yang masih menyisakan sengketa atau persoalan batas daerah, yang sampai
saat ini belum ada penyelesaiannya oleh Pemerintah melalui Kementerian Dalam
Negeri, sehingga Majelis Hakim tidak menjadikan bukti-bukti tersebut sebagai dasar
dalam menguji letak bidang tanah pada Izin Lokasi obyek sengketa a quo ;
15. Dengan dapat diterimanya Eksepsi yang menyatakan Penggugat Diskualifikasi atau
Penggugat Tidak Mempunyai Kapasitas (Legal Standing) Untuk Mengajukan
Gugatan, maka menurut Majelis Hakim, terhadap dalil eksepsi selainnya tidak perlu
dipertimbangkan lagi, dan selanjutnya telah cukup alasan hukum bagi Majelis Hakim
untuk menerima Eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi ;
16. Terkait Permohonan Penggugat tentang penundaan pelaksanaan keputusan obyek
sengketa a quo, dengan tidak diterimanya Gugatan Pengggugat, maka permohonan
Penggugat tersebut sudah tidak perlu dipertimbangkan, dan selanjutnya telah
beralasan hukum untuk menolak permohonan Penggugat tentang penundaan
pelaksanaan keputusan obyek sengketa a quo ;
17. Oleh karena gugatan Penggugat tidak diterima maka sesuai ketentuan Pasal 110
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, kepada
Penggugat dibebankan untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini yang
besarnya akan ditetapkan dalam Amar Putusan ;
18. Majelis Hakim hanya mempertimbangkan alat-alat bukti yang relevan dengan
pertimbangan Putusan ini, dan terhadap alat-alat bukti yang tidak relevan Majelis
Hakim mengenyampingkannya, namun tetap terlampir sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dengan berkas Putusan ini ;
19. Mengingat ketentuan Pasal-Pasal dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan
UndangUndang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, dan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan lain yang bersangkutan ;
G. Amar Putusan
Amar: TOLAK
Catatan Amar:
DALAM EKSEPSI :
Menerima Eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi ;
DALAM POKOK PERKARA :
1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak diterima ;
2. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya dalam perkara ini sebesar
Rp. 238.000,- ( Dua Ratus Tiga Puluh Delapan Ribu Rupiah ) ;

H. Analisa Kelompok
Karena dalam putusan tersebut yang dipertimbangan dan diterima oleh Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Bandar Lampung adalah Eksepsi dari Tergugat dan Tergugat II
Intervensi maka kelompok kami akan menganalisis tentang Eksepsi tersebut.
Gugatan Penggugat tidak dapat diterima karena adanya obscur libels atau gugatan
kabur/tidak jelas, Kekaburan suatu gugatan atau ketidak jelasan suatu gugatan dapat
ditentukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
1. Posita (fundamentum petendi) tidak menjelaskan dasar hukum (rechtgrond) dan
kejadian yang mendasari gugatan atau ada dasar hukum tetapi tidak menjelaskan fakta
kejadian atau sebaliknya. Dalil gugatan yang demikian tentunya tidak memenuhi asal
jelas dan tegas (een duidelijke en bepaalde conclusie) sebagaimana diatur pasal 8 Rv.
2. Tidak jelas objek yang disengketakan, seperti tidak menyebut letak lokasi, tidak
jelas batas, ukuran dan luasannya dan atau tidak ditemukan objek sengketa. Hal ini
sebagaimana diperkuat putusan Mahkamah Agung No. 1149 K/Sip/1975 tanggal 17 April
1971 yang menyatakan "karena suat gugatan tidak menyebut dengan jelas letak tanah
sengketa, gugatan tidak dapat diterima".
3. Penggabungan dua atau beberapa gugatan yang masing-masing berdiri sendiri.
Terkadang untuk menghemat segala sesuatunya, Penggugat dapat melakukan
penggabungan atas beberapa pihak yang dianggap sebagai pihak tergugat (akumulasi
subjektif) atau menggabungkan bebepa gugatan terhadap seorang tergugat (akumulasi
objektif). Meskipun dibenarkan menurut hukum acara, hendaknya sebagai penggugat
harus memahami bahwasanya penggabungan boleh dilakukan apabila ada hubungan yang
sangat erat dan mendasar antara satu sama lainnya.
Bila penggabungan dilakukan secara campur aduk maka tentunya gugatan akan
bertentangan dengan tertib beracara. Sebagai contoh, misalnya menggabungan antara
gugatan mengenai wanprestasi menjadi gugatan perbuatan melawan hukum.
4. Terdapat saling pertentangan antara posita dengan petitum.
5. Petitum tidak terinci, tapi hanya berupa kompositur atau ex aequo et bono.
Gugatan Penggugat juga mengandung Cacat formil yang timbul atas kekeliruan atau
kesalahan bertindak sebagai penggugat maupun yang ditarik sebagai tergugat
dikualifikasi mengandung error in persona.
 
Gugatan kurang pihak (plurium litis consortium) merupakan salah satu klasifikasi
gugatan error in persona. Akibat hukum yang ditimbulkan yaitu gugatan dianggap tidak
memenuhi syarat formil, oleh karena itu gugatan dikualifikasi mengandung cacat formil.
Akibat lebih lanjut, gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke
verklaard).
Kemudian penggugat Diskualifikasi/Penggugat Tidak Mempunyai Kapasitas (Legal
Standing) Untuk Mengajukan Gugatan.
M. Yahya Harahap, S.H., di dalam bukunya yang berjudul Hukum Acara Perdata (hal.
111-136), mengatakan bahwa yang bertindak sebagai penggugat harus orang yang benar-
benar memiliki kedudukan dan kapasitas yang tepat menurut hukum. Keliru dan salah
bertindak sebagai penggugat mengakibatkan gugatan mengandung cacat formil. Cacat
formil yang timbul atas kekeliruan atau kesalahan bertindak sebagai penggugat inilah
yang dikatakan sebagai error in persona.
Dari pendapat-pendapat tersebut, dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan
penggugat tidak berkapasitas adalah pihak yang sebenarnya tidak ada hubungannya
dengan perkara yang mana terdapat suatu hak yang dilanggar, atau pihak tersebut tidak
mengalami kerugian dengan adanya perbuatan dari seseorang yang digugat tersebut
(tergugat). Dengan kata lain, penggugat tidak berkapasitas adalah orang yang tidak
berhak untuk melakukan gugatan.

Anda mungkin juga menyukai