Anda di halaman 1dari 5

BAB II

INSTALASI PENERANGAN SISTEM KAMAR HOTEL


UNIT P-3

2.1. Tujuan Percobaan.


1. Untuk mengetahui cara kerja dari instalasi penerangan sistem kamar hotel.
2. Untuk mnengetahui fungsi dari instalasi penerangan sistem kamar hotel.
3. Untuk menghitung tahan isolasi berdasarkan data yang ada pada instalsi
yang sedang dipasang.
4. Untuk menghitung drop tegangan pada beban TL.
5. Agar mahasiswa memahami dan terampil dalam instalasi sistem kamar
hotel ini.
6. Untuk mengetahui dimana saja instalasi tersebut dapat diterapkan.

2.2. Alat dan Bahan


 Kabel penghubung
 Multitester
 Meger
 Papan percobaan T3
 Tang potong
 Tang

2.3. Teori Singkat


Hubungan ini dipakai untuk tujuan melayani satu atau golongan lampu
yang dapat sioperasionalkan dari dua tempat misalnya pada gang-gang, kamar
dengan dua pintu, pada tangga rumah bertingkat.
Prinsip kerja dari hubungan ini yaitu bila kedua saklar ( SK 1 dan SK 2 )
dalam keadaan yang sama ( ON-ON atau OFF-OFF ) maka lampu akan
menyala. Sebaliknya jika kedua saklar SK1 dan SK2 dalam posisi yang
berbeda ( On – Off atau Off – On ) maka lampu akan mati. Lebih jelasnya
lihat gambar 2.4
Untuk keperluan sistem hubungan ini digunakan dua buah saklar tukaratu
saklar hotel. Selain dua buah saklar hotel yang digunakan dalam percobaan
ini ada juga bahan lain yang digunakan yaitu dua buah lampu ( 1 lampu
tabung dan 1 lampu pijar ).

Simbol saklar tukar bentuk fisik saklar tukar


Dwi Anggra Wijaya/131341002
Gambar 2.1 Simbol dan Bentuk Fisik Saklar Tukar
Lampu fluoresen sering juga disebut lampu TL. Pada dasarnya lampu
fluoresen termasuk dalam kelompok lampu merkuri tekanan rendah. Hal ini
disebabkan dalam tabung lampu fluoresen dimasukkan merkuri dan tekanan
gas di dalam tabung saatlampu bekerja rendah, hanya kira-kira 0,0039 atm,
sedangkan tekanan gas tdalam tabung lampu merkuri kira-kira 10 atm.
Lampu fluoresen tidak bekerja berdasarkan pemijaran filament
sebagaimana halnya dalam lampu pijar. Tetapi lampu fluoresen menghasilkan
cahaya berdasarkan terjadinya pelepasan elektron ( electron discharge ) dalam
lapu tabung.
Panjang tabung lampu bervariasi tergantung besar daya, mulai dari
panjang 34 cm untuk 10 Watt, sampai dengan panjang 150 cm untuk 65 Watt.
Pada kedua ujung tabung dipasang filament tungsten yang dilapisi suatu
bahan yang dapat beremisi, biasanya terdiri dari barium, strontium, dann
kalsium. Untuk lapu tabung ( discharge lamps ) fulament ini disebut juga
elektroda, karena salah satu dari filament harus berfungsi sebagai katoda dan
yang lainnya sebagai anoda. Kedalam tabung dimasukkan merkuri berfungsi
untuk menghasilkan radiasi ultraviolet, sedangkan gas argon berfugsi untuk
keperluan start.
Dwi Anggra Wijaya/131341002
Gambar2.2 rangkaian Lampu TL
Cara kerja lampu TL adalah jika lampou dihubungkan dengan sumer AC
dengan membuat saklar S dalam posisi terhubung ( lihat gambar 2.2 ), maka
starter akan menerima tegangan kerja penuh yang membuat bimetal
terhubung satu sama lain sebagai hasil terjadinya panas dalam tabung starter
sehingga terjadi hubungan tertutup. Lengkapnya, arus mengalir melalui
ballast, leketroda pertama, starter, elektroda kedua, dan kembali ke netral.
Saat arus mengalir melalui bimetal maka temperatur dalam tabung gelas
starter akan menurun seperti semula ( dingin ) dan bimetal terlepas kembali
ke posisi semula, dengan demikina hubungan terbuka. Pada saat arus
mengalir, melalui elektroda, maka elektroda akan panas dan memijar dan gas
argon yang ada dalam tabung menjadi terionisasi. Dengan terlepasna bimetal
tegangan induktif yang cukup tinggikira0kira 1000 Volt dibangkitkan dalam
rangkaian lampu. Tegangan kejut ini mampu untuk membuat terjadinya
pelepasan elektron dalam gas argon yang terletak antara elektroda yang satu
dengan elektroda yang lain. Dengan demikian panas yang dibangkitkan dalam
tabung akibat terionisasinya gas argon mampu untuk membuat merkuri
menjadi uap ( vavour ) dan tegangan jepit antara kedua elektroda akan turun
sampai 100 Volt atau 110 Volt dimana tegangan ini tidak akan cukup untuk
membuat starter bekerja. Akibatnya pelepasan elektron yang terjadi melalui
uap merkuri kan membangkitkan radiasi ultraviolet. Radiasi ini akan diubah
menjadi cahaya tampak oleh lapisan fluoresen.

Dwi Anggra Wijaya/131341002


Gambar 2.3 Pengawatan Tunggal

Dwi Anggra Wijaya/131341002


Gambar 2.4 Pengawatan Instalasi Sistem Kamar Hotel
Keterangan :
SK 1 = saklar tukar / hotel
SK 2 = saklar tukar / hotel
T1 = lampu TL 20 Watt
T2 = lampu pijar 60 watt

Pengamatan :
1. Pengukuran tahanan isolasi
2. Pengukuran tegangan jala-jala
3. Pengukuran tegangan lampu
2.4. Langkah Percobaan
1. Membuat skema rangkaian, diagram pengawatan, dan gambar
pelaksanaannya.
2. Memasang pipa PVC pada papan percobaan.
3. Menarik hantaran ke dalam pipa.
4. Menarik kawat penghubung kekontak hubung.
5. Memasang saklar tukar.
6. Menyambung kawat pada kontak sambung
7. Mengukur tahanan isolasi, apabila tahanan isolasi telah memenuhi syarat,
maka instalasi boleh dialiri listrik.
8. Menyambung dengan PHB
9. Menyambung instalasi kesumber listrik.
10. Melakukan pengujian instalasi.
11. Melakukan pengukuran instalasi sesuai dengan lembar kerja yang telah
tersedia.

Anda mungkin juga menyukai