Yuk Baca
JELAJAH(CURRENT)
INDEPTH
MILD REPORT
CURRENT ISSUE
1. Home
2.
3. Kesehatan
Dokter Bersatu di Perancis Gugat
Pemerintah yang Abaikan COVID-19
Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe didampingi Menteri Junior untuk reformasi
pensiun Laurent Pietraszewski dan Menteri Kesehatan dan Solidaritas Agnes Buzyn
berbicara kepada para wartawan setelah pembukaan konferensi mengenai dana
pensiun antara perwakilan negara Prancis dan mitra sosial di Paris, Kamis (30/1/2020).
(Charles Platiau/Pool via AP)
Oleh: Restu Diantina Putri - 24 Maret 2020
Kedua politikus ini dianggap melakukan 'kebohongan negara' dalam mengelola krisis yang
timbul karena COVID-19. Para praktisi ini menuduh Agnès Buzyn dan Édouard Philippe
tidak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperlambat penyebaran
pandemi di Perancis meskipun mereka sadar akan bahayanya.
“Risiko penularan virus ini di tengah populasi sangat rendah. Impor penularannya dari
Wuhan hampir sama dengan nol,” kata Agnes Buzyn pada 24 Januari, saat masih menjabat,
mencoba meyakinkan publik betapa kecilnya potensi pandemi ini.
Baca juga:
Pemerintah Perancis lantas berjanji akan menyiapkan masker wajah secara efektif. Namun
persediaan masker yang datang tak cukup.
Investigasi kriminal, menurut Di Vizio, penting dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
informasi yang disembunyikan dari pemerintah Perancis. Hal tersebut untuk menentukan
tanggung jawab dan peran masing-masing pihak dalam kegagalan mitigasi bencana
kesehatan di negera itu.
Masih melansir Le Figaro, saat ini pengaduan tersebut tengah dipelajari Komisi Pengaduan.
Mereka akan mengirimnya ke Komite Investigasi. Selanjutnya, komite yang terdiri dari
sejumlah hakim akan melanjutkannya ke tingkat penyelidikan.
C19 menggugat berdasarkan pasal 223-7 dari hukum pidana, yang berbunyi: Siapa pun
yang secara sukarela menahan diri untuk tidak mengambil atau memprovokasi tindakan
yang memungkinkan, tanpa risiko untuknya atau untuk sebagiannya, untuk memerangi
bencana yang cenderung menimbulkan bahaya bagi keselamatan pribadi maupun publik,
dihukum dua tahun penjara dan denda 30 ribu euro.
Buzyn diwawancarai oleh Le Monde pada 17 Maret. Saat itu ia mengaku “yang paling
pertama tahu apa yang terjadi di Cina,” negara pertama COVID-19 menyebar. Buzyn lantas
mengatakan bahwa ia memberitahu situasinya kepada para pejabat terkait. “Pada 11
Januari, saya mengirim pesan kepada Presiden (Emmanuel Macron) tentang situasi saat ini.
Pada 30 Januari saya memperingatkan PM Edouard Philippe bahwa pemilu mungkin saja
dibatalkan.”
Baca juga:
Puan Maharani Diminta Potong Gaji Anggota DPR untuk Tangani Corona
Telat Tangani Corona COVID-19, Pemerintahan Jokowi Bisa Digugat?
Menurut persatuan dokter, pemerintah seharusnya dapat bertindak lebih cepat sejak 30
Januari, ketika Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan virus ini sebagai epidemi.
Mereka menganggap pemerintah semestinya melakukan antisipasi dengan, misalnya,
membeli massal alat pelindung diri (APD) berupa masker wajah, baju hazmat, goggles, dan
sarung tangan. Pemerintah juga semestinya mengikuti rekomendasi WHO untuk
melakukan screening sistematis.
Selain itu, pemerintah juga dapat melakukan isolasi kepada mereka yang tidak menunjukkan
gejala namun berpotensi menjadi carrier (pembawa) virus. “Ini berhasil di Korea Selatan dan
seharusnya bisa ditiru di Eropa,” ujar Di Vizio.
Per 23 Maret, menurut John Hopkins University & Medicine, kasus positif COVID-19 di salah
satu negara Eropa Barat itu mencapai 16.937, dengan korban meninggal mencapai 674 dan
pasien sembuh 2.200.
Jumlah tersebut menempatkan Perancis di peringkat ketujuh negara dengan kasus COVID-
19 positif terbanyak di dunia, persis di bawah Iran. Angkanya lebih banyak dari Korea
Selatan yang mencapai 8.961 kasus. Sementara untuk kasus meninggal, Perancis
menempati peringkat kelima terbanyak.
Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan menarik lainnya Restu Diantina Putri
(tirto.id - Kesehatan)
Subscribe Now
#
Jokowi
71%
25%
4%
Nadiem
74%
21%
5%
Ridwan Kamil
58%
38%
4%
Erick
64%
33%
3%
Donald Trump
36%
60%
4%
Populer
INFOGRAFIK INSTAGRAM
DARI SEJAWAT