Anda di halaman 1dari 5

Makalah mengidentifikasi tarian

Mata pelajaran: Seni Budaya


Guru: Ummu Salamah, M.pd.

Oleh:
M. rafi taqiy. M
8D/18

DINAS PEDIDIKAN KOTA CILEGON SMPN 1 CILEGON


Jl. Cut Nyak Dien no. 34 Cilegon
1. Tari Golek Menak, Yogyakarta
Tari Golek merupakan tari yang berasal dari Yogyakarta sebgai salah satu
jenis tari klasik gaya Yogyakarta yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku
Buwono IX. Penciptaan tari Golek Menak berawal dari ide sultan setelah
menyaksikan pertunjukkan Wayang Golek Menak yang dipentaskan oleh
seorang dalang dari daerah Kedu pada tahun 1941. Disebut juga Beksa
Golek Menak, atau Beksan Menak. Mengandung arti menarikan wayang
Golek Menak. Tari ini dengan disajiakan dengan berkelompok, berfungsi
sebagai pengiring upacara atau sebagai penghibur. Ragam gerak yang
digunakan adalah Alus impur (tokoh Maktal, Ruslan dan Jayakusuma),Alus
impur (tokoh Jayengrana),Alur kalang kinantang (Perganji),Gagah kalang
kinantang (Kewusnendar, Tamtanus, Kelangjajali, Nursewan dan Gajah
Biher),Gagah kambeng (Lamdahur),Gagah bapang (tokoh
Umarmaya),Gagah bapang (Umarmadi dan Bestak), dll. Pola lantai yang
gunakan adalah garis lengkung dan lurus.

2. Tari legong, Bali


Tari legong merupakan tari yang berasal dari bali yang memiliki
pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur
tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh. Kata
Legong berasal dari kata "leg" yang artinya gerak tari yang luwes atau lentur
dan "gong" yang artinya gamelan. "Legong" dengan demikian mengandung
arti gerak tari yang terikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang
mengiringinya. Gamelan yang dipakai mengiringi tari legong dinamakan
Gamelan Semar Pagulingan. Tari ini disajikan dengan berkelompok,
berfungsi sebagai persembahan alat komunikasi, dll. Pola lantai yang
digunakan adalah garis lurus (horizontal dan vertikal)

3. Tari kipas, Sulawesi Selatan


Tari Kipas Pakarena adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari
daerah Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian ini dibawakan oleh para penari
wanita dengan berbusana adat dan menari dengan gerakannya yang khas
serta memainkan kipas sebagai atribut menarinya. Tari Kipas Pakarena
merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Sulawesi
Selatan, terutama di daerah Gowa. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai
acara yang bersifat adat maupun hiburan, bahkan Tari Kipas Pakarena ini
juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Sulawesi Selatan, khususnya di
daerah Gowa. Pola lantai yang digunakan adalah melingkar dan lurus.

4. Tari enggang, kalimantan timur


Tari Burung Enggang atau biasa disebut Tari Enggang adalah sebuah
tarian Suku Dayak Kenyah Kalimantan Timur. Tari Burung Enggang
menjadi tarian wajib dalam setiap upacara adat Suku Dayak Kenyah. Tari
Burung Enggang menggambarkan kehidupan sehari-hari burung enggang
yang biasanya dibawakan oleh wanita-wanita muda Suku Dayak Kenyah.
Pola lanttai yang digunakan adalah horizontal, vertikal, dan melingkar.

5. Tari piring, Sumatera Barat


Tari piring atau tari piriang dalam bahasa Minangkabau adalah tarian
tradisional Minangkabau yang melibatkan atraksi piring. Para penari
mengayunkan piring mengikuti gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa
terlepas dari genggaman tangan. Gerakannya diambil dari langkah-langkah
dalam silat Minangkabau atau silek. Tari berfungsi sebagai penghibur
penikmat seni.. tari piring yang digunakan horizontal dan vertikal

6. Tari golek sulung dayung, Yogyakarta


Berbeda dari golek menak, Tari Golek Sulung Dayung merupakan salah satu
tarian yang berasal dari Jawa Tengah sendiri, Tarian ini sendiri merupakan
tarian yang sering digunakan dalam beberapa acara yang biasanya diadakan
pada daerah ini sendiri, hal ini bisa saja pada acara pernikahan, acara adat
istiadat ataupun acara keagamaan serta juga acara ritual yang biasanya
dilakukan oleh beberapa orang juga. Pada daerah ini sendiri hampir sama
dengan daerah yang ada pada Jawa sendiri, dimana terkadang beberapa
gerakan yang ada merupakan gerakan yang penuh dengan tanda Tanya dan
masih menyimpan misteri pada beberapa gerakan yang dilakukan oleh
penari itu sendiri. bahkan terkadang kita bisa takjub akan beberapa gerakan
tarian yang dilakukan tanpa sadar oleh penari tersebut karena terkadang
adanya kekuatan mistis pada beberapa tarian tersebut. Pola lantai yang
digunakan adalah horizontal dan vertikal.

7. Tari Gambyong, Surakarta


Gambyong merupakan salah satu bentuk tarian Jawa klasik yang berasal-
mula dari wilayah Surakarta dan biasanya dibawakan untuk pertunjukan atau
menyambut tamu. Gambyong bukanlah satu tarian saja melainkan terdiri
dari bermacam-macam koreografi, yang paling dikenal adalah Tari
Gambyong Pareanom (dengan beberapa variasi) dan Tari Gambyong
Pangkur (dengan beberapa variasi). Meskipun banyak macamnya, tarian ini
memiliki dasar gerakan yang sama, yaitu gerakan tarian tayub/tlèdhè Pada
dasarnya, gambyong dicipta untuk penari tunggal, namun sekarang lebih
sering dibawakan oleh beberapa penari dengan menambahkan
unsur blocking panggung sehingga melibatkan garis dan gerak yang serba
besar

8. Tari gending sriwijaya, Sumatra selatan


Gending Sriwijaya merupakan lagu dan tarian tradisional masyarakat Kota
Palembang, Sumatra Selatan. Melodi lagu Gending Sriwijaya
diperdengarkan untuk mengiringi Tari Gending Sriwijaya. Baik lagu
maupun tarian ini menggambarkan keluhuran budaya, kejayaan, dan
keagungan kemaharajaan Sriwijaya yang pernah berjaya mempersatukan
wilayah Barat Nusantara. Lirik lagu ini juga menggambarkan kerinduan
seseorang akan zaman di mana pada saat itu Sriwijaya pernah menjadi pusat
studi agama Buddha di dunia. Tari ini menggunakan pola lantai garis lurus
(V)
9. Tari tor tor
Tortor Batak Toba adalah jenis tarian purba dari Batak Toba yang berasal
dari Sumatra Utara yang meliputi daerah Tapanuli Utara, Humbang
Hasundutan, Toba Samosir dan Samosir. Tari ini biasanya untuk upacara
adat ataupun hiburan yang disajiakn dengan berkelompok, menggunakan
pola lantai vertikal dan horizontal ataupun berbanjar.
10.Tari merak, jawa barat
Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang
mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan
geraknya diambil dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh
Seniman Sunda Raden Tjetje Somantri. Tari ini berfungsi sebagai penghibur
para penikmat seni dan sebagi upacara adat. Menggunaka pola lanta garis
lurus dengn menyajikan berpasanga/berkelompok
11.Tari yapong, DKI jakarta
Tari Yapong – Berbeda dengan tarian daerah yang lain, Tari Yapong pada
mulanya bukan diciptakan sebagai tarian pergaulan melainkan sebuah tari
pertunjukan. Meski memiliki nama yang hampir mirip dengan Tari Jaipong
dari Jawa Barat, namun keduanya memiliki perbedaan menurut asal usulnya.
Karena banyaknya permintaan, perlahan tarian ini mulai dipentaskan dalam
bentuk tari pergaulan sebagai pengisi acara dikarenakan banyaknya variasi
dalam tarian. Tari ini berpola lantai garis lurus, dan disajikan secara
berkelompok.

12.Tari lambangsih, Surakarta


Tari lambangsih merupakan bentuk tari berpasangan yang
melambangkancinta kasih dua orang berlainan jenis.Tari Lambangsih
sebagai salah satu tariuntuk kepentingan ritual perkawinan.Tari berbentuk
pasihan, di antara seorang lelaki dengan seorang perempuanyang
menggambarkan percintaan. Tari Lambangsih sarat dengan
nasehat,tergambar dalam koreografi yang ditata sedemikian rupa oleh
seorang emputari Keraton Kasunanan Surakarta. Pola lantai yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai