Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Pasar properti Indonesia diprediksi bakal kembali meledak (booming) pada


akhir 2016 dan awal 2017 (Kompas, 2016). Sejak beberapa tahun ini bisnis properti
mengalami pasang surut, namun tetap menjadi bisnis yang diminati dan dianggap
menjanjikan bagi beberapa kalangan. Pada tahun 2015 Direktur Eksekutif Pusat
Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit dan Managing Director
Corporate Strategy & Services Sinarmas Land Ishak Chandra, telah mengungkapkan
bahwa sektor properti akan tumbuh positif pada tahun 2016 dengan proyeksi
ekonomi dan iklim bisnis yang membaik. (Kompas.com, 2015)

Hal ini sejalan dengan riset Cushman & Wakefield di Indonesia yang
menyatakan bahwa 2016 akan terjadi lonjakan permintaan perumahan di berbagai
wilayah paska turunnya pasar properti akibat fluktuasi perekonomian Indonesia dan
dunia dalam tiga tahun terakhir. Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan
Bekasi diproyeksikan menjadi primadona konsumen dalam mendapatkan hunian
impian. Meski begitu, kota-kota besar lainnya seperti perumahan di Malang dan
Surabaya juga tak luput dari incaran konsumen atas rumah yang hijau
berkualitas.Untuk tipe rumah yang paling diminati sepanjang 2015 berada di rentang
harga Rp600 juta sampai dengan Rp1,2 miliar, dengan ukuran bangunan 45 m2
hingga 120 m2 dan luas lahan sebesar 60 m2 — 115 m2 (Cushman&Wakefield,
2016)

Perumahan merupakan kebutuhan dasar manusia selain pangan dan sandang


yang harus terpenuhi dan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam
meningkatkan kesejahteraan manusia. Sejalan dengan peningkatan atau laju
pertumbuhan penduduk, maka kebutuhan akan papan atau rumah semakin meningkat
khususnya di perkotaan, sebagaimana dinyatakan sensus penduduk 2010 penduduk
Indonesia 147 juta jiwa dimana diramalkan pada tahun 2020 sekitar 140 juta jiwa
atau setara 52% tinggal di perkotaan.

Malang adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini
berada di dataran tinggi yang cukup sejuk, terletak 90 km sebelah selatan Kota
Surabaya, dan wilayahnya dikelilingi oleh Kabupaten Malang. Sejak akhir abad ke-
18, Kota Malang dipilih oleh bangsawan Belanda menjadi tempat peristirahatan.
Selain karena Malang merupakan kota terdekat dari perkebunan di daerah sekitarnya,
kota ini memang layak menjadi tempat tetirah (peristirahatan). Letaknya pada
ketinggian 440 sampai 667 meter memberi hawa sejuk dengan suhu rata-rata 24,5
serajat Celcius. Dengan kondisi yang nyaman itulah, Malang kini berkembang dan
menjadi kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya.

Seiring berkembangnya kota Malang, tempat pendidikan, industri dan


pariwisata juga mengalami perkembangan signifikan tiap tahunnya. Ratusan hingga
ribuan mahasiswa datang ke Kota Malang untuk menempuh pendidikan, pekerja dari
berbagai industri di Kota Malang juga menyebabkan banyak pendatang tinggal dan
hidup di Kota Malang. Berbagai tempat tinggal ditawarkan mulai dari kost,
apartemen, kontrakan dan perumahan untuk memenuhi kebutuhan akan tempat
tinggal.

Sebagai pelaku bisnis yang melihat peluang emas ini kita wajib menangkap
peluang tersebut. Hal itu juga yang diungkapkan Direktur Utama PT Ciputra Surya
Tbk, Harun Hajadi bahwa, “Jangan ada batasan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen”. Hal itulah yang mendorong kami untuk menawarkan kerjasama, yaitu
proyek Kalila Residence. Kalila Residence adalah kerjasama yang tepat karena
melihat permintaan akan perumahan di Kota Malang yang meningkat tiap tahunnya
sekaligus menjadi jawaban atas permintaan hunian yang modern, dengan harga
bersaing dan lokasi yang strategis.

Anda mungkin juga menyukai