1. Tes tertulis a. Pengertian Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan cepat dan tepat.Jadi, tes tulis adalah tes yang soal-soalnya harus dijawab peserta didik dengan memberikan jawaban tertulis. b. Kelebihan dan kekurangan Kelebihan : 1) Lebih respektif mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat di hindari campur tangannya unsur-unsur subjektif baik dari segi siswa maupun segi guru yang memeriksa. 2) Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi. 3) Pemeriksaanya dapat diserahkan orang lain. 4) Dalam pemeriksaan tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi. Kekurangan : 1) Persiapan untuk menyusun jauh lebih sulit dari pada tes esai karena soalnya banyak dan harus teliti untuk menghindari kelemahan-kelamahan yang lain. 2) Soal-soal cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali saja dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi. 3) Banyak kesempatan untuk main untung-untungan. 4) Kerjasama antarsiswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka. c. Contoh Soal-soal bentuk esai biasanya jumlahnya tidak banyak, hanya sekedar 5-10 buah soal dalam waktu kira-kira 90-120 menit. Soal-soal bentuk esai ini menuntut kemampuan siswa untuk dapat mengorganisir, menginterprestasi, menghubungkan pengertian- pengertian yang telah dimiliki. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa tes esai menuntut untuk dapat mengingat-ingat dan mengenal kembali dan terutama harus mempunyai daya kreativitas yang tinggi. 2. Tes Lisan a. Pengertian Tes lisan adalah tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. b. Kelebihan dan kekurangan Tes ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya adalah : 1) Dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta didik, sikap, serta kepribadiannya karena dilakukan secara berhadapan langsung. 2) Bagi peserta didik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat sehingga sering mengalami kesukaran dalam memahami pernyataan soal, tes bentuk ini dapat menolong sebab peserta didik dapat menanyakan langsung kejelasan pertanyaan yang dimaksud. 3) Hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik. Kelemahannya adalah: 1) Subjektivitas pendidik sering mencemari hasil tes 2) Waktu pelaksanaan yang diperlukan. c. Contoh Ujian lisan dilakukan ketika ujian tulis belum mencukupi. Untuk Tes Lisan Objektif, Guru harus mengawali dengan cerita yang berkaitan dengan soal yang akan kita sampaikan, yang berhubungan dengan perilaku anak sehari-hari. Contohnya adalah Salah satu dari keindahan ajaran Islam adalah bahwa Islam mengajarkan kepada setiap pemeluknya untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan atas muslim yang kita yang kita jumpai. Untuk itu, apakah yang Anda sampaikan, ketika Anda berjumpa dengan gurumu ?. 3. Tes Penugasan atau Proyek a. Pengertian Penilaian proyek (project work) merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa kegiatan sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pelaksanaan tugas, pengolahan, dan penyajian produk (barang dan jasa). Teknik ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan peserta didik secara menyeluruh (comprehensive) dalam pengorganisasian dan pelaksanaan suatu kompetensi. b. Kelebihan dan kekurangan Kelebihan : 1) Meningkatkan motivasi. 2) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. 3) Meningkatkan kaloborasi. 4) Meningkatkan keterampilan mengelola sumber. 5) Meningkatkan skill. Kekurangan: 1) Memerlukan banyak waktu yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan masalah 2) Memerlukan biaya ekstra 3) Banyak pearalatan yang harus disediakan. c. Contoh Contoh Soal Penugasan (Projects) Mata Pelajaran :Pendidikan Agama Islam Kelas :XII SMA Kompetensi yang diuji :Memahami Hukum Islam tentang Hukum Keluarga Kompetensi Dasar :Hukum Perceraian Indicator :Siswa dapat mengetahui tentang hukum perceraian Contoh soal :carilah informasi tentang problema perceraian (penyebab perceraian) di Indonesia dan cantumkanlah bukti-bukti yang sudah didapat buatlah informasi-informasi tersebut dalam satu karya tulis sebagai bahan laporan! 4. Observasi a. Pengertian Observasi atau pengamatan merupakan kegiatan memperhatikan objek penelitian dengan saksama. Selain itu, kegiatan observasi bertujuan mencatat setiap keadaan yang relevan dengan tujuan penelitian. b. Kelebihan dan kekurangan Kelebihan yang di daoatkan dari metode observasi, antara lain adalah sebagai berikut. 1) Dapat melihat langsung kegiatan sehari-hari informan. 2) Cocok untuk orang yang tidak memiliki tingkat kesibukan tinggi karena tidak harus terpaku pada waktu dan tempat tertentu. 3) Dapat mencatat secara bersamaan adanya kejadian tertentu. Adapun untuk kekurangan yang terdapat dalam metode pengamatan atau observasi, antara lain adalah sebagai berikut. 1) Dapat menimbulkan perilaku atau sikap yang berbeda dengan perilaku sehari-hari karena merasa diamati. 2) Ada berbagai hal yang tidak terduga sehingga mengganggu proses pengamatan. 3) Ada kejadian atau keadaan informan yang sulit diamati karena bersifat terlalu pribadi dan rahasia. c. Contoh Observasi partisipasi dilakukan dengan cara peneliti hadirdi tengah-tengah informan dan melakukan berbagai kegiatan bersama sambil mencatat informasi yang dibutuhkan. Observasi nonpartisipasi dilakukan tanpa kehadiran peneliti, bahkan mungkin responden tidak menyadani proses pengamatan tensebut. Observasi dilakukan dan jarak jauh atau antara peneliti dan infonman yang berbeda tempat. 5. Kuesioner a. Pengertian Alat pengumpulan data yang pertama adalah kuesioner atau angket. Dalam instrument penelitian kuesioner ini identik dengan penelitian kuantitatif karena data yang diberikan kepada informan adalah data yang ada jawaban terbuka dan tertutup. Jenis pertanyaan yang ada dalam kuesioner adalah jenis pertanyaan yang dibutuhkan dalam laporan penelitian. b. Kelebihan dan kekurangan Beberapa kelebihan kuesioner adalah sebagai berikut: 1) Dapat mengungkapkan pendapat atau tanggapan seseorang baik secara individual maupun kelompok terhadap permasalahan 2) Dapat disebarkan untuk responden yang berjumlah besar dengan waktu yang relatif singkat 3) Tetap terjaganya objektivitas responden dari pengaruh luar terhadap satu permasalahan yang diteliti 4) Tetap terjaganya kerahasiaan responden untuk menjawab sesuai dengan pendapat pribadi 5) Karena diformat dalam bentuk surat, maka biaya lebih murah 6) Penggunaan waktu yang relatif fleksibel sesuai dengan waktu yang telah diberikan peneliti 7) Dapat menjaring informasi dalam skala luas dengan waktu yang cepat. Beberapa kelemahan kuesioner tersebut adalah sebagai berikut: 1) Peneliti tidak dapat melihat reaksi responden ketika memberikan informasi melalui isian kuesioner 2) Responden tidak memberikan jawaban dalam waktu yang telah ditentukan 3) Responden memberikan jawaban secara asal-asalan 4) Kembalinya kuesioner tergantung pada kesadaran responden dalam menjawab dan mengantar lewat kantor pos. c. Contoh Contoh angket dalam bentuk puilihan ganda untuk mengetahui hasil belajar ranah afektif Dalam melaksankan ibadah sholat sekarang ini, saya merasa: Masih sulit untuk memusatkan diri Dapat berkonsentrasi tetapi mudah sekali pudar Tidak begitu sulit untuk berlkonsentrasi Mudah untuk melakukan pemusatan perhatian Senang karena dapat berdialog dengan Allah Contoh angket dalam bentuk likert dalam rangka mengungkap hasil belajar ranah afektif Hidup manusia di dunia ini selalu diwarnai oleh silih bergantinya suasana sedih dan gembira. Suasana sedih dan gembira itu sebenarnya merupakan ujian dari allah bagi umatnya. Terhadap pernyataan tersebut, saya: Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju 6. Skala bertingkat a. Pengertian Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan. Seperti Oppenheim mengatakan: Rating gives a numerical value to some kind of judgement, maka suatu skala selalu disajikan dalam bentuk angka. b. Kelebihan dan kekurangan Skala penilaian memungkinkan pengamat untuk mengetahui keberadaan fenomena tertentu sekaligus mengikur intensitas fenomena tersebut dalam tingkatan-tingkatan yang telah disusun. Namun skala penilaian memiliki beberapa kelemahan yaitu dengan adanya halo effects, yaitu efek dari kesan atau penilaian umum,generosity effects yaitu keinginan untuk berbuat baik dengan memberi nilai tinggi, dan carry over effects yaitu pengamat tidak dapat membedakan antara fenomena satu dengan fenomena yang lain. c. Contoh Sebagai contoh adalah skor atau biji yang diberikan oleh guru disekolah untuk menggambarkan tingkat prestasi belajar siswa. Siswa yang mendapat skor 8, digambarkan di tempat yang lebih kanan dalam skala, dibandingkan penggambaran skor 5. 4 5 6 7 8 Biasanya angka-angka yang digunakan diterakan pada skala dengan jarak yang sama. Meletakkannya secara bertingkat dari yang rendah ke yang tinggi. Dengan demikian maka skala ini dinamakan skala bertingkat. Kita dapat menilai hampir segala sesuatu dengan skala. Dengan maksud agar pencatatannya dapat objektif maka penilaian terhadap penampilan atau penggambaran kepribadian seseorang disajikan dalam bentuk skala. Contoh: Kecenderungan seseorang terhadap jenis kesenian tertentu: 1 2 3 4 5 Sangat Tidak suka Biasa Suka Sangat suka tidak suka Skala sikap pada umumnya disajikan dalam bentuk skala bertingkat seperti dicontohkan diatas. 7. Ceklis a. Pengertian Daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati, penilai tnnggal memberikan tanda centang (v) pda tiap-tiap aspek sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan. b. Kelebihan dan kekurangan Keunggulan Ceklis mudah digunakan.Karena ceklis membutuhkan sedikit intruksi atau sedikit latihan, maka guru dapat dengan cepat belajar menggunakannya. Tidak seperti tes standar, ceklis dapat digunakan kapan saja evaluasi diperlukan.perilaku dapat dicatat sewaktu-waktu, ceklis selalu ditangan, kapan saja guru memiliki informasi baru, ia dapatmengupdate catatan. Kelemahan Ceklis membutuhkan waktu untuk menggunakannya. Terutama bila guru-guru baru saja menggunakan ceklis, mereka melaporkan bahwa ketika mereka sedang menyimpan catatan tentang ceklis akan menggurangi waktu mereka dengan anak-anak . c. Contoh NoNama siswa SB B C K SK 1 Nano waryono √ 2 Elin roslina √ 3 Arie apriadi √ 4 Angga zalindra √ 5 Ardi maulana √ Keterangan : SB : sangat baik B : baik C : cukup K : kurang SK : sangat kurang 8. Portofolio a. Pengertian Portofolio (portfolio) adalah kumpulan hasil tugas/tes atau hasil karya peserta ddik yang dikaitkan dengan standar atau kriteria yang telah ditentukan. Dengan kata lain, model penilaian yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membangun dan merefleksi suatu pekerjaan/tugas atau karya melalui pengumpulan (collection) hasil karya peserta didik yang sistematis dalam satu periode. b. Kelebihan dan kekurangan Kelebihan model penilaian portofolio, antara lain sebagai berikut: 1) Dapat melihat pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik dari waktu ke waktu berdasarkan feed-back dan refleksi diri. 2) Membantu guru melakukan penilaian secara adil, objektif dan dapat dipertanggungjawabkan tanpa mengurangi kreatifitas peserta didik. 3) Mengajak peserta didik untuk belajar bertanggungjawab terhadap apa yang telah mereka kerjakan, baik dikelas maupun diluar kelas dalam rangka implementasi program pembelajaran. 4) Meningkatkan peran serta peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan penilaian. 5) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan mereka. 6) Dapat digunakan untuk menilai kelas yang heterogenantara peserta didik yang pandai dan kurang pandai. Adapun kekurangan penilaian portofolio, antara lain sebagai berikut: 1) Membutuhkan waktu dan kerja ekstra. 2) Penilaian portofolio dianggap kurang reliable dibandingkan dengan bentuk penilaian yang lain. 3) Ada kecenderungan guru hanya memperhatikan pencapaian akhir sehingga proses penilaian kurang mendapat perhatian. 4) Tidak tersedianya kriteria penilaian yang jelas. 5) Penilaian portofolio masih relatif baru sehingga banyak guru, orang tua dan pesesrta didik yang belum mengetahui dan memahaminya. 6) Sulit dilakukan terutama menghadapi ujian dalam skala nasional. 7) Dapat Menjebak pesrta didik jika terlalu sering menggunakan format yang lengkap dan detail. c. Contoh 9. Penilaian Diri a. Pengertian Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian, di mana subjek yang ingin dinilai diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan, status, proses pembelajaran di kelas, berkaitan dengan kompetensi kognitif, b. Kelebihan dan kekurangan Kelebihan dari penggunaan penilaian diri diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri; 2) Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya; 3) Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian. Namun, ada beberapa kendala dalam pelaksanaan penilaian diri, antara lain: 1) Karena peserta didik belum terbiasa dan terlatih, sangat terbuka kemungkinan bahwa peserta didik banyak melakukan kesalahan dalam penilaian. 2) Ada kemungkinan peserta didik sangat subjektif dalam melakukan penilaian, karena terdorong oleh keinginan untuk mendapatkan nilai yang baik. Oleh karena itu, pada taraf awal, guru perlu melakukan langkah-langkah telaah terhadap hasil penilaian diri peserta didik. Guru perlu mengambil sampel antara 10% s.d. 20% untuk ditelaah, dikoreksi, dan dilakukan penilaian ulang. Apabila hasil koreksi ulang yang dilakukan oleh guru menunjukkan bahwa peserta didik banyak melakukan kesalahan- kesalahan dalam melakukan koreksi, guru dapat mengembalikan seluruh hasil pekerjaan kepada peserta didik untuk dikoreksi kembali, dengan menunjukkan catatan tentang kelemahan-kelemahan yang telah mereka lakukan dalam koreksian pertama. Dua atau tiga kali guru melakukan langkah-langkah koreksi dan telaahan seperti ini, para peserta didik menjadi terlatih dalam melakukan penilaian diri secara baik, objektif, dan jujur. Apabila peserta didik telah terlatih dalam melakukan penilaian diri secara guru. Hasil penilaian diri yang dilakukan peserta didik juga dapat dipercaya serta dapat dipahami, diinterpresikan, dan digunakan seperti hasil penilaian yang dilakukan oleh guru. 3) Guru harus membaca dan mengevaluasi satu persatu, sehingga hal tersebut membutuhkan waktu dan kesabaran. c. Contoh Peserta didik dapat diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu, berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek sikap tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian ber Penilaian TertulisPenilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. 10. Penilaian Teman a. Pengertian Penilaian antarteman merupakan teknik penilaianyang dilakukan oleh seorang siswa (penilai) terhadap siswa yang lain terkait dengan sikap/perilaku siswa yang dinilai. Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antarteman dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Selain itu penilaian antarteman juga dapat digunakan untuk menumbuhkan beberapa nilai seperti kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai. b. Kelebihan dan kekurangan Beberapa keuntungan penilaian teman sejawat antara lain: 1 Dapat meningkatkan hasil belajar, 2 Dapat meningkatkan kolaborasi belajar melalui umpan balik dari teman sejawat, 3 Siswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan belajarnya, dan 4 Siswa dapat memberi komentar pada kinerja temannya. Selain memiliki kelebihan, peer assessment juga memiliki kelemahan. Kelemahan peer assessment dapat dirangkum sebagai berikut: 1 Siswa kurang mampu menilai rekannya dan merasa tidak percaya diri 2 Hubungan persahabatan, perasaan suka yang mungkin akan mempengaruhi. c. Contoh Tabel Contoh Format Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai : …………………………………. Nama penilai : …………………………………. Kelas : …………………………………. Semester : …………………………………. Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan kalian yang sebenarnya. 11. Untuk kerja a. Pengertian Penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Karakteristik dasar penilaian unjuk kerja adalah: Peserta didik diminta untuk mendemonstrasikan kemampuannya dalam mengkreasikan suatu produk atau terlibat dalam suatu aktivitas. Produk dari performance assessment lebih penting dari pada perbuatannya b. Kelebihan dan kekurangan Beberapa kelebihan dari penilaian unjuk kerja adalah: 1) Dapat menilai kompetensi yang berupa keterampilan (skill) 2) Dapat digunakan untuk mencocokan kesesuaian antara pengetahuan mengenai teori dan keterampilan didalam praktik, sehingga informasi penilaian menjadi lengkap. 3) Dalam pelaksanaan tidak asa peluan peserta didik untuk menyontek. 4) Guru dapat mengenal lebih dalam lagi masing-masing karakteristik peserta didk. 5) Memotivasi peserta didik untuk aktif. 6) Mempermudah peserta didik untuk memahami sebuah konsep yang abstrak ke konkret. Sedangkan kelemahan dari penilaian unjuk kerja adalah: 1) Tidak semua materi pelajaran dapat dilakukan materi penilaian ini. 2) Nilai bergantung dengan hasil kerja. 3) Jika jumlah peserta didiknya banyak guru kesuliatan untuk melakukan penilaian ini. 4) Waktu terbatas untuk melakukan penilaian seluruh peserta didik. 5) Peserta didik yang kurang mampu akan merasa minder. 6) Karena peserta didik terlalu banyak sehingga sulit untuk melakukan pengawasan. 7) Memerlukan sarana dan prasarana yang lengkap. 8) Memakan waktu yang lama, biaya yang besar, membosankan. 9) Harus dilakukan secara penuh dan lengkap. 10) Keterampilan yang dinilai melalui tes perbuatan mungkin sekali belum sebanding mutunya dengan keterampilan yang dituntut oleh dunia kerja, karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu lebih cepat dari pada apa yang didapatkan disekolah. c. Contoh Contoh: Gerakan shalat Sikap awal gerakan ini adalah berdiri tegak menghadap ke kiblat. Gerakan selanjutnya adalah: Gerakan takbiratul ihrom Gerakan ruku’ Gerakan i’tidal Gerakan sujud Gerakan duduk diantara dua sujud Gerakan salam B. TEKNIK DAN INSTRUMENT PENILAIAN 1. Digunakan dalam menilai pengetahuan dan/kognitif Guru menilai kompetensi pengetahuan melalui dengan teknik yang digunakan adalah tes tertulis yang dimana merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. tes tertulis merupakan kelompok tes yang verbal artina soal dan jawaban yang diberikan oleh pesrta didik berupa bahasa tulisan. tes tertulis objektifitasnya relatif tingg dibandingkan dengan tes lainnya. Bentuk penilaian tertulis dipergunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik yang sifatnya pengetahuan. Bentuk Penilaian Tertulis Dipergunakan untuk Mengukur Pencapaian Kompetensi Peserta Didik yang Sifatnya Pengetahuan (Kognitif). Tes tertulis terdiri dari ; soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar- salah, menjodohkan dan uraian. 2. Digunakan dalam menilai sikap/afektif Pada penilaian ranah afektif yang penting dikembangkan adalah sikap dan minat peserta didik. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan instrumen afektif sebagai berikut; menentukan definisi konseptual atau konstruk yang akan diukur, menentukan definisi operasional, menentukan indicator dan menulis instrumen. Dalam proses pembelajaran guru dapat melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri (self assessment), penilaian “teman sejawat” (peer assessment) oleh peserta didik, dan jurnal. 3. Digunakan dalam menilai keterampilan/psikomotori Untuk mengamati penilaian kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen lembar pengamatan atau observasi dengan: a. Daftar Cek (Check List) Penilaian kompetensi keterampilan dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (baik atau tidak baik, bisa atau tidak bisa). Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai baik atau mampu apabila ditampilkan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh guru. b. Skala Penilaian (Rating Scale) Penilaian kompetensi keterampilan yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinu di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN 1. Penilaian Kompetensi Kognitif Aspek kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir termasuk di dalamnya kemampuan memahami, menghafal, mengaplikasi, menganalisis, mensistesis dan kemampuan mengevaluasi. Kemampuan kognitif adalah kemampuan berfikir secara hirarki yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Pada tingkat pengetahuan, peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan hafalan saja. Pada tingkat pemahaman peserta didik dituntut juntuk menyatakan masalah dengan kata-katanya sendiri, memberi contoh suatu konsep atau prinsip. Pada tingkat aplikasi, peserta didik dituntut untuk menerapkan prinsip dan konsep dalam situasi yang baru. Pada tingkat analisis, peserta didik diminta untuk untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat serta menemukan hubungan sebab—akibat. Pada tingkat sintesis, peserta didik dituntut untuk menghasilkan suatu cerita, komposisi, hipotesis atau teorinya sendiri dan mensintesiskan pengetahuannya. Pada tingkat evaluasi, peserta didik mengevaluasi informasi seperti bukti, sejarah, editorial, teori-teori yang termasuk di dalamnya judgement terhadap hasil analisis untuk membuat kebijakan. 2. Penilaian kompetensi afektif Kelebihan pembelajaran afektif. Dalam pelaksanaan pembelajaran afektif akan dapat Membentuk watak serta peradaban Bangsa yang bermatabat. Mengembangkan potensi peserta didik dalam hal nilai dan sikap. Menjadi sarana pembentukan manusia yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Peserta didik akan lebih mengetahui mana yang hal yang baik dan mana yang tidak baik. Peserta didik akan mengetahui hal yang berguna atau berharga (sikap positif) dan tidak berharga atau tidak berguna (sikap negatif). Dengan pelaksanaannya strategi pembelajaran afektif akan memperkuat karakter bangsa indonesia, apalagi apabila diterapkan pada anak sejak dini. Dengan pelaksanaan pembelajaran afektif siswa dapat berperilaku sesuai dengan pandangan yang di anggap baik dan tidak bertentangan dengan norma- norma yang berlaku. Sedangkan kelemahan pembelajaran afektif yaitu ; Kurikulum yang berlaku selama ini cendrung diarahkan untuk pmbentukan intelektual (kemampuan kognitif) dimana anak diarahkan kepada menguasai materi tanpa memperhatikan pembentukan sikap dan moral. Sulitnya melakukan kontrol karena banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan sikap seseorang. Keberhasilan pembentukan sikap tidak bisa dievaluasi dengan segera, karena perubahan sikap dilihat dalam rentang waktu yang cukup lama. Pengaruh kemampuan teknologi, khususnya teknologi informasi yang menyuguhkan aneka pilihan program acara yang berdampak pada pembentukan karakter anak. 3. Penilaian kompetensi psikomotorik Kelebihan penilaian psikomotor diantaranya ; Guru dapat secara langsung mengukur ketrampilan-ketrampilan dari peserta didik dan bukan hanya dengan tes (paper and pencil test) saja. Termasuk pula penilaian keterampilan-keterampilan teori tingkat yang lebih tinggi dan kebanyakan keterampilan-keterampilan psikomotor. Dapat mempengaruhi cara belajar peserta didik dimana peserta didik tidak hanya sekedar menghafal saja tetapi bagaimana peserta didik diharapkan dapat menunjukkan kemampuannya dalam menggunakan semua keterampilan- keterampilannya sehingga mereka dapat mengingatnya dengan lebih baik. Guru dapat mengukur proses kinerja peserta didik dengan langkah demi langkah yang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Sedangkan kekurangan penilaian psikomotor diantaranya adalah waktu yang digunakan relatif lama dan adanya kecenderungan guru bersikap subjektif sehingga dikhawatirkan penilaian kurang relevan.