Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RUTIN

KEBERADAAN DAN KELIMPAHAN LOGAM GOLONGAN 2


Tugas ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Logam
Dosen pengampu :Dr. Muhammad Yusuf, M.Si.

DISUSUN
OLEH :

NAMA KELOMPOK :
1. DEVITA SURI AIRINA (4171131009)
2. EZRA JULIANA HARIANJA (4172131015)
3. FRANS HARDI SAMOSIR (4172131016)
4. LINDA ROSITA (4173131020)
KELAS : KIMIA DIK B 2017
KELOMPOK : 2 (DUA)
JURUSAN : KIMIA
PROGRAM : S-1 PENDIDIDKAN KIMIA

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
1. Jelskan keberadaan dan kelimpahan logam golongan 12 (Seng, Kadmium, Raksa) di alam
Jawab :
a. Seng (Zn)
Kadar komposisi unsur seng di kerak bumi adalah sekitar 75 ppm (0,007%). Hal
ini menjadikan seng sebagai unsur ke-24 paling melimpah di kerak bumi. Tanah
mengandung sekitar 5±770 ppm seng dengan rata-ratanya 64ppm. Sedangkan pada air
laut kadar sengnya adalah 30 ppb dan pada atmosfer kadarnyahanya 0,1±4 µg/m3.
Kandungan Zn total rataan pada litosfir sekitar 80 mg/kg. Pada batuan magmatik Zn
terdistribusi merata, dan kandungannya berbeda pada batuan asam dan basik yaitu
dari 40 mg/kg dalam batuan granit dan 100 mg/kg dalam batuan basaltik. Total
keseluruhan kandungan seng di seluruh dunia adalah sekitar 1,8 gigaton. Hampir
sekitar 200 megatonnya dapat diperoleh secara ekonomis pada tahun 2008.
Kandungan besar seng dapat ditemukan di Australia, Kanada, dan Amerika Serikat.
Berdasarkan laju konsumsi seng sekarang ini, cadangan seng diperkirakan akan habis
antara tahun 2027 sampai dengan 2055. Sekitar 346 megaton seng telah ditambang
sepanjang sejarahnya sampai dengan tahun 2002. Selain itu, diperkirakan pula sekitar
109 megatonnya masih digunakan (Aprizal,2014)
b. Kadmium (Cd)
Cd terutama terdapat dalam kerak bumi bersama dengan seng (Zn). Terdapat satu
jenis mineral Cd di alam, yaitu green ockite (CdS) yang ditemukan bersama mineral
spalerite (ZnS). Kadmium (Cd) yang terdapat d dalam lingkungan pada kadar yang
rendahberasal dari kegiatanpenambangan seng (Zn), timah (Pb), dan kobalt (Co) serta
kuprum (Cu). Sementara dalam kadar tinggi, kadmium berasal dari emisi industri,
antara lain dari hasil sampingan penambangan, peleburan seng (Zn) dan timbal (Pb).
Cd dari hasil sampingan peleburan dan refining bijih Zn rata-rata memiliki kadar Cd
sebesar 0,2-0,3%. Sumber lain adalah dari sisa penggunaan lumpur kotor sebagai
pupuk tanaman yang kemudian dibawa oleh angindan air (Anggriana,2011)
c. Raksa (Hg)
Seperti unsur-unsur logam berat lainnya, raksa juga terdapat diseluruh alam,
namun distribusinya tidak merata. Dalam air tanah (ground water) kadar Hg berkisar
antara 0,01—0,07 ppb. Dalam danau dan sungai berkisar antara 0,08-0,12 ppb. Dalam
air laut kadar Hg berkisar antara 0,1 — 1,2 ppb. Dalam tanah berkisar antara 30 - 500
ppb, sedangkan dalam batu-batuan volkanik kadar Hg berkisar antara 10 - 100 ppb.
Raksa jarang sekali ditemukan dalam bentuk bebas di alam. Umumnya raksa ter- ikat
dengan unsur kimia lainnya dalam air, batu-batuan dan mineral. Dalam ikan laut,
lebih 90% dari seluruh Hg yang ada dalam tubuhnya berbentuk metil raksa,
sedangkan dalam kerang-kerangan bentuk metil raksa hanya ditemukan sekitar 40-
90%. Di alam jumlah terbanyak raksa ditemukan dalam bahan-bahan mineral. Ada
sekitar 30 jenis mineral yang mengandung raksa (Tabel 3). Dari jenis-jenis mineral
ini, deposit yang terpenting dan paling banyak mengandung raksa adalah sinabar
(HgS), yaitu suatu sulfida yang mengandung raksa lebih dari 86%. Deposit mineral
ini ditemukan di seluruh benua, kecuali Antartika. Di benua Amerika banyak
ditemukan di Kanada, Kalifornia, Meksiko dan Nevada. Di Rusia ditemukan di
daerah Donets Basin, sedangkan di Eropa ditemukan di Itali, Jugoslavia dan Spanyol.
Deposit yang paling kaya akan sinabar ditemukan di Almaden, Spanyol. Daerah ini
merupakan penghasil sinabar yang terbanyak di dunia, lebih dari 80% produksi dunia
berasal dari Almaden (Hutagalung,1985)
2. Jelaskan kegunaan golongan 12 (Seng, Kadmium, Raksa)
Jawab :
a. Seng (Zn)
Seng merupakan kofaktor yang dapat meningkatkan lebih dari 70 macam enzim yang
mempunyai fungsi khusus pada organ mata, hati, ginjal,otot, kulit, tulang, dan organ
reproduksi laki-laki seperti karbonik-anhidrase dalam sel darah merah serta karboksi
peptidase dan dehidrogenase dalam hati. Seng juga berperan penting dalam sistem
kekebalan dan terbukti bahwa seng merupakan mediator potensial pertahanan tubuh
terhadap infeksi. Limfo-penia, konsentrasi dan fungsi limfosit T dan B menurun,
menurunnya fungsi lekosit seringkali ditemukan pada penderita defisiensi seng. Seng
juga penting dalam pertumbuhan gigi. Ibu hamil yang kekurangan seng nantinya akan
menyebabkan gigi bayi yang dilahirkan mudah rusak. Selain itu unsur tersebut juga
berperan dalam metabolisme asam amino dan karbohidrat. Seng juga berperan dalam
mencegah diare dan akumulasi kolesterol dalam pembuluh darah, serta meningkatkan
kesuburan dan produksi testosteron yaitu hormon yang berperan penting dalam
menghasilkan sperma. Seng dalam kesehatan penting sebagai penangkal radikal bebas
(Liyanan, 2015).
Seng (Zn) adalah mikromineral esensial sebagai kofaktor lebih dari 100 metaloenzim
yang berperan penting dalam regenerasi sel, metabolisme, pertumbuhan, dan perbaikan
jaringan tubuh (Anggraheni, 2015).
Seng memiliki peran penting dalam mengatur konsumsi zat pati, pertumbuhan
tanaman, pembentukan protein, dan meningkatkan fungsi klorofil. Seng juga merupakan
bahan penyusun enzim khususnya enzim enzim yang berperan dalam penyerapan dan
penggunaan air oleh tanaman. Seng yang diserap melalui akar ini juga menjaga
keseimbangan hormon pada tanaman (Arwida, 2008).

b. Kadmium (Cd)
Cd banyak digunakan dalam pembuatan alloy, dan digunakan pula sebagai pigment
warna cat, keramik, plastik, stabilizer plastik, katode untuk Ni-Cd pada baterai, bahan
fotografi, pembuatan tabung TV, karet, sabun, kembangapi, percetakan tekstil, dan
pigment untuk gelas dan email gigi. Cd dalam konsentrasi rendah banyak digunakan
dalam industri pada proses pengolahan roti, pengolahan ikan, pengolahan minuman, serta
industri tekstil. Penggunaan Cd dan persenyawaannya ditemukan dalam industi
pencelupan, fotografi dan lain-lain.
Pemanfaatan Cd dan persenyawaannya dapat dilihat sebagai berikut (Anggriana,
2011).
1. Senyawa CdS dan CdSeS, banyak digunakan sebagai zat warna.
2. Senyawa Cd-Sulfat (CdSO4) digunakan dalam industi baterai yang berfungsi untuk
pembuatan sel Weston karena mempunyai potensial stabil yaitu sebesar 1,0186.
3. Senyawa cadmium bromide (CdBr2) dan cadmium ionida (CdI2) secara terbatas
digunakan dalam dunia fotografi
4. Senyawa dietil cadmium {(C2H5)2Cd} digunakan dalam proses pembuatan tetraetil-
Pb.
5. Senyawa Cd-stearat banyak digunakan dalam perindustrian amnufaktor polyvinyl
(PVC) sebagai bahan yang berfungsi untuk stabilizer
c. Raksa (Hg)
Merkuri (Hg) dimanfaatkan secara ilegal dalam kosmetik sebagai bahan pemutih atau
pencerah kulit karena kemampuannya dalam menghambat pembentukan melanin pada
per-mukaan kulit. Merkuri mampu membuat kulit putih mulus dalam waktu yang relatif
singkat
(Rakhmina, 2017).
Dalam bidang fisika, logam raksa murni banyak digunakan untuk mengisi instrumen-
instrumen fisika seperti barometer, termometer, manometer dan lain-lain. Logam raksa
murni ini biasanya dibuat dari bahan mineral yang paling banyak mengandung raksa
yaitu sinabar (HgS).
Dalam bidang pertanian, senyawa raksa banyak dimanfaatkan untuk pembuatan
biosida, terutama untuk fungisida dan bakterisida. Senyawa raksa yang digunakan dalam
bidang pertanian dapat dibagi dua yaitu anorganik dan organik raksa. Senyawa anorganik
raksa yang paling umum dipakai adalah Hg2Cl2 dan HgCl2 (Hutagalung, 1985).
DAFTAR PUSTAKA
Anggraheni.A.,(2015), Gambaran Kadar Serum Seng (Zn) dengan Z-Score TB/U pada Anak
Usia 9-12 Tahun (Studi Penelitian di SDI Taqwiyatul Wathon Semarang Utara), Journal
of Nutrition College , 4(2) : 557-561

Anggriana,D., (2011), Analisis Cemara Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) Pada Air
Sumur Di Kawasan PT.Kimia Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA),
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Aprizal.,(2014), Makalah Kimia Anorganik II Seng, Kadmium, dan Merkuri, Universitas Jambi ,
Jambi.
Arwida.S., (2008), Adenium Arabicum , Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hutagalung., (1985), Raksa (Hg),Oseana ,x(3) : 93-105.

Liyanan.,dkk., (2015), Kandungan Unsur Mineral Seng (Zn), Bioavailabilitas dan


Biofortifikasinya dalam Beras, Jurnak Sungkai, 3(2) : 65-73.

Rakhmina,dkk., (2017), Logam Merkuri Pada Masker Pemutih Wajah Di Pasar Martapura,
Medical Laboratory Technology Journal,3(2) : 53-57.

Anda mungkin juga menyukai