PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya antara akuntansi pajak dan akuntansi keuangan memiliki
kesamaan tujuan, yaitu untuk menetapkan hasil operasi bisnis dengan pengukuran dan
rekognisi penghasilan dan biaya, namun ada beberapa hal yang perlu mendapatkan
perhatian, bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan tidak sekedar
instrument pentransfer sumber daya, akan tetapi acapkali pula digunakan untuk tujuan
mempengaruhi perilaku wajib pajak untuk investasi, kesejahteraan dan lain-lain yang
kadang-kadang merupakan alasan untuk membenarkan penyimpangan dari standar
akuntansi keuangan. Di lain pihak, atas penghasilan yang diterima atau diperoleh
subjek pajak dalam tahun pajak yang bersangkutan, baik subjek pajak orang pribadi
maupun subjek pajak badan dikenakan Pajak Penghasilan dan untuk menghitung
Pajak Penghasilan tersebut, subjek pajak yang bersangkutan berkewajiban mengisi
Surat Pemberitahuan yang disediakan oleh Instansi Pajak.
Pada umumnya, bentuk dan isi yang terdapat dalam Surat Pemberitahuan
untuk kepentingan perpajakan hampir tidak berbeda jauh dengan bentuk dan isi yang
terdapat dalam Laporan Keuangan untuk kepentingan komersial. Penghasilan Kena
Pajak (PKP-Taxable Income) dihitung berdasarkan Ketentuan Peraturan Perundang-
undangan Perpajakan (KPPP) sedang Penghasilan Sebelum Pajak (PSP-Accounting
Income atau Pretax Accounting Income atau Pretax Book Income) dihitung
berdasarkan standar yang disusun oleh profesi yang dikenal sebagai Standar
Akuntansi Keuangan (SAK). Oleh karena basis pengenaan penghasilan untuk
keperluan perhitungan Pajak Penghasilan berbeda dengan basis penghitungan
penghasilan untuk keperluan komersial, atau dengan perkataan lain akibat dari
perbedaan rekognisi penghasilan dan biaya, maka akan terdapat perbedaan yang
cukup signifikan antara kedua basis tersebut. Pajak Penghasilan yang dihitung
berbasis Penghasilan Kena Pajak yang sesungguhnya dibayar kepada pemerintah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud pajak kini dan pajak tangguhan ?
2. Bagaimana keterkaitan pajak tangguhan dengan PSAK 46 ?
3. Bagaimana pengakuan pajak tangguhan ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui maksud dari pajak kini dan pajak tangguhan.
2. Untuk mengetahui bagaimana keterkaitan pajak tangguhan dengan PSAK 46.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengakuan pajak tangguhan.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan adalah pajak yang kewajibannya ditunda sampai waktu yang
ditentukan atau diperbolehkan. Pada dasarnya antara akuntansi pajak dan akuntansi
keuangan memiliki kesamaan tujuan, yaitu untuk menetapkan hasil operasi bisnis
dengan pengukuran dan rekognisi penghasilan dan biaya. Namun ada beberapa hal
yang perlu mendapatkan perhatian, bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan tidak sekadar intstrumen penstranfer sumber daya (fungsi budgeter), akan
tetapi seringkali pula digunakan untuk tujuan mempengaruhi perilaku wajib pajak
untuk investasi, kesejahteraan dll ( fungsi mengatur) yang kadang-kadang merupakan
alasan untuk membenarkan penyimpangan dari standar akuntansi keuangan.
Pajak tangguhan diatur dalam PSAK Nomor 46 tentang Akuntansi Pajak
Penghasilan. Pajak tangguhan memerlukan bagian yang cukup sulit untuk dipelajari
dan dipahami, karena pengakuan pajak tangguhan bisa membawa akibat terhadap
berkurangnya laba bersih jika ada pengakuan beban pajak tangguhan. Sebaliknya bisa
juga berdampak terhadap berkurangnya rugi bersih jika ada pengakuan manfaat pajak
tangguhan.
Dengan demikian besarnya, pajak kini (pajak yang harus dibayar) oleh PT.
Cemerlang adalah Rp75.000.000
2. Perhitungan Pengakuan
Contoh:
PT Gemilang pada tahun 2015 mempunyai data sebagai berikut.
1.Laba bersih sebelum pajak komersial Rp500.000.000
2.Kompensasi kerugian tahun 2015 sebesar Rp50.000.000
3.Aset tetap yang dimiliki terdiri atas
Aset Tahun Harga Masa Manfaat Masa Manfaat Metode
Perolehan Perolehan(Rp) (Komersial) (Fiskal) Penyusutan
Tanah 2009 400.000.000 - - -
Bangunan 2009 600.000.000 20 tahun 20 tahun Garis Lurus
Inventaris 2009 400.000.000 5 tahun 8 tahun Garis Lurus
BAB III
KESIMPULAN
Pajak kini (current tax) adalah sejumlah pajak yang harus dibayar oleh wajib
pajak. Jumlah pajak ini harus dihitung sendiri oleh wajib pajak berdasarkan
penghasilan kena pajak dikalikan dengan tarif pajak, kemudian dibayar sendiri dan
dilaporakan dalam surat pemberitahuan (SPT) sesuai dengan peraturan peundang-
undangan pajak yang berlaku.
Penghasilan kena pajak atau laba fiskal diperoleh dri hasil koreksi fiskal terhadap
laba bersih sebelum pajak berdasarkan laporan keuangan komersial (laporan
keuangan akuntansi).
Pajak tangguhan adalah pajak yang kewajibannya ditunda sampai waktu yang
ditentukan atau diperbolehkan. Pada dasarnya antara akuntansi pajak dan akuntansi
keuangan memiliki kesamaan tujuan, yaitu untuk menetapkan hasil operasi bisnis
dengan pengukuran dan rekognisi pengahasilan dan biaya. Namun ada beberapa hal
yang perlu mendapatkan perhatian, bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan tidak sekadar intstrumen penstranfer sumber daya ( fungsi budgeter), akan
tetapi seringkali pula digunakan untuk tujuan memepengaruhi perilaku wajib pajak
untuk inveastasi, kesejahteraan dll ( fungsi mengatur) yang kadang-kadang
merupakan alas an untuk membenarkan penyimpangan dari standar akuntansi
keuangan.