ovic bersikeras telah dinyatakan negatif virus corona, tapi tetap terancam sanksi
setelah melanggar aturan karantina.
Luka Jovic melanggar aturan karantina virus corona di Real Madrid, dengan sang striker pulang ke Serbia saat menjalani periode isolasi mandiri dan ayahnya pasrah jika ia harus terancam hukuman. Milan Jovic, bagaimana pun, bersikeras bahwa putranya tidak melakukan kesalahan. Bintang muda Los Blancos itu telah menuntaskan semua tes medis sebelum memutuskan kembali ke negara asalnya guna merayakan ulang tahun kekasihnya. Pilihan Editor
Liverpool No 1, Inilah 20 Skuad Termewah Di Eropa
Delapan Pemain Yang Borong Trofi Piala Dunia, Liga Champions, Dan Ballon D'Or Kala Covid-19 Mengubah Malam Magis Atalanta Jadi Neraka Bergamo Insan Sepakbola Indonesia, Ayo Bergerak Perangi Virus Corona!
Padahal, seharusnya Jovic tetap berada di rumahnya di Spanyol dan bukannya
bepergian keluar negara tersebut, dengan seluruh skuad Madrid memang mendapat instruksi untuk melakukan karantina setelah seorang anggota tim basket mereka terbukti positif mengidap COVID-19. Jovic sekarang menghadapi ancaman hukuman dari pemerintah Serbia, namun ayah pemain 22 tahun itu yakin putranya akan lolos dari sanksi. "Luka menjalani dua tes dan ia dinyatakan negatif," ungkap Milan Jovic kepada Puls Online. "Itu sebabnya ia pikir bisa pulang ke Serbia. Sekarnag sepertinya ia dianggap sebagai penjahat besar. Jika ia harus masuk penjara, maka itu harus dijalaninya." "Saya sepenuhnya setuju dengan presiden dan perdana menteri [Serbia, karena mengajukan tuntutan pidana], namun hanya jika ia terbukti bersalah." Artikel dilanjutkan di bawah ini "Saya akan mendukung keputusan tersebut jika memang ia melakukan kesalahan, akan tetapi ia hanya tiba di Beograd dan tetap berada di rumah." "[Pacarnya] Sofia tengah hamil dan ia tidak bisa keluar [untuk merayakan ulang tahun]. Beberapa foto menunjukkan keduanya bersenang-senang [di luar rumah], tapi itu berasal dari Spanyol."