Anda di halaman 1dari 2

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan atas
kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan
maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi, untuk kepentingan Perseroan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Acuan utama Dewan Komisaris adalah
Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang No. 19
tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Dalam melaksanakan tugas, Dewan
Komisaris dibantu oleh organ pendukung Dewan Komisaris, yaitu Sekretaris Dewan
Komisaris, Komite Audit, Komite Manajemen Risiko dan Investasi (KSMRI), serta Komite
Nominasi & Remunerasi (KNR).

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS


Secara umum sesuai dengan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, UU No. 19
tahun 2003 tentang BUMN dan Anggaran Dasar perseroan. Tugas dan lingkup tanggung
jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
1. Melakukan tugas pengawasan terhadap kebijakan dan jalannya pengurusan Perseroan
dan memberikan nasihat terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan
(RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) termasuk KPI Perseroan serta
ketentuan Anggaran dasar dan Keputusan RUPS, begitu juga dengan peraturan
perundangan yang berlaku untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan.
2. Menjalankan penerapan prinsip-prinsip GCG dan mengawasi penerapannya di dalam
organisasi.
3. Memberi pandangan dan masukan secara keseluruhan atas laporan kinerja Direksi
kepada RUPS.
4. Membuat laporan pertanggungjawaban aktivitas dan kinerja Dewan Komisaris kepada
RUPS.
5. Memimpin Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam menjalankan seluruh
tugas dan hubungan kerja Komite.
6. Memberikan persetujuan kepada Direksi atau memberikan pendapat/tanggapan kepada
RUPS atas rencana Direksi dalam melaksanakan kebijakannya sesuai dengan ketentuan
Anggaran dasar perusahan.
7. Mengikuti perkembangan kegiatan perseroan dan memberikan pendapat dan saran
mengenai rencana dan pelaksanaan RJPP, RKAP, maupun setiap masalah yang dianggap
penting bagi Perseroan.
8. Memastikan agar Perseroan mengungkapkan pelaksanaan prinsip GCG dalam RUPS dan
Laporan Tahunan.
9. Melakukan rapat-rapat dengan jajaran Direksi, Komite Audit dan unit lain yang
mempunyai hubungan dengan pengelolaan Perseroan.

Anda mungkin juga menyukai