FARMAKOLOGI 1
DISUSUN OLEH :
KELAS : IV B
NIM : F.18.046
KENDARI
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan, setiap makhluk hidup pasti melakukan aktivitas.
Aktivitas ini tersusun dari berbagai system. Agar makhluk hidup tersebut
dapat bertahan hidup. Diantara aktivitas makhluk hidup yang dapat
menentukan kehidupan makhluk hidup adalah proses pencernaan dan
pernafasan, untuk mengatur mekanismenya. Setiap makhluk hidup
memerlukan oksigen dan zat makanan serta mengeluarkan zat sisa
metabolisme menghasilkan sampah (sisa) yang harus dikeluarkan tubuh.
Peredaran materi, baik berupa bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti
halnya oksigen maupun hasil metabolisme dan sisa-sisanya dilakukan oleh
sistem peredaran atau system sirkulasi. Hasil pencernaan makanan dan
oksigen diangkut dan diedarkan keseluruh jaringan tubuh, sedangkan sisa-sisa
metabolism diangkut dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ
pembuangan.
Untuk mengurangi rasa perih akibat suasana lambung yang terlalu
asam, dengan cara menetralkan asam lambung. Asam lambung dilepas untuk
membantu memecah protein. Lambung,usus, dan esophagus dilindungi dari
asam dengan berbagai mekanisme. Ketika kondisi lambung semakin asam
ataupun mekanisme perlindungan kurang memadai, lambung, usus, esopaghus
rusak oleh asam memberikan gejala bervariasi seperti nyeri lambung, rasa
terbakar, dan berbagai keluhan saluran cerna lainnya. System saluran cerna
lambung dan usus dapat dipahami bahwa sebagai pintu gerbang masuk zat-zat
gizi dari makanan, vitamin, mineral, dan cairan yang memasuki tubuh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa-apa saja penggolongan obat antasida, digestive, dan antimietik?
2. Bagaimana mekanisme kerja dari obat antasida, digestive dan antiemetic?
3. Apa-apa saja contoh obat dari antasida, digestive, dan antimietik?
4. Bagaimana indikasi kontra indikasi dan efek samping dari obat antasida,
digestive, dan antiemietik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja penggolongan obat antasida, digestive dan
antiemietik.
2. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja obat antasida, digestive
dan antiemietic.
3. Untuk mengetahui apa saja obat antasida, digestive, dan antiemietik
4. Untuk mengetahui indikasi kontra indikasi dan efek samping dari antasida,
digestive dan antimietik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Antasida
Antasida adalah berasal dari kata anti yang berarti lawan dan acidus
yang berarti asam, sehingga antasida adalah zat yang sifatnya berlawanan
dengan asam, yaitu basa. Lambung kita antara lain berisi zat yang bersifat
asam, yaitu asam klorida. Kondisi lambung bisa terganggu apabila asam
tersebut keberadaannya menjadi lebih besar dari keadaan normal atau asam
yang terkandung dalam lambung sangat berlebihan sehingga menyebabkan
gangguan pada lambung.
Antasida adalah obat yang mengandung basa – basa lemah yang
digunakan untuk menetralkan asam lambung yang berlebihan. Antasida
terdiri dari senyawa magnesium, aluminium, bismut, Hidrotalsit, kalsium
karbonat, dan Na-Bikarbonat.Antasida merupakan salah satu pilihan obat
dalam mengatasi sakit maag. Antasida diberikan secara oral (diminum).
PENGGOLONGAN OBAT
1) Antasida
Aluminium Hidroksida
Al Oksida
Magnesium Karbonat
Mg Trisilikat
Mg Oksida
Mg Hidroklorida
Natrium Karbonat
Bismuth Subnitrat
Bismuth Subsitrat
Kalsium Karbonat
Famotidin
Nizatidin
Lansoprazol
Pantoprazol
Fentonium
Ekstrak Belladon
5) Analog Prostaglandin
Misoprostol
7) Penguat motilitas
Metoklorpramid
Domperidon
8) Zat pembantu
Dimetikon (Dimetilpolisiloksan)
9) Penenang
Diazepam
Klordiazepoksida
Indikasi Umum
Obat sakit maag untuk mengurangi nyeri lambung yang disebabkan
oleh kelebihan asam lambung dengan gejala seperti mual dan perih
Kontra Indikasi
Disfungsi ginjal berat, hipersensitif.
Diare
Perut kembung
Mual dan muntah
Kram perut
Sembelit
2) Promag
Indikasi Umum
Mengatasi gejala sakit maag.
Kontra Indikasi
Riwayat alergi.
Indikasi Umum
Obat ini digunakan untuk mengurangi gejala-gejala yang
berhubungan dengan kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung,
tukak usus 12 jari, dengan gejala-gejala seperti mual, nyeri lambung, nyeri
ulu hati.
Kontra Indikasi
Jangan di berikan pada penderita gangguan fungsi ginjal yang berat,
karena dapat menimbulkan hipermagnesia (kadar magnesium dalam darah
meningkat). Tidak boleh digunakan pada pasien yang hipersensitif terhadap
aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, simetikon atau komponen lain
dalam formulasi obat ini.
Efek Samping Mylanta
Mylanta merupakan obat yang aman bila digunakan sesuai aturan
pakai. Meski begitu, kandungan antasida yang terdapat di dalam Mylanta
bisa saja menimbulkan efek samping berupa:
Empedu terdiri dari asam empedu (asam kolat) dan asam kenodeoksikolat
serta kolesterol dan fosfolipid. Guna empedu yang berhubungan dengan
pencernaan dan absorbsi lemak yaitu :
B. MEKANISME KERJA
Obat-obat digestiv bekerja dengan cara membantu proses
pencernaan lambung usus terutama pada keadaaan defisiensi zat
pembantu pencernaan. Dan obat digestive ini biasanya berisi enzim-enzim
atau campurannya yang berguna atau berfungsi untuk memperbaiki fungsi
pencernaan. Digestiv ini memiliki manfaat pada defisiensi satu atau lebih
zat yang berfungsi mencerna makanan di saluran cerna. Proses pencernaan
makanan ini di pengaruhi oleh HCL (asam lambung), enzim pencernaan dan
empedu.
C. CONTOH OBAT BESERTA GAMBAR
1. Benozym
Indikasi Umum:
Kontra Indikasi:
Efek Samping:
2) Antagonis dopamin
Bekerja pada otak an digunakan untuk mengatasi rasa mual dan muntah
dan dihubungkan dengan penyakit neoplasma, pusing karena radiasi,
opioid, obat sitotoksik, dan anestetik umum.
4) Kanabinoid
Digunakan pasien dengan kakeksia, mual sitotoksik, dan muntah atau
karena tidak responsif pada agen lainnya.
5) Benzodiazepin
Dari kelas obat Benzodiazepin, lorazepam dan alprazolam adalah dua obat
yang biasa digunakan sebagai antiemesis. Obat ini bisanya digunakan untuk
gangguan kecemasan. Sebagai monoterapi, obat ini kurang efektif untuk
mual dan muntah pasien kemoterapi dan radioterapi.
6) Antikolinergik
7) Kortikosteroida
8) Steroid
B. MEKANISME KERJA
Antiemetik bekerja dengan cara mengurangi hiperaktifitas refleks
muntah menggunakan satu dari dua cara : secara lokal, untuk mengurangi
respons lokal terhadap stimulasi yang dikirim ke medula guna memicu
terjadinya muntah, atau secara sentral, untuk menghambat CTZ secara
langsung atau menekan pusat muntah. Antiemetik yang bekerja secara lokal
dapat berupa anastid, anestesi lokal, adsorben, obat pelindung yang melapisi
mukosa GI, atau obat yang mencegah distensi dan menstimulasi peregangan
saluran GI. Agen ini sering kali digunakan untuk mengatasi mual yang ringan.
Indikasi Umum:
Kontra Indikasi:
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Antasida adalah berasal dari kata anti yang berarti lawan dan acidus
yang berarti asam, sehingga antasida adalah zat yang sifatnya berlawanan
dengan asam, yaitu basa. Lambung kita antara lain berisi zat yang bersifat
asam, yaitu asam klorida. Kondisi lambung bisa terganggu apabila asam
tersebut keberadaannya menjadi lebih besar dari keadaan normal atau asam
yang terkandung dalam lambung sangat berlebihan sehingga menyebabkan
gangguan pada lambung.
DAFTAR PUSTAKA
Matindale The Complete Drug Reference 35th edition
MIMS-Official Drug Reference For Indonesian Medical Proffesion. 105th ed
Drug Information Handbook International