Anda di halaman 1dari 3

“Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia”

Oleh: Vetty Milyani

Bangsa yang hebat tidak cukup dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang
melimpah saja, tetapi perlu didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang cerdas, kreatif, dan berkompetensi yang mampu mengeksplorasi,
memanfaatkan dan memelihara dengan baik sehingga mampu mengarahkan
potensi yang ada ke arah yang lebih baik dan memberikan dampak positif bagi
negara.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam
reformasi yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki
keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini
kita abaikan. Dalam kaitan tersebut setidaknya kita harus tahu kondisi sumber
daya manusia Indonesia sekarang ini dan permasalahan apa yang dialami
Indonesia mengenai SDM-nya. Salah satu kondisi Indonesia pada saat ini adalah
tingkat pendidikan yang ada masih relatif rendah, lemahnya perguruan tinggi
dalam menciptakan SDM yang handal profesional dan punya daya saing tinggi.
Hal ini ditandai dengan fenomena meningkatnya angka pengangguran sarjana.
Menurut catatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Depdiknas,
angka pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 orang. Hal tersebut
merupakan kritik bagi perguruan tinggi, karena ketidakmampuannya dalam
menciptakan iklim pendidikan yang mendukung kemampuan wirausaha
mahasiswa.
Hal yang menyebabkan rendahnya SDM di negara kita adalah karena
rendahnya mutu pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam
pembangunan bangsa, karena pendidikan mampu meningkatkan sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas, menyambungkan kompetensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa,
berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara demokratif serta bertanggung jawab. Sehingga sumber daya alam di tanah
air akan terolah dengan baik, rasional dan realistis.
1
Seperti yang kita ketahui bersama, pendukung utama bagi tercapainya
sasaran pembangunan manusia Indonesia yang bermutu adalah pendidikan yang
bermutu. Pendidikan yang bermutu dalam penyelenggaraannya tidak cukup
hanya dilakukan melalui transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, teori-teori,
ataupun hal-hal yang bersifat kognitif saja, tetapi juga harus didukung oleh
peningkatan profesionalitas dan sistem manajemen tenaga pendidikan serta
pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong dirinya sendiri dalam
memilih dan mengambil keputusan untuk mencapai cita-cita dan harapan yang
dimilikinya. Kemampuan di atas tidak hanya menyangkut hal-hal yang bersifat
akademis, tetapi menyangkut aspek perkembangan pribadi, sosial, kematangan
intelektual, dan sistem nilai peserta didik. Dari sana kita melihat bahwa
pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang menghantarkan peserta didik
pada pencapaian standar akademis yang diharapkan dalam kondisi
perkembangan diri yang sehat dan optimal.
Melalui pendidikan fisika, peserta didik diberi ruang dan pelayanan
untuk dapat mengembangkan potensi dirinya, bakatnya, dan keahliannya, serta
mengembangkan tingkat kreativitasnya agar menjadi manusia yang
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab, sebagaimana yang telah tercantum pada UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan dimana pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
pengendalian diri, kepribadian, dan tanggung jawabnya. Namun, kondisi saat ini
mata pelajaran fisika belum terintegrasi dengan baik di sekolah. Untuk itu, perlu
ditingkatkan kualitas guru pendidikan fisika yang bermutu.
Saya Vetty Milyani, seorang mahasiswi semester dua (II) Pendidikan
Fisika di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi. Sebagai
generasi perubahan, saya bertekad akan meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia dengan cara memperbaiki kualitas guru di Indonesia dengan menjadi
tenaga pendidik (dosen). Untuk mewujudkan suatu sistem pendidikan yang
2
berkualitas sangat dibutuhkan guru-guru yang sesungguhnya. Dalam hal ini guru
yang berkompeten dalam bidangnya, yang mampu menghasilkan bibit-bibit
penerus bangsa yang unggul, yang mampu mengikuti perkembangan zaman dan
situasi sosial seperti sekarang serta mampu membangun manusia-manusia
berpendidikan untuk membangun bidang kehidupan lain seperti kesehatan,
industri, pertanian dan kebudayaan. Dengan demikian pembangunan di segala
bidang akan lebih baik karena ditopang oleh pilar pendidikan yang kuat. Saya
yakin dengan semangat, doa dan tekat yang kuat, saya mampu mencerdaskan anak
bangsa dengan menghasilkan bibit-bibit penerus bangsa yang unggul, yang
mampu mengikuti perkembangan zaman dan mampu bersaing secara internasional.
Harapan besar saya sebagai generasi perubahan adalah setelah
menamatkan studi S1, dan insyaAllah akan melanjutkan S2, saya bisa menjadi
tenaga pendidik/dosen yang mencetak guru-guru yang berkualitas dan penuh
tanggung jawab. Melalui profesi yang saya geluti, saya akan memberikan
pelayanan yang nyata dalam pendidikan Indonesia secara profesional, mampu
melakukan riset yang hasilnya bisa merubah pendidikan Indonesia dan mampu
menjadi konsultan yang mengatasi permasalahan dunia pendidikan.
Semoga langkah ini menjadi awal pengabdian dan sarana perubahan
menuju Indonesia yang lebih cemerlang dimasa mendatang. Sebagai wujud cinta
dan terima kasih saya terhadap negeri ini, saya akan mengabdi dan melakukan
apapun demi Indonesia yang lebih baik di masa yang akan datang dan memiliki
nilai jual dan siap bersaing di nasional dan internasional. Meskipun tidak mudah,
semangat bangsa Indonesia tidak boleh sirna dalam jiwa serta upaya maksimal
untuk menggapai hari esok yang lebih ceria. Tantangan dan hambatan merupakan
motivasi bagi saya sebagai generasi perubahan. Membangun karakter bangsa
(character building) dengan membangkitkan kesadaran kolektif bahwa
kemajemukan masyarakat merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa harus
dirawat dengan baik melalui interaksi dan silaturahmi untuk menjaga persatuan,
dan mencegah disintegrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
merupakan agenda yang harus segera dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai