2. Insanestu Afi Inaas (190341621685) 3. Nur Ita Veramasari (190341621620) 4. Shabrina L (190341621609) 5. Sukma Putri R (190341621710)
Jawaban
1. Menurut hasil diskusi kami, secara sederhana kemerdekaan belajar merupakan
proses pembelajaran kepada peserta didik tanpa adanya tekanan, paksaan atau belenggu yang didapatkan oleh peserta didik. Dan berdasarkan dari video yang telah kami tonton, kami melihat bahwa konsep kemerdekaan belajar yang diterapkan adalah ABK mendapatkan hak - haknya sebagai peserta didik melalui metode pembelajaran yang telah disesuaikan dan dengan cara yang menyenangkan sehingga ABK mampu memperoleh kesetaraan materi dengan peserta didik non ABK. selain itu penerapan konsep kemerdekaan belajar yang nampak dari video tersebut adalah adanya sarana dan prasarana yang memadai sehingga ABK dapat dengan mudah mengikuti proses pembelajaran dikelas. Juga, penerapan pembelajaran dalam video tersebut, pihak sekolah tidak membeda bedakan kelompok belajar bagi ABK dan non ABK sehingga antara peserta didik ABK dan nonABK dapat saling bekerja sama untuk memahami materi yang diberikan, hal ini membuat atmosfer kelas terasa menyenangkan sehingga ABK menjadi lebih bersemangat untuk belajar karena adanya teman teman non ABK dan Guru pendamping yang secara khusus ada untuk membantu mengatasi kesulitan selama pembelajaran. Dengan begitu ABK akan lebih percaya diri untuk bersosialisasi dengan lingkungannya dan lebih mudah memahami materi pelajaran. 2. Masih relevensikah konsep pendidikan inklusi dalam kemerdekaan belajar? Menurut kelompok kami, masih ada relevansi antara konsep pendidikan inklusi dalam kemerdekaan belajar. Karena dari pengertian pendidikan inklusi adalah pendidikan yang terbuka dan ramah terhadap pembelajaran dengan mengedepankan tindakan menghargai dan merangkul perbedaan. Sedangkan kemerdekaan belajar adalah kemerdekaan berpikir. Prinsip pada merdeka belajar adalah berpusat pada peserta didik, dilakukan dalam proses literasi ,dengan menghadirkan kedekatan antara pendidik dan peserta didik. Sedangkan prinsip pendidikan inklusif ada 7 yaitu : Terbuka, adil, tanpa diskriminasi; Peka terhadap setiap perbedaan; Relevan dan akomodatif terhadap cara belajar; Berpusat pada kebutuhan dan keunikan setiap individu peserta didik; Inovatif dan fleksibel; Kerjasama dan saling mengupayakan bantuan; Kecakapan hidup yang mengefektifkan potensi individu peserta didik dengan potensi lingkungan. Dari pengertian dan prinsip keduanya, konsep pendidikan inklusi dalam kemerdekaan belajar masih releven karena pendidikan inklusif adalah salah satu strategi yang digunakan pemerintah untuk memberi akses pendidikan kepada anak-anak yang mempunyai kebutuhan khusus di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah agar anak berkebutuhan khusus dapat memiliki kesetaraan dalam proses pembelajaran seperti anak normal lainnya. Dalam pendidikan inklusi ini diperlukan adanya peran dari berbagai pihak agar sistem pendidikan ini dapat terlaksana. Diantara berbagai pihak tersebut diantaranya yaitu kepala sekolah, guru, pengurus yayasan, tenaga kependidikan, siswa, orang tua, masyarakat, dan pembina pendidikan yang bekerja sama demi terciptanya pendidikan yang kondusif dan meningkatnya potensi dari peserta didik yang optimal. Pendidikan inklusif sangat responsive terhadap kebutuhan belajar dalam pendidikan formal maupun informal. Pendidikan inklusif focus terhadap respon yang diberikan oleh peserta didik yang dilakukan dengan berbagai pendekatan yang memiliki tujuan yaitu terciptanya rasa nyaman antara siswa dengan gurunya dalam berbagai keberagaman yang ada. Dalam konsep merdeka belajar juga dapat dilihat bahwa terdapat kesamaan dengan pendidikan inklusi yaitu kemerdekaan atau kebebasan dalam proses belajar. Dalam hal ini anak harus mendapatkan hak kebebasan dalam proses pembelajarannya. Seperti halnya pada pendidikan inklusi dimana anak yang berkebutuhan khusus dapat memiliki kebebasan untuk melakukan proses pembelajaran bersama dengan anak normal lainnya. Kesamaan lainnya yaitu dalam konsep merdeka belajar ini perlu adanya dukungan atau partisipasi dari banyak pihak agar kebebasan atau kemerdekaan anak dalam belajar dapat tercapai. Tujuan dari konsep merdeka belajar ini adalah agar anak dapat merasakan kebebasan atau kemerdekaan dalam berpikir, berkekspresi, agar mendapatkan hasil yang optimal dari proses pembelajaran.
3.Gambaran program kegiatan yang memadupadankan konsep kemerdekaan belajar
dengan anak berkebutuhan khusus adalah dengan menyelenggarakan pendidikan inklusi. Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang menerima semua keberagaman siswa, baik agama, suku, warna kulit, kemampuan intelektual dan memberikan pelayanan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan siswa. Pendidikan inklusi menerima semua siswa baik siswa normal maupun ABK dan belajar bersama di kelas regular. Konsep pendidikan inklusi bertujuan untuk : (1) memberikan kesempatan yang seluas – luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya; (2) mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keragaman, dan tidak diskriminatif bagi seluruh peserta didik. Tyjuan ABK belajar bersama dengan siswa regular adalah supaya dapat membaur dan mencontoh perilaku siswa regular. Di dalam proses pembelajaran sebaiknya siswa ABK didampingi oleh GPK. GPK adalah kepanjangan dari Guru Pembimbing Khusus yang mendampingi ABK jika guru regular dirasa kesulitan untuk membantu proses pembelajaran siswa ABK. Guru regular dan GPK saling bekerjasama untuk mengelola pembelajaran dan menangani ABK. Strategi yang digunakan dalam pembelajaran di dalam kelas adalah dengan menempatkan siswa yang mengalami kesulitan dan gangguan untuk duduk di depan. Agar guru lebih mudah menjangkau siswa tersebut. Selain itu, guru memberikan perhatian yang lebih pada siswa ABK pada saat pembelajaran.