Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REPORT

TEORI PELUANG

Oleh:

NAMA : LISDAYANA MARBUN


NIM : 4182111033
JURUSAN : MATEMATIKA
KELAS : DIK E 2018

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas “CRITICAL
BOOK REVIEW”. Tugas ini di buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah
penulis yaitu “TEORI PELUANG”.
Tugas critical book report ini disusun dengan harapan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita semua khusunya dalam hal perkembangan
psikolgi peserta didik. Penulis menyadari bahwa tugas critical book report ini
masih jauh dari kesempurnaan. Apabila dalam tugas ini terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan, penulis mohon maaf karena sesungguhnya
pengetahuan dan pemahaman penulis masih terbatas.
Karena keterbatasan ilmu dan pemahaman penulis yang belum seberapa.
Karena itu penulis sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini. Penulis berharap semoga tugas
critical book report ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Atas perhatiannya penulis
mengucapkan terimakasih.

Medan, September 2019

                                                                                            Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 RASIONALISASI PENTINGANYA CBR...........................................1
1.2 TUJUAN................................................................................................1
1.3 MANFAAT............................................................................................1
1.4 IDENTITAS BUKU...............................................................................2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU.........................................................................3
2.1 RINGKASAN BUKU UTAMA............................................................3
2.2 RINGKASAN BUKU PEMBANDING................................................5
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................7
3.1 PEMBAHASAN ISI BUKU.................................................................7
3.2 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU.....................................7
3.2.1 KELEBIHAN BUKU..........................................................7
3.2.2 KEKURANGAN BUKU...............................................8
BAB IV PENUTUP....................................................................................9
4.1 KESIMPULAN..........................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 RASIONALISASI PENTINGNYA CBR


Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan
dalam meringkas dan menganalisi sebuah buku, mengenal dan memberi nilai serta
mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis. Seringkali kita bingung memilih
buku referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang kita hanya memilih satu
buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan, misalnya dari segi
analisis bahasa dan pembahasan. Oleh karena itu penulis membuat CBR tentang
teori peluang ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi
terkhusus pada pokok bahasa tentang teori peluang.

1.2 TUJUAN
Mengetahui kelebihan dan kekurangan kedua buku tentang teori peluang.
Menkritisi sebuah buku tentang teori peluang, yang dikritik dalam buku tersebut
yaitu kelengkapan pembahasannya, keterkaitan antara babnya.

1.3 MANFAAT
Manfaat yang dapat kita simpulkan pada hal diatas ialah :
1. Menambah wawasan pengetahuan tentang teori peluang, macam- macam
contoh, dan berbagai macam teori dari para ahli.
2. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di
lengkapi dengan ringkasan buku , pembahasan isi buku, serta kekurangan
dan kelebihan buku tersebut.
3. Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas
buku-buku yang dianalisis tersebut.

1
1.4 IDENTITAS BUKU
A. Identitas buku yang akan saya analisis/riview adalah:
1. Judul buku : TEORI PELUANG
2. Pengarang : Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd
3. Kota terbit : Medan
4. Tahun terbit : 2010
5. Penerbit : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
6. Tebal buku : 271 halaman
B. Identitas Buku Pembanding
1. Judul buku : PELUANG DENGAN STATISTIKA PENERAPANNYA
2. Pengarang : Fredrick Mosteller, dkk
3. Kota terbit : Bandung
4. Tahun terbit : 1988
5. Penerbit : ITB Bandung
6. Tebal buku : 641 halaman

2
BAB II
RINGKASAN BUKU

2.1 RINGKASAN BUKU UTAMA


Dalam kehidupan sehari-hari seringkali digunakan kata kemungkinan,
dalam bahasa Inggris disebut chance, atau dalam Belanda kans. Sebenarnya teori
kemungkinan awalnya digunakan untuk bermain kartu ataupun bermain dimeja
judi, tetapi beberapa sarjana besar yang taat pada agama, seperti Pascal mulai
memikirkan teori kemungkinan (theory of probability).
Suatu percobaan dalam ststistika dapat berupa lantunan suatu mata uang
logam. Dalam percobaan inni hanya ada dua macam hasilyang mungkin, “muka”
atau “belakang”. Artinya gugus semua hasil yang mungkinan dari suatu percobaan
statistika disebut ruang sampel dan dinyatakan dangan lambang S.
Contoh : percobaan pelemparan sebuah dadu. Bila yang diselidiki adalah nomor
yang muncul dalam lantuann itu, makam ruang sampelnya adalah :
S={1,2,3,....,6}. Bila yang ingin diselidiki adalah berdasarkan nomor genap atau
ganjil, maka ruang sampelnya adalah : S={genap,ganjil}
Dalam tiap percobaan kita mungkin ingin mengetahui munculnya
kejadian tertentu dan bukan hasil unsur tertentu dalam ruang sampel.Artinya suatu
kejadian yang hanya mengandung satu uinsur ruang sanpel disebur kejadian
sedrhanan. Suatu kejadian majemuk ialah kejadian yang dapt dinyatakan sebagai
gabungan beberapa kejadian sederhana. Ruang nol atau ruang ialah himpunan
bagian ruang sampel yang tidak mengandung unsur. Himpunan seperti ini
diyatakan dengan lambang ∅.
Hubungan antara kejadian dan ruang sampel dapat digambarkan dengan
diagram venn.dalam suatu diagram venn, ruang sampel dapat digambarkan
dengan emapt persegi panjang dan kejadian dinyatakan dengan lingkungan
didalamnya.

3
Irisan dan kejadian A dan B, dinyatakan dengan lambang A ∩ B, ialah
kejadian yang unsurnya termasuk dalam A dan B. Unsur dalam himpunan A ∩ B
ialah jika dan hanya jika termasuk dalam kedua himpuann A dan B. Unsur
tersebut dapat didaftar atau ditentukan dengan metode aturan, yaitu
A ∩ B={ x∨x ∈ A dan x ∈ B }. Defenisi klasik mempunyai kelemahan, yaitu dalam
defenisinya sendiri termasuk kata kemungkinan yang sama.
Untuk dapat menghitung nilai kemungkinan dari kejadian yang lebih
majemuk, kita gubakan analisa kombnatorial. Symbol untuk n fakultas ialah n!.
Artinya : n fakultas = n!= 1.2.3.4.5......(n-1).(n).
Jadi : 2! = 1.2 = 2
3! = 1.2.3 = 6
4! = 1.2.3.4 = 24
5! = 1.2.3.4.5 = 120
Sudah tentu 1! = 1
Perhatikan jika n menjadi besar, dengan sangat cepat n! menjadi semakin besar.
Misalkan 3 unsr berlainan, yaitu a,b,c. Dapat kita urutkan menjadi : abc,
bca,cab, dan cba. Tiap urutanya disebut permutasi 3 unsur. Banyaknya permutasi
3 unsur yang diambil ketiga-tiganya dinyatakan dengan symbol 3P3 = 6. Jika kita
hanya mengambil 2 unsur saja, kita mendapat permutasi ab,ba, ac, ca,bc, dan cb.
Banyaknya permutasi 3 unsur diambil 2 = 3P2 = 6. Teranglah 3 P2 = 3. Yaitu :a,
b, dan c. Artinya suatu permutasi r unsur, yang diambil dari n unsur yang
berlainan, ialah penempatan r unsur itu dalam satu urutan (r ≤ n).
Pandanglah 3 unsur a, b, dan c. Sekarang kita ambil dua unsur dan kali
ini tidak mengindahkan urutannya ; jadi, ab sama dengan ba, ac dan cb ialah 3
kombinasi 3 unsur diambil 2. Artinya suatu kombinasi r unsur yang diambil dari n
unsur yang berlainan, ialah suatu pilihan dari r unsur tanpa memperlihatkan
urutanya (r ≤ n).

4
Kejadian majemuk A dan B, berarti A terjadi an juga bersamaan B
terjadi, yang dinyatakan dengan simbol ( A ∩ B) dimana ( A ∩ B) ialah kumpulan
semua titik yang pada A dan juga pada B. A ∪ B disebut A gabungan B atau
dalam bahasa inggris A ubion B. ( A ∩ B) disebut A irisan B atau dalam bahasa
Inggris A intersection B.
Untuk menghitung nilai probilitas P( A ∪ B). Dapat dengan melihat diagram venn,
bahwa P(A) + P(B) > P A ∪ B). Karena P( A ∩ B) dihitung dua kali, yaitu sudah
sekali pada P(A).
Rumus : P(A) + P(B) – P¿) = P( A ∪B)
Dua kejadian yang tidak dapat terjadi bersamaan disebut saling
bertentangan. Untuk dua kejadian yang saling bertentangan berlaku P( A ∪B)=
P(A) + P(B).

2.2 RINGKASAN BUKU PEMBANDING


Kadang kala lebih mudah menganggap sekelompok hasil sebagai suatu
kejadian tunggal. Bila suatu percobaan dapat menghasilkan n hasil yang berbeda
dan berkemungkinan sama, dan bila m dari hasil tersebut membentuk kejadia A,
maka peluang kejadian A adalah
m
P(A) = n

Kejadian A dengan syarat kejadian B dituliskan sebagai A⃒ B, didefenisikan


sebagai :
P ( A ∩B)
P(A⃓ B) = , P(B) ≠ 0
P(B)
Apabila peluang kejadian A sama saja dengan telah muncul atau tidak munculnya
kejadian B, maka dikatakan bahwa kejadian A dan kejadian B tersebut bebas satu
sama lain. Untuk kejadian bebas ini, maka :
P ( A ∩ B )=P ( A⃓ B ) × P ( B )=P ( A ) × P(B)
Atau
P ( B ∩ A )=P ( B⃓ A ) × P ( A )=P ( B ) × P( A)
5
Apabila peluang kejadian A berbeda dengan telah muncul atau tidak
munculnya kejadian B, maka kejadian A dan kejadian B ini dikatakan tidak saling
bebas. untuk kejadian – kejadian yang tidak saling bebas tidak berlaku
penggandaan.
Kemungkinan nisbi A dan A disebut kebolehjadian yang menguntungkan A :
Kebolehjadian yang menguntungkan
m
P( A) n m
A= = =
P ( A ) (n−m)/n n−m
Jadi untuk dadu yang 4 permukannya merah dan 2 hijau, kebolehjadian yang

2 2
menguntungkan merah adalah atau .
4 1
Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin pada
suatu percobaan/kejadian. Ruang sampel suatu percobaan dapat dinyatakan dalam
bentuk diagram pohon atau tabel dan umumnya dinotasikan dengan S. titik sampel
adalah anggota-anggota dari ruang sampel atau kemungkinan-kemungkinan yang
akan muncul. Banyaknya anggota dari ruang sampel dinotasikan dengan n(S).
Jika kita melemparkan dua buah koin sekaligus, maka akan ada yang
menjadi koin pertama dan koin kedua.  
Misalkan koin pertama muncul angka (A) dan koin kedua muncul
gambar (G), maka kejadian dari pelemparan tersebut adalah (A, G). Semua hasil
yang mungkin terjadi dari percobaan tersebut adalah (A, G), (G, A), (A, A), dan
(G, G). Dengan demikian, diperoleh:
Ruang sampel : {(A, G), (G, A), (A, A), (G, G)}
Titik sampel : (A, G), (G, A), (A, A), dan (G, G)
Kejadian : {(A, G)}, {(G, A)}, {(A, A)}, atau {(G, G)}
6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 PEMBAHASAN ISI BUKU


a. Pendahuluan/ ilustrasi awal sebagai pengantar terhadap konsep/ defenisi
kedua buku

Pada kedua buku terdapat pendahuluan pada konsep peluang . Pada masing –
masing pendahuluan materi berbeda tetapi memilki makna yang sama terhadap
konsep peluang bersyarat tersebut.

b. Kajian kedalaman penjelasan konsep/ defenisi kedua buku


 Pada buku pertama variasi contoh soal peluang bersyarat sangat banyak. Pada
contoh yang diberikan, dalam menyelesaikan soal tersebut sangat teruntun.
Dimana pada penyelesaian contoh soal yang diberikan, diberitahu langkah apa
yang harus kita kerjakan terlebih dahulu.
 Pada buku kedua variasi contoh soal yang diberikan tentang peluang bersyarat
sangat sedikit. Dalam menyelesaikan soal yang diberikan, hanya diberitahukan
hasil akhir dari permasalahan peluang bersyarat.

c. Kelengkapan dan variasi soal latihan kedua buku

Pada kedua buku memiliki kelengkapan materi peluang bersyarat. Namun buku
kedua dalam variasi soal latihannya lebih lengkap daripada buku pertama. Pada
buku kedua dalam soal latihan diberitahu bahwasanya soal latihan yang diberikan
dengan teorema apa kita harus mengerjakannya. Sehingga soal yang diberikan
tidak terlalu sulit

3.2 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU


3.2.1 KELEBIHAN BUKU
 Buku petama
 Kelebihan :
7
Buku pertama ini memiliki banyak variasi contoh soal dan materi yang
diberikan sangat lengkap. Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan mudah
dimengerti. Tampilan buku petama ini juga sangat menarik.
 Buku kedua
 Kelebihan :

Buku kedua ini memiliki variasi soal yang sangat banyak . Bahasa yang
digunakan mudah dipahami dan mudah dimengerti. Tampilan buku kedua ini juga
sangat menarik.
3.2.2 KEKURANGAN BUKU
 Buku petama
- Kekurangan : dari segi tampilan buku ini kurang menarik perhatian
pembaca, karena cover dari buku ini kurang jelas dan warna yang
digunakan tidak bervariasi meilankan hanya menggunakan satu warna
yaitu warna hijau.
 Buku kedua
- Kekurangan : Buku kedua ini memiliki sedikit variasi contoh soal
sehingga sulit untuk memahami materi peluang bersyarat.
8
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dari kedua buku yang saya kritik, buku pertama bagus karena bahasa
yang digunakan dapat dimengerti.Ini ditinjau dari kelebihan yang ada pada buku
tersebut. Walaupun disamping kelebihan tersebut ada beberapa kelemahan, namun
semuanya sudah tertutupi oleh kelebihan yang ada pada buku ini. Buku ini sangat
cocok bagi pembaca atau mahasiswa yang mempunyai dasar teori peluang yang
baik dan ingin menguasai materinya lebih lanjut. Dalam mempelajari materi
dalam buku tersebut tidaklah mudah dan juga tidak susah, namun yang
dibutuhkan adalah niat dan keinginan pembaca dalam mempelajarinya.
9

Anda mungkin juga menyukai