Anda di halaman 1dari 21

A.

TOPIK : PENGAMATAN MITOSIS PADA AKAR BAWANG


MERAH (Allium cepa)
B. TUJUAN : Untuk mengetahui dan menjelaskan tahapan siklus sel,
terutama tahapan siklus sel dalam pembelahan mitosis
C. RUMUSAN MASALAH : Bagaimana tahapan siklus sel dalam pembelahan mitosis?

D. DASAR TEORI
Setiap makhluk hidup mempunyai siklus dalam hidupnya. Siklus sel adalah kegiatan
yang terjadi dari satu pembelahan sel kepembelahan berikutnya. Siklus sel sendiri meliputi
pertambahan massa, duplikasi bahn genetis yang dikenal sebagai interfase dan pembelahan
sel. Apabila sel sedang tidak dalam proses membelah diri, kromosom-kromosom tidak
tampak dengan bantuan mikroskop cahaya (Sumadi dan Aditya, 2007). Pada banyak sel,
termasuk bawang, satu atau lebih dari kromosom itu mempunyai nukleolus. Hal ini dapat
diamati dengan mikroskop biasa. Keadaan yang amat lembut ini  pada kromosom selama
masa antara pembelahan sel tidak seharusnya menggambarkannya. Mereka justru aktif dalam
sintesis RNA dan sejenak sebelum pembelahan sel berikutnya,  juga sistesis DNA.
Sebenarnya kandungan DNA menjadi dua kali diantara pembelahan- pembelahan sel.
(Kimball, 1998).
Siklus sel meliputi pertambahan massa, duplikasi bahan genetis yang dikenal sebagai
interfase dan pembelahan sel. Interfase meliputi 3 tahap, yaitu G1 (periode pertumbuhan), S
(sintesis), dan G2 (persiapan pembelahan). Sedangkan pembelahan sel sendiri terdiri dari dua
tahap, yaitu mitosis dan kariokinesis. Tahap kariokinesis disebut juga siklus kromosom dan
sitokinesis disebut juga siklus sitoplasma.

1. Interfase
Interfase ada kalanya disebut juga sebagai fase istirahat, tetapi bukan berarti tidak ada
aktivitas apapun. Istirahat yang dimaksudkan adalah sel berhenti membelah tetapi tetap
melakukan aktivitas non pembelahan. Dalam bidang genetika, interfase ini merupakan tahap
yang paling penting dari mitosis karena terjadinya sintesis ADN, menuju pada replikasi
kromosom dan sintesis protein. Interfase merupakan periode diantara dua mitosis yang
berurutan dan terdiri atas tiga fase yaitu G1, S, dan G2.
a. Tahap G1 (Periode Pertumbuhan)
Tahap pertama adalah G1. Pada tahap G1 sel anakan akan tumbuh menjadi dewasa.
Pada tahap ini terjadi sintesis protein, karbohidrat. Lipid, inisiasi replikasi DNA, duplikasi
organela. Tahap G1 ini berlangsung paling lama. Tahap kedua adalah fase S dimana terjadi
replikasi DNA dan sintesis satu set lengkap protein kromosomal histon dan non histon. Selain
itu, juga terjadi diplikasi kromosom. Fase ini terjadi selama 9 jam. Tahap ketiga adalah fase
G2 dimana sel mulai mempersiapkan diri untk membelah. Fase ini terjadi sekitar 2 jam
(Sumadi dan Aditya Marianti, 2007).
b. Tahap S (Sintesis)
Pada tahap S (sintesis) sel akan mengalami replikasi DNA dan akan terjadi duplikasi
kromosom, serta terjadi sintesis satu sel lengkap protein kromosomal kiston dan non kiston.
c. Tahap G2 (Persiapan Pembelahan)
Pada tahap ini sel sudah mempersiapkan diri untuk melakukan pembelahan.
2. Mitosis
Mitosis adalah pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi dirinya sendiri dengan
jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induk (Crowder, 1986: 15).
Fase mitosis diawali dengan aktivasi MPF (Mitosis Promoting Factor) yang memicu proses
fosforilasi protein dan diakhiri dengan fosforilasi. Fosforilasi ini akan menyebabkan
perubahan-perubahan morfologi sel misalnya kondensasi kromatin berubah menjadi
kromosom dan menghilangnya selubung nukkleus. Mikrotubulla sama artinya dengan
gelendong pembelahan. Mikrotubula berperan dalam mengatur letak kromosom selama
proses pembelahan.
Fase kariokinesis (mitosis) meliputi 4 tahap, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
a. Profase
Profase ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1)Terjadinya perubahan sentosoma dan benang- benang kromatin menduplikasikan diri dan
berkondensasi menjadi kromatid yang terikat  pada sentromer.
2)Sentrosoma membelah menjadi mikrotubula aster yang terpisah. Ujungnya memanjang,
dan sentrosoma menjauh.
3)Sentromer diikat konektor.
4)Kromosom mengerut dan menjadi lebih tebal.
Pemendekan ini akibat dari  berpilinnya kromosom
sehingga tampak nyata.
5)Nukleolus menjadi kabur dan hilang pada akhir
profase.
6)Selaput inti mulai menghilang
7)Benang gelondong mulai terbentuk.
8)Kromosom mulai bergerak ketengah atau equator dari sel.
b. Metafase
Metafase ditandai dengan ciri-ciri sebagai  berikut:
1)Pengaturan letak dan arah kromosom oleh mikrotubula kinetokhor.
2)Kromosom tertata di bidang ekuator karena adanya gaya tarik yang sama kuat dari masing-
masing kutub  pembelahan.
3)Sentromer melekat pada benang gelendong,
namun ada juga beberapa benang gelendong yang
mencapai kutub tanpa melekat pada sentromer.
4)Sentromer membelah dan masing-masing
kromatid menjadi kromosom tunggal.
5)Benang-benang gelendong menjadi lebih jelas
pada permulaan metafase dan teratur seperti kumparan . benang-benang ini terdiri dari
serabut protein halus yang terbuat dari mikrotubul yang sangat kecil. Benang gelendong
dibentuk dalam hubungannya dengan sentriol (badan yang menandai kutub dari mekanisme
banang gelendong). Benang gelendong ini berperan penting dalam penyebaran kromosom
secara teratur. (James, R.Wilsh, 1991).
c. Anafase
Anafase ditandai dengan adanya ciri-ciri sebagai berikut:
1)Terbelahnya kromosom menjadi dua kromatid, masing-masing dengan sebuah kinetokor
2)Kromatid bergerak ke arah kutub
pembelahan masing-masing (bergerak ke
kutub yang  berlawanan)
3)Kromatid berkumpul di kutub pembelahan
tersebut
4)Sentromer membelah mengikuti panjang
kromosom dan kromatid mulai bergerak  pada serabut gelendong menuju kekutub-kutub sel
terdekatnya, dengan sentromer yang memimpin pergerakan itu
5)Terjadi penyebaran kromosom dan ADN yang seragam didalam sel
6)Merupakan fase terpendek dari fase-fase mitosis
7) Pada akhir anafase, sekat sel mulai terbentuk dekat bidang ekuator.
d. Telofase
Telofase ditandai dengan adanya ciri-ciri sebagai berikut:
1) Benang-benang gelendong menghilang
2) Terakitnya kembali selubung nukleus di sekeliling tiap kelompok kromosom baru
3) Mikrotubuls kinektekor sudah menghilang, tetapi mikrotuul kutub masih ada
4) Mikrotubula kutub masih panjang
5) Sekat sel terbentuk kembali dan sel
membelah menjadi dua sel anakan
6) Struktur kromosom itu istirahat dan dianggap proses selesai
3. Sitokinesis
Sitokinesis adalah proses pembelahan sitoplasma yang ditandai dengan pelekukan
pada sel. Pelekukan terjadi di tengah  bidang pembelahan sel karena aktivitas cincin
kontraktil. Pelekukan itu menyebabkan mikrotubula kutub menjadi timpang tindih tersebut
membentuk mid body yang berfungsi sebagai tambahan dua sel anakan. Selanjutnya cincin
kontraktil akhirnya menghilang dengan terurai menjadi komponen-komponen penyusunnya.
Dan akhirnya selubung inti dan nukleolus terbentuk lengkap. Hal ini menandakan selesainya
proses pembelahan sel (Sumardi dan Aditya Marianti, 2007). Pada sel hewan, proses
sitokinesis berlangsung degan sitoplasma sel hewan yang terbagi menjadi dua melalui
terbentuknya cincin kontraktil. Cincin ini menyebabkan terbentuknya kar pembelahan yang
akhirnya akan menghasilkan dua sel anakan. Sedangkan  pada sel tumbuhan terjadi sintesis
keping sel diantara dua anak sel untuk membentuk dinding sel. Materi dinding sel yang
dibawa oleh vesikula berkumpul
membentuk pelat sel yang nantinya akan
membesar hingga membran
disekelilingnya bergabung dengan
membran plasma disekeliling sel. Dua
sel anak terbentuk dengan membran
plasmanya masing-masing. Sementara
itu dinding sel baru telah terbentuk
diantranya (Neil. A Champbell, 2000: 227).

E. ALAT DAN BAHAN


 Alat
1. Mikroskop cahaya 6. Pinset
2. Mikroskop stereo 7. Silet berkarat
3. Kaca benda 8. Pembakar spiritus dan korek api
4. Kaca penutup 9. Gelas arloji
5.Tisu 10. Botol ampul

 Bahan
1. Ujung akar bawang merah (Allium cepa) 4. Acetokarmin
zc.
tpyM
dPosm
kuranglebih7w
2. HCL 1 N
3. Alkohol 70%

F. LANGKAH KERJA
1. Tahap Persiapan
5. Larutan FAA
6. Air
)v2w
A
hs70%
1N
L
C
pH
ltyujg(ori.M
p
m
M
F
bkacbendm
.jd
0
y
u
lv
k
tA
2. Tahap Pelaksanaan
o
is
h
r
e
g
n
w
a
c
1
.,(
jK
c)w
u
A
ly
td
sM
o
ik
m
rh
ab
eg
p
n
G. DATA HASIL PENGAMATAN

No Tahap Gambar Keterangan


Mitosis
1. Profase a. Dinding
sel

2. Telofase a. Dinding
sel

a
H. ANALISIS DATA
Praktikum kali bertujuan mengetahui mitosis yang terjadi pada ujung akar bawang
merah. Ujung akar terdiri dari sel – sel yang bersifat meristematik, artinya sel – selnya sangat
aktif membelah. Oleh karena itu penggunaan ujung akar pada praktikum ini diharapkan agar
fase – fase mitosis daat diamati secara lengkap.
Akar bawang merah yang digunakan telah terlebih dahulu ditumbuhan akarnya.
Setelah tumbuh lalu bagian tengah bawang merah ditusuk dengan lidi. Lalu menyiapkan
botol plastik yang telah diisi air secukupnya. Kemudian bawang merah diletakkan di atas
gelas plastik. Dibiarkan selama 1 minggu. Pemotongan akar bawang dilakukan pukul 00.00
WIB satu hari sebelum dilakukan praktikum. Ketika pemotongan akar, praktikan memilih
akar yang tidak terlalu panjang, karena akar yang panjang akan mempunyai ukuran sel yang
semakin kecil sehingga sulit untuk diamati. Setelah akar dipotong, akar dimasukkan ke dalam
botol vial yang berisi larutan FAA.
Pada pelaksanaan praktikum, hal pertama yang dilakukan yaitu mengambil ujung akar
kemudian direndam di alkohol 70% selama 2 menit. Selanjutnya akar bawang diambil lalu
ditiriskan dan sisa alkohol di akar dihisap dengan tissu. Lalu akar dirandam dengan HCL 1 N
selama 7 menit. Selanjutnya akar bawang ditiriskan dan sisa HCL 1 N dihisap dengan tissu.
Setelah itu, akar bawang diletakkan di preparat lalu dipotong di bagian ujung akar yang
berwarna putih tebal. Setelah akar dipotong, ujung akar ditetesi dengan acetocarmin. Jika
kelebihan larutan acetocarmin dihisap dengan tissu. Lalu akar bawang dicacah dengan silet
berkarat sampai lembut. Ketika ujung akar sudah diperkirakan lembut lalu diberi
acetocarmin. Setelah itu, preparat difiksasi kemudian ditutup dengan kaca penutup dan
digilas dengan pensil. Selanjutnya preparat bisa diamati di bawah mikroskop. Pada saat
pengamatan tahapan mitosis pada ujung akar bawang merah, kelompok kami menemukan
fase profase dan telofase.
I. PEMBAHASAN
Praktikum yang dilaksanakan kali ini untuk mengetahui tahapan mitosis pada akar
bawang merah. Pada saat pengamatan tahapan mitosis pada ujung akar bawang merah,
kelompok kami menemukan fase profase dan telofase.

Fase Profase Fase Telofase


Pada sel yang sedang dalam fase profase terlihat nukleolus menjadi kabur. Hal ini
sesuai dengan teori yaitu pemulaan mitosis ditandai dengan perubahan beberapa nukleolus
mulai menghilang sedangkan kromosomnya mulai timbul. Untaian kromosom yang semula
tebal meluas menjadi pilinan (helix). Dengan demikian untaian itu lebih pendek dan lebih
tebal (Kimball,1994). Selanjutnya adalah terjadinya kondensasi benang-benang kromatin
yang sangat halus dan mengalami penebalan menjadi kromosom dan mulai menduplikasi
menjadi kromatid atau sering disebut dengan sister kromatid.
Kromatid-kromatid tersebut dihubungkan oleh suatu bentukan padat yang biasanya
dalam diagram dilukiskan sebagai suatu titik yang disebut sentromer yang merupakan titik
pertautan  pasangan kromatid. Sentromer sendiri diikat oleh kinetokor dan kinetokor diikat
oleh mikrotubula. Kinetokor atau tempat melekatnya benang-benang gelendong (spindle
fiber). Elemen-elemen ini berfungsi untuk menggerakkan kromosom sewaktu pembelahan
sel. Ciri-ciri lain dari fase profase ini adalah nukleus dan selaput inti mulai menghilang pada
akhir  profase. Pada akhir profase juga mulai terbentuk benang-benang spindle mikrotubule
atau gelendong inti pada masing-masing kutub sel yang letaknya berlawanan (Suryo,1997).

Fase Metafase
Fase metafase terlihat ciri yang menonjol yaitu kromosom  berkumpul pada bidang ekuator
dengan barisan kromosomnya yang amat rapi. Sentromer suatu daerah vital pada kromosom
ini melekat pada serabut gelendong yang bertanggungjawab terhadap arah pergerakan
kromosom selama pembelahan.
Adanya pergerakan tersebut oleh mikrotubula kinetokor terjadi pengaturan letak dan
arah kromosom sehingga setiap kromosom menghadap kutub masing-masing. Selanjutnya
mikrotubula kinetokor menggerakkan kinetokor ke bidang ekuator.
Ujung lepas kromosom dapat secara acak arahnya tetapi semua
sentromer terletak persis dalam satu bidang di ekuator. Pada tahap
metafase ini terjadi penyebaran kromosom secara teratur yang
dilakukan  benang-benang gelendon yang merupakan ciri pertama
munculnya tahap metafase. Pada  banyak tanaman benang gelendong
ini terbentuk dalam hubungan sentral (badan yang menandai kutub dan
mekanisme benang gelendong). Benang-benang gelendong tersusun secara teratur
membentuk seperti kumparan yang terdiri dari serabut protein halus yang terbuat dan
mikrotubula yang sangat kecil.
Kromosom dapat tertata pada bidang ekuator karena adanya gaya tarik yang sama-
sama kuat dari masing-masing kutub pembelahan sebagai ciri utama pada metafase ini yaitu
kromosom terlihat sejajar di tengah-tengah kromosom. Hal ini akan membantu terhadap
kariotipe. Analisis kariotipe ini dimanfaatkan untuk analisis taksonomi yang berhubungan
dengan klasifikasi makhluk hidup dan untuk menganalisis jalur substitusi dan monosomik
atau polisomik serta untuk studi organisasi kromosom. Sehingga proses ini sangat penting
dalam mekanisme pembelahan sel dan penyusunan kromosom yang baru.
Dalam pengamatan kelompok kami tidak menemukan fase metafase. Hal ini dapat
disebabkan kurang telitinya praktikan dalam pengamatan dan keterbatasannya waktu.
Fase Anafase
Pada tahap anafase menunjukkan bahwa kromosom  bergerak menuju kutub masing-
masing. Hal ini terjadi karena adanya
kontraksi dari benang gelendong, sebagai
jalur penuntun gerakan kromosom ke
kutub oleh karena benang-benang tersebut
bersifat kontraktil.
Fried (2006), menyatakan bahwa
pada awal anafase sentromer-sentromer masing-masing kromosom berpisah sehingga
masing-masing kromatid berupa kromosom yang terpisah. Kromatid tersebut akan bergerak
ke arah kutub pembelahan masing-masing karena memendeknya mikrotubula kinetokor
secara tiba-tiba. Sentromer membelah mengikuti  panjang kromosom dan kromatid mulai ikut
bergerak pada serabut gelendong menuju ke kutub-kutub sel terpendeknya dengan sentromer
yang meminpi pergerakan tersebut. Sentromer tertarik dimungkinkan adanya gaya tolak
menolak dari belahan sentromer itu. Sehingga terdapat dua pandangan bahwa pada awal
anafase sentromer-sentromer masing-masing kromosom berpisah dan dikarenakan adanya
pembelahan sentromer.
Ciri khusus yang terlihat pada saat anafase adalah kromosom terlihat seperti huruf v
atau j dengan ujung yang bersentromer mengarah ke arah kutub. Pada saat ini, jumlah
kromosom menjadi dua kali lipat lebih banyak karena paada tahap anafase ini terjadi
penyebaran kromosom dan ADH yang seragam di dalam sel. Pada tahap anafase ini
merupakan fase yang terpendek dari fase-fase mitotik karena hanya membutuhkan waktu 3-
15 menit sehingga hanya dibutuhkan sedikit waktu untuk terjadinya fase ini. Hal ini juga
dibuktikan dalam pengamatan pada preparat yang teramati di bawah mikroskop hanya
terdapat beberapa sel yang menunjukkan tahap anafase tersebut dan jumlah selnya hanya
sedikit. Setelah kromatid-kromatid tersebut berkumpul di kutub pembelahan masing-masing
kariokinesis akan memasuki tahap telofase. Hal ini terjadi pada akhir anafase yaitu sekat sel
mulai terbentuk dekat bidang ekuator.
Dalam pengamatan kelompok kami tidak menemukan fase metafase. Hal ini dapat
disebabkan kurang telitinya praktikan dalam pengamatan dan keterbatasannya waktu.
Pada sel berikutnya yang kami amati terlihat sel dengan sekat yang belum sempurna,
dan kromosom terlihat mengumpul di tengah sehingga kami simpulkan sel tersebut berada
dalam fase telofase. Hal sesuai dengan teori pada tahap telofase, nukleus mulai terlihat
kembali di sekeliling tiap kromosom baru dan pada telofase terdapat 2 nukleolus yang
dipisahkan oleh membran tipis.

Telofase

Pada tahap telofase terdapat dua tahap yaitu telofase awal dan telofase akhir. Pada
telofase awal akan terlihat sekat yang memisahkan dua sel anakan. Sedangkan pada tahap
telofase akhir, 2 sel anakan benar-benar terpisah sehingga sudah tidak terlihat kembali sekat
sel. Selain sekat sel yang hilang, benang-benang gelendong yang berperan dalan penyebaran
kromosom juga hilang, namun mikrotubula kutub masih panjang. Pada telofase awal terlihat
mulai ada sekat yang memisahkan antara sel-sel anak. Sedangkan pada telofase akhir terlihat
sel-sel anak sudah benar-benar terpisah. Karakteristik dari telofase adalah suatu sel dimana
terdapat dua kelompok kromosom, dimana tiap kelompok mengandung kromosom-
kromosom yang sama besar satu dengan yang lain. Bersamaan dengan terpisahnya sel-sel
anak mulailah proses sitokinesis.
Berdasarkan literatur, begitu sampai ke kutub, maka kromosom mulai membuka
gulungannya. Nukleus timbul kembali. Membran nukleus mulai membentuk di sekitar
kromosom. Akhirnya struktur yang disebut lempengan sel muncul di ekuator (Kimball,
1994). Pada tahap telofase ini, saat sel membela menjadi dua dengan diikuti terbentuknya
dinding sel baru yang berasal dari bahan dinding sel yang lama, retikulum endoplasma atau
bahan baru lainnya. Pembelahan ini membagi sitoplasma menjadi dua. Pada akhir fase
ini,terbentuk dua sel anakan yang identik dan memiliki jumlah kromosom yang sama dengan
induknya.
Selanjutnya akan terjadi sitokinesis (pembelahan sitoplasma) dimana semua
benda- benda dalam sitoplasma membelah dan pindah keaadaan sel anak. Pembelahan
sitoplasma tersebut ditandai dengan pelekukan pada sel. Pelekukan terjadi di tengah bidang
pembelahan karena aktivitas umum kontraktil. Pelekukan itu menyebabkan mikrotubula
kutub saling tumpang tindih dan membentuk midbody yang berfungsi sebagai tambatan dua
sel anakan. Midbody atau badan pembelah merupakan serabut berlanjut yang masih tersisa
dalam bagian tengah yang mengecil. Pengecilan bagian tengah sebagai daerah pemisah
diduga karenapemendekan unsur-unsur fibriler yang terdapat di bawah membran sel. Setelah
pelekukan, maka umum kontraktil menghilang dengan terurai menjadi komponen-komponen
penyusunnya, akhirnya selubung inti dan nukleolus terbentuk lengkap. Kejadiaan ini
menandakan selesainya proses pembelahan sel.
Berdasarkan penjelasan di atas dari berbagai tahapan di atas dari profase, metafase,
anafase, dan telofase. Proses mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi secara tidak
langsung (Susetyoadi,2004). Proses mitosis ini mengungkapkan dna peristiwa penting.
Pertama kromosom (dengan demikian juga gen) berproduksi dan membelah sehingga sel
anak mengandung informasi genetik yang tepat sama dengan induk (Crowder, 1986). Hal
tersebut bertujuan untuk mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui
pembelahan inti secara berturut-turut. Proses mitosis ini terjadi pada sel somatik atau pada sel
tubuh, dimana sel somatik ini bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup, terutama sel-sel
yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Kedua, mitosis berperan penting dalam
proses-proses biologis, seperti pertumbuhan, pergantian sel-sel yang rusak, dan perbaikan
jaringan.
J. HASIL DISKUSI
1. a. Jelaskan fungsi kemikalin yang digunakan pada praktikum mitosis !
Acetokarmin: untuk memberikan pigmen pada sel – sel akar bawang sehinggga mudah untuk
diamati di bawah mikroskop.
Alkohol 70%: untuk menghilangkan sisa-sisa FAA yang masih terdapat di dalam sel-sel akar
bawang merah dan menyegarkan kembali sel-sel akar bawang yang sudah semalaman
dimasukkan kedalam botol fial berisi FAA.
HCL 1 N: untuk memudahkan dalam memotong tudung akar bawang merah (Allium cepa)
dan melunakkan dinding sel atau jaringan.
FAA: untuk menghentikan aktivitas mitosis dan mempertahankan kondisi sel-sel akar
bawang sebagaimana saat kami memotongnya.
b. Bagaimana proses biologis kerja dari kemikalia diatas sehingga dapat
menjelaskan fungsi tersebut?
Jawaban : Mekanisme kerja secara biologis kemikalia yang digunakan
antara lain :
 Larutan FAA: Pada saat pemotongan dilakukan pada jam 00.00 WIB,
larutan FAA akan menghambat atau menahan sel membelah lagi
sehingga pembelahan sel akan terhenti.
 Alkohol 70%: Pada saat akar bawang merah direndam dalam alkohol
70% selama 4 menit, alkohol akan menetralkan kandungan FAA yang
terdapat dalam akar serta mengembalikan kesegaran sel, selain itu
selama perendaman, alkohol juga mensterilkan mikroba yang mungkin
ada dalam akar bawang merah.
 HCl 1 N: Pada saat akar bawang merah direndam dengan HCl selama 4
menit, HCl akan memperjelas bagian putih pada tudung akar dan akar
bawang yang direndam dengan HCl akan menjadi lunak.
 Acetocarmine: warna merah pada acetocarmine akan diserap oleh sel-
sel akar bawang merah sehingga sel-sel akar bawang merah yang
semula putih akan menjadi berwarna.
c. Mengapa konsentrasi alkohol yang dipakai adalah 70%? Jelaskan!
Jawaban : Dalam melakukan praktikum mitosis akar bawang merah
digunakan alkohol 70% karena alkohol dalam konsentrasi ini merupakan
larutan desinfektan terbaik atau sebagai larutan yang berfungsi
membunuh bakteri/ mikroba yang mungkin ada di dalam akar bawang
sehingga nantinya didapatkan bahan amatan yang steril.
2 a. Mengapa pada praktikum mitosis akar bawang merah bagian akar yang dipakai adalah
tudung akar ? Kemukakan pendapat saudara?
Jawaban : Karena akarmerupakansalahsatujaringan yang sel-selpenyusunnyaadalahsel-
selsomatik, khususnya padaujungakarterdiridarisel-sel yang bersifatmeristematik, yaitusel-
selnyaselaluaktifmembelah, sehinggadiharapkanfase-fase mitosis dapatdiamatisecaralengkap.
b. Apabila bagian akar yang dipakai adalah selain tudung akar, bagaimana hasilnya?
Jawaban : Apabila bagian yang dipakai dalam pengamatan selain tudung
akar, maka kemungkinan untuk menemukan fase mitosis akan sulit
karena tidak semua jaringan tumbuhan bersifat meristematis dan apabila
suatu jaringan telah menjadi jaringan dewasa, maka yang teramati
hanyalah susunan selnya saja secara anatomi.
3. Jika ditemukan permasalahan-permasalahan berikut, jelaskan
kemungkinan penyebabnya dan berikan solusi yang tepat!
a. pada pengamatan dibawah mikroskop, sel-sel penyebarannya banyak
yang bertumpuk-tumpuk!
b. warna sel terlalu pucat setelah diwarnai dengan acetocarmine!
c. warna sel terlalu pekat setelah diwarnai dengan acetocarmine!
d. pada preparat hanya ditemukan beberapa fase saja dari keseluruhan
fase mitosis!
Jawaban :
a. Pada pengamatan di bawah mikroskop, sel kelihatan bertumpuk-
tumpuk karena pada waktu pencacahan, cacahan bawang kurang halus
atau kurang lembut sehingga sel yang diamati di bawah mikroskop
masih terlalu besar sehingga kelihatan bertumpuk.
b. Setelah pemberian acetocarmine warna sel menjadi terlalu pucat
karena pada saat penggerusan, kaca penutup ditekan terlalu kuat
sehingga acetocarmine banyak yang keluar dari kaca penutup,
akibatnya hanya sedikit acetocarmine yang diserap oleh sel akar
bawang merah.
c. Setelah pemberian acetocarmine warna sel menjadi terlalu pekat
karena pada saat penggerusan, kaca penutup ditekan terlalu lemah
sehingga acetocarmine banyak terkumpul di preparat, bisa juga karena
pemberian acetocarmine yang terlalu banyak sehingga warna merah
yang diserap sel akar bawang merah juga menjadi banyak.
d. Pada preparat hanya ditemukan beberapa fase dari semua fase yang
ada karena pemotongan tidak dilakukan tepat pada jam 00.00 WIB
karena jika dilakukan pemotongan lebih dari pukul 00.00 WIB, maka
akan sulit menemukan keempat fase mitosis. Selain itu, dipengaruhi
oleh waktu praktikum yang kurang karena pengamatan bawang
memerlukan waktu lama dan ketelitian yang tinggi, serta keterbatasan
alat seperti mikroskop juga dapat mengganggu proses menemukan
fase mitosis karena konsentrasi akan terganggu akibat banyak
mahasiswa yang menunggu mikroskop.
4. Jelaskan alasan dilakukan pemotongan tudung akar pada pukul 00.00!
Jawaban : Pemotongan akar bawang merah dilakukan pada pukul 00.00
WIB, karena pada waktu ini sel-sel pada daerah meristem titik tumbuh
akar sedang aktif membelah. Menurut Margono (1973) hal ini dikarenakan
pada ujung akar bawang merah banyak sel yang mengalami aktivitas
pembelahan dengan rentangan 5 menit sebelum dan sesudah pukul 00.00
WIB.
5. Bila anda harus memilih menggunakan silet baru dan silet berkarat
untuk mencacah preparat akar bawang merah, silet manakah yang akan
anda gunakan? Apa alasannya? Jelaskan!
Jawaban : Silet berkarat. Tujuan penggunaan silet berkarat pada saat
pencacahan adalah untuk mengefektifan proses penyerapan warna.
Seperti kita ketahui dalam karat besi terdapat Fe Cl2 yang mampu
mengoksidasi sehingga mampu menyerap air pada saat pencacahan dan
acetocarmine dapat akan mudah diserap oleh sel-sel akar bawang merah.
6. Terkait dengan ilmu genetika, jelaskan tujuan peristiwa mitosis pada
makhluk hidup!
Jawaban : Tujuan mitosis terkait pada penggadaan jumlah sel yang
berguna dalam pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Karena
dalam proses mitosis terjadi proses pembelahan inti yang berupa gen,
kromosom, nuklei dan sentromer yang memperbanyak diri, serta tidak
ada perubahan jumlah kromosom maupun perubahan sifat dari sel induk
ke sel anak.
K. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan penjelasan di atasdapat disimpulkan bahwa tahap-tahap
pembelahan mitosis meliputi :
1.Profase, ditandai dengan penebalan dan pemendekaan kromosom, kromosom membelah
menjadi dua sister kromatid, nukleolus, dan selpaut inti menghilang.
2.Metafase, ditandai dengan terbentuknya benang-benang gelendong, dan bergeraknya
kromosom menuju bidang ekuator dan berkumpul pada bidang ekuator.
3.Anafase, ditandai dengan membelahnya sentromer dan kromosom yang berasal dari dua
sister kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan sehingga benang-benang spindel
memendek, fase terpendek dari fase-fase mitotik.
4.Telofase, ditandai dengan benang-benang gelendong itu hilang, selaput inti dan nukleolus
terbentuk kembali, terbentuknya sekat sel dan sel membelah menjadi dua sel anak.

DAFTAR RUJUKAN

Crowder, LV. 1986. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.

Fried, George H, dkk. 2006. Schaum’s Outlines Biologi Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.

James, R. Welsh. 1991. Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga.

Kimbal, John W. 1994. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Campbell, Neil A. 2004. Biologi Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.

Sumadi dan Aditya Marianti. 2007. Biologi Sel .Yogyakarta : Graha Ilmu.

Suryo. 2001. Genetika Manusia. Yogyakarta: UGM Press.


Susetyoadi, Setjo. 2004. Anatomi Tumbuhan. Malang: JICA.

LAMPIRAN

Pengambilan akar bawang merah dari botol Perendaman akar bawang merah dengan

vial dan diletakkan pada gelas arloji alkohol 70% selama 2 menit
Perendaman akar bawang dengan HCL 1 N Pemotongan akar bawang untuk
selama 7 menit mendapatkan bagian tudung akar

Proses pencacahan
Pemberian acetokarmin
PENGAMATAN FASE MITOSIS
PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium cepa)

LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Matakuliah Genetika I
Yang Dibina Oleh Prof. Dr. Duran Corebima Aloysius, M.Si

Oleh:
Kelompok 3 / Offering B
Ika Airin Nur Rohmadhani (140341606536)
Nisrina Deti Nur Afifah M. (140341606721)
The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
APRIL 2016

Anda mungkin juga menyukai