Anda di halaman 1dari 5

Dampak Diterbitkan Perppu Nomor 1 Tahun 2017 terhadap Prinsip Rahasia Bank

Sejak diterbitkannya Perppu Nomor 1 Tahun 2017, maka ketentuan rahasia bank yang
terdapat dalam undang-undang perbankan dinyatakan tidak berlaku sepanjang berkaitan
dengan pelaksanaan akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan berdasarkan
perppu ini. Selanjutnya perppu ini memberikan akses yang luas bagi otoritas perpajakan
untuk menerima dan memperoleh informasi keuangan bagi kepentingan perpajakan, hal
ini dinyatakan dalam Pasal 12 ayat 1, 2, dan 3, yaitu:(1) Direktur Jenderal Pajak
berwenang mendapatkan akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dari lembaga jasa keuangan yang melaksanakan
kegiatan disektorperbankan, pasar modal, perasuransian, lembga jasa keuangan lainnya
dan/atau entitas lain yang dikaregorikan sebagai lembaga keuangan sesuai standar
pertukaran informasi keuangan berdasarkan perjanjian internasional dibidang
perpajakan ;(2) Lembaga jasa keuangan, lembaga jasa keuangan lainnya dan/atau entitas
lain sebagaimana dimaksud pada ayat:

(1) Wajib menyampaikan kepada Direktur Jenderal Pajak (DJP) :

a.. Laporan yang berisi informasi keuangan sesuai standar pertukaran infomasi keuangan
berdasarkan perjanjian internasional di bidang perpajakan untuk setiap rekening
keuangan yang wajib dilaporkan dan ;

b. Laporan yang berisi informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan yang dikelola
oleh lembaga jasa keuangan, lembaga jasa keuangan lainnya dan/atau entitas lain
dimaksud selama satu tahun kalender.(3) Laporan yang berisi informasikeuangan
sebagaimana yang dimaksud pada Ayat (2) paling sedikit memuat:

a. Identitas pemegang rekening keuangan ;

b. Nomor rekening keuangan ;

c. Identitas lembaga jasa keuangan ;

c. Saldo atau nilai rekening keuangan dan ;

d. Penghasilan yang terkait dengan rekening keuangan.

Dengan adanya ketentuan tersebut di atas, apakah prinsip rahasia bank ditiadakan?
Otoritaspajak hanya mengecek data keuangan nasabah yang dinilai kelebihan harta,
namun belum melaporkan Surat Perintah Tahunan (SPT) dan belum mengikuti tax
amnesty, jadi yang diperiksa bila ada data kekurangan pelaporan harta dan pajak dan
belum masuk SPT, mungkin saja satu orang mempunya sepuluh rekening. Kewajiban
melaporkan data nasabah berada pada Lembaga Jasa Keuangan (LJK), bukan pemilik
rekening artinya peraturan perundang-undangan ini menjamin kerahasiaan data
masyarakat yang disampaikan lembaga keuangan kepada DJP. Kebijakan keterbukaan
informasi untuk kepentingan perpajakan sama sekali tidak menambah beban pajak
masyarakat atau tidak ada beban pajak tambahan yang akan dikenakan atas rekening
nasabah. Akses tersebut merupakan upaya menambah basis pajak sehingga kebijkakan
perpajakan yang diambil pemerintah bisa dibenarkan dan tepat.

Keterbukaan atas data keuangan nasabah tersebut digunakan untuk memperbaharui data
basis perpajakan di Indonesia. Tujuan pelaporan informasi ini adalah untuk mendapatkan
informasi yang lebih lengkap sesuai standar internasional, dengan demikian Indonesia
dapat berpartisifasi dalam pertukaran informasi keuangan negara lain.

Pemerintah menjamin kerahasiaan data masyarakat yang disampaikan lembaga keuangan


kepada DJP, petugas pajak yang membocorkan rahasia wajib pajak dan menggunakan
informasi tersebut untuk tujuan selain pemenuhan kewajiban perpajakan maka akan
dikenakan sanksi sesuai undang-undang ketentuan umum dan tata cara perpajakan.

Akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan ini penting guna mendapatkan
data mengenai keseluruhan potensi perpajakan dari sisi berapa pembayar pajak (tax
payer) dan dari sisi aset lainnya. Jadi informasinya lebih kepada untuk melihat seluruh
struktur perekonomian Indonesia.

Bila pemerintah memiliki basis data perpajakan terbaru dan mampu memetakan potensi
penerimaan negara dari perpajakan maka pemerintah akan mudah mengatur alokasi
belanja negara. Alokasi belanja tersebut selanjutnya dikeluarkan untuk melakukan
pembangunan baik proyek infrastruktur hingga bantuan sosial kepada masyarakat, oleh
karena itu Menteri Keuangan berharap masyarakat mendukung kebijakan pertukaran
akses informasi keuangan nasabah untuk kepentingan perpajakan, masyarakatpun diminta
tidak khawatir dan takut.

Berdasarkan Perppu ini pemerintah meniadakan aturan kerahasiaan bank terkait dengan
pembukaan akses keuangan nasabah atau wajib pajak seperti yang terdapat dalam Pasal 2
Ayat 8, yaitu dalam hal lembaga jasa keuangan, lembaga jasa keuangan lainnya dan/atau
entitas lain sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) terikat oleh kewajiban merahasiakan
berdasarkan ketentuan perundang-undangan, kewajiban merahasiakan tersebut tidak
berlaku dalam pelaksanaan peraturan pemerintah pengganti undang-undang. Demikian
pula kewajiban lembaga keuangan/bank merahasiakan tentang nasabah dan simpanannya
(Pasal 40 dan 41 Undang-Undang Perbankan) berdasarkan Perppu Nomor 1 Tahun 2017
Pasal 2 Ayat 8 dan 3 serta Pasal 8 tidak berlaku sepanjang berkaitan dengan pelaksanaan
informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan berdasarkan peraturan pemerintah
pengganti undang-undang.

Pengaturan Rahasia Bank di Singapura

Dasar Hukum Berlakunya Rahasia BankDi Singapura, hubungan antara nasabah bank
dan bankir diatur oleh hukum common law. Namun, dalam hal tertentu, terutama
mengenai aturan rahasia bank, diatur dalam Singapore Banking Act (Cap 19, 2008 Rev
Ed) yang berlaku. Undang-undang ini pertama kali diundangkan pada tanggal 1 Januari
1971 dan beberapa kali mengalami perubahan revisi pada tahun 1985, 1994, 1999, 2003
dan terakhir adalah edisi revisi 2008 yang ditetapkan pada tanggal 6 Februari 2008.

Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/ MAS) merasa bahwa


ketentuan sebelumnya menghalangi bank dalam usaha pengambilan keuntungan
operasional dan juga uang tabungan yang ada. Misal, di bawah rezim sebelumnya, bank
mengalami kesulitan pinjaman hipotek sekuritas atau pengolahan data outsourcing oleh
pihak ketiga. Pasal 47 yang sekarang memperluas kondisi pengungkapan informasi
pelanggan.

Pasal 47 ayat (1) menyatakan:

―Customer information shall not, in any way, be disclosed by a bank in Singapore or


any of its officers to any other person except as expressly provided in this Act.‖

b. Batasan Rahasia BankLarangan pengungkapan rahasia bank di Singapura yang


dijelaskan dalam pasal 47 Singapore Banking Act (Cap 19, 2008 Rev Ed) menggunakan
istilah customer information. Penjelasan mengenai istilah customer information secara
jelas dituliskan dalam pasal 40A undang-undang yang sama dengan menyatakan bahwa
yang dimaksud dengan ―informasi pelanggan (customer information) adalah:

(a)  any information relating to, or any particulars of, an account of a customer of the
bank, whether the account is in respect of a loan, investment or any other type of
transaction, but does not include any information that is not referable to any named
customer or group of named customers.

(b)  deposit information;

Sedangkan istilah ―deposit information‖ yang juga termasuk dalam kategori customer
information juga telah didefinisikan dengan jelas dalam pasal yang sama, yakni:

Dari pasal tersebut tampak bahwa yang termasuk dalam batasan rahasia bank adalah:

e. Berbagai informasi yang berkaitan dengan, atau berasal dari, rekening nasabah
bank, berkaitan dengan pinjaman, investasi atau transaksi lainnya, namun tidak
termasuk informasi yang tidak berkaitan dengan nama nasabah atau kelompok
nasabah tertentu.

f. Berbagai informasi yang berkaitan dengan simpanan nasabah bank, dana nasabah
yang dikelola oleh bank, atau safe deposit yang dipelihara oleh bank, atau
berbagai bentuk simpanan di bank, namun tidak termasuk informasi yang tidak
berkaitan dengan nama nasabah atau kelompok nasabah tertentu. Dengan arti lain,
batasan rahasia bank untuk nasabah penyimpan ialah menyangkut informasi
mengenai rekening nasabah tersebut lengkap dengan informasi mengenai
simpanannya. Sedangkan untuk nasabah debitur, yang termasuk dalam aturan
rahasia bank hanyalah informasi mengenai rekeningnya saja, tidak termasuk
informasi mengenai dana yang dipinjamnya.

Pasal 47 ayat (10) menyatakan bahwa Undang-Undang Perbankan (Cap 19, 2008 Rev
Ed) berlaku tidak hanya untuk bank tetapi juga untuk bank dagang yang disetujui sebagai
lembaga keuangan di Singapura di bawah UU Otoritas Moneter Singapura (Cap 186,
1999 Rev ed). Pasal 47 ayat (10) selengkapnya menyatakan:

Penguasa ataupun pihak bank tidak berhak membuat standar yang lebih tinggi dari yang
ditentukan oleh peraturan. Hal ini diatur dalam pasal 47 (8). Hukum juga tidak dikenakan
pada orang di luar kategori yang dimasukkan dalam peraturan. Pasal 47 ayat (8)
selengkapnya menyatakan:

For the avoidance of doubt, nothing in this section shall be construed to prevent a bank
from entering into an express agreement with a customer of that bank for a higher degree
of confidentiality than that prescribed in this section and in the Third Schedule.

c. Pihak-pihak yang Berkaitan dengan Rahasia BankBerkaitan dengan pihak yang


diwajibkan menjaga rahasia bank

atau yang lebih sering dinyatakan sebagai rahasia jabatan, Pasal 47 ayat (5) Singapore
Banking Act (Cap 19, 2008 Rev Ed) Di dalam ayat tersebut, disebutkan bahwa yang
termasuk berkewajiban menjaga rahasia bank adalah body corporate serta officer yang
tergabung.

Kerahasiaan Perbankan Kepulauan Cayman

Urutan ketiga diduduki oleh Cayman Island sebuah wilayah kepulauan bagian dari
Persemakmuran Inggris sebagai negara yang memiliki tingkat financial
secrecy (kerahasiaan finansial) tertinggi di dunia. Cyman Island tercatat memiliki nilai
FSI 1267,68 dengan kontribusi kerahasiaan finansial 4,00 persen.
Kerahasiaan perbankan sering menjadi pertimbangan penting dalam perbankan
internasional. Kantor Hukum RJ Mintz mengatakan itu Kerahasiaan perbankan
Kepulauan Cayman adalah salah satu yang paling ketat di dunia. Hukum kepercayaan
di Cayman sangat berkembang. Dengan demikian, mereka memberikan tingkat
fleksibilitas, perlindungan, dan privasi yang luar biasa bagi pemegang akun mereka.
Seseorang dapat membentuk perusahaan dengan jumlah minimum dokumen. Selain itu,
Anda dapat memegang saham di perusahaan dalam perwalian atau kendaraan pribadi
lainnya. Anda juga dapat memilih untuk memiliki petugas yang ditunjuk.

Ketika sebuah perusahaan atau individu memutuskan untuk berinvestasi di Kepulauan


Cayman, Appleby selanjutnya mengutip bahwa salah satu manfaat besar yang mereka
terima dari akun itu adalah netralitas pajak. Cayman tidak sepenuhnya bebas pajak atau
surga pajak. Namun, mereka tidak memiliki capital gain atau pajak atas pendapatan, laba,
korporasi, atau pemotongan. Ketika Anda memasukkan perusahaan di dalam Cayman,
perusahaan Anda yang dibebaskan mendapat manfaat pajak yang besar dari pemerintah.
Perusahaan akan tetap bebas pajak untuk periode 20 tahun. Perwalian yang dikecualikan
atau kemitraan terbatas dapat menerima pernyataan yang sama, tetapi hingga periode 50
tahun.

Anda mungkin juga menyukai