Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENGGUNAAN KATA BAKU DAN TIDAK BAKU DALAM BAHASA


INDONESIA

Nama : Mustajabah Haidir

Stambuk : D10119084

Kelas : Bt 5/E

Fakultas Hukum

Universitas Tadulako

Desember 2019
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi


dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa bisa berisi
pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara. Bahasa yang
digunakan hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang
dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan dapat diterima oleh pendengar. Sejak
dahulu masyarakat telah mengenal istilah bahasa baku, namun istilah yang dikenal
ini tidak menjamin bahwa masyarakat memahami secara komprehensif konsep
dan makna istilah bahasa baku ini. Hal ini terbukti bahwa masih banyak
masyarakat yang  berpendapat bahwa  bahasa baku sama artinya dengan bahasa
yang baik dan benar. Masyarakat belum  mampu membedakan antara bahasa yang
baku dan yang nonbaku. Menurut seorang ahli bernama Pateda mengatakan
bahwa, “Kita berusaha agar dalam situasi resmi kita harus berbahasa yang baku.
Begitu juga dalam situasi yang tidak resmi kita berusaha menggunakan bahasa

Bahasa baku memperhubungkan semua penutur berbagai dialek bahasa itu.


Dengan demikian, bahasa baku mempersatukan mereka menjadi satu masyrakat
bahasa dan meningkatakan proses identifikasi penutur orang seorang dengan
seluruh masyarakat itu. Bahkan banyak orang bukan saja tidak sadar akan adanya
dialek bahasa Indonesia, melainkan menginginkan juga keadaan utopia yang
hanya mengenal satu ragam bahasa Indonesia dari Sabang sampai Marauke. Oleh
karena itu saya tertarik untuk membuat makalah ini dengan judul “Fungsi Bahasa
Baku Sebagai Pemersatu dan Penggunaannya Bahasa Baku Di Dalam Kehidupan
Masyarakat” agar dapat lebih menunjukan kepada pembaca bahwa pentingnya
penggunaan bahasa baku di dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa Indonesia ialah bahasa yang terpenting di kawasan republik kita.
Pentingnya peranan bahasa itu antara lain bersumber pada ikrar ketiga Sumpah
Pemuda 1928 yang berbunyi : “Kami poetera dan poeteri Indonesia
mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia ” dan pada undang-undang
dasar kita di dalamnya tercantum pasal khusus yang menyatakan bahwa “bahasa
Negara ialah bahasa Indonesia”. Namun, di samping itu masih ada beberapa
alasan lain mengapa bahasa Indonesia menduduki tempat yang terkemuka di
antara beratus-ratus bahasa Nusantara yang masing-masing amat penting bagi
penuturnya sebagai bahasa ibu . Bahasa Indonesia yang di gunakan oleh
masyarakat kadang kurang mengikuti kaidah dan aturan yang ada.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian bahasa baku ?
2. Bagaimana ciri-ciri bahasa baku ?
3. Contoh bahasa baku ?
4. Apa pengertian bahasa tidak baku ?
5. Bagaimana ciri-ciri bahasa tidak baku ?
6. Contoh bahasa tidak baku ?
2. PEMBAHASAN
A. Pengertian bahasa baku
Bahasa baku merupakan bahasa pokok yang menjadi bahasa
standar dan acuan yang digunakan sehari-hari dalam masyarakat.
Bahasa baku mencakup pemakaian sehari-hari pada bahasa percakapan
lisan maupun bahasa tulisan. Tetapi pada penggunaanya bahasa baku
lebih sering digunakan pada saat proses belajar mengajar di dalam
dunia pendidikan , pada urusan resmi pekerjaan misalnya saat rapat
besar, dan juga pada semua konteks resmi. Sementara itu, di dalam
kehidupan sehari-hari lebih banyak orang yang menggunakan bahasa
tidak baku.

B. Ciri-ciri bahasa baku


secara umum ciri-ciri lain bahasa baku adalah:
 Tidak terpengaruh bahasa daerah
 Tidak dipengaruhi bahasa asing
 Bukan merupakan ragam bahasa percakapan sehari-hari
 Pemakaian imbuhannya secara eksplisit
 Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat
 Tidak terkontaminasi dan tidak rancu.

C. Contoh bahasa baku


Perhatikan bebrapa contoh kalimat baku dibawa ini :

 Ibu memasak makanan kesukaan ku hari ini.


 Ayah membelikanku sepatu baru.
 Kakak membeli sepedah berwarna biru.
 Aku melihat kecelakaan itu dengan mata kepalaku sendiri.
 Para pemenang diminta untuk naik ke panggung.
 Buah itu jatuh setelah ditimpuk batu oleh Tino.
 Lina membaca novel perjuangan dikamarnya.
 Harap untuk memarkirkan kendaraan dengan teratur.
 Anak-anak zaman sekarang susah untuk dinasihati.
 Banyak sampah yang berserakan dijalanan.
 Kiriman dari kakak sudah aku terima.

D. Pengertian bahasa tidak baku

Kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan
pedoman atau kaidah bahasa sudah ditentukan. Biasanya kata tidak baku
sering digunakan saat percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur.
Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan munculnya kata tidak baku,
yang diantaranya sebagai berikut ini:

 Yang menggunakan bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata


yang dia maksud.
 Yang menggunakan bahasa tidak memperbaiki kesalahan dari penggunaan
suatu kata, itulah yang menyebabkan kata tidak baku selalu ada.
 Yang menggunakan bahasa sudah terpengaruh oleh orang-orang yang
terbiasa menggunakan kata yang tidak baku.
 Dan yang terakhir, yang menggunakan bahasa sudah terbiasa memakai
kata tidak baku.

E. Ciri-ciri bahasa tidak baku


 Kata baku tidak di pengaruhi bahasa daerah
 Kata baku idak di pengaruhi bahasa asing
 Pada pemakaian imbuhan secara eksplisit
 Buka adalah bahasa percakapan
 Gunakan yang sesuai dengan konteks kalimat
 Tidak terkontaminasi atau tidak rancu
 Kata baku tidak mengandung arti pleonasme
 Tidak mengandung hiperkorek
F. Contoh bahasa tidak baku

 Buah itu jatuh ke bawah setelah tertiup angin (tidak baku)


 Andi membeli mobil berwarna putih (tidak baku)

3. PENUTUP
A. Kesimpulan

Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi


dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa bisa berisi
pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara. Menurut
Gravin dan Mathiot (1956:785-787) juga mempunyai fungsi lain yang bersifat
sosial politik, yaitu :

 1. Fungsi pemersatu
 2. Fungsi pemisah
 3. Fungsi harga diri
 4. Fungsi kerangka rujuk

Istilah bahasa baku dalam bahasa Indonesia atau standard language dalam


bahasa Inggris, dalam dunia ilmu bahasa atau linguistik pertama  sekali
diperkenalkan oleh Vilem Mathesius pada 1926. Ia termasuk pencetus Aliran
Praha atau The Prague School. Pada 1930, B. Havranek dan Vilem Mathesius
merumuskan pengertian bahasa baku itu. Mereka berpengertian bahwa bahasa
baku sebagai bentuk bahasa yang telah dikodifikasi, diterima dan difungsikan
sebagai model atau acuan oleh masyarakat secara luas. Menurut Hasan Alwi,
dkk (2003:14) ciri-ciri bahasa baku terbagi menjadi tiga, yaitu: Ragam bahasa
baku memiliki sifat kemantapan dinamis, memiliki sifat kecendikian, dan baku
atau standar beranggapan adanya keseragaman. Fungsi bahasa baku
memperhubungkan semua penutur berbagai dialek bahasa itu. Dengan
demikian, bahasa baku mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat
bangsa. Bahasa Indonesia baku mempersatukan atau memperhubungkan
penutur berbagai dialek bahasa itu. Namun pada kenyataan di dalam kehidupan
bermasyarakat saat ini banyak orang lebih suka menggunakan bahasa gaul atau
bahasa daerahnya sendiri. Alasan mereka jarang menggunakan bahasa
Indonesia yang baku ialah karena tidak bernilai jual, tidak gaul, tidak
mengangkat gengsi,dan tidak mampu mengangkat penghayatan pembaca.

B. SARAN

1.    Bagi Pembaca

Agar dengan adanya makalah ini lebih menyadari bahwa


pentingnya bahasa Indonesia yang baku sebegai pemersatu di
antara masyarakat. Pembaca diharapkan untuk lebih meningkatkan
penggunaan bahasa Indonesia baku di dalam kehidupan sosialnya
di dalam masyarakat, dengan mengurangi penggunaan bahasa gaul
yang perkembangannya semakin meningkat

2.    Bagi Masyarakat

Masyarakat di harapkan untuk mengurangi sedikit demi


sedikit penggunaan bahasa gaul ataupun bahasa daerah , ini agar
fungsi dari bahasa Indonesia baku sebagai pemersatu tidak lenyap
begitu saja.

3.      Bagi Saya sendiri

Saya diharapakan agar tidak hanya membuata makalah ini sebagai


penambahan nilai tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia. Namun juga
menjadi bahan referensi diri untuk lebih sadar akan penggunaan bahasa
Indonesia yang baku di dalam kehidupan saya sehari-hari , terlebih lagi
dalam situasi resmi, saat presentasi, pidato, sambutan , dan dalam proses
perkuliahan.

C.Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_baku
https://www.kompasiana.com/erikawidi/5517efe9a33311bb06b663a8/bahasa-baku-
bahasa-indonesia

Anda mungkin juga menyukai