Demokrasi Politik (Hubungan politik Soeharto dengan Amerika dan Inggris)
Berawal dari pembunuhan massal yang terjadi pada masa pemerintahan
Presiden Soeharto, mengantarkan Soeharto ke puncak kekuasaannya, dan telah terbukti dibantu oleh Amerika dan Inggris serta para pebisnis barat. Saat masa pemerintahan Soeharto, seluruh badan korporasi barat dan agen-agen barat seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) diperbolehkan untuk masuk ke Indonesia. Saat itu, mereka bisa melakukan apa saja dengan masuknya IMF dan Bank Dunia dengan kata untuk mensejahterakan Indonesia. Inggris telah melakukan banyak propaganda bahwa IMF mampu membawa Indonesia pada kemakmuran, namun itu semua adalah kesepakatan antara Soeharto dengan IMF dan pihak barat. Selain itu, telah terjadi konspirasi antara Inggris dan Amerika untuk mendukung Jenderal Soeharto secara diam-diam, dapat dibuktikan pada keterlibatan Amerika dan Inggris dalam pembantaian massal itu, rahasia itu telah diungkap bahwa CIA memberikan daftar berisi nama 5000 “musuh” dan pejabat kedutaan memastikan nama-nama itu harus dibunuh, juga jelas terlihat mayat-mayat yang dibuang di halaman konsulat Inggris di Surabaya, terlihat pada kapal panama berisi pasukan pembunuhan massal menuju selat malaka yang dikawal dua kapal perang Inggris, jadi inggris terlibat secara langsung. Selain itu, salah satu bentuk demokrasi politik terlihat dalam keikutsertaan Indonesia pada masa pemerintahan Soeharto dalam konferensi yang diadakan oleh perusahaan timelife di Swiss pada tahun 1967 yang dihadiri oleh para pebisnis besar dan terkuat di dunia, misalnya David Rockefeller, raksasa kapitalisme barat diwakili oleh Perusahaan Minyak, Bank, General Motors, British Lyeland, ICI, British American Tobacco, Leman Brothers, American Express, Siemens, Soeharto pernah diundang ke London oleh Ratu Inggris. Jadi menurut saya, dalam peristiwa yang telah dipaparkan diatas itu merupakan contoh-contoh adanya demokrasi politik pada zaman pemerintahan Soeharto, terlihat adanya bentuk hubungan kerja sama antara soeharto dengan Amerika dan Inggris, untuk membantu soeharto dalam mencapai puncak kekuasaannya, selain itu pada rejim Soeharto yang memperbolehkan masuknya badan korporasi barat dan agen-agen barat ke Indonesia, bentuk keterlibatan Amerika dan Inggris dengan Soeharto pada pembunuhan massal, keikutsertaan Indonesia pada masa pemerintahan Soeharto dalam konferensi yang diadakan oleh perusahaan timelife di Swiss, selain itu Soeharto pernah diundang oleh Ratu Inggris ke London.