Anda di halaman 1dari 19

KONSEP DASAR

 Salah satu area dalam keperawatan


komunitas yang lebih difokuskan dalam upaya
pencegahan dan penatalaksanaan penyakit
menular dengan menekankan pada upaya
preventif dan promotif.

 Perspektif dalam keperawatan sekolah adalah


bagaimana mengintegrasikan konsep
kesehatan dalam kurikulum sekolah melalui
berbagai usaha dalam penemuan dini
gangguan kesehatan (case finding), upaya
pemeliharaan kesehatan dan lingkungan
sekolah.
Lanjutan
Program kesehatan sekolah sangat penting untuk
diaplikasikan karena siswa sekolah sebagai
kelompok khusus membutuhkan perlindungan
dari berbagai hazard lingkungan. Siswa sekolah
juga membutuhkan kesehatan agar dapat belajar
secara efektif, sehingga dihasilkan sumber daya
manusia atau orang dewasa yang sehat di masa
yang akan datang.
Lanjutan

 Tujuan kesehatan sekolah difokuskan


pada upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, mengidentifikasi
masalah kesehatan dan mencari upaya
pemecahan masalah kesehatan yang ada
serta memberikan pendidikan kesehatan
tentang pola hidup yang lebih sehat
kepada siswa dan keluarga.
Ruang Lingkup
1. Pelayanan kesehatan
2. Pendidikan kesehatan
3. Peningkatan kesehatan lingkungan
4. Aktivitas latihan fisik
5. Pelayanan bimbingan dan konseling
psikologis
6. Pelayanan makanan yang sehat untuk
sivitas sekolah.
7. Pelayanan pekerja sosial
8. Promosi kesehatan
9. Keterlibatan orang tua dan masyarakat
dalam meningkatkan kesehatan sekolah.
10. Pengkajian dan screening siswa sekolah secara
periodik
11. Penemuan kasus (case finding)
12. Pelayanan konseling pada siswa sekolah
13. Upaya pencegahan penyakit
14. Pelayanan keperawatan dan emergensi
15. Pemeliharaan dan peningkatan kebersihan diri
(personal hygiene)
16. Keamanan dan pencegahan terjadinya kecelakaan
atau injuri
17. Pengenalan kesehatan reproduksi remaja dan
seksualitas.
18. Pertumbuhan dan perkembangan
19. Pencegahan perilaku kekerasan dan Upaya
pencegahan penyalahgunaan obat dan narkotika
(NAPZA).
Proses Keperawatan Kesehatan Sekolah
1. Pengkajian
 Dimensi fisik
a. Usia
• Komposisi usia populasi anak sekolah
(siswa dan guru)
• Apakah terdapat anak dengan
keterlambatan perkembangan
• Apakah terdapat isu perkembangan yang
spesifik berhubungan dengan populasi
siswa (perkembangan seksual)
b. Genetik
• Bagaimana proporasi siswa laki-laki dan
perempuan
• Ras/suku/etnik populasi
• Predisposisi faktor genetik? Jenis penyakit?
c. Fungsi fisiologis
• Adakah masalah kesehatan (prevalence jenis
penyakit)
• Insidens penyakit menular?
• Apakah terdapat siswa yang mengalaminya?
• Bagaimana cakupan imunisasi?
 Dimensi psikologis
a. Adakah promosi kesehatan yang dilakukan?
b. Bagaimana kwalitas hubungan antar siswa?
c. Tipe disiplin yang digunakan di sekolah?
Apakah tepat? Fair dan konsisten
dilakukan?
d. Apakah ada tekanan pada siswa untuk
penampilan?
e. Bagaimana kwalitas hubungan antara orang
tua dengan sekolah/
 Dimensi Fisik sekolah
a. Letak lokasi sekolah? Apakah terdapat hazard dekat
sekolah (polusi, kimia, alat)?
b. Adakah area untuk bermain yang aman? Apakah alat
permainan aman?
c. Apakah terdapat binatang di lingkungan sekolah?
d. Apakah terdapat tanaman beracun/alergic di lingkungan
sekolah?
e. Keadaan di lingkungan sekolah: panas, penerangan,
ventilasi?
f. Tingkat kebisingan lingkungan sekolah?
g. Apakah kebersihan makanan adekwat untuk mencegah
penyakit menular, kecacingan?
h. Apakah fasilitas toilet baik dan adekwat?
i. Adakah bahaya listrik?
 Dimensi sosial

a. Bagaimana sikap masyarakatterhadap


pendidikan?
b. Apakah masyarakat mendukung terhadap
program sekolah?
c. Bagaimana keamanan lingkungan sekolah?
d. Apa sumber daya yang ada di lingkungan
sekolah?
e. Bagaimana status sosial ekonomi siswa dan
staf?
f. Latar belakang budaya siswa dan staf?
g. Tipe lingkungan rumah siswa?
Kemungkinan terjadinya kekerasan?
h. Latar belakang pendidikan orang tua siswa?
i. Adakah siswa yang tuna wisma?
j. Apakah terdapat konflik antargroup di
populasi sekolah?
 Dimensi perilaku
a. Pola konsumsi
• Apa kebutuhan nutrisi dan status nutrisi
siswa dan staf?
• Apa program peningkatan kwalita nutrisi
sekolah?
• Pengetahuan tentang nutrisi siswa, guru dan
keluarga?
• Kebiasaan merokok siswa dan staf?
b. Latihan dan aktivitas
• Apa pola istirahat dan aktivitas di sekolah?
• Kesempatan dan jenis rekreasi?
• Keamanan alat saat olah raga?
c. Penggunaan pengobatan
• Adakah populasi sekolah yang melakukan
pengobatan rutin?
• Apa jenis pengobatannya?
 Dimensi sistem kesehatan
a. Apakah pelayanan kesehatan ada di
sekolah?
b. Bila ada apakah adekwat?
2. Diagnosis keperawatan

Diagnosis keperawatan merupakan suatu proses


analisis terhadap data yang diperoleh hasil
pengkajian terhadap berbagai komponen kesehatan
sekolah, sehingga didapatkan kebutuhan dan
permasalahan terkait dengan peningkatan kesehatan
sekolah. Terdapat 2 tipe diagnosis keperawatan
kesehatan sekolah yaitu tipe diagnosis keperawatani
ndividu dan tipe populasi sekolah.
3. Intervensi keperawatan
Intervensi dalam keperawatan kesehatan sekolah
mencakup trilevel prevensi yang meliputi prevensi primer,
sekunder dan tersier.

a. Prevensi primer, antara lain:


• Pemberian imunisasi anak sekolah
• Meningkatkan rasa aman populasi sekolah
• Memberikan pendidikan kesehatan sesuai
kebutuhan.
• Pencegahan masalah yang berkaitan dengan
makanan dan nutrisi
• Upaya meningkatkan self image
• Meningkatkan keterampilan koping
• Meningkatkan hubungan interpersonal
• Melaksanakan kunjungan ke rumah siswa.
b. Prevensi sekunder, antara lain:
• Melakukan skreening
• Melaksanakan sistem rujukan
• Melaksanakan konseling
• Melakukan tindakan pelayanan
keperawatan.

c. Prevensi tersier, antara lain;


• Pencegahan komplikasi
• Pencegahan efek yang ditimbulkan

Anda mungkin juga menyukai