Anda di halaman 1dari 3

PERBEDAAN EFEKTIFITAS KOMPRES HANGAT BASAH DAN PLESTER

KOMPRES TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM TYPHOID

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas individu

mata kuliah Keperawatan Anak I

Dosen Pengampu:

Ns. Indah Permatasari, S. Kep., M.Kep.

Disusun oleh:

Nur Sari Dewi 1810711105

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN
2020
A. PENDAHULUAN
Demam adalah peningkatan suhu normal yaitu diatas 37,5% pada temperature
aksila. Demam typhoid adalah penyakit penyebab kematian sebesar 12,6 juta kasus yang
disebabkan Salmonella typhi. Ketika anak demam, banyak orang tua memberikan obat
penurun panas atau orang tua memberikan kompres hangat.
Kompres hangat dilakukan dengan melapisi kulir dengan handuk yang telah
dibasahi air hangat. Kompres hangat pada aksila lebih efektif dalam menurunkan suhu
tubuh demam karena kompres hangat ini memberikan rangsangan pada area preoptik
hipotalamus. Pemberian kompres pada anak demam bisa dilakukan juga dengan cara
modern yaitu menggunakan plester kompres. Plester kompres ini dapat menurunkan suhu
tubuh anak demam sebanyak 0,13°C.

B. RUMUSAN MASALAH
Apakah ada perbedaan keefektifan antara kompres hangat dengan plester kompres
terhadap penutunan suhu tubuh pada anak demam typhoid?

C. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas kompres hangat
dan plester kompres terhadap penutunan suhu tubuh pada anak demam typhoid diRSUD
DR. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.

D. METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperiment design dengan rancangan separate
sample pretest posttest. Sampel pada penelitian ini untuk kelompok kompres hangat 15
responden dan untuk kelompok plester kompres 15 responden, sehingga totalnya
sebanyak 30 responden. Teknik pengambilan sampel secara accidental sampling dan
analisa dan menggunakan Uji t-dependent batas kemaknaan α = 5%.

E. HASIL PENELITIAN
Dari hasil penelitian, didapat hasil rata-rata suhu tubuh sebelum diberikan
kompres hangat basah yaitu 38,1°C dan setelah diberikan kompres hangat basah yaitu
37,4°C. Ini membuktikan bahwa kompres hangat basah menurunkan suhu tubuh pada
daerah aksila.
Dari hasil penelitian, didapat rata-rata suhu tubuh sebelum diberikan plester
kompres yaitu 38,2°C, dan setelah diberikan plester kompres menjadi 37,6°C. Ini
membuktikan bahwa plester kompres menurunkan suhu tubuh anak dengan demam
typhoid.
Dari hasil penelitian, kompres air hangat lebih efektif dibandingkan plester
kompres pada penurunan suhu tubuh anak pada demam typhoid. Selisih rata-rata
penurunan suhu tubuh menggunakan kompres air hangat basah yaitu sebesar 1,10°C.
Sedangkan selisih rata-rata penurunan suhu tubuh menggunakan plester kompres yaitu
sebesar 0,42°C.

F. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian, terlihat perbedaan suhu tubuh pada anak usia 1-14 tahun yang
mengalami demam pada pasien demam typhoid setelah diberikan kompres hangat basah
dengan selisih rata-rata penurunan suhu tubuh yaitu 1,10 °C. Terdapat juga perbedaan
suhu tubuh pada anak usia 1-14 tahun yang mengalami demam pada demam typhoid
setelah diberikan plester kompres. Hasil penelitian perbedaan efektifitas pemberian
kompres hangat basah dan plester kompres menunjukan bahwa kompres hangat basah
lebih efektif daripada plester kompres untuk menurunkan panas pada anak demam
typhoid.

Anda mungkin juga menyukai