Anda di halaman 1dari 3

FAKTOR RISIKO SEKUELE MENINGITIS BAKTERIAL PADA ANAK

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas individu

mata kuliah Keperawatan Anak I

Dosen Pengampu:

Ns. Indah Permatasari, S. Kep., M.Kep.

Disusun oleh:

Nur Sari Dewi 1810711105

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN
2020
A. PENDAHULUAN
Komplikasi meningitis bacterial yang paling sering terjadi adalah sekuele neurologis dan
sudah mencapai 50% - 65% dinegara berkembang. Beberapa sekuele terjadi diawal
penyakit dan sebagiannya menetap, sehingga menimbulkan gangguan perkembangan
akibat disabilitas. Meningitis bacterial menyebabkan kerusakan neuron yang disebabkan
oleh bakteri (derivate leukosit) dan radikal bebas. Aktivasi sel yang mengalami apoptosis
dan nekrosis yang menyebabkan sekuele neurologis menetap bahkan berujung kematian.
Faktor risiko yang menyebabkan pasien meningitis bacterial adalah perjalanan klinis
karena sifat pathogen, derajat gejala klinis awal, usia, durasi gejala dari awal pemberian
terapi anitibiotik, tipe dan dosis antibiotik. Kejang yang tidak terkontrol dan > 30 menit
lebih besar kemungkinannya untuk mempunyai sekuele meningitis bakterialis.

B. RUMUSAN MASALAH
Apakah ada faktor yang terkait dengan sekuele pada anak dengan meningitis bacterial
yang bertahan hidup?

C. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang terkait dengan
sekuele pada anak dengan meningitis bacterial yang bertahan hidup

D. METODE PENELITIAN
Penelitian menggunakan rancangan kasus kontrol. Kasus adalah pasien dengan sekuele.
Kontrol adalah pasien tanpa sekuele. Kriteria inklusi anak umur > 1 bulan -1 5 tahun
dengan meningitis, berdasarkan klinis, analisis LCS, kultur/ sediaan apus Gram dan
catatan medis lengkap. Pasien dengan meningitis berulang, tidak dilakukan Fungsi
Lumbal, sudah mendapat terapi antibiotik dan terdapat kelainan kongenital/malformasi
yang berat tidak diikutsertakan dalam penelitian. Jumlah sampel 36 subjek untuk masing-
masing kelompok. Jensi sekuele ditentukan dari follow up dari catatan medik poliklinik.
Data berskala numerik dianalisis dengan uji t sedangkan data berskala nominal
mempergunakan analisis uji kai kuadrat. Dilakukan analisis bivariat dan multivariat.
Asosiasi berbagai faktor prognostik dianalisis dengan regresi logistik multipel.
Pengukuran hubungan antara faktor prognostik dan luaran ditampilkan dengan rasio
odds/odds ratio (OR) dan interval kepercayaan (IK 95%).

E. HASIL PENELITIAN
Didapatkan 128 kasus diseluruh rumah sakit, 78 kasus memenuhi kriteria inklusi. Sekuele
yang terjadi adalah tetraplegi spastik (50%), gangguan perkembangan global (23%),
epilepsi (21%), kebutaan (10%), hidrosefalus (7%) dan ketulian (8%). Hasil analisis
regresi ligistik multivariate faktor risiko sekuele meningitis bacterial adalah lama kejang
> 3o menit, kejang tak terkontrol > 72 jam, skor CS yang rendah (<8), onset antara gejala
dan pemberian terapi adekuat. Pada 32,5% pasien hasil paling banyak Staphylococcus
pada 15 pasien (55%) dan streptococcus pada 5 pasien (15%). Sebanyak 37% pasien
mendapatkan antibiotic dirumah sakit sebelumnya.

F. KESIMPULAN
Faktor risiko bebas untuk terjadinya sekuele pada anak mengalami meningitis bacterial
adalah kejang > 30 menit, PCS < 8 dan kejang tidak terkontrol yang berlangsung >72
jam.

Anda mungkin juga menyukai