Anda di halaman 1dari 8

KARYA ILMIAH

PENGARUH BUDAYA BARAT TERHADAP KEPRIBADIAN


BANGSA INDONESIA
 

OLEH :

KELOMPOK 5 :

1. EMERALD EDO P. A. (6312030007)


2. R. EKKY SETYAWAN (6312030015)
3. ALIF IMAD ALAUDDIN (6312030024)

 
 

BAB I
PENDAHULUAN
 

1.1 Latar Belakang

  Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur
yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan
secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Beberapa alasan mengapa orang
mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi
budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra
yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu
mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di
Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra
budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman
mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam
anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian
dengan hidup mereka.

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

 
1.2 Rumusan Masalah

1. Kenapa budaya asing, bisa mempengaruhi kepribadian bangsa Indonesia ?

2. Apa dampak positif dan negatif budaya barat terhadap kepribadian bangsa Indonesia ?

3. Bagaimana peran pemuda Indonesia dalam menyikapi pengaruh budaya barat yang mulai

masuk ke Indonesia?  

    

1.3 Tujuan Penulisan

            Berdasarkan latar belakang yang menjadi alasan kami membuat karya ilmiah ini adalah
dengan tujuan untuk :
a. Memberi tahukan kepada pembaca mengenai pengaruh budaya asing terhadap
kepribadian bangsa Indonesia.
b. Dapat mengajak pembaca untuk bisa memilih budaya asing yang patut untuk ditiru
dan diterapkan dengan budaya asing yang harus dihindari.
c. Menambah pengetahuan tentang dampak negatif dan positif budaya asing. 

1.4 Metode Penelitian


 

            Dalam membuat karya ilmiah ini, kami menggunakan metode


studi pustaka. Kami mempelajari beberapa referensi dari internet yang sesuai
dengan permasalahan yang kami bahas dalam karya ilmiah ini. Kami juga
mencari sumber dari www.google.com.

 
BAB II
PEMBAHASAN
           

A. Pengertian Kebudayaan

 Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan


Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu
adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas
Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,
dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa,
dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.

Unsur Budaya

Menurut Koentjroningrat, unsure-unsur budaya terdiri atas:


1. Sistem religi dan upacara keagamaan
2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan
3. Sistem pengetahuan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem mata pencaharian hidup
7. Sistem teknologi dan peralatan

Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok budaya yang meliputi:

– sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
– organisasi ekonomi
– alat-alat dan lembaga-lembaga 
– organisasi kekuatan (politik)
B. Macam-macam Kebudayaan

a. Nilai Budaya Timur

Berbicara tentang nilai budaya timur yang pada intinya banyak bersumber dari agama.
Inti kepribadian manusia timur terletak pada hatinya. Dengan hatinya mereka menyatukan akal
budi, intuisi, intelegansi dan perasaan.

Pemikiran timur lebih menekankan unsure terdalam dalam jiwa. Macam-macam


kebudayaan yang memiliki nilai timur lebih menekankan disiplin mengendalikan diri, sederhana,
tidak mementingkan dunia. Sesuatu yang baik menurut budaya timur tidak hanya dalam dunia
benda, tidak dengan memanipulasi alam, atau mengubah masyarakat mencari ksenangan
dirinya. Sesatu yang baik menurut budaya timur adalah sesuatu yang diperoleh melalui
pencarian zat yang satu, did lam diri kita atau di luarnya. Jalan untuk memperoleh hikmah
keselamatan dan kebebasan diri dari penderitaan dunia tidak terletak pada akal budi, tetapi
melalui meditasi, beribadah, atau tirakat.

Indonesia sebagai bagian dari wilayah timur yang menganut kebudayaan timur, harus
mementingkan kerohanian, perasaan, gotong-royong dan menjaga keharmonisan antara
manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan. Itulah sebabnya
macam-macam kebudayaan yang dimiliki Indonesia memiliiki criteria tyang sama dengan nilai-
nilai budaya timur.

Permasalahannya yang kemudian muncul adalah pengaruh budaya barat yang mulai
mengena. Unsur budaya barat hendaknya diserap secara selektif dan hati-hati. Kemajuan barat
di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi patut kita tiru. Adapun bentuk budaya barat berupa
sikap gaya idup mewah, individualism, dan jauh dari kehidupan agama tidak patut untuk
dicontoh.

b. Nilai Budaya Barat

Macam-macam kebudayaan yang dimiliki oleh budaya barat cenderung merupakan sisi
kebalikan dari nilai-nilai budya timur. Budaya barat lebih menekankan dunia objektif
dibandingkan perasaan sehingga hasil ola pemikirannya membuahkan sains dan teknologi. Nilai
budaya barat lebih ditekankan pada pikiran. Barat hanya meyakini sesuatu yang masuk akal
saja, sehingga ritual keagamaan dipandang sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.
Kehidupan barat lebih terpikat pada kemajuan material dan hidup. Barat hidup dalam dunia
teknis dan ilmiah sehingga mereka menganggap pikiran nilai-nilai hidup yang meminta kepekaan
hati sebagai sesuatu yang tidak bermutu. Nilai-nilai seperti itu sebagian besar memang tampak
pada macam-macamm kebudayaan barat.
C. Dampak Masuknya Budaya Asing ke Indonesia

Masuknya budaya asing ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis
globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut
berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang
sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing
tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan
dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh  kebudayaan yang datang dari
luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.

Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui
suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara
wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut
ketimpangan budaya.

Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan
budaya dari lingkungan sosial . Menurut Soerjono Soekanto  (1990) masuknya budaya asing ke
indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak  positif dan negatif.

1)    Dampak Positif

     Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus berkembang di
Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan mencapai tatanan kehidupan
bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut diharapkan akan mewujudkan
kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.

2)    Dampak Negatif

Budaya asing yang masuk ke indonesia membawa dampak yang sangat besar dalam
kehidupan generasi muda saat ini.Tidak semua budaya asing membawa dampak positif bagi
generasi muda saat ini,untuk itu kita sebagai generasi muda harus dapat memilah-milah budaya
asing yang masuk ke indonesia.Dalam menyikapi kebudayaan yang masuk kita harus berupaya
menanggulanginya agar jati diri kita sebagai anak bangsa tidak rusak. 

Banyaknya tindak kejahatan yang terjadi saat ini juga tidak lepas dari budaya asing yang
masuk, tindak kriminal, narkoba, tawuran, perkosaan, pergaulan bebas terjadi karena generasi
muda kita meniru kebudayaan asing yang menurut mereka sudah tidak tabu lagi untuk diikuti.
Inilah fenomena yang terjadi pada generasi muda kita saat ini akibat tidak bisa memilah budaya
asing yang masuk.Dalam hal ini pemerintah dan juga kita sebagai generasi muda mulai saat ini,
jangan begitu saja menerima budaya asing yang masuk agar generasi muda Indonesia tidak
hancur dan kita semua dapat membangun Indonesia menjadi negara yang maju tanpa pengaruh
budaya asing.

Dari masalah ini semua yang mendasarinya adalah arus globalisasi yang tak bisa dibendung
lagi. Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda.
Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah
membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini
ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda
sekarang.

Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang
cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang
memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian
tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka
dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara
menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan
mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat
diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka
sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna.
Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa
yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya
internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap
masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan
handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan
cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut
kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya
adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu
ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral
generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya
dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa
sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa
depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?

 
BAB III

PENUTUP
 

3.1 Simpulan
 

Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak
daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi
pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme. Unsur budaya barat hendaknya diserap
secara selektif dan hati-hati. Kemajuan barat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi patut
kita tiru. Adapun bentuk budaya barat berupa sikap gaya idup mewah, individualism, dan jauh
dari kehidupan agama tidak patut untuk dicontoh.

3.2 Saran

1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai


produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti
sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial
budaya bangsa.

Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu


menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme
terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.

Anda mungkin juga menyukai