Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

PENDIDIKAN KESEHATAN DEMAM PADA ANAK


DI POLI ANAK RSUD Dr. SAYIDIMAN MAGETAN

DISUSUN OLEH :

1. WAHYUDI (201906074)
2. WULAN AMIROTUL F (201906075)
3. YAYAN AFRISKA M (201906076)
4. YESY NUR ‘AZIZAH (201906078)

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDIDIKAN KESEHATAN “DEMAM PADA ANAK DI RUANG


POLI ANAK RSUD SAYIDIMAN KAB. MAGETAN”

oleh mahasiswa praktik Profesi Ners Departemen Keperawatan Anak ini telah
disetujui dan disahkan pada
Hari :
Tanggal :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demam adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh diatas normal, yaitu diatas
38°C. Pada prinsipnya demam dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan.
Pada tingkat tertentu demam merupakan bagian dari pertahanan tubuh yang
bermanfaat karena timbul dan menetap sebagai respon terhadap suatu penyakit,
namun suhu tubuh yang terlalu tinggi juga akan berbahaya (Tjahjadi, 2007). Pada
dasarnya terdapat dua kondisi demam yang memerlukan pengelolaan yang
berbeda. Pertama adalah demam yang tidak boleh terlalu cepat diturunkan karena
merupakan respon terhadap infeksi ringan yang bersifat self limited. Kedua adalah
demam yang membutuhkan pengelolaan segera karena merupakan tanda infeksi
serius dan mengancam jiwa seperti pneumonia, meningitis, dan sepsis. Oleh
karena itu pemahaman mengenai pengelolaan demam pada anak yang baik
menjadi sesuatu yang penting untuk dipahami (Hasan, 2007). Pengukuran suhu
tubuh dengan menggunakan termometer merupakan cara yang akurat untuk
mengetahui ada tidaknya demam, akan tetapi hal ini masih sangat jarang
dilakukan ibu-ibu di rumah. Pengukuran suhu tubuh yang paling sering dilakukan
ibu adalah dengan perabaan. Menurut Purwoko (2006), 94% ibu menggunakan
perabaan untuk menilai suhu tubuh anaknya. Hal ini menjadi kendala untuk
mendapatkan data yang objektif mengenai demam. Banyak ibu yang mengira
bahwa bila tidak diobati, demam anaknya akan semakin tinggi. 1 2 kondisi
tersebut mencerminkan bahwa pengetahuan tentang demam pada ibu masih
kurang tepat. dengan pengetahuan yang masih kurang menjadikan ibu terbatas
dalam melakukan tindakan pengobatan kepada anak secara rasional. Menurut
Notoadmojo (2007) orang dengan pengetahuan yang baik akan lebih memahami
dan bertindak secara rasional dalam menghadapi suatu masalah. termasuk
pengetahuan ibu yang baik dan melakukan tindakan perawatan saat anak
mengalami demam. Kurangnya pengetahuan secara baik tentang demam dapat
mengakibatkan demam yang berlanjut seperti kejang demam. Menurut data
puskesmas Bedoro Kecamatan Sambungmacan Sragen yang menjadi salah satu
wilayah kerja puskesmas pada tahun 2013 pernah terjadi 2 kasus demam tinggi
pada anak yang akhirnya anak tersebut meninggal. Kurangnya pengetahuan orang
tua yang tidak segera memberikan tindakan perawatan demam dengan baik dan
justru membawa ke pengobatan alternative menjadikan anak tidak tertolong lagi.
Kasus ini menjadi catatan penting bagi seluruh kader posyandu maupun petugas
kesehatan di puskemas bahwa diharapkan tidak terjadi kembali kasus yang serupa
di masa yang akan datang. Penelitian Purwanti (2008) menyimpulkan tindakan
ibu dengan memberi kompres air hangat dapat menurunkan demam pada anak.
Berdasarkan uraian di atas mendorong penulis untuk melakukan asuhan
keperawatan pada klien dengan kasus demam, dengan tujuan dapat membantu
klien dalam menanggulangi masalah yang dihadapi.

B. Tujuan Umum dan Khusus

1. Tujuan Umum

Setelah mendapat penyuluhan, diharapkan keluarga yang

mempunyai anak balita dapat mengetahui dan memahami tentang

penanganan serta pencegahan demam pada anak.

2. Tujuan Khusus

a. Orangtua Mampu Memahami Pengertian Demam

b. Orangtua Mampu Memahami Penyebab Demam

c. Orangtua Mampu Memahami Tanda Dan Gejala Demam

d. Orangtua Mampu Memahami Komplikasi Demam

e. Oragtua Mampu Memahami Penanganan Demam

f. Orangtua Mampu Memahami Pencegahan Demam

C. Sasaran
Orangtua Bayi di Poli Anak RSUD Dr. Sayidiman Magetan

BAB II

DESKRIPSI KASUS

A. Karakteristik Sasaran

Salah satu karakteristik sasaran dalam penyuluhan ini yaitu : Ibu ataupun

keluarga yang kurang memahami terkait dengangan pengertian, penyebab,

cara penanganan dan cara pencegahan penyakit demam yang terjadi pada

balita.

B. Prinsip Pendidikan Kesehatan

1. Pendidikan kesehatan bukan hanya pelajaran dikelas, tetapi merupakan

kumpulan pengalaman dimana saja dan kapan saja sepanjang dapat

mempengaruhi pengetahuan sikap dan kebiasaan sasaran pendidikan.

2. Pendidikan kesehatan tidak dapat secara mudah diberikan oleh seseorang

kepada orang lain, karena pada akhirnya sasaran pendidikan itu sendiri

yang dapat mengubah kebiasaan dan tingkah lakunya sendiri.

3. Bahwa yang harus dilakukan pendidik adalah menciptakan sasaran agar

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dapat mengubah sikap dan

tingkah lakunya sendiri.


4. Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil bila sasaran pendidikan

(individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat) sudah mengubah sikap

dan tingkah lakunya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

BAB III

METODOLOGI PENDIDIKAN KESEHATAN

Pokok Bahasan : Demam pada anak

Sub Pokok Bahasan : Cara mengatasi demam


pada anak

Sasaran : Orangtua yang datang ke poli


anak

Hari/tanggal : Selasa, 11 Februari 2020

Tempat : Poli Anak RSUD dr. Sayidiman


Kab. Magetan

Waktu : 30 menit

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu pasien
mampu mengatasi cara penanganan demam pada anak
dengan tepat
2. Tujuan Khusus
a. Ibu pasien mengetahui pengertian demam pada anak
b. Ibu pasien mengetahui penyebab demam pada anak
c. Ibu pasien mengetahui tanda dan gejala demam
d. Ibu pasien mengetahui cara penanganan demam
pada anak
e. Ibu pasien mengetahui upaya yang tepat untuk
demam pada anak
B. Materi
a. Pengertian demam pada anak
b. Penyebab demam pada anak
c. Tanda dan gejala demam
d. Cara penanganan demam pada anak
e. Upaya yang tepat untuk demam pada anak
C. Media
a. Poster
b. Leaflet

D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi

E. PENGORGANISASIAN
a. Moderator : Yayan afriska M

b. Penyaji : Wulan Amirotul F

c. Observer : Wahyudi

d. Notulen : Yesy Nur ‘A

F. Kegiatan Penyuluhan

N Tahap Kegiatan Kegiatan Wak Med


o penyuluh Audien tu ia

1. Pembuk 1. Mengucapk 1. Menjawab 5


aan an salam salam meni
2. Memperken 2. Memperha t
alkan diri tikan dan
3. Kontrak mendenga
waktu rkan
4. Menjelaska 3. Memperha
n tujuan tikan dan
mendenga
rkan
2. Acar 1. Menjelaskan 1. Memperhat 15 Post
inti pengertian ikan dan meni er
demam mendengar t
2. Menjelaskan kan
penyebab 2. Memperhat
demam ikan dan
3. Menjelaskna mendengar
tanda dan kan
gejala 3. Memperhat
demam ikan dan
4. Menjelaskan mendengar
cara kan
penanganan 4. Memperhat
demam ikan dan
pada anak mendengar
5. Menjelaskan kan
upaya yang
tepat untuk
demam
pada anak

3. Diskusi 1. Mempersilah 1. Bertanya 5 Leafl


kan audien 2. Memperha meni et
untuk tikan dan t
bertanya mendenga
2. Memberikan rkan
kesimpulan
4. Penutu Salam penutup Menjawab 5
p salam meni
t

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan satuan acara penyuluhan tentang
penanganan demam pada anak
b. Melakukan kontrak waktu kepada audien untuk
dilakukan satuan acara penyuluhan
c. Menyiapkan tempat dan peralatan
d. Setting tempat
2. Evaluasi Proses
a. Penyaji datang tepat waktu sesuai dengan kontrak
waktu yang telah disepakati.
b. Audien memperhatikan materi yang disampaikan
oleh penyaji
c. Audien mengikuti pendidikan kesehatan dari awal
sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
a. Audien mampu menjelaskan pengetian demam
b. Audien mampu menjelaskan penyebab demam pada
anak
c. Audien mampu menjelaskan tanda dan gejala
demam
d. Audien mampu menjelaskan cara penanganan
demam pada anak
e. Audien mampu menjelaskan upaya yang tepat untuk
demam pada anak
Lampiran materi :

1. Pengertian demam
Demam adalah peningkatan suhu tubuh melebihi batas
normal. Temperatur tubuh normal berkisar 36 derajat
celcius. Anak mengalami demam apabila dengan
pengukuran suhu temperatur >37 derajat celcius. Sampai
usia 2 tahun rata-rata anak menderita demam sekitar 4-6
kali serangan. Sebagai manifestasi klinis maka demam
terjadi pada sebagian besar penyakit infeksi yang ringan
dan serius. Demam bukan penyakit melainkan suatu alarm
bahwa ada sesuatu yang terjadi pada tubuh.
2. Penyebab demam
Sebagian besar demam disebabkan oleh infeksi atau
penyakit lainnya. Dengan menngkatnya suhu tubuh maka
akan membuat bakteri dan virus menjadi susah untuk
bertahan hdup dalam tubuh. Secara garis besar penyebab
demam pada anak sebagai berikut:
a. Infeksi virus : pilek, batuk, flu, daire dll
b. Infeksi bakteri: pneumonia, ISK, septika
3. Tanda dan gejala demam
a. Suhu lebih itnggi dari 37,5̊ C – 40̊ C
b. Kulit kemerahan
c. Hangat pada sentuhan
d. Peningkatan frekuensi pernafasan
e. Menggigil
f. Dehidrasi
4. Cara mengatasi demam
1. Tidak boleh diselimuti karen akan menghambat evaporasi
2. Minum yang banyak karena demam dapat menimbulkan
dehidarasi. Dehidrasi menyebabkan suhu tubuh meningkat
karena volume cairan tubuh yang turun mengakibatka tubuh
tidak mampu mengendalikan suhu tetap normal
3. Kompres anak dengan air hangat bukan air dingin.
4. Banyak istirahat atautirah baring. Karena tubuh sedang
berjuang melawan penyakit dan sedang membutuhkan
banyak energi untuk menyembuhkan dirinya. Sehingga
perlu untuk mengurangi aktivitas.
5. Beri pakaian tipis jika ruangan panas, hal ini bertujuan
mencegah panas yang berlebih.
6. Makan makanan yang bergizi
7. Berikan obat penurun panas : paracetamol anak, paradol,
acetaminpen, dll. Kapan obat penurun panas diberikan,
apabila suhu di atas 38 derajat celcius atau bila anak sudah
merasakan ketidaknyamanan.
5. Kapan harus segera dibawa ke dokter atau pelayanan
kesehatan
a. Bila panas telah berangsur-angsur selama 3 hari
b. Panas tidak turun selama 1 kali 24 jam
c. Muntah dan diare
d. Kejang
e. Nafsu makan menurun

DAFTAR PUSTAKA

Buku Ilmu Kebidanan 2010 edisi 3,Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

Bobak.2004.buku ajaran keperawatan maternitas.jakarta:EGC.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika

dhttp://pustaka.unpad.ac.id.id/wpcontent/uplouds/2010/02/penat
alaksanaan_demam_pada_anak.pdf diakses pada tanggal 07
Februari 2020 jam 10.35 WIB

Anda mungkin juga menyukai