Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PRAKTIKUM ACARA VI

LARUTAN DAN KONSENTRASI


KIMIA ANORGANIK

Oleh

Nama : Utami Destia Fitri


NIM : C1061191101
Kelas : Ilmu dan Teknologi Pangan A

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
ACARA VI
LARUTAN DAN KONSENTRASI

A. Tujuan Praktikum
Mempelajari cara perhitungan dan membuat larutan dengan konsentrasi tertentu serta
menghitung konsentrasi larutan setelah pengenceran.
B. Landasan Teori
Kadar suatu larutan dapat dinyatakan dengan beberapa cara diantaranya :
1. Persen Berat (% b/b)
Yaitu banyaknya gram zat terlarut dalam 100 gram larutan. Tetapi dalam praktek
seringkali yang dimaksud dengan persen berat adalah banyaknya gram zat terlarut dalam
100 mL larutan (% b/v). Untuk larutan yang sangat encer sering digunakan istilah
miligram persen yaitu jumlah miligram zat terlarut dalam 100 mL larutan.
2. Persen Volume (% v/v)
Yaitu jumlah miliLiter zat terlarut dalam 100 mL larutan.
3. Molal (m)
Yaitu banyaknya mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.
4. Molar (M)
Yaitu banyaknya mol zat terlarut dalam 1 Liter larutan.
Dari definisi dapat dinyatakan :

jumlah mol zat terlarut


Molaritas =
volume laru tan dalam Liter

5. Normal (N)
Yaitu banyaknya ekuivalen zat terlarut dalam 1 Liter larutan

ekuivalen zat terlarut


Nolaritas =
volume laru tan dalam Liter
Pada titik ekuivalen suatu titrasi, selalu kita dapatkan jumlah ekuivalen (ek) zat-zat
yang bereaksi adalah sama :

Jumlah ekivalen zat 1 = Jumlah ekivalen zat 2


V1 x N 1 = V2 x N2
Rumus ini merupakan dasar perhitungan analisis volumetri.

Perubahan Konsentrasi Pada Pengenceran


Yang dimaksud dengan pengenceran adalah penambahan pelarut murni pada suatu
larutan. Pada pengenceran, volume larutan bertambah tetapi jumlah zat yang terlarut tetap.
Dengan demikian konsentrasi larutan berkurang.

Jumlah mol zat sebelum pengenceran = Jumlah mol zat setelah pengenceran
C 1 x N1 = C2 x N 2

Bila dua larutan masing-masing dengan volume V1 dan V2 dengan konsentrasi C1 dan
C2 dicampur dan tidak terjadi reaksi kimia, maka konsentrasi akhir dapat dihitung dengan
rumus :

( C 1 × V 1 ) + ( C2 × V 2 )
C =
V1 + V2

C. Bahan dan Alat


 NaOH  Gelas piala 250 mL dan 250 mL
 H2C2O4.2H2O  Pipet volume 10 mL dan 25 mL
 Akuades  Timbangan analitis
 Timbangan teknis
 Botol semprot
 Kaca arloji
 Labu takar 1000 mL, 250 mL, 100 mL
 Batang pengaduk
 Pipet filler
 Pipet tetes
D. Prosedur Kerja
1. Membuat larutan NaOH 0,1 N sebanyak 100 mL.
a. Hitunglah berapa gram NaOH (Mr = 40) yang diperlukan untuk membuat larutan
NaOH 0,1 N sebanyak 100 mL.
b. Timbang NaOH sebanyak hasil perhitungan anda (sebelumnya tanyakan pada
instruktur apakah hitungan tersebut sudah benar) dengan menggunakan gelas
kimia 100 mL dan larutkan dengan akuades. Kemudian pindahkan secara
kuantitatif NaOH tersebut ke dalam labu ukur 100 mL. Selanjutnya tambahkan
akuades sampai tanda batas dan kocok larutan dalam labu hingga homogen.
E. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
a. Tabel Data Hasil Pengamatan Pembuatan dan Perhitungan Larutan NaOH
1. Tabel Data Hasil Pengamatan Larutan NaOH

      Pembuatan Larutan A
NO Percobaan Pengamatan
1. Massa NaOH 0,4641 gram
2. Mr NaOH 40 gram/mol
3. Volume larutan 100 mL (Larutan C)

      Pembuatan Larutan B
NO Percobaan Pengamatan
10 mL (diambil dari larutan
1. Volume larutan sebelum diencerkan
A) + 90 ml akuades
2. Volume larutan setelah diencerkan 100 mL (larutan B)

2. Perhitungan Larutan NaOH


a. Penimbangan dan Pengenceran NaOH 0,1 N
Mr = 40
Ev = 1
gram 1000
Normalitas = x x ex
Mr ml

40 x 0,1
Gram = x 1=0,04 gram
100
b. Kemudian encerkan Larutan Konsentrasi
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 0,1 = 100 x 0,1
0,01 N X 100 mL
V1 = = 10 mL + 90 akuades
0,1 N
= 100 mL
Cara Kerja
1. Timbang NaOH dengan menggunakan neraca analtik pada kaca arloji.
Kemudian didapat hasil sebesar 0,4641 gram (lebih dari 0,4 batas
maksimal toleransi berat NaOH yaitu 0,4010 gram)
2. Masukkan NaOH ke dalam labu ukur
3. Tambahkan akuades sampai tanda batas normal
4. Lalu kocok akuades yang berisi NaOH tersebut hingga larut
5. Setelah larutan NaOH O,1 N terbentuk selanjutnya melakukan
pengenceran
6. Pindahkan larutan NaOH ke labu ukur yang steril sebanyak 10 ml
7. Lalu masukkan larutan akuades hingga batas normal
8. Selanjutnya kocok larutan hingga larut
b. Pembahasan
Percobaan kali ini adalah pembuatan dan penentuan konsentrasi larutan yang bertujuan
agar
praktikan dapat membuat larutan dengan konsentrasi tertentu, mengencerkan larutan dan
menentukan konsentrasi yang telah dibuat. Larutan yang dibuat oleh praktikan akan
ditentukan konsentrasinya dengan satu cara yaitu melalui perhitungan pengenceran.
Dalam
praktikum ini, bahan yang digunakan untuk percobaan pengenceran adalah larutan
natrium
hidroksida.
Pembuatan Larutan NaOH
NaOH dapat terionisasi dengan sempurna di dalam air, karena NaOH mempunyai
kelarutan
yang besar sehingga sangat mudah terionisasi di dalam air. Untuk dapat membuat
suatu senyawa NaOH dapat dilakukan dengan cara melarutkan zat terlarut yang berada
dalam bentuk padatan yang telah di lakukan dalam percobaan ini. Yaitu dengan
melarutkan
NaOH sebanyak 0,4 gram ke dalam gelas beker yang telah diisi dengan menggunakan
akuades dan mengaduk larutan tersubut untuk mempercepat laju reaksi dan mendapatkan
suatu larutan yang homogen maka senyawa NaOH yang berupa butiran akan bereaksi
dengan air dan akan terurai menjadi suatu ion Na dan ion Hidroksida.
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaaan ini adalah :
1. Larutan merupakan campuran homogen antara dua tau lebih zat yang terdispersi baik
sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.
2.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Suminar. 2004. Kimia Dasar. Erlangga, Jakarta.
Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur.Binarupa Aksara, Jakarta.
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga. Jilid I. Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai