A. INDIKATOR
1. Siswa dapat menjelaskan volume pekerjaan konstruksi gedung.
2. Siswa dapat menyebutkan jenis- jenis pekerjaan konstruksi gedung.
3. Siswa dapat mengelompokan pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan konstruksi
gedung.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah dijelaskan, siswa dapat menjelaskan volume pekerjaan konstruksi gedung.
2. Setelah dijelaskan, siswa dapat menyebutkan jenis-jenis pekerjaan konstruksi
gedung.
3. Setelah dijelaskan, siswa dapat mengelompokkan pekerjaan sesuai dengan jenis
pekerjaan konstruksi gedung.
C. MATERI AJAR
1. Pengertian volume pekerjaan konstruksi gedung
2. Jenis-jenis pekerjaan konstruksi gedung
3. Spesifikasi jenis pekerjaan konstruksi gedung
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Penugasan
E. ALAT, BAHAN, DAN SUMBER AJAR
1. White Board/Black Board 3. LCD
2. Spidol 4. Modul
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan Waktu Metode
Guru Siswa
1. Kegiatan Awal 5 menit Ceramah
a. Memberi salam dan a. Menjawab salam guru , Tanya-
memimpin doa. dan berdoa. jawab
b. Mengecek kehadiran b. Memberi tanggapan
siswa. apersepsi yang diberikan
c. Menyampaikan tujuan oleh guru.
pembelajaran.
d. Memberi apersepsi
dengan memberikan
contoh ilustrasi tentang
materi pembelajaran.
2. Kegiatan Inti 160 Ceramah
Eksplorasi Eksplorasi menit , Tanya-
a. Guru menjelaskan a. Siswa mendengarkan jawab
pengertian volume penjelasan dari guru
pekerjaan dengan seksama
b. Guru memberikan b. Siswa menanyakan
menjelaskan macam – materi yang belum
macam jenis pekerjaan dipahami dari penjalasan
c. Guru menjelaskan yang telah disampaikan
mengelompokan oleh guru.
pekerjaan secara rinci
sesuai jenis pekerjaan
Elaborasi Elaborasi
a. Guru melakukan tanya a. Siswa menjawab
jawab tentang materi pertanyaan yang
yang telah disampaikan. diberikan oleh guru.
b. Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
berpikir, menganalisis
dan menjawab
pertanyaan.
Konfirmasi Konfirmasi
a. Memberikan tanggapan a. Siswa mendengarkan
dan kesimpulan dari dengan seksama
jawaban siswa. mengenai tanggapan dari
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
1. Sangat baik jika menunjukkan sikap yang berperilaku syukur, berdoa sebelum dan
sesudah melakukan kegiatan pembelajaran secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap berperilaku syukur, berdoa
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten.
3. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak berperilaku syukur, berdoa sebelum
dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran selama dalam proses pembelajaran.
1. Sangat baik jika menunjukkan sikap yang berintegritas dalam bertindak dan berbicara
secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
2. Baik jika menunjukkan sikap yang berintegritas dalam bertindak dan berbicara tetapi
belum ajeg/konsisten.
3. Kurang baik jika menunjukkan sikap yang sama sekali tidak berintegritas dalam
bertindak dan berbicara selama proses pembelajaran.
1. Sangat baik jika menunjukkan sikap yang selalu tepat waktu, tidak melanggar aturan,
dan rapi dalam berpakaian secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
2. Baik jika menunjukkan sikap yang selalu tepat waktu, tidak melanggar aturan, dan rapi
dalam berpakaian tetapi belum ajeg/konsisten.
3. Kurang baik jika menunjukkan sikap yang tidak selalu tepat waktu, melanggar aturan,
dan tidak rapi dalam berpakaian selama proses pembelajaran.
Indikator sikap bertanggung jawab dalam kegiatan kelompok :
1. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum ajeg/konsisten.
3. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam kegiatan
kelompok.
1. Sangat baik jika menunjukkan sikap yang berani memberi pendapat secara terus
menerus dan ajeg/konsisten.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap yang berani memberi pendapat
tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bersikap yang berani memberi
pendapat selama proses pembelajaran.
1. Sangat baik jika menunjukkan sikap yang bertata krama dalam berbicara dan bertindak
secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap yang bertata krama dalam
berbicara dan bertindak tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bersikap yang bertata krama dalam
berbicara dan bertindak selama proses pembelajaran.
Percaya diri
Disiplin
Bertanggung
Santun
Jawab
1 Abdillah Hamdani
2 Ahmad Ardiansyah
3 Ahmad Zaki Noviansyah
4 Alvino Sabathian Sibuea
5 Dea Agustina
6 Eka Fadila
7 Fadliani Ummi
8 Firda Yulia
9 Iqbal Anshari Siregar
10 Jingga Dwita
11 Josua Jan Edinton Siahaan
12 Kiki Novita Arianti Hrp
13 Lukman Habib Pratama
14 M. Ferdiansyah
15 M. Rizky Aulia Hrp
16 Muhammad Daffa
Parlindungan
17 Muhammad Fahrul Ridho
18 Muhammad Farlansyah
Daulay
19 Nadia Putri Ayu
20 Nadira Ilmi Lubis
21 Nur Fajriah
22 Petty Saskya Adella
23 Ricardo Pardede
24 Said Fadil Aman
25 Siti Hera Syafitri Pohan
26 Siti Rahma
27 Sri Laras
28 Sri Rahmadani
29 Syahfitri Pradania
30 Syahrani Dwi Utari
31 Tiara Fazira Siregar
32 Wahyu Dwi Ardiansyah
Keterangan Penskoran :
4 = apabila selalu konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap
3 = apabila sering konsisten menunjukkan sikap sesuai aspeksikap dan
kadang-kadang tidak sesuai aspek sikap
2 = apabila kadang-kadang konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan sering
tidak sesuai aspek sikap
1 = apabila tidak pernah konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap
b. Pagar Pengaman
Adapun fungsi pagar pengaman ialah :
- Mencegah orang masuk sembarangan kedalam maupun keluar lokasi pembangunan
c. Pemasangan Bowplank
Bowplank adalah papan lurus dan datar yang dipasang pada keliling atau sudut-sudut lahan
yang menurut rencana akan didirikan bangunan dengan menggunakan skala yang tepat.
2. Pekerjaan Tanah
a. Galian Pondasi
Galian Pondasi ialah pekerjaan yang dilaksanakan dengan membuat lubang ditanah
membentuk pola tertentu untuk keperluan pondasi banguan,
b. Urugan Tanah Kembali
Untuk memindahkan tanah dari suatu tempat lokasi ketempat lokasi yang diinginkan
sebanyak yang dibutuhkan agar tercapai bentuk dan ketinggian tanah yang diinginkan.
3. Pekerjaan Pasangan
a. Pasangan Pondasi
Pondasi batu kali terbagi menjadi dua macam, yaitu pondasi setempat dan menerus. Pondasi
setempat diletakkan di sudut bangunan dan berfungsi sebagai elemen yang menerima beban
kolom pada bangunan lantai satu. Sedangkan pondasi menerus adalah elemen yang menerima
beban dari dinding yang kemudian diteruskan menyebar ke tanah.
b. Pekerjaan Bata Merah
Ada berbagai macam pemasangan dinding bata merah, yakni : pasangan setengah bata,
pasangan satu bata, pasangan satu setengah bata, dan pasangan dua bata.
c. Pekerjaan Plesteran & Acian
Pekerjaan plesteran dan pekerjaan acian merupakan bagian dari pekerjaan dinding yang
berfungsi sebagai bahan pelapis atau untuk melindungi dinding dari rembesan air maupun
dari kondisi cuaca, menambah kekuatan dinding, serta memperhalus permukaan dinding.
4. Pekerjaan Beton
a. Sloof Beton Bertulang
Sloof adalah struktur bangunan yang terletak di atas pondasi bangunan. Sloof berfungsi
mendistribusikan beban dari bangunan atas ke pondasi, sehingga beban yang tersalurkan
setiap titik di pondasi tersebar merata.
b. Kolom Beton
SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas
utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang
paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.
c. Balok Beton
Balok juga merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang. Balok merupakan bagian
struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya
adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban.
Apabila suatu gelagar balok bentangan sederhana menahan beban yang mengakibatkan
timbulnya momen lentur akan terjadi deformasi (regangan) lentur di dalam balok tersebut.
Regangan-regangan balok tersebut mengakibatkan timbulnya tegangan yang harus ditahan
oleh balok, tegangan tekan di sebelah atas dan tegangan tarik dibagian bawah. Agar stabilitas
terjamin, batang balok sebagai bagian dari sistem yang menahan lentur harus kuat untuk
menahan tegangan tekan dan tarik tersebut karena tegangan baja dipasang di daerah tegangan
tarik bekerja, di dekat serat terbawah, maka secara teoritis balok disebut sebagai bertulangan
baja tarik saja (Dipohusodo,1996).
- Kuda-kuda Baja
b. Konstruksi Atap
Konstruksi atap adalah bagian paling atas dan suatu bangunan, permasalahan konstruksi atap
tergantung pada luasnya ruang yang harus dilindungi, bentuk dan konstruksi yang dipilih, dan
lapisan penutupnya.
Pengaruh lingkungan luar terhadap atap menentukan pilihan penyelesaian yang baik terhadap
suhu ( sinar matahari ), cuaca ( air hujan dan kelembaban udara), serta keamanan terhadap
kebakaran (petir dan bunga api) sehingga atap harus memenuhi kebutuhan terhadap
keamanan dan kenyamanan.
a) Kuda-kuda
Kuda-kuda merupakan penopang (iga-iga) yang menyalurkan gaya tekan, sedangkan balok
dasar pada kuda - kuda yang berfunfsi sebagai penahan dasar gaya tarik, serta tiang tengah
(ander) yang mendukung balok bubungan (molo) dan menerima gaya tekan.
b) Gording
Gording merupakan sebagai penyangga kasau (usuk) tenletak pada kuda penopang
dibutuhkanjikajarak antara bantalan dan bubungan> 2 m.
c) Kasau/Usuk
Kasau / Usuk merupakan balok melintang di atas balok dinding (bantalan), gording, dan
bubungan serta berfungsi sebagai penyangga reng. Ujung bawah kasau diteruskan menonjol
pada dinding rumah ke luar, membentuk lebar tritisan yang dikehendaki.
d) Reng
Reng merupakan bilah yang melintang di atas kasau dan berfungsi sebagai tempat
menempatkan posisi genteng, sedangkan ring balok diletakkan di bagian puncak dinding dan
berfungsi sebagai pendukung balok kuda-kuda.
e) Listplank
Listplank Tirisan terbuat dari papan tegak yang dipasang pada ujung bawah kasau sebagai
pengikat ujung kasau. Listplank harus dilindungi terhadap cucuran air hujan dan terhadap
panas matahari agar tidak cepat lapuk.
f) Pelapis atap
Pelapis atap merupakan lapisan kedap air biasanya terbuat dari seng, plastik, plat semen
berserat yang biasanya diletakkan di atas kasau, Sedangkan penutup atap nerupakan lapisan
kedap terhadap resapan air hujan yang sering digunakan dari bahan ijuk, rumbia, genteng,
plat semen berserat, atau seng bergelombang.
g) Plafond
Permukaan interior atas yang berhubungan dengan bagian atas sebuah ruangan. Umumnya,
plafond bukan unsur struktural/bukan bagian dari struktur bangunan, melainkan permukaan
yang menutupi lantai struktur atap diatas.
7. Pekerjaan Lantai
a. Rabat Beton Bawah Lantai
Fungsi Rabat beton yang pertama dapat diaplikasikan pada lapisan bawah lantai atau antara
urug pasir dan pekerjaan lantai, dengan ketebalan 7cm serta campuran layaknya pekerjaan
beton bertulang. Rabat beton untuk pekerjaan dibawah lantai ada 2 (dua) macam; rabat beton
tanpa tulangan dan rabat beton dengan besi tulangan.
Kegunaan dan Fungsi lain :
- Meratakan permukaan tanah.
- Mencegah kelembaban.
b. Pemasangan Keramik
Pemasangan keramik berfungsi untuk menunjang aktivitas dalam ruangan dan membentuk
karakter ruang. Jika dilihat dari segi estetikanya, fungsi keramik ialah untuk memperindah
ruangan.
8. Pekerjaan Finishing
Pekerjaan finishing pada bangunan ini adalah pekerjaan yang ada kaitannya dengan
penutupan, pelapisan, dan menjadikan tampilan bangunan jadi lebih indah. Pekerjaan tersebut
dilaksanakan setelah semua proses pembangunan rumah selesai dilakukan. Jadi, finishing
merupakan proses paling akhir dari semua rangkaian pembangunan rumah. Nah, untuk
mengetahui jenis-jenis pekerjaan finishing bangunan lebih lengkapnya Anda bisa menyimak
beberapa ulasan berikut ini.
Secara garis besarnya jenis pekerjaan finishing terdiri atas dua bagian, yakni finishing basah
dan finishing kering.
a) Finishing Basah
Finishing basah ini sendiri jenis pekerjaannya adalah dengan membuat dinding tembok. Ada
dinding yang telah dilengkapi dengan lapisan penutup atau pun tetap dibiarkan terbuka.
Dinding yang telah dibiarkan terbuka umumnya berupa dinding ekspos, bagian yang
ditonjolkan adalah susunan batu bata atau pun batu alam maupun bahan yang lainnya. Untuk
mendapatkan hasil yang baik dan biar dinding ekspos tahan lama, maka diperlukan cat
khusus outdoor tahan cuaca.
Sedangkan untuk dinding yang diberi lapisan, pekerjaan tersebut dilanjutkan dengan
pembuatan aci atau plester. Kegiatan pembuatan ini dilakukan pada dua tempat, yakni dalam
dan luar ruangan. Selain dinding pemlesteran juga dilakukan di bagian lainnya yakni lantai,
lapisan penutup dinding biasanya menggunakan adonan semen dan juga pasir kemudian
dihaluskan dengan menggunakan adonan semen saja.
b) Finishing Kering
Apabila semua pengerjaan finishing basah selesai, maka bisa dilanjutkan dengan finishing
kering, yang mana pekerjaan tersebut diantaranya adalah memasangkan atap beserta
kelengkapannya. Bisa dari bahan kayu atau lebih bagus lagi atap baja ringan. Selanjutnya
bagian plafon. Keduanya juga mempunyai jenis yang bervariasi, baik material, desain atau
pun metode pemasangannya. Pekerjaan finishing kering yang lain adalah memasang pintu,
jendela,serta hiasan dinding.