pemeriksaan seperti :
- Laboratorium :
Untuk pemeriksaan laboratorium lainnya tidak perlu puasa atau syarat khusus
Hematologi
No Jenis Kegunaan
Pemeriksaan
1 Hematologi Mengetahui adanya kelainan darah seperti anemia
Rutin (kurang darah), adanya infeksi atau kelainan sel darah
putih yang lain, alergi dan gangguan pembekuan
darah akibat kelainan jumlah trombosit.
2 Retikulosit Retikulosit merupakan eritrosit (sel darah merah)
muda. Peningkatan retikulosit
menunjukkan peningkatan pembentukan sel darah
merah, misalnya akibat perdarahan atau ada
peningkatan penghancuran eritrosit
3 MCV, MCH, Merupakan indeks eritrosit, menggambarkan ukuran
MCHC dan kandungan Hb dalam eritrosit -> menentukan
jenis anemia
4 SI, TIBC, IBC, Menggambarkan status kandungan besi dalam
% Saturasi tubuh -> menentukan apakah ada kekurangan atau
Transferin kelebihan zat besi
5 Gambaran Mengetahui adanya kelainan morfologi eritrosit,
Darah Tepi lekosit dan trombosit -> mengetahui jenis anemia,
kelainan hemoglobin, lekosit dan trombosit
6 Waktu Sebagai pemeriksaan penyaring sebelum operasi
Perdarahan untuk mengetahui kelainan trombosit dan dinding
(BT) pembuluh darah
7 Waktu Sebagai pemeriksaan penyaring sebelum operasi
Pembekuan untuk mengetahui kelainan pembekuan darah
(CT) (kelainan faktor-faktor pembekuan darah)
8 PPT Merupakan pemeriksaan untuk mengetahui kelainan
faktor pembekuan darah dan untuk memonitor terapi
antikoagulan
9 APTT Merupakan pemeriksaan untuk mengetahui kelainan
faktor pembekuan darah dan untuk memonitor terapi
antikoagulan
10 Fibrinogen Fibrinogen merupakan faktor pembekuan darah
(Faktor I), dihasilkan oleh hati. Pemeriksaan
Fibrinogen berguna untuk mengetahui
adanya kelainan pembekuan darah, mengetahui
adanya risiko terjadinya pembekuan darah
(peningkatan kadar fibrinogen berarti ada
peningkatan risiko pembekuan darah ->
peningkatan risiko terjadinya Penyakit Jantung
Koroner dan Stroke), dan mengetahui
adanya gangguan fungsi hati
11 Tes Agregasi Agregasi trombosit adalah kecenderungan trombosit
Trombosit untuk menempel satu sama lain membentuk bekuan
(TAT) darah. TAT berguna untuk mengetahui kelainan
kualitas trombosit (yang menimbulkan gangguan
agregasi) dan memonitor terapi (misanya pemberian
aspirin). Hiperagregasi berarti peningkatan
kecenderungan trombosit membentuk agregasi ->
meningkatkan risiko stroke dan PJK. Hipoagregasi
berarti trombosit “malas” membentuk bekuan ->
meningkatkan risiko perdarahan
12 Viskositas Untuk mengetahui kekentalan plasma
Darah
13 Hb- Untuk mengetahui adanya variasi atau kelainan
elektroforesis hemoglobin, seperti Thalassemia atau
hemoglobinopati
14 HbF HbF adalah jenis Hb yang dimiliki oleh janin. Setelah
bayi lahir, HbF digantikan oleh HbA (Hb dewasa).
Pemeriksaan HbF digunakan untuk mengetahui
adanya kelainan hemoglobin, misalnya
Thalassemia (% HbF meningkat)
15 Hitung Eosinofil merupakan sel darah yang berperan pada
Eosinofil proses alergi, infeksi parasit -> pemeriksaan Hitung
Eosinofil bertujuan untuk mengetahui adanya proses
alergi/ hipersensitifitas atau infeksi parasit misalnya
cacing (penyakit2 tsb tidak selalu disertai
peningkatan jumlah eosinofil)
16 Mikrofilaria Filaria merupakan parasit yang ditularkan oleh
nyamuk, merupakan penyebab penyakit Kaki Gajah.
Pemeriksaan microfilaria menggunakan sediaan apus
darah, darah diambil pada tengah malam atau
menjelang dini hari (karena hanya pada saat itulah
parasit filarial berada di darah tepi)
17 Malaria Pemeriksaan malaria menggunakan sediaan apus
darah, darah diambil pada waktu puncak panas/
menggigil, karena pada saat itulah terjadi parasitemia
(parasit malaria berada di darah tepi)
18 Hitung CD4 CD4 dan CD8 merupakan jenis limfosit. CD4 dan
dan CD8 CD8 merupakan sel target dari virus HIV, sehingga
jumlahnya bisa menurun pada infeksi HIV.
Penurunan jumlah CD4 dan CD8 berarti terjadi
penurunan daya tahan tubuh, sehingga pasien sangat
rentan terhadap berbagai infeksi. Pemeriksaan
bertujuan untuk mengetahui jumlah absolute limfosit
CD4 dan CD8 (misalnya memonitor perjalanan
penyakit infeksi HIV/ AIDS atau memonitor terapi
antivirus)
Kimia
No Jenis Kegunaan
Pemeriksaan
1 Glukosa Untuk mengetahui kadar glukosa darah ->
(Sewaktu, Puasa membantu menentukan terapi pada pasien diabetes
& 2 Jam PP)
2 HbA1c HbA1c merupakan hemoglobin yang mengalami
perubahan struktur kimiawi akibat terpapar dengan
kadar glukosa darah yang tinggi dalam waktu lama
(± 120 hari, sesuai umur sel darah merah)-> kadar
HbA1c tinggi menunjukkan bahwa kadar glukosa
darah pasien (selalu) tinggi, meskipun kadar
glukosa darah sewaktu/ puasa dalam batas normal.
Pemeriksaan HbA1c merupakan alat ukur
kepatuhan pasien diabetes terhadap diet dan
pengobatan serta memonitor keberhasilan terapi
diabetes.
3 Cholesterol Total, Untuk mengetahui profil lemak pasien ->
trigliserida, HDL, membantu menetukan terapi, memantau terapi,
LDL menentukan faktor risiko PJK dan Stroke
4 LDL kolesterol Pengukuran LDL secara langsung (tidak
direk menggunakan rumus)
5 Apo B Merupakan factor risiko PJK dan stroke.
Diperlukan untuk menghitung Small dense-LDL
(Small dense-LDL = LDL direk dibagi Apo B)
6 Lp(a) Merupakan factor risiko stroke
7 Small dense-LDL Merupakan factor risiko PJK dan stroke
8 Ureum/ BUN Untuk mengetahui fungsi ginjal
9 Kreatinin Untuk mengetahui fungsi ginjal
10 Kreatinin Klirens Untuk mengetahui fungsi ginjal (kemampuan ginjal
untuk membersihkan kreatinin dari dalam darah).
Imunoserologi
No Jenis Kegunaan
Pemeriksaan
1 Feritin Mengetahui cadangan besi dalam tubuh
2 IgE Total IgE adalah antibody yang terbentuk selama reaksi
alergi (makanan, obat atau allergen lain), asma atau
infeksi cacing -> untuk mengetahui adanya proses
alergi atau infeksi parasit
3 CRP C-Reactive Protein (CRP) merupakan protein yang
terbentuk sebagai respon adanya kerusakan jaringan
karena peradangan (inflamasi), infeksi atau
keganasan.
hs-CRP hs-CRP merupakan CRP pada kadar sangat rendah
(<6 mg/dL; lebih rendah dari metode pemeriksaan
CRP biasa). hs-CRP merupakan faktor risiko
penyakit jantung koroner, membantu menegakkan
diagnosis sepsis pada bayi baru lahir.
4 ASTO ASTO merupakan singkatan dari Anti Streptolysin O
-> merupakan racun yang dihasilkan oleh bakteri
Streptokokus -> dipergunakan untuk mengetahui
infeksi oleh bakteri Streptokokus
5 Rheumatoid Untuk mengetahui adanya penyakit rematik (arthritis
Faktor (RF) rheumatoid)
6 ANA (Anti Merupakan pemeriksaan penyaring adanya penyakit2
Nuclear autoimun (antibody tubuh yang menyerang sel-sel
Antibody) tubuh sendiri karena antibody tersebut “salah
mengenali” sel-sel tubuh yang normal sebagai benda
asing yang harus dihancurkan), misalnya SLE
(Lupus) dll
7 Sel LE Merupakan pemeriksaan penyaring adanya penyakit
autoimun seperti Lupus. Sensitivitas pemeriksaan ini
rendah (kemungkinan hasil negative palsu cukup besar ->
hasil tes negative belum menyingkirkan kemungkinan
adanya penyakit)
Infeksi
No Jenis Kegunaan
Pemeriksaan
1 HBsAg Untuk mengetahui adanya infeksi virus Hepatitis B.
Jika HBsAg positif -> terinfeksi virus hepatitis B. Jika
HBsAg positif selama lebih dari 6 bulan, berarti pasien
menderita Hepatitis B kronis -> disarankan untuk rutin
memeriksakan fungsi hati (SGOT, SGPT, Protein
Total, Albumin, AFP) paling tidak 6 bulan – 1 tahun
sekali
2 Anti HBs Untuk mengetahui adanya antibody/ zat kekebalan
terhadap virus Hepatitis B.
No Jenis Kegunaan
Pemeriksaan
1 AFP (Alfa Feto Merupakan petanda tumor untuk hati dan tumor-
Protein) tumor germinal
2 CEA (Carcino- Merupakan petanda tumor untuk usus dan
Embronic Antigen) payudara
3 CA 19-9 Merupakan petanda tumor untuk pankreas
4 CA 125 Merupakan petanda tumor untuk ovarium
5 CA 15-3 Merupakan petanda tumor untuk payudara
6 PSA (Prostate Merupakan petanda tumor untuk prostat
Specific Antigen)
7 PAP (Prostate Acid Merupakan petanda tumor untuk prostat
Phosphatase)
8 b-HCG (Human Merupakan petanda tumor untuk mola hydatidosa
Chorionic (hamil anggur) dan choriocarcinoma (kanker
Gonadotropin) yang disebabkan oleh mola hydatidosa). Sering
dipergunakan untuk memantau terapi kuretase
mola.
9 NSE (Neuron Merupakan petanda tumor untuk kanker paru
Specific Enolase)
10 SCC (Small Cell Merupakan petanda tumor untuk kanker paru
Carcinoma)
Hormon
No Jenis Kegunaan
Pemeriksaa
n
1 Free T3 T3 (Triiodotironin) adalah precursor/ prohormon tiroid/
hormone tiroid yang belum aktif. Free T3 adalah T3
yang berada dalam bentuk bebas (tidak berikatan
dengan protein).
2 Free T4 T4 (Tiroksin) adalah hormone tiroid aktif. Free T4
adalah T4 yang berada dalam bentuk bebas (tidak
berikatan dengan protein).
3 T3 Total Merupakan kadar T3 total(bentuk bebas dan bentuk
yang terikat pada protein plasma). Kadar T3 total
dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya kadar protein
plasma, obat-obatan, penyakit yang diderita pasien dll.
4 T4 Total Merupakan kadar T4 total(bentuk bebas dan bentuk
yang terikat pada protein plasma). Kadar T4 total
dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya kadar protein
plasma, obat-obatan, penyakit yang diderita pasien dll.
5 TSHS Untuk mengetahui kadar hormone TSH (Thyroid
Stimulating Hormone), yaitu hormone yang dihasilkan
hipofisis yang berfungsi merangsang kelenjar tiroid/
kelenjar gondok. Pemeriksaan FT3, FT4, T3 total, T4
total dan TSH dipergunakan untuk membantu
menegakkan diagnosis kelainan kelenjar gondok
(hipotiroid, hipertiroid) dan memantau terapi.
6 LH Merupakan hormon-hormon kesuburan -> Diperiksa
7 Prolaktin untuk mengetahui adanya gangguan kesuburan dan
8 Estradiol gangguan pematangan organ seks (ovarium dan testis)
9 Progesteron
10 Testosteron
Lain - lain