Kasus Korupsi
1. Biodata
adanya aliran dana senilai Rp 370 juta di rekening Bank BCA milik Gayus
H. Tambunan. Uang tersebut diketahui berasal dari dua transaksi yaitu dari
PT. Mega Cipta Jaya Garmindo. Pada tanggal 1 September 2007 sebesar
Rp. 170 juta dan 2 Agustus 2008 sebesar Rp. 200 juta. Uang tersebut
dimaksudkan untuk membantu pengurusan pajak pendirian pabrik garmen
di Sukabumi. Namun setelah dicek, pemiliknya Mr Son, warga Korea,
tidak diketahui berada di mana. Uang tersebut masuk ke rekening Gayus
1
H. Tambunan tetapi ternyata Gayus tidak urus pajaknya. Uang tersebut
tidak digunakan oleh Gayus dan tidak dikembalikan kepada Mr. Son
sehingga hanya diam di rekening Gayus.
3. Bribery (Penyuapan)
2
b. Dari kasus diatas terdapat jenis korupsi
Pada kasus ini Gayus melanggar nilai tersebut karena dia melakukan
penyuapan hakim PN, penggelapan pajak PT Surya Alam Tunggal dan
PT Megah Citra Raya lalu ia juga melakukan pemalsuan paspor atas
nama Sony Laksono.
2. Kedisiplinan
Pada kasus ini Gayus melanggar nilai disiplin karena tidak taat
terhadap peraturan kewajiban membayar pajak yang tercantum dalam
pasal 23 A UUD 1945. Dia juga melakukan pelanggaran karena ia
melakukan perjalanan ke Bali, Macau, Malaysia, dan singapura
padahal saat itu ia berstatus tahanan negara.
3
Gayus terjerat empat macam kasus, yaitu :
1. Biodata
Nama Lengkap: Baharuddin Lopa, S.H.
Tempat Lahir : Pambusuang, Balanipa, Polewali Mandar, Indonesia.
Tanggal Lahir : 27 Agustus 1935
Jabatan : Jaksa Agung
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi.
4
Anggota Komnas HAM.
Baharuddin Lopa adalah Jaksa Agung di era Presiden Gusdur. Karena pribadinya
yang sangat sederhana dan esktrem dalam menegakkan keadilan serta berbagai
macam kasus korupsi, Gusdur pun mempercayainya memegang jabatan strategis
itu.
Lopa lahir di Balanipa, Polewali Mandar pada tahun 1935. Sosok Baharuddin
Lopa memang berbeda dengan kebanyakan pejabat yang kita kenal. Saat
menjabat menjadi Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Selatan, Lopa menulis di
Surat Kabar; “Jangan berikan uang kepada para jaksa. Jangan coba-coba
menyuap para penegak hukum, apa pun alasannya!”
Penetapan Lopa sebagai Jaksa Agung membawa titik cerah untuk penanganan
korupsi Soeharto dan kroni-kroninya.Kasus-kasus besar sedang ditangani
Kejaksaan Agung ketika Lopa menjabat Jaksa Agung. Salah satunya adalah kasus
korupsi mantan Presiden Soeharto. Meski tak bisa menyeret Soeharto yang selalu
mangkir dalam sidang dengan alasan sakit, setidaknya Lopa berhasil menyeret
kerabat Soeharto, Bob Hasan Si Raja Hutan.
Lopa pernah juga menyeret seorang pengusaha besar, Tony Gozal alias Go Tiong
Kien yang dianggap kebal hukum. Gozal punya hubungan dengan pejabat negara.
Bagi Lopa, tak seorang pun boleh kebal hukum. Gozal diseret ke pengadilan
dengan tuduhan telah memanipulasi dana reboisasi Rp2 miliar.
Selain itu, Lopa juga pernah menyelidiki para konglomerat Indonesia. Lopa
pernah menyelidiki keterlibatan Arifin Panigoro, Akbar Tandjung, dan Nurdin
Halid dalam berbagai kasus korupsi. Secercah harapan muncul dengan
penunjukan Lopa sebagai Jaksa Agung. Sayangnya, Lopa hanya memanggul
amanah tersebut selama sebulan sebelum akhirnya menghadap Yang Maha
Kuasa.
5
Referensi
https://m.merdeka.com/gayus-tambunan/profil/
https://kliklegal.com/ini-tujuh-kelompok-jenis-tindak-pidana-korupsi/
https://www.tribunnews.com/nasional/2010/03/22/inilah-kronologi-kasus-gayus-versi-
kejaksaan
https://mojok.co/terminal/baharuddin-lopa-jaksa-kelewat-jujur-dan-sederhana/
https://mojok.co/terminal/baharuddin-lopa-jaksa-kelewat-jujur-dan-sederhana/
https://tirto.id/kejujuran-dan-kesederhanaan-jaksa-agung-baharuddin-lopa-bu9U