Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebelum orang Eropa pertama menginjakakn kakinya di wilayah kepulauan


Filipina, antara tahun 1325-1405 berada dalam pengaruh Majapahit (Indonesia). 1
Penduduk asli Filipina adalah dari ras Negrito yang tubuhnya termasuk paling tinggi
sekitar 150 cm. Sekarang penduduk aslinya merupakan kelompok suku terasing.
Warna kulit mereka lebih gelap dibandingkan dengan sebagian besar penduduk
Filipina sebagai turunan campuran puak Melayu termasuk ras Mongol. Dengan
masuknya orng spanyol ke Filipina maka penduduk merupakan keturunan Melayu
melakukan pekawinan dengan orang Spanyol yang menurunkan golongan masyarakat
Indo-Spanyol. Mereka menyebut dirinya sebagai masyarakat Filipino yang beragama
Katholik Roma.2

Selama 3 abad dijajah Spanyol terjadi pemberontakan dan perlawanan rakyat


terjadi sekali dalam 3 tahun.3 Kebangkitan rakyat Filipina dalam perjuangan mereka
menghadapi penjajah asing tidak dapat dipisahkan dari peranan patriot pujangga Jose
Rizal.4 Keputusan pemerintah Spanyol di Madrid yang menjual Filipina kepada
Amerika Serikat mendapat reaksi keras dari pejabat Spanyol di Amerika maka pada
tahun 1902 Filipna di bawah penjajah Amerika Serikat. Pada tanggal 15 November
1935 pemerintah Amerika Serikat menarik diri dari Filipina. Sebagai kepala
pemrintahan diangkat Manuel Quezon sebagai presiden dan Sergio Osmena menjadi
wakil presiden. Akan tetapi rakyat Filipina merasa kecewa karena perang Pasifik
pecah, dan negeri diduduki bala tentara Jepang yang membentuk tentara militer yang
keras dan kejam.5

Para pejuang Filipina selama pendudukan Jepang tersebut bersama-sama dengan


Jenderal MacArthur menyusun perlawanan brsenjata untuk membebaskan negeri itu
dari pendudukan Jepang. Sesuai perjanjian dengan Amerika Serikat ketika memerangi

1
Syahbuddin Mangandaralam. Mengenal Dari Dekat Filipina Negara Tanah Air Patriot Pujangga Jose
Rizal (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1993), hlm. 6
2
Ibid.
3
Ibid., hlm. 11
4
Ibid., hlm. 14
5
Ibid., hlm. 19-20

1
Jepang di wilayah Pasifik, Filipina akhirnya secara resmi memperoleh
kemerdekaannya pada tanggal 4 Juli 1946.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana timbulnya masa pergerakan nasional di Filipina?
2. Bagaimana kondisi masuknya Amerika dan masa pendudukan Jepang ?
3. Bagaimana perintahan Roxas sampai ke Macapagal ?
4. Bagaimana kepemimpinan Filipina dibawah Marcos ?
5. Bagaimana perkembangan Filipina pada masa pemerintahan Corry?
C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana timbulnya masa pergerakan nasional di Filipina.
2. Mengetahui kondisi masuknya Amerika dan pada masa pendudukan Jepang.
3. Mengetahui bagaimana pemerintahan Roxas sampai ke Macapagal.
4. Mengetahui bagaimana kepemimpinan Filipina dibawah Marcos.
5. Mengetahui bagaimana perkembangan Filipina pada masa pemerintahan Corry

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Timbulnya Pergerakan Nasional di Filipina


Munculnya nasionalisme Filipina erat kaitannya dengan perkembangan
keagamaan. Penyebaran agama Kristen Katholik yang disampaikan oleh Magelhaen
merupakan salah satu kedok politik yang dilakukan bangsa Spanyol untuk menguasai
dunia baru. Mereka mendatangkan orang-orang padri Spanyol untuk membantu
menyebarkan agama Kristen Katholik. Pihak gereja juga memusatkan kegiatan di
bidang pendidikan dan sosial, dengan mendirikan rumah sakit. Gereja kemudian diberi
hak menguasai tanah-tanah di kawasan dan menjadi kekuatan ekonomi dan
perdagangan. Setelah Spanyol tidak lagi menjadi pusat kekuatan ekonomi dan
perdaangan, maka padri-padri Katholik dari Eropa datang ke Filipina dimana merek
lebih mengutamakan urusan duniawiannya daripada tugas keagamaan.
Akhirnya terbentuk empat organisasi kaum padri Katholik (gereja) yang
menguasai tanah-tanah yang luas.6 Pada tahun 1872 terjadi perisiwa di Cavite dimana
pemberontakan dilakukan oleh tentara Filipina yang mndapat dukungan dari rakyat.
Para penguasa Spanyol memandang insiden tersebut lebih dari sekedar kasus
pembangkangan militer yang biasa. Para pendeta Dominican yang sejak awal tidak
menyukai pendeta dari Filipina menggunakan peristiwa tersebut untuk
menyingkirkannya. Ada tiga pendeta yang tidak disukai Dominican yaitu Jacinto
Zamora, Jose Burgos, dan Mariano Comes yang semuanya akhirnya dijatuhi hukuman
mati. Mereka mengnggapnya sebagai bagian dari gerakan yang bertujuan akhir
emansipasi Filipina. Kepincangan sosial yang melahirkan kemiskinan dikalangan
rakyat tersebut dilukiskan oleh Jose Rizal dalam bukunya Noli Me Tangere (Jangan
Senuh Aku).7 Buku ini menceritakan tentang kesewenang-wenangan pemerintah
kolonial Spanyol terhadap rakyat Filipina, dan penindasan yang dilakukan oleh
pemimpin Gereja Katholik. Kesewenang-wenangan tidak hanya dilakukan kepada
suku bangsa Moro yang beragama Islam tetapi juga dilakuakan kepada para pemeluk
Katholik seperti Joze Rizal.
Perlawanan perlama kali dilakukan oleh Joze Rizal dengan menggunakan
tulisan-tulisannya atas kaum agama tersebut. Kekayaan yang diperoleh oleh para

6
Ibid., hlm.12
7
Ibid.

3
pemimpin gereja dugunakan untuk mempertahankan kekuasaan disamping
pemerintah. Apabila ada Gubernur Jenderal yang yang tidak patuh terhadap keinginan
gereja, maka akan dengan mudah dicopot karena pengaruh yang kuat dari gereja yang
sudah sampai ke Madrid.
Ketika Joze Rizal melnjutkan studi di Universitas Thomasdi Manila, ia menulis
sajak yang berjudul “Kepada Pemuda” yang kemudian dicurigai oleh pemerintah
karena dianggap dapat membangkitkan semangat perjuangan rakyat. Ketika ia
melanjutkan kuliah di Spanyol, banyak roman yang telah ia tulis yang menyerang
pemerintah Spanyol dan pemimpin gereja Katholik di Filipina. Maka, sekembalinya ia
ke Filipina, di ditangkap an dibuang karena dianggap sebagai otak dari perlawanan dan
permusuhan rakyat terhadap gereja. Joze Rizal kemudian diajukan ke pengadilan
kolonial dan dijatuhi hukuman mati pada tanggal 30 Desember 1896.
Sebelumnya, pada tanggal 7 juli 1896 didirikan seatu organisasi yang radial
sifatnya, metode dan tujuannya. Organisasi tersebut disebut Katipunan yang didirikan
oleh Andreas Bonaficio yang akronim dari bahasa Tagalog untuk “Asosiasi Putra-Putri
Rakyat yang paling tinggi dan paling terhormat”.organisasi ini menyebarkan isu
pemberontakan yang tersebar di seluruh Manila, sedangkan pemberontakan terbesar
pertama-tama dari revolusi itu berlangsung di San Juan del Monte.

B. Filipina Pada masa Amerika dan Masuknya Jepang


Bagi kalangan yang cukup luas di Filipina, Amerika Serikat masih selalu memiliki
kekuasaan yang nyaris dapat dikatakan magis selaku penolong, tetapi juga sebagai
penindas. Dalam pikiran rakyat Filipina, banyak yang beranggapan bahwa Amerika
Serikat memiliki kemampuan yang hampir tak terbatas untuk membentuk dan
menentukan masa depan Filipina, baik secara positif maupun negatif. Namun
pengalaman pahit di Vietnam telah mengubah pikiran orang-orang Amerika yang
mulanya merasa tidak mungkin dikalahkan, karena dalam berbagai peperangan yang
terjadi sejak 1846 sampai 1945 selalu tampil sebagai pihak yang menang. Di pihak
Amerika Serikat sama sekali tidak ada rencana untuk menguasai Filipina, di lain pihak
kesempatan untuk melakukannya juga tidak disia-siakan. Dalam abad ke 19, Amerika
Serikat yang waktu itu merupakan republik yang masih muda, melebarkan sayap
keseluruh penjuru benua dalam rangka konstitusional dengan kedudukan sebagai
negara bagian.

4
Dalam perang Spanyol kalah akibatnya Filipina diberikan pada Amerika pada
tahun1898. Pemerintah yang baru segera mengambil alih kekuasan atas daerah
pedalaman dari tangan Spanyol, membangun ibu Kotanya di kota Provinsi Malolos.
Selama 6 bulan bangsa Filipina membangun pemerintahan, di Amerika orang berdebat
tentang pemilikan Filipina yang final. Akhirnya, presiden Amerika Serikat pada waktu
itu tidak memiliki pilihan lain selain dengan mendidik rakyat Filipina, memajukan dan
membuatnya beradab, dan menasranikan mereka.

Antara Desember 1941 dan April 1942 dalam rentetan kemenangan angkatan
perang Jepang, daerah-daerah selatan (Nampo) ditempatkan di bawah satu pusat
kekuasaan politik untuk pertama kalinya dalam sejarah 8. Penaklukan Asia Tengara
oleh Jepang merupakan prestasi yang gemilang daripada perencanaan militer jangka
panjang.9 Penyerangan Jepang yang tidak terduka atas Pearl Harbour (8 Desember
1941) membuat Filipina menjadi salah satu area peperangan. Instalasi militer Amerika
Serikat menjadi sasaran serang yang berulang-ulang oleh kapal terbang Jepang. 10
Sistem yang dibangun dibawah Undang-Undng Pertahanan Nasional jauh dari
sempurna. Tentara kekurangan latihan dan perlengkapan perang yang kurang
memadai.
Invasi Jepang ke Filipina berjalan tanpa banyak kesulitan. Pendaratan pertama
berlangsung pada tanggal 10 Desember 1941.11 Pada tanggal 21 Desember bagian
terbesar kekuatan invasi mendarat di Lingayen , Pangasinan. Pada tanggal 2 Januari
1942 kesatuan tentara Jepang masuk dan menduduki Manila.
Pada tanggal 28 Januari 1942 siaran radio Tokyo mengumumkan pembentukan
sebuah pemerintah baru di Manila yang akan mengikuti politik Jepang, yaitu
menciptakan kemakmuran bagi Asia Timur Raya. Maka oleh Jepang, organisasi
politik dilarang dan sistem multipartai diganti dengan sistem satu partai. Dengan
menggunakan sistem satu partai, pada tanggal 30 September 1942 (peringatan
meninggalnya Rizal) sebuah partai yang diberi nama Kalibapi (Kapisanan Sa
Panglidingkod Sa Bayang Philipinas) di bentuk di bawah pimpinan Camilio Osias,
Benigno Ramos, dan Pio Duran. Pada kenyataanya para pemimpin Kalibapi
melaksanakan tujuan Filipina dibawah hegemoni Jepang.
8
Sudharmono, Sejarah Asia Tenggara Modern Dari Penjajahan ke Kemerdekaan (Yogyakarta:Ombak,
2012), hlm 175
9
Ibid.
10
Ibid., hlm 176
11
Ibid., hlm 177

5
Pada tanggal 8 Desember 1944, peringatan tiga tahun serangan Jepang atas Perl
Harbour, para pemimpin itu membentuk sebuah organisasi yang disebut Makapuis
(Makabayang Katipunan Ng Ma Philipino) yang bersifat nonpolitik, non-aliran, dan
non-Partisan. Ramos menerangkan bahwa Makapalis dibentuk untuk berjuang
berdampingan dengan penguasa Jepang dan untuk “menghancurkan musuh-musuh
bangsa dari dalam dan dari luar...”
Dukungan utama diperoleh Jepang melalui para pemilik tanah feodal, dan para
pemimpin politik, sedangkan oposisinya berasal ari kalangan rakyat miskin.
Organisasi-organisasi seperti Hukbalahap (Tentara Rakyat Anti-Jepang), Gerilya Panai
Merdeka, Gerilya Elang Biru, Gerilya Cavite, Gerilya USAFE, dan lain-lain
12
merupakan perlawanan yang murni dan efektif terhadap Jepang. Politik anti-
Komunis yang dilancarkan oleh Jepang merupakn pendorong semangat perlawanan
Hukhbalahap. Para gerilyawan pemimpin komunis diorganisasi bebas dari bantuan
Amerika untuk melawan pendudukan Jepang dalam kerangka ideologi komunis secara
menyeluruh.

C. Pemerintahan Roxas Sampai Pada Pemerintahan Macapagal


Sesuai janji Amerika Serikat ketika memerangi Jepang di wilayah Pasifik,
Filipina akhirnya resmi memperoleh kemerdekaan pada tanggal 4 Juli 1946. Manuel
A. Roxas terpilih sebagai presiden pertama setelah perang Dunia II, walaupun
kemerdekaan lepas dari Spanyol telah diproklamirkan pada tanggal 2 Juni 1898.
Pengakuan kemerdekaan tersebut berdasarkan Act of Congress yang ditandatangani
pada tanggal 24 Maret 1934, yang menentukan suatu masa peralihan. 13 Sesuai dengan
Act of Congress, konstitusi yang dianut oleh Filipina serupa dengan yang dianut oleh
Amerika Serikat.

Manuel Roxas sebagai presiden pertama menghadapi masalah Hukbalahap


( hukbong bayan laban sa hapon), yang bertujuan untuk menjatuhkan pemerintahan
yang sah. Akhirnya, pada Maret 1948 Roxas mengumumkan Hukbalahap sebagai
gerakan terlarang. Gerakan Huk telah melemah di awal 1950-an, akhirnya berakhir
dengan menyerah tidak bersyarat dari pimpinan Huk Luis pada Mei 1954.

Pemerintahan Roxas memberikan amnesty kepada siapapun yang telah bekerja


sama pada Perang Dunia II, terkecuali orang-orang yang melakukan gangguan
12
Ibid., hlm. 180
13
Op.cit., hlm.23

6
kriminal. Roxas meninggal di Clark Air Base, Angeles, Pampanga, 15 April 1948
mengakhiri jabatan kepresidenannya pada tahun 1948, saat digantikan oleh Elpidio
Quirino.

Pada tahun 1961, Macapagal terpilih sebagai presiden Filipina menggantiksn


Elpidio Quirino. Macapagal berhasil mendesak Kongres Filipina untuk mengesahkan
suatu undang-undang rform agraria dan juga melenyapkan kendali atas pasaran
valutaasing serta menurunkan nilai mata uang peso; dengan demikian, dihilagkannya
salah satu sumber korupsi yang utama, sementara kegiatan ekspor diperlancar.
Tindakan Macapagal dipandang bersifat simbolik, tidak hanya dijukan untuk
penerapan hukum secara tegas, tetapi juga mencerminkan keberanian untuk
menghadapi tekanan Amerika Serikat. Tetapi, undang-undang reform agraria tidak
dapat dilaksanakan karena akan memakan biaya yang sangat tinggi. Upaya untuk
meningkatkan produksi besar dengan jalan impor. Namun, harga beras meningkat
antara tahun 1961-1965. Maka pada tahun 1965 ketika pemilu, terpilihlah Marcos
sebagai presiden Filipina.

D. Filipina di bawah Kepemimpinan Marcos


Terpilihnya Marcos pada tahun 1965 pada umumnya disambut lega, baik
dikalangan Filipina maupun asing.14 Zaman baru yang dijanjikan olehnya adalah
penekanan perbaikan nasib rakyat kecil yang disertai dengan tekad pelaksanaan
kepemimpinan yan berwibawa, pemberantasan korupsi, serta program besar-besaran di
sektor sosial ekonomi namun tidak kunjung terwujud.
Para pengamat politik Filipina beranggapan bahwa pemerintaha di bawah
Marcos tidak menjalankan kekuasaan yang sesuai dengan konstitusi. Maka, munculah
perlawanan-perlawanan yang dilakukan oleh partai oposisi. Bersamaan dengan aksi
oposisi yang dilancarkan secara konstitusional yang mengakhiri era pemerintahan
Marcos, kaum gerilya komunis semakin meningkatkan kegiatan bersenjatanya, begitu
pula kaum separatis Moro yang ingin membntuk negara sendiri di Filipina Selatan.
Karena stabilitas semakin terancam, maka Marcos memberlakukan Undang-
Undang Keadaan Darurat yang memberikan kekuasaan lebih besar untuk mengambil
segala tindakan yang dirasa dapat menyelamatan Filipina dari kehancuran. Sejak
berlakunya Undang-Undang Keadaan Darurat tersebut, banyak dari para oposisi partai
14
John Bresnan, Krisis Filipina Zaman Marcos Dan Keruntuhannya.(Jakarta : PT Gramedia, 1988), hlm
93

7
yang ditangkap dan dipenjarakan sehingga mereka harus menyingkir atau disingkirkan
dari Filipina.
Pada bulan Agustus 1983 muncul seorang tokoh oposisi yang merupakan
lawan politik Marcos yang kembali ke Filipina setelah diasingkan di Amerika serikat
bernama Benigno S. Aquino. Ketika Beniqno menginjakkan kaki di lapangan
internasional Manila, ia ditembak mati oleh seorang penembak misterius. Penyelidikan
dilakukan dan telah ditetapkan pelakunya bernama Ronaldo Galman. Namun, pihak
oposisi menuduh presiden Marcos dan ara pemimpin yang mendukungnya berada
dibalik peristiwa pembunuhan tersebut.
Maka, dengan adanya peristiwa tersebut oposisi pemerintahan Marcos
melancarkan perlawanan yang lebih keras lagi untuk mengakhiri pemerintahan
Marcos. Istri dari Beniqno S. Aquino yaitu Ny. Maria Corazon bersama para pimpinan
oposisi lainnya turun langsung mengambil alih kepemimpinan oposisi untuk
menentang Marcos. Demonstrasi membanjiri jalan-jalan seperti ketika penumbangan
Orde Baru pada tahun 1966 di Indonesia.
Untuk meredakan ketegangan yang ada, Presiden Marcos menyelenggarakan
pemilihan umum untuk memilih presiden antara Ny. Corazon atau Marcos. Kampanye
gencar dilakukan oleh kedua belah pihak menjelang pemilu pada Februari 1986.
Ketik hasil pemilu diumumkan, ternyata Presiden Marcos memperoleh hasil
suara lebh banyak sehingga pihak oposisi menuduh pemerintah melakukan kecurangan
dalam perhitungan suara. Pihak oposisi melakukan penyelidikan dan terbukti bahwa
pemerintah melakukan kecurangan dalam pemilu. Dilain pihak pihak pemerintah telah
melakukan pengambilan sumpah dan dan pelantikan atas Presiden Marcos untuk masa
jabatan enam tahun. Hal serupa juga dilakukan oleh pihak Ny. Corazon, sehingga
Filipina sempat memiliki dua presiden.
Dua orang tokoh militer Filipina, yaitu Menteri Pertahanan Jenderal Juan
Ponce Enrile dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Fidel Ramos yang semula
mendukung pemerintahan Marcos berbalik haluan menentangnya dan bergabung
dengan pihak oposisi. Dengan bergabungnya dua dua jenderal tersebut, mempermudah
oposisi untuk menghancurkan pemerintahan Marcos.
Atas desakan pemerintah Amerika Serikat dan bantuan pesawat militer
Amerika, Marcos dan keluargannya dipindahkan ke suatu tempat di Hawaii. dan
berakhirlah era pemerintahaan Marcos yang telah berlangsung selama hampir 20
tahun.

8
E. Perkembangan Filipina di bawah Pemerintahan Corry
Perjuangan Ny. Corazon Aquino menuju tangga kepresidenan pada akhir
Februari 1986 tidaklah menjamin kembalinya perdamaian di Filipina. Akan tetapi hal
ini telah menandai awal dari perbaikan kondisi tersebut. Penataan yang perlu
dilakukan pada masa ini meliputi lembaga pemerintahan yang secara sistematis telah
disalahgunkan oleh rezim Ferninand Marcos dimana secara menyeluruh nampaknya
seperti tidak memiliki hak kekuasaan. Pengalokasian dana yang salah yang telah
dilakukan selama bertahun- tahun meluasnya pengangguran serta pendapatan
perkapita yang turun drastis serta pemberontakan komunis yang tidak kunjung reda di
berbagai daerah.
Ia mengawali jabatan kepresidenan dengan menerapkan suatu pemerintahan
yang revolusioner, membubarkan badan legislatif yng didominasi oleh orang-orang
Marcos dan menggantinya dengan komisi atau panitia penyusun undang-undang dasar.
Sementara itu gencatan senjata dilakukan untuk meredakan pemberontakan
dimana usaha tersebut gagal. 11 Mei 1987 diadakan pemilihan legislature baru dimana
kelompok kiri maupun kanan serta calon-calon dari kelompok tengah yang didukung
oleh Ny.Aquino yang telah memperoleh kemenangan mutlak.
Kedua keompok tersebut melancarkan kudeta yang terdiri dari empat rangkaian
serangan. Kudeta pertama dapat digagalkan. Pada tanggal 28 Agustus 1987 kudeta
dilakukan dan hampir saja berhasil. Pada bulan Oktober 1987, tiga anggota angkatan
bersenjata Amerika telah ditembak mati di sekitar Pangkalan Udara Clark, selang
beberapa waktu Tentara Rakyat Baru mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan
tersebut. Di bawah tekanan tersebut, kabinet koalisi Nyonya Aquino yang pertama
akhirnya runtuh.
Berbagai usaha mulai dilakukan untuk mengurangi gejolak yang sedang
terjadi, ia mulai muncul di hadapan publik, mengunjungi propinsi, memperbaiki
hubungan dengan angkatan bersenjata. Berbagai usaha telah dimulai untuk mngurangi
pergolakan para buruh, dan berbagai pertemuan telah diselenggarakan dengan para
pemimpin usahawan untuk meyakinkan mereka bahwa pemerintah memberikan
perhatian terhadap berbagai kepentingan mereka. Ny Aquino telah meminta kepala
pemerintahan di dalam ASEAN untuk menghadiri pertemuan puncak yang
diselenggarakan di kota Manila pada tanggal 14 sampai 15 Desember 1987 meskipun
keselamatan mereka terancam.

9
Meskipun ketidakpastian telah ditimbulkan melalui beberapa usaha kudeta
serta perubahan dan pergantian didalam kabinet, perekonomian menunjukkan
perbaikan. Dalam thun 1986 maupun tahun 1987, laju pertumbuhan cukup baik sekitar
5% pada tahun 1987. Berbagai usaha pemerintah untuk mendapatkan kembali dana-
dana yang diperoleh secara ilegal oleh Marcos dan sekutunya bergerak lamban di
pengadilan.
Hubungan dengan Amerika Serikat juga menjadi perdebatan di kalangan
masyarakat luas hingga akhir tahun 1987. Meskipun pemerintah Amerika menyatakan
dukungan kuat untuk pemerintahan Aquino ditengah-tengah kudeta tahun 1987,
perhatian agak berlebihan disajikan dalam surat kabar Manila terhadap kegiatan atas
pertahanan Amerika yang telah dikenal sebagai sahabat dekat pimpinan kudeta. Masa
depan penggunaan pangkalan militer Amerika juga telah menjadi bahan perdebatan
masyarakat sebagai akibat gagasan dari meteri luar negeri baru, Raul Manglapus, yang
mendukung para pemerintah ASEAN lainnya untuk memberikan beberapa pandangan
mengenai masalah tersebut.
Masalah-masalah seperti hubungan ekonomi dan politik luar negeri bagi masa
depan Filipina mungkin saja penting, berbagai masalah yang mendasar pada akhir
bulan November 1987 merupakan masalah dalam negeri. Undang-undang dasar baru
telah mengurangi kekuasaan presiden serta menjamin bahwa keputusan hanya dapat
dilakukan melalui dukungan penuh badan legislature. Dibawah kondisi yang tidak
memungkinkan dan serta kekuatan ikatan kekeluargaan dan rasa cinta tanah air yang
lemah, menimbulkan sulitnya bekerja sama menghadapi kondisi yang dibawah
ancaman senjata, baik kelompok kiri maupun kanan. Kondisi tersebut membuat
sebagian rakyat menyalahkan Ny Aquino yang dianggap kurang berwibawa.
Pernyataan bahwa ia cenderung untuk tidak ingin menduduki jabatan kepresidenan
untuk kedua kalinya pada tahun 1992 telah dilihat sebagai suatu kesempatan oleh
lawannya untuk membentuk suatu organisasi politik. Serta ketiadaan agenda rencana
perbaikan sosial yang jelas nampaknya juga berarti bahwa ketidakadilan telah
meningkatkan pemberontakan kelompok kiri yang tidak segera dibicarakan.
Meskipun mendapatkan berbagai kritik, pemerintah Manila nampaknya telah
membentuk suatu badan pendapat yang secara berhti-hati yakin sangat optimis tentang
masa depan. Para perwira senior telah menunjukkan loyalitas terhadap dasar-dasar
kepemimpinan sipil. Pemerintah yang berdasarkan undang-undang telah ditegakkan

10
kembali. Para pemimpin legislature telah menunjukkan dirinya untuk bekerja sama
dengan presiden guna memelihara kemenangan dari pemerintah yang dipilih.

F. Filipina Dewasa Ini


Filipina merupakan negara paling maju di Asia setelah perang dunia II namun
menjadi negara tertinggal akibat pertumbuhan ekonomi yang lemah, penyitaan
kekayaan yang dilakukan pemerintah, korupsi yang luas, dan pengaruh-pengaruh neo-
kolonial.pertumbuhan ekonomi Filipina kebanyakan berasal dari tenaga kerja yang
yang ada di luar negeri dan sektor teknologi yang sedang tumbuh dengan pesat.
Bentuk pemerintahan Filipina adalah republik dimana presiden berfungsi
sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, dan Panglima Tertinggi Angkatan
Bersenjata. Presiden dipilih untuk masa jabatan 6 tahun. Filipina merupakan anggota
aktif dari PBB sejak penerimaannya pada 24 Oktober 1945. Filipina juga merupakan
salah satu negara pendiri ASEAN, sekutu Amerika Serikat, serta merupakan anggota
dari Gerakan Non Blok.
Filipina terkenal dengan pertanian padi bukitnya yang dikenalkan kira 2.000
tahun lalu oleh suku Batad. Padi bukit tersebut terletak di lereng-lereng Gunung
Ifugao yang berada di ketinggian 5.000 kaki dpl. Pada tahun 1998 ekonomi Filipina
merupakan sebuah campuran dari pertanian, industri ringan, dan jasa pendukung
mengalami kemunduran sebagai akibat krisis finansial dan cuaca yang buruk.
Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan infrastruktur diantaranya
memperbaiki sistem pajak untuk menambah pendapatan pemerintah, penswastaan
ekonomi, dan meningkatkan integrasi perdagangan di wilayah sekitar. Masa depan
Filipina sangat tergantung dari ekonomi dan dua partner utama dagang yaitu Amerik
Serikat dan Jepang serta administrasi yang lebih terpercaya dan kebijakan pemerintah
yang konsisten.

11
BAB III
KESIMPULAN
1. Munculnya nasionalisme Filipina erat kaitannya dengan perkembangan
keagamaan. Penyebaran agama Kristen Katholik yang disampaikan oleh
Magelhaen merupakan salah satu kedok politik yang dilakukan bangsa Spanyol
untuk menguasai dunia baru.
2. Ada tiga pendeta yang tidak disukai Dominican yaitu Jacinto Zamora, Jose
Burgos, dan Mariano Comes yang semuanya akhirnya dijatuhi hukuman mati.
Mereka mengnggapnya sebagai bagian dari gerakan yang bertujuan akhir
emansipasi Filipina.
3. Perlawanan perlama kali dilakukan oleh Joze Rizal dengan menggunakan
tulisan-tulisannya atas kaum agama tersebut.
4. Dalam perang Spanyol kalah akibatnya Filipina diberikan pada Amerika pada
tahun1898
5. Penyerangan Jepang yang tidak terduka atas Pearl Harbour (8 Desember 1941)
membuat Filipina menjadi salah satu area peperangan. Instalasi militer
Amerika Serikat menjadi sasaran serang yang berulang-ulang oleh kapal
terbang Jepang.
6. Manuel A. Roxas terpilih sebagai presiden pertama setelah perang Dunia II
pada pemerintahan Amerika Serikat.
7. Pada tahun 1961, Macapagal terpilih sebagai presiden Filipina menggantiksn
Elpidio Quirino.
8. Marcos memberlakukan Undang-Undang Keadaan Darurat yang memberikan
kekuasaan lebih besar untuk mengambil segala tindakan yang dirasa dapat
menyelamatan Filipina dari kehancuran.
9. oposisi pemerintahan Marcos melancarkan perlawanan yang lebih keras lagi
untuk mengakhiri pemerintahan Marcos. Istri dari Beniqno S. Aquino yaitu
Ny. Maria Corazon bersama para pimpinan oposisi lainnya turun langsung
mengambil alih kepemimpinan oposisi untuk menentang Marcos yang
akhirnya menjadi presiden Filipina menggantikan Marcos.
10.

12
DAFTAR PUSTAKA
John Bresnan (editor). 1986. Krisis Filipina Zaman Marcos Dan Keruntuhannya.
Jakarta: PT Gramedia
Mangadaralam, Syahbuddin. 1993. Mengenal Lebih Dekat Filipina Negara Tanah Air
Patriot Pujangga Jose Rizal (Edisi Revisi).Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sudharmono. 2012. Sejarah Asia Tenggara Modern Dari Penjajahan Ke
Kemerdekaan. Yogyakarta : Penerbit Ombak

13

Anda mungkin juga menyukai