Anda di halaman 1dari 3

Prevalensi linea alba buccalis di Banglades

Abstrak
Tujuan : untuk mengetahui prevalensi linea alba buccalis di Banglades
Objekti : meneliti prevalensi keratosis akibat friksi pada beberasa rentang usia
dengan ataupun tanpa kebiasaan parafungsional.
Pendahuluan : linea alba bukalis adalah garis putih yang menebal di mukosa
bukal, berupa garis horisontal dibagian oklusi dari sudut mulut hingga gigi
belakang. Hal ini biasanya berhubungan dengan aktifitas gesekan/friksi gigi dan
mungkin diperparah dengan kebiasaan menggigit mukosa pipi. Hal tersebut
disebabkan keratosisi sel epitel, yang tidak bisa digosok. Kondisi ini tanpa gejala
dan biasanya bilateral. Biasanya tidak membutuhkan pengobatan.
Fakta : Linea alba bukalis saat ini banyak ditmeukan, bisa juga ditemukan pada
perokok, sehingga diperlukan analisis lebih lanjut terhadap prevalensi faktor
resiko yang mendukung pengobatan dan mencegah komplikasi.

Pendahuluan
Linea alba adalah kondisi anatomi di rongga mulut. Muncul di daerah garis
oklusi di kedua sis mukosa. Hal ini disebabkan karena deposisi keratin. Lebih
sering dijumpai pada orang dewasa dibandingkan anak-anak. Karena kebiasaan
menggigit mukosa pipi lebih sering ditemukan pada wanita dari pada laki-laki,
sehingga wanita lebih dapat mengembangkan kondisi alami ini.
Linea alba berupa garis horizontal di bagian permukaan dalam mukosa pipi,
setinggi dengan dataran garis gigit/oklusi. Bermula dari commisura hingga ke
bagian posterior gigi, berlanjut ke mukosa bibir dan sudut-sudut mulut. Hal ini
merupakan hal umum terjadi, yang berkaitan dengan tekanan, iritasi akibat
gesekan gigi, ataupun karena trauma menghisap dari permukaan depan gigi.
Linea alba bisa ditemukan pada pengunyak tembakau dan sering disalahartikan
sebagai lesi ganas yang memerlukan pengobatan.
Penelitian yang dilakukan di Turki pada orang dewasa usia 13-16 tahun,
linea alba ini sering ditemukan dengan presentase 5,3%. hal tersebut adalah
parakeratosis yang terjadi di sepanjang garis oklusi akibat hisapan di pipi karena
tekanan negatif. Linea alba tidak memiliki gejala dan dianggap sebagai variasi
normal.dalam penelitian ini, difokuskan untuk meneliti prevalensi linea alba di
Banglades.

Alat dan Metode :


Penelitian ini dilakukan pada pasien-pasien yang datang ke dokter gigi di
Banglades dalam rentang Januari 2017 hingga Desember 2017. Pasien harus
menyetujui informed concent terlebih dahulu. Data yang diambil adalah umur,
jenis kelamin, dan kebiasaan sosial. Data dianalisis dengan chi square. P value
yang digunakan <0.05.

Hasil :
Gambar 1 : distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin. Laki-laki 46% dan
perempuan 54%.
Tabel 1 : Distribusi pasien berdasarkan usia (total pasien n=500). tabel tersebut
menunjukkan pasien didominasi usia 41-50 tahun (43.4%, dan usia paling muda
adalah 13 tahun dan usia tertua pasien 79 tahun.
Tabel 2 : Distribusi line alba. Linea alba dijumpai pada 39.6% pada laki-laki dan
tidak pada 60.4% laki-laki. Dan juga dijumpai pada 51.6% pasien wanita dan
tidak dijumpai pada 43.9%.
Tabel 3 : distribusi kebiasaan parafungsional. Kebiasaan ini terdapat pada 38.1%
laki-laki dan 40.9% wanita.

Pembahasan
Linea alba, variasi normal di mukosa iral, didefinisikan sebagai peninggian
sedikit, bilateral, garis putih dari sudut mulut hingga perterior gigi molar. Pada
penelitian ini, linea alba dijumpai sebanyak 7.8%. Parlak et al melaporkan linea
alba sebagai suatu lesi yang dijumpai pada 5.3% dewasa muda Turki.
Linea alba dijumpai sebanyak 4.8%. cukup signifikan ditemukan pada
perempuan (5.86%) daripada laki-laki (3.64%). hal ini sejalan dengan penelitian
yang ditemukan Cebeci et al. Di turki (4.2%), Martines dan Garcia pola
menemukannya dengan jumlah yang lebih rendah.
Dalam penelitian ini diikutsertakan 500 pasien, yang terdiri dari 270 laki-laki
dan 230 perempuan. Diantara pasien laki-laki, 107 orang (39.6%) dengan linea
alba dan 38.1% laki-laki memiliki kebiasaan parafungsional. Diantara 230 pasien
perempuan, dijumpai 56.1% dengan linea alba dan 40.9% dengan fungsi
parafungsional.
Kelompok usia didominasi usia dewasa 41-50 tahun (43.4%) dan usia
termuda 13 tahun, usia tertua 79 tahun. Linea alba bisa dijadikan untuk
mengevaluasi seberapa berat keadaan kebiasaan parafungsionalnya.

Kesimpulan
Prevalensi linea alba bukalis di Banglades digunakan untuk menilai tingkat
kebiasaan para fungsional. Hal ini juga membantu mengevaluasi fase-fase
kebiasaan tersebut, seperti menggigit pipi ataupun berlebihan menjaga kebersihan
oral, penyesuaian pemasangan alat-alat ortodentik, termasuk didalamnya gigi
tidak rata, gigi palsu, dan lainya.
Penelitian terkini menunjukkan bahwa linea alba sering ditemukan pada
orang dewasa perempuan yang dikaitkan dengan kebiasaan para fungsional.
Penelitian ini menekankan pada pentingnya kesadaran komunitas terhadap
program kesehatan. Pasien mungkin saja memerlukan konseling untuk mengobati
kebiasaannya yang dapat memperberat kondisi linea alba. Dokter gigi dan
patologist oral juga perlu menentukan jadwal untuk follow-up kembalinya pasien.

Anda mungkin juga menyukai