Anda di halaman 1dari 4

MEKANIKA BATUAN

( 26 MARET 2020 )

Disusun oleh :

YUSUF ALPIAN

( 3022018422 )

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG
( Soal 1 )
Apa Yang Di Maksud Dengan
 Tegangan
 Regangan
 Modulus Elastisitas Batuan
 Nisbah Poisin

( Jawaban )

1. TEGANGAN (STRESS)
Tegangan adalah gaya yang bekerja pada suatu luasan permukaan dari suatu benda.
Tegangan juga dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi yang terjadi pada batuan sebagai
respon dari gaya-gaya yang berasal dari luar. Ada 3 macam tegangan sebelum massa batuan
mengalami gangguan, antara lain :
a.   Tegangan gravitasi
b.   Tegangan tektonik
c.   Tegangan sisa
Tegangan (stress) dan tegangan tarik (strain stress) adalah gaya-gaya yang bekerja di
seluruh tempat dimuka bumi. Salah satu jenis tegangan yang biasa kita kenal adalah tegangan
yang bersifat seragam (uniform-stress) dan dikenal sebagai tekanan (pressure). Tegangan
seragam adalah suatu gaya yang bekerja secara seimbang kesemua arah. Tekanan yang terjadi
di bumi yang berkaitan dengan beban yang menutupi batuan adalah tegangan yang bersifat
seragam. Jika tegangan ke segala arah tidak sama (tidak seragam) maka tegangan yang
demikian dikenal sebagai tegangan diferensial.
Tegangan diferensial dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu :
a.   Tegangan tensional (tegasan extensional) adalah tegasan yang dapat mengakibatkan batuan
mengalami peregangan atau mengencang.
b.   Tegangan kompresional adalah tegasan yang dapat mengakibatkan batuan mengalami
penekanan.
c.   Tegangan geser adalah tegasan yang dapat berakibat pada tergesernya dan berpindahnya
batuan.
Nilai kuat tekan uniaksial dari percontoh batuan merupakan tegangan yang terjadi
pada saat percontoh batuan tersebut mengalami keruntuhan (failure) akibat pembebanan, dan
nilai dapat diperoleh dari persamaan :
                                          
2. REGANGAN (STRAIN)
Ketika batuan terdeformasi maka batuan mengalami regangan. Regangan akan
merubah bentuk, ukuran, atau volume dari suatu batuan. Tahapan deformasi terjadi ketika
suatu batuan mengalami peningkatan regangan yang melampaui 3 tahapan pada deformasi
batuan. Bentuk regangan dan deformasi keduanya menunjukkan perubahan dimensi. Sebuah
benda yang mendapat gaya tarik atau tekan akan mengalami perubahan panjang. Benda akan
mulur (bertambah panjang) dengan gaya tarik dan mengkerut (memendek) dengan gaya tekan
    Regangan terbagi atas 3 macam, yaitu :
a.   Regangan aksial (єa), merupakan regangan yang terjadi karena adanya perubahan bentuk
arah aksial terhadap tinggi.
                                                              
b.   Regangan lateral (єl), merupakan regangan yang terjadi karena adanya perubahan bentuk
arah lateral terhadap diameter.
                                                               
c.   Regangan volumetrik (єv), merupakan regangan yang terjadi karena adanya perubahan
bentuk secara volumetrik.
                                               
Kita dapat membagi material menjadi 2 (dua) kelas didasarkan atas sifat perilaku dari
material ketika dikenakan gaya tegangan padanya, yaitu :
a.    Material yang bersifat retas (brittle material), yaitu apabila sebagian kecil atau sebagian
besar bersifat elastis tetapi hanya sebagian kecil bersifat lentur sebelum material tersebut
retak.
b.    Material yang bersifat lentur (ductile material) jika sebagian kecil bersifat elastis dan
sebagian besar bersifat lentur sebelum terjadi peretakan atau fracture (Anonim, 2013).

3. MODULUS ELASTISITAS

Dalam penentuan elastisitas pada batuan, biasanya digunakan beberapa konsep percobaan
untuk regangan yang dihasilkan, tegangan dan perbandingan antara keduanya atau sering
disebut sebagai modulus young.

4. NISBAH POISSON (POISSON RATIO)

Nisbah Poisson didefinisikan sebagai perbandingan negatif antara regangan lateral dan
regangan aksial. Nisbah Poisson menunjukkan adanya pemanjangan ke arah lateral (lateral
expansion) akibat adanya tegangan dalam arah aksial.

( Soal 2 )
Jelaskan Secara Ringkas Tentang Uji Sifat Mekanik Berikut
 Uji Kuat Tekan ( Uniaxial Comprisson Streght Test )
 Uji Kuat Tarik Tak Langsung ( Brazillian Test )

( Jawaban )

1. UJI KUAT TEKAN ( Uniaxial Comprisson Streght Test )

Penekanan uniaksial terhadap contoh batuan selinder merupakan uji sifat mekanik yang
paling umum digunakan. Uji kuat tekan uniaksial dilakukan untuk menentukan kuat tekan
batuan (σt ), Modulus Young (E), Nisbah Poisson (v) , dan kurva tegangan-regangan. Contoh
batuan berbentuk silinder ditekan atau dibebani sampai runtuh. Perbandingan antara tinggi
dan diameter contoh silinder yang umum digunakan adalah 2 sampai 2,5 dengan luas
permukaan pembebanan yang datar, halus dan paralel tegak lurus terhadap sumbu aksis
contoh batuan.
2. Uji Kuat Tarik Tak Langsung ( Brazilian Test )
Sifat mekanik batuan yang diperoleh dari uji ini adalah kuat tarik batuan (σt).
Ada dua metode yang dapat dipergunakan untuk mengetahui kuat tarik contoh batuan di
laboratorium, yaitu metode kuat tarik langsung dan metode kuat tarik tak langsung. Metode
kuat tarik tak langsung merupakan uji yang paling sering digunakan. Hal ini   disebabkan uji
ini lebih mudah dan murah daripada uji kuat tarik langsung. Salah satu uji kuat tarik tak
langsung adalah Brazilian test

Anda mungkin juga menyukai