Anda di halaman 1dari 7

RESUME METODOLOGI PENELITIAN

Measurement : Scalling,Reliability,Validity
A. SKALA PENGUKURAN DATA
Berdasarkan jenis skala pengukuran data,data kuantitatif dikelompokkan ke
dalam empat jenis yang memiliki sifat berbeda.Sedangkan definisi dari skala
pengukuran merupakan prosedur pemberian angka pada suatu objek agar dapat
menyatakan karakteristik dari objek tersebut.
1. SKALA NOMINAL
Skala yang diberikan pada suatu objek yang tidak menggambarkan kedudukan
objek atau kategori tersebut terhadap objek atau kategori lainnya,tetapi hanya
sekedar label atau kode saja.
Misalnya :
Gender : 1 = Laki-laki 2 = Perempuan
Pendidikan :
1 = Untuk tingkat SLTP
2 = Untuk tingkat SMP
3 = Untuk tingkat perguruan tinggi
Keterangan :
Angka 1 dan 2 atau 3 pada skala pengukuran ini tidak ada artinya,bahwa angka 3
lebih tinggi kedudukannya daripada angka 2 begitu juga sebaliknya.Angka tersebut
hanya sebatas identifikasi saja terhadap suatu objek.
Adapun ciri-ciri dari skala tersebut adalah :
1) Kategori data bersifat saling lepas (suatu objek hanya masuk pada satu
kelompok saja)
2) Kategori data tidak disusun secara logis

2. SKALA ORDINAL
Data yang disusun secara berjenjang mulai dari tingkat terendah sampai ke
tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/rentang yang tidak harus sama.Data
ini setiap jenjangnya memiliki sifat yang berbeda.
Misalnya :
Tingkat pendidikan diurutkan berdasarkan jenjang pendidikan.
Taman kanak-kanak =1
Sekolah Dasar (SD) =2
Sekolah Menengah Pertama (SMP) =3
Sekolah Menengah Atas (SMA) =4
Sarjana =5
Analisis data menunjukkan pendidikan Taman Kanak-kanak dengan nomor urut
1 lebih rendah dibanding dengan tingkat SD nomor urut 2 dan SD lebih rendah
dibanding SMP begitu seterusnya.

3. SKALA INTERVAL
Skala interval suatu skala dimana objek dapat diurutkan berdasarkan suatu
atribut tertentu,dimana jarak/interval antara tiap objek sama.Pada skala ini yang
dijumlahkan bukanlah kuantitas atau besaran melainkan interval dan tidak terdapat
nilai nol.
Misalnya :
Pengukuran instrument penelitian.
Dalam banyak kegiatan penelitian data diperoleh sering melalui kuesioner untuk
menilai sikap atau perilaku sering dinyatakan dengan data interval,setelah alternatif
jawabannya diberi skala yang setara dengan data interval.
Contoh :
STS =1
TS =2
N =3
S =4
SS =5
Keterangan :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Interval antata STS dan TS atau S dan SS adalah sama.
4. SKALA RASIO
Suatu skala yang memiliki sifat-sifat skala nominal,skala nominal dan skala interval
dilengkapi dengan titik nol absolute dengan makna empiris.Karena terdapat angka
nol maka pada skala ini dapat dibuat perkalian atau pembagian.Sifat yang
membedakan data skala rasio dengan nominal,ordinal dan interval dapat dilihat
mealalui contoh ini.
5. RANKING SCALES
Ranking scales (skala peringkat) digunakan untuk memanfaatkan kecenderungan
antara dua atau lebih objek-objek atau item.Namun peringkat tersebut tidak dapat
memberikan petunjuak pasti untuk beberapa jawaban yang dicari.
6. RATING SCALES
Rating scales adalah alat pengumpul data yang digunakan dalam observasi untuk
menjelaskan,menggolongkan,menilai individu atau situasi.
Rating scales adalah alat pengumpul data yang berupa suatu daftar yang berisi
ciri-ciri tingkah laku/sifat yang harus dicatat secara bertingkat.
Rating scales merupakan sebuah daftar yang menyajikan sejumlah sifat atau
sikap sebagai butir-butir atau item.
Dari beberapa pendapat tersebut,dapat disimpulkan bahwa Rating Scales adalah
salah satu alat untuk memperoleh data yang berupa suatu daftar yang berisi tentang
sifat/ciri-ciri tingkah laku yang ingin diselidiki yang harus dicatat secara bertingkat.

B. GOODNESS OF MEASURES
Sekarang kita telah melihat bagaimana mendefinisikan variabel secara
operasional dan menerapkan teknik penskalaan yang berbeda,penting untuk
memastikan bahwa instrumen yang kami kembangkan untuk mengukur suatu
konsep tertentu memang akurat mengukur variabel,dan bahwa,pada
kenyataannya,kita benar-benar mengukur konsep yang kami tetapkan untuk
mengukur.Penggunaan instrumen yang lebih baik akan memastikan akurasi lebih
pada hasil,yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas ilmiah penelitian.
Mari kita memeriksa bagaimana kita dapat memastikan bahwa langkah-langkah
yang dikembangkan adalah cukup baik.Pertama analisis item tanggapan terhadap
pertanyaan-pertanyaan cariabel yang dilakukan,dan kemudian reliabilitas dan
validitas dari langkah-langkah ditetapkan.
ITEM ANALYSIS
Analisis item dilakukan untuk melihat apakah item dalam instrumen termasuk
sana atau tidak.Dalam analisis item,berarti antara kelompok skor tinggi dan
kelompok skor rendah diuji untuk mendeteksi perbedaan yang signifikan melalui t-
nilai.Item dengan tinggi t-nilai (tes yang mampu mengidentifikasi item yang sangat
diskriminatif dalam instrumen) tersebut kemudian dimasukkan dalam
instrumen.Setelah itu,tes untuk keandalan instrumen dilakukan dan validitas ukuran
dibuat.
VALIDITAS
Menurut Azwar (1986) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya.
Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang
tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya,atau memberikan
hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.Sedangkan
tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan
dengan tujuan pengukuran.
Terkandung di sini pengertian bahwa ketepatan validitas pada suatu alat ukur
tergantung pada kemampuan alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang
dikehendaki dengan tepat.
JENIS-JENIS VALIDITAS
Validitas terbagi menjadi :
 Concurrent Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara
skor dengan kinerja
 Construct Validity adalah validitas yang berkenaan dengan kualitas aspek
psikologis apa yang diukur oleh suatu pengukuran serta terdapat evaluasi bahwa
suatu konstruk tertentu dapat menyebabkan kinerja yang baik dalam
pengukuran
 Face Validity adalah validitas yang berhubungan apa yang nampak dalam
mengukur sesuatu dan bukan terhadap apa yang seharusnya hendak diukur
 Factorial Validity dari sebuah alat ukur adalah korelasi antara alat ukur dengan
faktor-faktor yang bersamaan dalam suatu kelompok atau ukuran-ukuran
perilaku lainnya,dimana validitas ini diperoleh dengan menggunakan teknik
analisis faktor.
 Empirical Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor
dengan suatu kriteria.Kriteria tersebut adalah ukuran yang bebas dan langsung
dengan apa yang ingin diramalkan oleh pengukuran
 Intrinsic Validity adalah validitas yang berkenaan dengan penggunaan teknik uji
coba untuk memperoleh bukti kuantitatif dan objektif untuk mendukung bahwa
suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur
 Predivtive Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara
skor suatu alat ukur dengan kinerja seseorang di masa mendatang
 Content Validity adalah validitas yang berkenaan dengan baik buruknya
sampling dari suatu populasi
 Curricular Validity adalah validitas yang ditentukan dengan cara menilik isi dari
pengukuran dan menilai seberapa jauh pengukuran tersebut merupakan alat
ukur yang benar-benar mengukur aspek-aspek sesuai dengan tujuan
instruksional

RELIABILITAS
Reliabilitas adalah yang dapat dipercaya.Popham (1995:21) menyatakan bahwa
reliabilitas adalah “...the degree of which test score are free from error
measurement”.Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali
untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative
konsisten,maka alat pengukur tersebut reliable.Dengan demikian,keandalan sebuah
alat ukur dapat dilihat dari dua petunjuk yaitu kesalahan baku pengukuran dan
koefisien reliabilitas.
Reliabilitas,atau keandalan,adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau
serangkaian alat ukur.Reliabilitas tidak sama dengan validitas.Artinya pengukuran
yang dapat diandalkan akan mengukur secara konsisten,tapi belum tentu mengukur
apa yang seharusnya diukur.Dalam penelitian,reliablitas adalah sejauh mana
pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang
terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama.Penelitian dianggap dapat diandalkan
bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama.Tidak bisa
diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang berbeda-beda.
JENIS-JENIS RELIABILITAS
Ada dua cara umum untuk mengukur reliabilitas,yaitu :
1. Reliabilitas Stabilitas.Menyangkut usaha memperoleh nilai yang sama atau
serupa untuk setiap orang atau setiap unit yang diukur setiap saat anda
mengukurnya.
2. Reliabilitas Ekivalen.Menyangkut usaha memperoleh nilai relatif yang sama
dengan jenis ukuran yang berbeda pada waktu yang sama.
METODE PENGUJIAN RELIABILITAS
Tiga teknik pengujian reliabilitas instrument antara lain :
1. Teknik Paralel (Paralel Form atau Alternate Form)
Teknik paralel disebut juga teknik “double test double trial”.Sejak awal peneliti
harus menyusun dua perangkat instrumen yang paralel (ekivalen),yaitu dua buah
instrument yang disusun berdasarkan satu buah kisi-kisi.Setiap butir soal dari
instrument yang satu selalu harus dapat dicarikan pasangannya dari instrumen
kedua.Kedua instrumen tersebut diujicobakan semua.Sesudah kedua ujia coba
terlaksana,maka hasil instrumen tersebut dihitung korelasinya dengan menggunakan
rumus product moment (korelasi Pearson).
2. Teknik Ulang (Test Re-test)
Disebut juga teknik “single test double trial”.Menggunakan sebuah instrumen
namun dites dua kali.Hasil atau skor pertama dan kedua kemudian dikorelasikan
untuk mengetahui besarnya indeks reliabilitas.Menurut Saifuddin Azwar,reliabilitas
test re-test adalah seberapa besar derajat skor tes konsisten dari waktu ke
waktu.Reliabilitas diukur dengan menentukan hubungan antara skor hasil penyajian
tes yang sama kepada kelompok yang sama,pada waktu yang berbeda.
3. Teknik Belah Dua (Split Halve Method)
Disebut juga teknik “single test single trial”.Peneliti boleh hanya memiliki
seperangkat instrument saja dan hanya diujicobakan satu kali,kemudian hasilnya
dianalisis,yaitu dengan cara membelah seluruh instrument menjadi dua sama
besar.Cara yang diambil untuk membelah soal bisa dengan membelah atas dasar
nomor ganjil,genap,atas dasar nomor awal-akhir,dan dengan cara undian.

Anda mungkin juga menyukai