Anda di halaman 1dari 20

PRAKTIKUM 1

INSTRUMEN PHLEBOTOMI

1. DESKRIPSI
Phlebotomy yaitu pengambilan sample darah dengan cara melubangi pembuluh
darah vena subcutis.Phlebotomis harus melaksanakan tugasnya dengan kompeten yaitu
pada saat mengumpulkan sample darah harus dengan sikap trampil, aman dan dapat
dipercaya. Tujuan phlebotomi adalah memperoleh sampel darah dalam volume yang
cukup untuk pemeriksaan yang dibutuhkan, dengan memperhatikan pencegahan
interferensi preanalisis, memasukkannya ke dalam tabung yang benar, memperhatikan
keselamatan (safety), dan dengan sesedikit mungkin menimbulkan ketidaknyamanan
pada pasien.
No Nama Alat Gambar
1 Spuit

2 Turniquet

3 Kapas Alkohol

4 Holder
5 Needle

6 Wing needle

7 Vacum Tube

8 Plester

2. MANFAAT
- Untuk mengenal semua jenis peralatan sampling.

3. ALAT dan BAHAN


- Turniquet - Handscoen
- spuit - Plester
- sistem wing needle - Tabung vakum
- Holder - Kapas kering

4. PEMBAHASAN dan KESIMPULAN


Flebotomi (bahasa inggris:phlebotomy) berasal dari kata Yunani phleb dantomia.
Phleb berarti pembuluh darah vena dan tomia berarti mengiris/memotong(“cutting”).
Dulu dikenal istilah vena sectie (Bld), venesection atau veni section(Ing). Sedangkan
Flebotomist adalah seorang tenaga medic yang telah mendapat latihan untuk
mengeluarkan dan menampung specimen darah dari pembuluh darah vena, arteri atau
kapiler. Ada beberapa kompetensi minimal yang harus dimiliki seorang flebotomist, dan
perilaku professional yang harus dipatuhi seorang flebotomist. Darah dapat diperoleh
melalui pengambilan darah vena, darah kapiler dan darah arteri. Komplikasi yang
berkenaan dengan tindakan Flebotomi yaitu syncope, rasa nyeri, hematoma, pendarahan,
allergi, thrombosis, radang tulang, amnesia, dan komplikasi neulogis. Faktor Kegagalan
yang dapat terjadi pada saat pengambilan darah yaitu hemokosentrasi, hemodilusi,
hemolisis, kontaminasi.

PRAKTIKUM 2
MACAM – MACAM ANTIKOAGULAN

1. DESKRIPSI
Antikoagulan adalah zat yang mencegah pembekuan darah baik in vivo atau in
vitro. Fenomena ini dicapai oleh faktor koagulasi, sehingga mencegah terjadinya
pembekuan pada darah. Biasanya antikoagulan mencegah satu tahap dari faktor
pembekuan tetapi beberapa antikoagulan mempengaruhi banyak faktor. Dalam
pemeriksaan hematologi,memiliki berbagai jenis antikoagulan yang digunakan tergantung
pada pemeriksaan apa yang sedang kami lakukan. Hal ini dikarenakan pada antikoagulan
dapat digunakan pada pemeriksaan tertentu.

2. MANFAAT
Dari praktikum macam – macam anti koagulan tersebut bermanfaat agar dapat
mengetahui macam antikoagulan dan fungsi dari setiap tabung.

3. ALAT dan BAHAN


No Nama Tabung Gambar Keterangan
1 Vakum merah Tid - Tidak terdapat zat Additive
   - Tindakan : Darah Beku,
danserum dipisahkan oleh
sentrifius
  - Digunakan untuk pemeriksaan :
Kimia, Imunologi dan Serologi,
Bank Darah (crossmatch)

2 Vakum ungu  Z- zat Additive : EDTA


 - Tindakan : Bentuk garam
kalsium untuk menghilangkan
kalsium
  - Digunakan untuk pemeriksaan :
Hematologi (CBC) dan Bank
Darah (crossmatch); requires full
draw - invert 8 times untuk
mencegah penggumpalan dan
pembekuan darah.

3 Vakum biru Zat Additive : Natrium sitrat

 Tindakan : Bentuk garam kalsium


untuk menghilangkan kalsium

 Digunakan untuk pemeriksaan :


Tes koagulasi (protime dan waktu
protrombin), full draw required

4 Vakum Hijau Za- Zat Additive : Sodium heparin atau


heparin lithium
    - Tindakan : Inactivates trombin dan
tromboplastin
    - Digunakan untuk pemeriksaan : Untuk
tingkat lithium, menggunakan heparin
natrium
    - Untuk level amonia, menggunakan
heparin natrium atau lithium
5 Vakum Abu -Zat Additive : Sodium fluoride dan
-abu kalium oksalat

-Tindakan : Agen Antiglycolytic


mempertahankan glukosa sampai 5
hari

-   Digunakan untuk pemeriksaan :


Glukosa , requires full draw (may
cause hemolysis if short draw)

6 Vakum kuning -Zat Additive : ACD (acid-citrate-


dextrose

-Tindakan : Complement inactivation

-Digunakan untuk pemeriksaan :


HLA tissue typing, paternity testing,
DNA studies

7 Vakum putih -Zat Additive : Kalium EDTA

 -Tindakan : Bentuk garam kalsium

-Digunakan untuk pemeriksaan :


Molecular/PCR and bDNA testing

4. PEMBAHASAN dan KESIMPULAN


Antikoagulan adalah bahan yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah.
Pemeriksaan di dalam laboratorium klnik tidak hanya satu atau dua, tetapi banyak
pemeriksaan, tergantung pada banyak spesimen yang masuk dan jenis pemeriksaan yang
diminta, sehingga tidak semua spesimen yang datang bisa langsung diperiksa.
Penambahan antikoagulan bertujuan supaya darah tidak membeku, sehingga kondisi
darah dapat dipertahankan walau tidak langsung diperiksaan atau pemeriksaan memakan
waktu yang lama. Setelah dilakukan pemeriksaan, darah yang berantikoagulan bisa
disimpan dalam lama waktu tertentu, sehingga apabila harus dilakukan pemeriksaan
ulang atau pemeriksaan tambahan lainnya dapat digunakan kembali.
PRAKTIKUM 3

PENGAMBILAN DARAH METODE SPUIT

1. DESKRIPSI
Pada pengambilan darah vena , contoh darah umumnya diambil dari vena mediana
cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan
permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan darah besar. Apabila tidak
memungkinkan, vena chephalica atau vena basilica harus dilakukan dengan hati -hati
karena letaknya dekat dengan artri brachialis dan syaraf median.Jika vena chephalica dan
vena basilica ternyata tidak bisa digunakan maka pengambilan darah dapat dilakukan di
vena daerah pergelangan tangan. Lakukan pengambilan dengan sangat hati -hati dan
menggunakan jarum yang ukurannya lebih kecil.

Pemeriksaan Laboratoris adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksan khusus


dengan mengambil bahan atau / sample dari penderita, dapat berupa urin, darah, sputum (
dahak ), atau sample dari hasil biopsy. Pemeriksaan Laboratorium sangat penting untuk
membantu menegakkan diagnosis penyakit. Agar hasil Laboratorium akurat dan dapat
dipercaya harus dilakukan pengendalian terhadap Pra-analitik, Analitik dan Pasca-
Analitik. Tahap Pra-anlitik : Persiapan pasien, Pengambilan sample darah, Persiapan
sampel, Penyimpanan sampel, Persiapan kertas kerja. Tahap Analitik : Persiapan alat,
Kalibrasi alat, Pengolahan sampel, Interpretasi hasil. Tahap Pasca-analitik : Pencatatan
hasil dan Pelaporan.

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan sampel yang digunakan adalah sampel
darah vena. Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu Plasma Darah
(cairan) dan Sel Darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu Trombosit (Keping-keping
darah), Leukosit (sel darah putih) dan Eritrosit (sel darah merah). Pengambilan darah
vena adalah cara pengambilan darah dengan menusuk area pembuluh darah dengan
menggunakan spuit. Pengambilan darah vena yaitu adalah suatu pengambilan darah vena
yang diambil dari vena dalam fossa cubiti, median cubital atau caphalic dan vena spahena
magma/vena supervisial lain yang cukup besar untuk mendapat sampel darah yang baik
dan representatif dengan menggunakan spuit atau vacumtainer.
Dalam kegiatan pengambilan sampel darah dikenal istilah Phlebotomy yang berarti
preses pengeluaran darah. Hasil pemeriksaan Laboratorium yang benar dan akurat
merupakan andil atau modal dari tim Laboratorium (mencangkupi juga flebotomis) dalam
menunjang diagnosis dan pemantauan penyakit. Oleh sebab itu, peran dan tanggung
jawab seorang Flebotomis dalam melaksanakan tugasnya harus senantiasa disadari.

2. MANFAAT
Dari praktikum bermanfaat agar praktikan mengetahui dan memahami cara
pengambilan darah vena dengan metode spuit.

3. METODE
Pada praktikum pengambilan darah vena menggunakan metode spuit.
4. ALAT dan BAHAN
1. Alat
    - Tourniquet (tali pembendung)
      - APD lengkap
2. Bahan
    - Kapas Alkohol 70%
 - Spuit 3cc
     - Kapas kering
    - Plester

5. Prosedur Kerja
 Persiapan alat-alat yang digunakan : spuit, kapas alkohol 70%, plester,
tourniquet dan kapas kering
 Lakukan pendekatan dengan pasien dengan tenang dan ramah
 Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data dilembar permintaan
 Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat
 Minta pasien meluruskan lengan nya, pilih lengan yang banyak melakukan
aktifitas
 Minta pasien mengempalkan tangan nya
 Pasang tourniquet kira-kira 10 cm diatas lipat siku (3 jam)
 Pilih bagian median cubital, basilica atau caphalica lakuan perabaan (palpasi)
untuk memastikan posisi vena. Vena teraba seperti pipa kecil, elastis dan
memiliki dinding tebal. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah
pergelangan kesiku, atau kompres dengan air hangat selama 5 menit didaerah
lengan.
 Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil darah dengan kapas alkohol 70%
dan biarkan kering
 Setelah dibersihkan dengan kapas alkohol 70% tidak boleh dipegang lagi
 Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap keatas (40%). Jika
jarum sudah masuk kedalam vena akan terlihat darah masuk kedalam spuit
(dinamakan flash) Usahakan sekali tusuk kena
 Letakan kapas kering ditempat suntikan lalu lepas tourniquet lalu segera lepaskan
atau tarik jarum. Tekan kapas beberapa saat lalu kenakan plester kira-kira 15
menit.

6. Pembahasan dan Kesimpulan

Pengambilan darah vena adalah cara pengambilan darah dengan menusuk area
pembuluh darah dengan menggunakan spuit. Pengambilan darah vena adalah suatu
pengambilan darah vena yang diambil dari vena fossa cubiti, median albital atau
cepahalic dan vena saphena magma atau superfisial lain yang cukup besar untuk
mendapatkan spuit atau vacumtainer.
Pengambilan darah ada tiga cara yaitu dengan melalui Tusukan Vena
(Venipuncture), Tusukan Kulit (Skinpuncture) dan Tusukanm Arteri atau Nadi. Cara
yang sering digunakan adalah venipuncture dengan spuit. Sebelum melakukan sampling
harus melakukan syarat dan ketentuan agar penyamplingan berjalan dengan baik.
Sampling darah vena secara baik dan benar sangat memperngaruhi hasil pemeriksaan
dan tidak menimbulkan keluhan pada pasien. Pembendungan yang terlalu lama akan
mempengaruhi hasil pemeriksaan karena akan terjadi hemokonsentrasi. Penusukan harus
tepat agar tidak menimbulkan Hematoma.
PRAKTIKUM 4
Phelobotomy Non Additive-Red
PRAKTIKUM 7

PHLEBOTOMY EDTA-LAVENDER

1. DESKRIPSI :

Antikoagulan adalah bahan yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah.


Pemeriksaan di dalam laboratorium klnik tidak hanya satu atau dua, tetapi banyak
pemeriksaan, tergantung pada banyak spesimen yang masuk dan jenis pemeriksaan yang
diminta, sehingga tidak semua spesimen yang datang bisa langsung diperiksa.
Penambahan antikoagulan bertujuan supaya darah tidak membeku, sehingga kondisi
darah dapat dipertahankan walau tidak langsung diperiksaan atau pemeriksaan memakan
waktu yang lama. Setelah dilakukan pemeriksaan, darah yang berantikoagulan bisa
disimpan dalam lama waktu tertentu, sehingga apabila harus dilakukan pemeriksaan
ulang atau pemeriksaan tambahan lainnya dapat digunakan kembali.

Ada banyak jenis antikoagulan, namun tidak semuanya dapat digunakan karena ada
yang terlalu banyak berpengaruh terhadap bentuk/morfologi eritrosit atau leukosit. Garam
Kalium atau Natrium dari Ethylen Diamine Tetra Asetat (EDTA)Garam-garam tersebut
mengubah ion kalsium dari darah menjadi bentuk yang bukan ion sehingga pembekuan
dapat dicegah. EDTA tidak mempengaruh terhadap besar dan bentuk dari Eritrosit dan
leukosit. Selain itu EDTA juga dapat mencegah penggumpalan trombosit, sehingga
sangat baik sebagai antikoagulan untuk pemeriksaan trombosit. Antikoagulan EDTA
sangat luas pemakaiannya, dapat digunakan untuk kebanyakan pemeriksaan hematologi.
Dengan antikoagulan EDTA, sel-sel darah dapat bertahan lebih lama dibanding dengan
antikoagulan lain.Ada tiga macam EDTA, yaitu dinatrium EDTA (Na2EDTA),
dipotassium EDTA (K2EDTA) dan tripotassium EDTA (K3EDTA). Dari ketiga jenis
EDTA tersebut, K2EDTA adalah yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH
(International Council for Standardization in Hematology) dan CLSI (Clinical and
Laboratory Standards Institute).Jumlah EDTA yang Digunakan
-EDTA kering: 1 mg EDTA/1 ml darah

-EDTA cair: 0.01ml EDTA/1 ml darah

EDTA cair (laruatan EDTA 10 %) lebih sering digunakan. Pada penggunaan EDTA
kering, wadah yang berisi darah dan EDTA harus digoyang(homogenkan) selama 1-2
menit karena EDTA kering lambat larut. Penggunaan EDTA kurang atau lebih dari
ketentuan seharusnya dihindari. Penggunaan EDTA yang kurang dari ketentuan dapat
menyebabkan darah membeku. Sedangkan penggunaan yang lebih dari ketentuan dapat
menyebabkan eritrosit mengkerut sehingga nilai hematokrit rendah dari nilai yang
sebenarnya.Saat ini sudah tersedia,Tabung darah/tabung hampa udara (vacutainer tube)
yang berisi EDTA. Tabung EDTA bertutup lavender (Ungu) atau pink seperti yang
diproduksi oleh Becton Dickinson.

2. MANFAAT

Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan EDTA :

-Penentuan kadar Hb

-Penentuan Hematokrit

-Penentuan Laju Endap Darah (LED)

-Penentuan Resisitensi osmotik darah

-Penentuan golongan darah

-Perhitungan sel-sel darah, termasuk retikulosit

-Pembuatan apusan darah

3. METODE

Metode yang digunakan untuk phelebotomy berupa vacumtainer.


4. ALAT dan BAHAN

 Alat :
- Holder

-Torniquet

 Bahan :
-Needle 20G - 22G

-Kapas kering steril

-Alkohol swab

-Tabung ungu

-Plester

5. PROSEDUR :

1. Alat dan bahan disiapkan dan dipilih letak vena terbaik untuk diambil ( mediana cubiti )

2. Torniquet dipasangkan pada lengan diatas 5-10 cm dari vena yang akan dipungsi

3. Letak pungsi dibersikan dengan alkohol swab dan ditunggu hingga kering

4. Pegang jarum pada bagian tutup yang berwarna dengan satu tangan, kemudian putar dan
lepaskan bagian berwarna putih dengan tangan lainnya

5. Jarum dipasangkan pada holder, biarkan tutup yang berwarna tetap pada jarum

6. Bila posisi pungsi telah siap, lepaskan tutup jarum yang berwarna. Lakukanlah pungsi
vena seperti biasa15

7. Tabung dimasukkan ke holder. Tempatkan jari telunjuk dan tengah pada pinggiran
holder dan ibu jari pada dasar tabung mendorong tabung sampai ujung holder
8. Torniquet dilepaskan saat darah mulai mengalir ke tabung

9. Bila kevakuman habis maka pengaliran darah akan terhenti secara otomatis16dan
keluarkan tabung vakum secara perlahan, serta langsung dihomogenkan.

10. Holder dikeluarkan dan segera ditekan bekas pungsi dengan kapas kering steril dan jika
darah sudah berhenti tempel plester pada lokasi pungsi tersebut.

6. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN:

Dari plebotomy tabung ungu dapat disimpulkan bahwa, tabung tersebut


mengandung anti koagulan EDTA untuk pemeriksaan darah lengkap. Oleh karena itu,
tabung ungu sangat bermanfaat untuk melakukan metode vacumtainer karna sudah ada
perbandingan komposisinya.
PRAKTIKUM 11

PHELEBOTOMY SISTEM LUWER

1. Deskripsi:

Pengambilan darah vena yaitu suatu pengambilan darah yang diambil pada pembuluh
darah vena vossa cubitti, vena saphena magna/ vena supervicial lain yang cukup besar
untuk mendapatkan sampel darah yang baik dan representatif dengan menggunakan spuit
atau vacutainer.

2. Manfaat:

Sistem luwer digunakan untuk pengambilan darah vena.

3. Metode: sistem luwer

 Alat dan bahan:

 Holder

 Jarum 22 G

 Luwer

 Kapas Kering

 Kapas Alkohol

 Tourniquet

 Tabung Vakum
4. PROSEDUR

1. Persiapan alat-alat yang digunakan : Luwer, kapas alkohol 70%, plester, tabung
vakum, tourniquet dan kapas kering.
2. Buka luwer dari bungkusannya, setelah itu pasang luwer ke holder putar hingga tepasang
sempurna.
3. Setelah itu buka needle atau jarum dari kemasannya lalu pasangkan ke luwer.
4. Pasang Tourniquet untuk mencari vena, setelah yakin vena yang dipilih bersihkan dengan
kapas alkohol dilengan pasien setelah itu disuntik hingga darahnya terlihat di sela jarum
suntik.
5. Lalu tekan tabung vakum kedalam holder tunggu hingga dara mengalir sendiri dan
memenuhi vakum, lalu lepaskan tabung vakum dari holder.
6. Setelah itu lepaskan tourniquet dari lengan pasien, ambil kapas kering lalu keluarkan
pelahan-lahan jarum dari vena pasien, setelah itu tutup pekas suntik pasien dengan kapas
yang tadi disiapkan tekan perlahan sambil menutup jarum dengan 1 tangan.
7. Setelah itu plester lengan pasien jik darahnya sudah berhenti mengalir.

5. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN:

Dari plebotomy metode luwer dapat disimpulkan bahwa,pengunaan metode luwer


samasaja seperti metode wing needle maupun fariasi tabung. Oleh karena itu metode
luwer
DAFTAR PUSTAKA

https://halosehat.com/review/tindakan-medis/phlebotomi

https://hendrosmk.wordpress.com/2011/08/07/pengenalan-alat-sampling-darah/

http://adiarea.blogspot.com/2011/06/komplikasi-flebotomy.html

Hidayat, Alimul A. 2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta : EGC

http://labkesehatan.blogspot.com/2009/12/Phlebotmy.html

http://yuniiankes.blogspot.com/2016/12/pengambilan-darah-vena.html

https://studylibid.com/doc/68598/pengambilan-darah-vena

https://www.academia.edu/16890028/Laporan_Praktikum_Pengambilan_Darah_Vena

Anda mungkin juga menyukai