Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PROMOSI KESEHATAN TENTANG RENCANA ADVOKASI

BAHAYA TUBERKULOSIS (TBC)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Dosen Pembibing Titi Nurhayati.SKM,MKM

Disusun oleh :

Nama : Shalsa Aprilia

Nim : P173324219030

Kelas :1A

PROGRAM STUDI KEBIDANAN BOGOR

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG

TAHUN 2019/2020
LATAR BELAKANG

Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat
sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi
organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh
dunia. Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah kesehatan, baik
dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit (morbiditas), maupun
diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk lebih dari 200 juta orang, Indonesia menempati
urutan ketiga setelah India dan China dalam hal jumlah penderita di antara 22 negara
dengan masalah TBC terbesar di dunia.
Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes RI tahun 1992, menunjukkan
bahwa Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit kedua penyebab kematian, sedangkan pada
tahun 1986 merupakan penyebab kematian keempat. Pada tahun 1999 WHO Global
Surveillance memperkirakan di Indonesia terdapat 583.000 penderita Tuberkulosis / TBC baru
pertahun dengan 262.000 BTA positif atau insidens rate kira-kira 130 per 100.000 penduduk.
Kematian akibat Tuberkulosis / TBC diperkirakan menimpa 140.000 penduduk tiap
tahun. Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat.
Saat ini setiap menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan setiap dua
menit muncul satu penderita baru TBC paru yang menular. Bahkan setiap empat menit sekali
satu orang meninggal akibat TBC di Indonesia. Sehingga kita harus waspada sejak dini &
mendapatkan informasi lengkap tentang penyakit TBC.
A. Tujuan : Memberi tahu kepada warga bahwa bahaya penularan
Tuberkulosis (TBC)
B. Data :
Kementrian kesehatan mencatat jumlah kasus TBC di Indonesia
sudah menembus angka 842 ribu,, pada periode 2017 hingga 2018.
Dari data itu 300 jiwa meninggal dunia.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/10/09/who-kasus-
tbc-indonesia-2017-terbesar-ketiga-dunia

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/10/09/who-kasus-
tbc-indonesia-2017-terbesar-ketiga-dunia

C. Khalayak sasaran : Seluruh masyarakat Indonesia


D. Pesan :
1. Tuberkulosis (TBC atau TB) merupakan suatu penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan
bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk
mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan
bagian lain tubuh manusia.
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan,
miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan
seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap
tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar
dengan masalah TBC di dunia. Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam
propinsi pada tahun 1983-1993 menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia
berkisar antara 0,2 – 0,65%. Sedangkan menurut laporan Penanggulangan
TBC Global yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC
pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk), dan 46%
diantaranya diperkirakan merupakan kasus baru.
2. Adapun cara penularan TBC seperti pertama, Kuman / bakteri yang berterbangan
di udara masuk kedalam tubuh manusia melalui pernafasan kemudian masuk ke
paru-paru lalu ke sistim peredaran darah dan menyebar kebagian tubuh lainnya.
Kedua, Ketika seseorang yang telah mengidap penyakit TBC batuk, bersin, atau
berbicara dengan memercikkan ludah, bakteri TB akan ikut melalui ludah tersebut
untuk terbang ke udara. Ketiga, Berbagi makanan dan minuman dengan penderita
bahkan berciuman juga tidak menularkan bakteri TB dari penderita ke orang lain.
Keempat, Bersalaman, penggunaan alat makan (sendok, gelas, piring), alat tidur
(bantal, selimut) tidak menularkan penyakit bakteri TB dari penderita ke orang
lain maupun keluarga. Penyakit TBC menular melalui percikan ludah yang
tersebar di udara. Walaupun demikian, tetap jaga kesehatan dengan selalu cuci
tangan dan cuci bersih peralatan rumah tangga.

3. Adapun gejala- gejala dari TBC

GEJALA UTAMA :
Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 (tiga) minggu atau lebih.

GEJALA TAMBAHAN :

 Dahak bercampur darah


 Batuk berdahak
 Sesak nafas dan rasa nyeri dada
 Badan lemah, nafsu makan berkurang, berat badan turun, kurang enak badan
(malaise)
 Berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari
sebulan

E. Presentasi
Memberikan edukasi kepada masyarakat dengan cara penyuluhan dan
menjelaskan tentang apa itu tuberkulosis (TBC), gejala,dan cara penularan dari
tuberkulosis (TBC) tersebut dan bisa mengajak masyarakat untuk mencegahnya.
F. Monitoring dan Evaluasi
Melihat warga jika masih ada yang melakukan batuk, bersin, atau berbicara
dengan memercikkan ludah, dengan tidak menggunakan etika. Maka di tegur
dengan sopan dan hasil evaluasi nya setelah di berikan penyuluhan dan
masyarakat sudah menerapkannya maka angka penyakit TBC berkurang.
G. Penggalangan Dana
Masyarakakat yang mengikuti penyuluhan ini tidak di pungut biaya.
H. Pembentukan Jejaring atau Koalisasi
Bekerja sama dengan kementrian kesehatan untuk melaksanakan
pencegahan penularan TBC di kalangan masyarakat, agar angka penderita
penyakit TBC di kalangan masyarakat berkurang.

Anda mungkin juga menyukai