W DENGAN
ASFIKSIA SEDANG DI RSUD SEKARWANGI
KABUPATEN SUKABUMI
disusun oleh :
DISUSUN OLEH :
FERRA NOVIANTI
NIM : P17324215043
ABSTRAK
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
segala Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir ini dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada By.Ny.W dengan Asfiksia
Sedang di RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi”. Shalawat dan salam juga
semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada sahabat, keluarga serta
umat yang senantiasa meneladani beliau hingga akhir zaman.
Tujuan dari penulisan Laporan Tugas Akhir ini untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Program Studi
Kebidanan Bogor Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Penulis menyadari selama melakukan penyusunan Laporan Tugas Akhir
ini banyak menemukan kesulitan dan hambatan, namun atas segala bantuan dan
bimbingan serta arahan dari berbagai pihak penulis mampu menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang mendalam
dalamnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Osman Syarief, MKM selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Bandung.
2. Ibu Hj. Enung Harni Susilawati, S.Kp, MKM selaku Ketua Program Studi
Kebidanan Bogor Poltiknik Kesehatan Kemenkes Bandung
3. Ibu dr. Wiwik Marw iah, A.MaRs selaku Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Sekarwangi.
4. Ibu Yohana Wulan Rosaria, SST, M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak memberikan pengarahan dan masukan dalam penulisan Laporan
Tugas Akhir.
5. Ibu Ni Nyoman Sasnitiari, M.Keb selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan banyak motivasi dalam penulisan Laporan Tugas Akhir.
6. Ibu Sinta Nuryati, M.Keb selaku wali tingkat 3B yang telah memberikan
semangat dalam penulisan Laporan Tugas Akhir.
7. Ny.W dan keluarga yang telah bekerjasama dengan baik dan bersedia
memberikan informasi untuk penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
i
8. Seluruh dosen dan Staf Program Studi Kebidanan Bogor Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bandung.
9. Ibu dan keluarga yang selalu memberikan motivasi, semangat, dukungan dan
doa yang mengiringi langkah menempuh pendidikan di Program Studi
Kebidanan Bogor Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
10. Serta teman-teman mahasiswi Program Studi Kebidanan Bogor Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bandung Khususnya Tingkat III Angkatan 17 yang
memberikan dukungannya.
Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih perlu
bimbingan, sehingga penulis mengharapkan kritik saran yang membangun
guna menyempurnakan penulisan sebelumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PLAGIATISME
ABSTRAK
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL......................................................................................................v
DAFTAR BAGAN.................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................2
D. Manfaat Kegiatan Asuhan Kebidanan............................................................3
BAB II TINJAUAN TEORITIS................................................................................................4
A. Persalinan.......................................................................................................4
B. Bayi baru lahir................................................................................................9
C. Asfiksia...........................................................................................................11
D. Aplikasi Manajemen Kebidanan dengan Asfiksia.................................................21
E. Kewenangan Bidan Dalam Penanganan Asfikisia.........................................23
F. Program Tetap Penanganan Asfiksia di RSUD Sekarwangi..........................25
BAB III METODELOGI LAPORAN KASUS.........................................................27
A. Metode penulisan...........................................................................................27
B. Teknik pengumpulan data..............................................................................29
BAB IV HASIL KEGIATAN ASUHAN KEBIDANAN.........................................31
BAB V PEMBAHASAN...........................................................................................48
A. Data Subjektif................................................................................................48
B. Data Objektif..................................................................................................50
C. Analisa............................................................................................................50
D. Penatalaksanaan.............................................................................................51
iii
BAB VI KESIMPULAN ........................................................................................ 53
A. Kesimpulan........................................................................................................ 53
B. Saran.................................................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
DAFFTAR BAGAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asfiksia merupakan kegawatdaruratan bayi baru lahir berupa depresi
pernafasan yang berlanjut sehingga menimbulkan berbagai komplikasi.
Disamping itu, asfiksia merupakan penyebab mortalitas dan morbiditas, dan
paling sering terjadi pada periode segera setelah lahir dan menimbulkan
sebuah kebutuhan resusitasi dan intervensi segera untuk meniminalkan
1
mortabilitas dan morbiditas.
Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015,
Angka Kematian Bayi di Indonesia yaitu sebesar 34 per 1.000 kelahiran
2
hidup. Berdasarkan data angka kematian bayi di Provinsi Jawa Barat tahun
2016 yaitu sebesar 4.803 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan di Kabupaten
Serkarwangi angka kematian bayi pada tahun 2016 yaitu sebesar 90 per 1.000
2
kelahiran hidup.
Penyebab kematian bayi baru lahir tertinggi di dunia yaitu asfiksia, kurang
lebih 23% dari sekitar 4 juta kematian neonatus di seluruh dunia setiap
4
tahunnya. Di Indonesia, asfiksia juga menjadi penyebab kematian bayi baru
lahir tertinggi yaitu sebesar (38%) sedangkan penyebab kematian yang lain
yaitu prematuritas (34%), sepsis (12%), hipotermi (7%), kelainan
3
darah/ikterus (5%), post matur (3%), dan kelainan kongenital (1%).
Asfiksia merupakan suatu keadaan dimana bayi baru lahir mengalami
4
kegagalan bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Asfiksia
dapat menyebabkan kerusakan sel otak bahkan kematian apabila tidak
5
mendapatkan penanganan segera dan tepat.
Kewenangan bidan dalam penatalaksanaan bayi baru lahir dengan asfiksia
(ringan,sedang dan berat) yaitu dengan melakukan tindakan resusitasi
6
(langkah awal) dan ventilasi tekanan positif. Tindakan resusitasi bertujuan
untuk memperbaiki fungsi pernapasan dan jantung pada bayi yang tidak
7
bernafas.
1
2
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diperoleh penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny.W dengan
Asfiksia Sedang di RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi.
2. Tujuan Khusus
a. Diperoleh data subjektif pada Bayi Ny. W dengan Asfiksia Sedang
di RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi.
b. Diperoleh data objektif pada Bayi Ny. W dengan Asfiksia Sedang di
RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi.
3
Tinjauan teori yang di bahas dalam kasus ini yaitu persalinan, bayi baru lahir,
asfiksia, manajemen kebidanaan asfiksia bayi baru lahir, kewenangan bidan,
program tetap penanganan asfiksia di RSUD Sekarwangi.
A. Persalinan
1. Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus ke dunia luar. Persalinan dan kelahiran normal
merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37- 42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam waktu 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu
9
maupun janin.
Persalinan adalah bagian dari proses melahirkan sebagai respons
terhadap kontraksi uterus, segmen bawah uterus teregang dan menipis,
serviks berdilatasi, jalan lahir terbentuk dan bayi bergerak turun ke
10
bawah melalui rongga panggul.
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi(janin+uri)
yang dapat hidup ke dunia luar dari dalam rahim melalui jalan lahir
dengan LBK atau dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat, serta
tidak melukai ibu dan bayi, yang umumnya berlangsung kurang dari 24
11
jam.
2. Jenis persalinan
Persalinan berdasarkan umur kehamilan yaitu:
a. Abortus : Pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup diluar kandungan,
berat janin <500 gram atau usia
12
kehamilan kurang dari 20 minggu.
4
5
C. Asfiksia
1. Pengertian Asfiksia
Asfiksia adalah keadaan dimana bayi setelah lahir tidak bernafas
23
secara spontan dan teratur.
Asfiksia adalah suatu keadaan bayi barulahir yang mengalami gagal
bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga bayi
tidak dapat memasukkan oksigen dan tidak dapat mengeluarkan zat asam
20
arang dari tubuhnya.
Kesimpulan dari pengertian diatas asfiksia adalah suatu keadaan
dimana bayi tidak dapat bernafas secara spontan setelah lahir.
2. Etiologi Asfiksia Bayi Baru Lahir
Pengembangan paru bayi baru lahir terjadi pada menit-menit pertama
kelahirannya, setelah itu diikuti dengan pernapasan teratur. Asfiksia
janin/bayi baru lahir terjadi apabila terdapat gangguan pertukaran gas
atau transport oksigen dari ibu kejanin. Gangguan transport oksigen
tersebut dapat timbul pada masa kehamilan, persalinan atau segera
24
setelah lahir.
Ada beberapa faktor penyebab asfiksia yaitu:
a. Faktor ibu
1) Hipoksia ibu dan gangguan aliran darah uterus
12
6
Penilaian APGAR SCORE.
a. Menunjukan respon bayi pada lingkungan ekstrauterin dan resusitasi.
b. Dinilai pada menit 1 dan 5 atau setiap 5 menit sampai 20 menit.
c. Nilai APGAR tidak digunakan untuk menentukan bayi memerlukan
resusitasi.
7. Penegakan Diagnosis Asfiksia.
a. Anamnesis.
Dalam wawancara dengan penderita (ibu), bidan menanyakan atau
26
mengkaji.
1) Adanya riwayat usia kehamilan kurang bulan.
2) Adanya riwayat air ketuban bercampur meconium.
3) Adanya riwayat lahir tidak bernafas atau menangis.
4) Adanya riwayat gangguan atau kesulitan waktu lahir (lilitan tali
pusat, sungsang, ekstrasi vakum, ekstrasi forsep, dll).
b. Pemeriksaan fisik
27
Pada saat pemeriksaan fisik bayi ditemukan.
1) Bayi tidak bernafas atau megap – megap.
2) Denyut jantung kurang dari 100 x/menit.
3) Kulit sianosis, pucat.
4) Tonus otot menurun
8. Pencegahan Asfiksia Neonatorum
Pencegahan, eliminasi dan antisipasi terhadap faktor-faktor resiko
asfiksia neonatorum menjadi prioritas utama.Bila ibu memiliki faktor
resiko yang memungkinkan bayi lahir dengan asfiksia, maka langkah-
langkah antisipasi harus dilakukan.Pemeriksaan anternal dilakukan
minimal 4 kali selama kehamilan seperti anjuran WHO untuk mencari
dan mengeliminasi faktor-faktor resiko. Bila bayi beresiko lahir 10
premature yang kurang dari 34 minggu, pemberian kortikosteroid 24 jam
sebelum lahir menjadi prosedur rutin yang dapat membantu maturasi
paru-paru bayi dan mengurangi komplikasi sindroma distres
21
pernafasan.
17
12. Manajemen Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia. Sumber : Kemenkes RI 2010
PENILAIAN :
Sebelum bayi lahir:
1. Apakah kehamilan cukup bulan ?
2. Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur
mekonium? Segera setelah bayi lahir
3. Apakah bayi menangis atau bernafas/ tidak megap-megap?
4. Apakah tonus otot bayi baik/ bayi bergerak aktif?
NILAI NAPAS
Potong tali pusat
Jika bayi tidak
Jika bayi bernafas atau
menangis atau megap-megap
Langkah awal bernapas normal
1. Jaga bayi tetap hangat
2. Atur posisi bayi
3. Isap lendir Buka mulut lebar,
4. Keringkan dan rangsang taktil Potong tali pusat usap dan isap lendir
5. Reposisi dari mulut
24
5) Reflex : melihat reflek terhadap rangsangan.
c. Pemeriksaan fisik
27
Pada saat pemeriksaan fisik bayi ditemukan.
1) Bayi tidak bernafas atau megap – megap.
2) Denyut jantung kurang dari 100 x/menit.
3) Kulit sianosis, pucat.
4) Tonus otot menurun
3. Analisa
By.Ny. ... neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan dengan
asfiksia sedang
4. Penatalaksanaan
a. Membersihkan jalan napas dengan penghisap lendir dan kasa steril
(cara penatalaksanaan lihat pada bayi normal)
b. Potong tali pusat dengan teknik aseptik dan antiseptik
c. Apabila bayi tidak menangis lakukan cara sebagai berikut :
1) Rangsangan taktil dengan cara menepuk-nepuk kaki, mengelus-
ngelus, dada, perut atau punggung.
2) Bila dengan rangsangan taktil belum menangis lakukan mount
(napas buatan mulut ke mulut)
d. Pertahankan suhu tubuh agar tidak memperburuk keadaan asfiksa
dengan cara:
1) Membungkus bayi dengan kain hangat
2) Badan bayi harus dalam keadaan kering
3) Jangan memandikan bayi dengan air dingin gunakan minyak atau
baby oil untuk membersihkan tubuhnya.
4) Kepala bayi ditutup dengan baik atau topi kepala yang terbuat
dari plastik
e. Apabila nilai apgar pada menit ke lima sudah baik (7-10) lakukan
perawatan selanjutnya:
1) Membersihkan badan bayi
2) Perawatan tali pusat
3) Pemberian ASI sedini mungkin dan adekuat
23
Prasyarat :
1. Bidan sudah dilatih dengan tepat untuk mendampingi persalinan dan
memberikan perawatan bayi baru lahir dengan segera.
2. Ibu, suami dan keluarganya mencari pelayanan kebidanan
untuk kelahiran bayi mereka.
3. Bidan terlatih dan terampil untuk:
a. Memulai pernafasan pada bayi baru lahir.
24
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian deskriptif yaitu untuk menerangkan atau
menggambarkan masalah penelitian yang terjadi berdasarkan karakteristik
tempat, waktu, umur, jenis kelamin, sosial, ekonomi, pekerjaan, status
perkawinan, cara hidup (pola hidup), dan lain-lain (Hidayat, 2007).
B. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam menyusun Laporan Tugas Akhir
ini adalah observasional deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang
berjudul Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny. W dengan Asfiksia Sedang Di
RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi.
Metode pendokumentasian yang penulis gunakan ialah dalam bentuk
SOAP. Metode ini membantu mengungkapkan suatu kasus atau kejadian
berdasarkan teori yang ditetapkan pada keadaan yang sebenarnya.
Pendokumentasian SOAP terdiri dari:
1. S (Subjektif)
Menggambarkan pendokumentasian yang datanya berhasil diperoleh dari
hasil anamnesa (wawancara). Data yang diperoleh pada kasus ini berupa
identitas pasien, keluhan utama ibu, riwayat kehamilan ibu dan lain-lain.
2. O (Objektif)
Menggambarkan pendokumentasian yang diperoleh dari hasil
pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan hasil tes diagnostic yang
menjadi data fokus untuk mendukung pemberian asuhan,
pendokumentasian, dan tindakan yang diberikan kepada klien sesuai
analisa.
27
28
3. A (Analisa)
Menggambarkan suatu identifikasi dari hasil data subjektif dan data
objektif yang didapat. Setelah mengidentifikasi data maka diperoleh
analisa pada kasus ini yaitu Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny. W dengan
Asfiksia Sedang Di RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi.
4. P (Penatalaksanaan)
Menggambarkan pendokumentasian tindakan yang diberikan kepada
klien sesuai dengan analisa.
C. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara primer dan sekunder:
1. Data Primer
Sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang
berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok (orang)
maupun hasil observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian
(benda). Adapun data primer yaitu :
Anamnesis/Wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan orang tua dan keluarga klien
guna mendapatkan data yang diperlukan memberikan asuhan kebidanan
pada klien tersebut.
Observasi
Metode ini merupakan metode pengumpulan data tentang perilaku
manusia. Perilaku yang diobservasi mungkin pasien atau orang-orang.
Observasi dilakukan terhadap semua tindakan dan terapi oleh bidan dan
dokter dalam memberikan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny. W dengan
Asfiksia Sedang Di RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bertujuan
untuk memperoleh data objektif klien yang sebenarnya, yang dilakukan
secara sistematis dan teliti sehingga didapatkan hasil yang akurat.
Melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis kepada klien meliputi
pemeriksaan secara inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi, dan
pemeriksaan diagnostic lainnya sesuai kebutuhan dan indikasi.
Sumber data yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak
langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik
yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum.
Adapun data sekunder yaitu :
30
Studi Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah informasi yang berasal dari catatan penting
baik dari lembaga atau organisasi maupun dari perorangan. Membaca
dan mempelajarai status kesehatan klien yang bersumber dari catatan
dokter/bidan maupun hasil pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat
member kontribusi dalam menyelesaikan asuhan kebidanan
komprehensif ini.
Studi Kepustakaan
Mempelajari buku atau literatur, mengambil data-data internet yang
terpercaya, membaca buku yang berkaitan dengan kasus asuhan
komprehensif ini
E. Tahapan penelitian
:
BAB IV
HASIL KEGIATAN ASUHAN KEBIDANAN
A. Data Subjektif
1. Identitas Bayi
Nama : Bayi Ny. W
No.CM 566 911
Tanggal lahir : 19 pebruari 2018
Jam lahir : 02.55 WIB
Berat Badan : 2500 gr
Panjang Badan : 45 cm
Jenis Kelamin : Perempuan
6. APGAR SCORE
Tanda 0 1 2 Nilai
Keterangan :
: penilaian 1 menit sesudah lahir lengkap
: penilaian 5 menit sesudah lahir lengkap
B. Data Objektif
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
1) Hidung : terdapat pernafasan cuping hidung.
2) Dada : terdapat retraksi dinding dada.
34
3) Kulit : Sianosis.
4) Tonus Otot : gerakan kurang aktif.
C. Analisa
D. Penatalaksanaan
02.55 WIB Menjepit potong tali pusat dan mengikat tali pusat
02.55 WIB Menjaga kehangatan bayi dengan mengeringkan bayi dengan
kain pernel, menggantikan kain pernel dan menempatkan bayi
di infant warmer dengan radiasi panas yang mengenai bayi
o o
suhunya antara 35 C- 37 C.
02.55 WIB Memposisikan bayi dalam posisi sedikit ektensi sekitar 3 cm
untuk membuka jalan nafas.
02.55 WIB Membersihkan jalan nafas dengan dilakukan suction dengan
memasukkan kanul section secara hati-hati (hidung ± 5 cm,
mulut ±10 cm) dan menghisap lendir dengan menutup lubang
kanul, menarik keluar perlahan sambil memutar (+ 5 detik )
sedikit ekstensi
03.04 WIB Memasangkan oksigen 0,5 liter sesuai advice dokter untuk
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal pengkajian : Senin, 19 Pebruari 2018
Tempat pengkajian : Ruang Perinatologi RSUD Sekarwangi
Waktu pengkajian : 06.30 WIB
A. Data Subjektif
Bayi masih menangis kurang kuat, terdapat sianosis, retraksi dada.
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : sedang
2. Tanda-tanda vital :
a. Laju Jantung : 123 x/menit teratur
36
C. Analisa
Neonatus Cukup Bulan – Sesuai Masa Kehamilan usia 3 jam dengan
asfiksia sedang
D. Penatalaksanaan
06.50 WIB Menjaga kebersihan bayi dengan mengecek BAK dan BAB
tiap 1 jam sekali.
07.00 WIB Mengobservasi tanda-tanda vital, residu, BAK dan BAB
Terlampir
07.10 WIB Mengambil hasil laboratorium keruang Lab hasil
Terlampir
08.00 WIB Menjelaskan tanda-tanda bahaya bayi baru lahir pada orang
tua bayi SAP terlampir
CATATAN PERKEMBANGAN
JAM 10.00 WIB
A. Data Subjektif
Bayi menangis kurang kuat. Bayi masih terdapat sianosis dan retraksi dada,
bayi juga di puasakan karena masih terdapat sekret berwarna jernih di dalam
lambung
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : sedang
2. Tanda-tanda vital :
a. Laju jantung : 126 x/ menit teratur
b. Laju napas : 74 x/menit tidak teratur
c. Suhu : 35,9 ˚C
3. Pemeriksaan fisik :
a. Kulit : Tubuh kemerahan, telapak tangan dan kaki
tampak kebiruan
b. Mata : Tidak kuning, konjungtiva merah muda, sklera
putih, tidak ada tanda-tanda infeksi.
c. Hidung : Terdapat pernapasan cuping hidung, terpasang
O2 0,5 Liter.
d. Mulut : Terpasang OGT
39
4. Pemeriksaan laboratorium
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 15,6 gr/% 12-14
Jumlah leukosit 12.500 /mm3 4000-11000
Thrombosit 302.000 /mm3 150000-400000
Hematokrit 46 % 36-46
Golongan darah O/Rh(+)
Gula darah sewaktu 38 mg/dl <180
C. Analisa
Neonatus Cukup Bulan – Sesuai Masa Kehamilan usia 7 jam dengan
Gangguan Napas.
D. Penatalaksanaan
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal pengkajian : Selasa, 20 Pebruari 2018
Tempat pengkajian : Perinatologi RSUD Sekarwangi
Waktu pengkajian : 07.15 WIB
A. Data Subjektif
Bayi menangis cukup kuat, bayi sudah diberikan intake personde 5 cc, dan
produksi residu kosong, bayi sudah BAK dan BAB, bayi sudah dimandikan
dan ditimbang ulang berat badannya, oksigen yang terpasang sudah
dilepaskan pada pukul 05.00 WIB.
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : sedang
2. Tanda-tanda vital
a. Laju jantung : 130 x/menit teratur
b. Laju napas : 48 x/menit teratur
c. Suhu : 36,6 ˚C
3. Antropometri
a. Berat Badan lahir : 2500 gr
b. Berat Badan sekarang : 2450 gr
4. Pemeriksaan fisik
a. Kulit : kemerahan
41
C. Analisa
Neonatus Cukup Bulan – Sesuai Masa Kehamilan usia 2 hari dengan
riwayat asfiksia sedang dalam keadaan baik
D. Penatalaksanaan
07.20 WIB Tetap menjaga kehangatan bayi dengan menyalakan lampu
sorot dan memakaikan topi bayi.
07.22 WIB Pertahankan suhu bayi 36,5-37,5˚C.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/ tanggal pengkajian : Rabu, 21 Pebruari 2018
Tempat pengkajian : Perinatologi RSUD Sekarwangi
Waktu pengkajian : 09.30 WIB
A. Data Subjektif
Bayi sudah menetek ke ibu, menetek dengan kuat, sudah BAB dan BAK,
sudah dimandikan dan ditimbang ulang.
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : baik, warna kulit kemerahan, menangis kuat
2. Antropometri :
a. Berat badan lahir : 2500 gr
b. Berat badan sekarang : 2450 gr
3. Tanda-tanda Vital
a. Laju jantung : 136 x/menit teratur
b. Laju napas : 54 x/menit teratur
c. Suhu o
: 36,8 C
4. Pemeriksaan fisik
a. Mata : tidak ikterus, konjungtiva merah muda,
sklera putih.
43
6. Pemeriksaan Laboratorium
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 13,2 gr/% 12-14
Jumlah leukosit 10.500 /mm3 4000-11000
Thrombosit 302.500 /mm3 150000-
400000
Hematokrit 46 % 36-46
44
C. Analisa
Neonatus Cukup Bulan – Sesuai Masa Kehamilan usia 3 hari dengan
riwayat asfiksia sedang dalam keadaan baik.
D. Penatalaksanaan
09.35 WIB Menjaga kehangatan bayi
10.00 WIB Memantau ttv, keadaan umum bayi, dan BAB/BAK
terlampir.
10.40 WIB Menjaga kebersihan bayi dengan mengecek BAB/BAK bayi
tiap 1 jam
11.00 WIB Mengajarkan cara ibu menyusui bayi dengan benar ibu
mengerti dan akan melakukannya.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/ Tanggal Pengkajian : Selasa, 06 Maret 2018
Tempat Pengkajian : Rumah Ny.W
Waktu Pengkajian : 11.00 WIB
Nama Pengkaji : Ferra Novianti
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan bayi menyusu kuat, gerakannya aktif, tali pusat bayi sudah
puput pada usia bayi 10 hari. Setiap pagi bayi dimandikan dan di jemur
sebelum jam 08.30 WIB, selama perawatan tali pusat ibu hanya
membersihkan dengan menggunakan air tanpa diberikan rempah-rempah
ataupun alkohol. Bayi BAB 5 kali dalam sehari dan berwarna kuning dan
BAK 6-7 kali dalam sehari berwarna kuning jernih. Ibu sering mengganti
popok bayi ketika bayinya BAB. Ibu sudah pernah membawa bayinya
keposyandu untuk di timbang.
B. Data Objektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Antropometri:
a. Berat badan lahir : 2500 gr
b. Berat badan sekarang : 2800 gr
3. Tanda-tanda Vital
a. Laju jantung : 134 x/menit teratur
b. Laju napas : 48 x/menit teratur
o
c. Suhu : 36,5 C
4. Pemeriksaan fisik
a. Mata : tidak ikterus, konjungtiva merah muda,
sklera putih.
b. Hidung : tidak terdapat pernafasan cuping hidung
c. Mulut : bibir lembab, tidak pecah-pecah, lidah
bersih.
d. Dada : tidak terdapat retraksi dinding dada,
tidak sesak.
46
C. Analisa
Neonatus Cukup Bulan – Sesuai Masa Kehamilan usia 16 hari dengan
keadaan baik
D. Penatalaksanaan
11.10 WIB Memberitahu ibu bahwa bayi dalam keadaan sehat
ibu mengerti dan merasa tenang bayi dalam keadaan
sehat.
11.11 WIB Memotivasi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif
Dalam BAB ini penulis akan membahas kesesuaian dan kesenjangan yang
ditemukan antara teori dan praktek dilapangan, serta kendala-kendala yang terjadi
dilapangan selama melakukan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada By.Ny.W
dengan Asfiksia Sedang di Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi.
A. Data Subjektif
Dari hasil pengkajian data subjektif yang diperoleh data Ny.W usia 15
tahun mengaku ini kehamilan yang tidak diinginkan. Ibu hamil di luar nikah
pada saat duduk di bangku sekolah kelas 2 SMP.
Hal ini sesuai dengan teori, menurut Prawirohardjo (2009) bahwa faktor
yang mempengaruhi asfiksia ialah salah satunya usia ibu. Usia ibu pada
waktu hamil sangat berpengaruh pada kesiapan ibu untuk menerima tanggung
jawab sebagai seorang ibu sehingga kualitas sumber daya manusia makin
meningkat dan kesiapan untuk menyehatkan generasi penerus dapat terjamin.
Kehamilan di usia mudah/remaja (dibawah usia 20 tahun) akan
mengakibatkan rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, hal ini
dikarenakan pada usia tersebut ibu mungkin belum siap untuk mempunyai
anak dan alat-alat reproduksi ibu belum siap untuk hamil. begitu juga
kehamilan di usia tua (di atas 35 tahun) akan menimbulkan kecemasan
terhadap kehamilan dan persalinannya serta alat reproduksi ibu terlalu tua
untuk hamil.
Ibu merasa hari pertama haid terakhir pada tanggal 22-06-2017 dan
tafsiran persalianan 29-03-2018. Jika dihitung usia kehamilan ibu berdasarkan
HPHT yaitu sekitar 34-35 minggu. Dan didapatkan hasil USG Ny.W
menunjukkan bahwa usia kehamilan ibu cukup bulan. Riwayat pematangan
paru, nairet dan induksi persalinan.
Hal ini sesuai dengan teori, menurut (Manuaba,2010) bahwa hubungan
induksi dengan asfiksia menurut teori, Induksi persalinan adalah tindakan
48
49
terhadap ibu hamil untuk merangsang timbulnya kontraksi rahim agar terjadi
persalinan. Dampak dari kegagalan His tersebut menyebabkan persalinan
lambat dan lama serta menyebabkan terjadi asfiksia.
Saat proses persalinan ibu histeris, tidak kooperatif, dan tidak kuat dengan
mulas yang dirasakannya. Dalam hal ini sesuai dengan teori, menurut
(Sumarah,2008) bahwa faktor yang mempengaruhi persalinan ialah salah
satunya power (kekuatan). Kekuatan terdiri dari kemampuan ibu melakukan
kontraksi involunter dan volunteer secara bersamaan untuk mengeluarkan
janin dan plasenta dari uterus. Jika dalam persalinan seorang wanita
melakukan usaha volunteer (mengedan) terlalu dini, dilatasi serviks akan
terhambat. Mengedan akan melelahkan ibu dan menimbulkan trauma pada
serviks.
Menurut (Sumarah,2008) bahwa faktor yang mempengaruhi persalinan
ialah salah satunya psikologi. Perilaku dan penampilan wanita serta
pasangannya merupakan petunjuk berharga tentang jenis dukungan yang akan
diperlukannya. Membantu wanita berpartisipasi sejauh yang diinginkan dalam
melahirkan, memenuhi harapan wanita akan hasil akhir mengendalikan rasa
nyeri merupakan suatu upaya dukungan dalam mengurangi kecemasan pasien.
Dukungan psikologis dari orang-orang terdekat akan membantu
memperlancar proses persalinan yang sedang berlangsung. Dengan kondisi
psikologis yang positif proses persalinan akan berjalan lebih mudah.
Dari riwayat persalinan ibu, ketuban meconium, bayi lahir dengan bantuan
dorongan fundus uteri karena sudah dipimpin meneran satu jam bayi belum
lahir dan ibu kehabisan tenaga. Dalam hal ini sesuai dengan teori, menurut
Prawirohardjo (2011) Apabila kondisi ketuban bermasalah, maka
pertumbuhan paru juga akan bermasalah dan berdampak pada asfiksia. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan Septiana (2015), menunjukkan
bahwa ada hubungan antara kondisi ketuban bercampur mekonium dengan
kejadian asfiksia ada bayi baru lahir.
Menurut (Mochtar,2008) bahwa partus lama merupakan faktor penyebab
asfiksia pada bayi baru lahir. Partus lama dapat menyebabkan kejadian
asfiksia pada bayi baru lahir, hal ini disebabkan karena semakin lama janin
50
B. Data Objektif
Data objektif yang diperoleh pada bayi Ny.W lahir tanggal 19 pebuari
2018 jam 02.55 WIB secara dengan bantuan dorongan fundus uteri ditolong
oleh bidan di RSUD Sekarwangi, jenis kelamin perempuan adalah keadaan
bayi lahir merintih, warna kulit kebiruan, tonus otot kurang aktif. Hal ini
sesuai dengan teori, bahwa asfiksia adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang
mengalami gagal bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir,
sehingga bayi tidak dapat memasukkan oksigen dan tidak dapat mengeluarkan
20
zat asam arang dari tubuhnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan kepada By.Ny.W
didapatkan hasil berat badan 2500 gr, laju jantung 123 x/menit, laju napas 79
o
x/menit, suhu 35,4 C Apgar Score 4/6, terdapat pernafasan cuping hidung,
retraksi dinding dada, warna kulit kebiruan, gerakan kurang aktif. Hal ini
sesuai dengan teori, bahwa gejala dan tanda asfiksia yaitu tidak bernafas atau
nafas megap-megap atau pernafasan lambat (kurang dari 30 kali per menit),
pernafasan tidak teratur, dengkuran atau retraksi (pelekukan dada), tangisan
lemah atau merintih, warna kulit biru, tonus otot lemas atau ekstermitas
terkulai, denyut jantung tidak ada atau lambat (kurang dari 100 kali per
6
menit).
Menurut teori, asfiksia dikelompokkan menjadi beberapa klasifikasi, ialah
asfiksia berat (nilai APGAR 0 – 3), asfiksia sedang (nilai APGAR 4 – 6),
19
asfiksia ringan (nilai APGAR 7– 10).
C. Analisa
Bayi Ny.W Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan dengan
Asfiksia sedang.
Berdasarkan data subjektif yaitu usia kehamilan ibu aterm menurut riwayat
hasil USG dan data objektif bayi lahir merintih, tonus otot kurang
51
aktif, warna kulit kebiruan dengan apgar skore 4/6. Maka ditegakkan analisa
Bayi Ny.W NCB-SMK dengan Asfiksia sedang.
D. Penatalaksanaan
Asuhan Kebidanan pada bayi Ny.W sesuai dengan advice dokter dan
prosedur Rumah Sakit Umum Sekarwangi adalah menjaga kehangatan bayi
dengan mengeringkan bayi dengan kain pernel, menggantikan kain pernel dan
menempatkan bayi di infant warmer dengan radiasi panas yang mengenai
o o
bayi suhunya antara 35 C- 37 C. Memposisikan bayi dalam posisi sedikit
ektensi sekitar 3 cm untuk membuka jalan nafas. Membersihkan jalan nafas
dengan dilakukan suction dengan memasukkan kanul section secara hati-hati
(hidung ± 5 cm, mulut ±10 cm) dan menghisap lendir dengan menutup lubang
kanul, menarik keluar perlahan sambil memutar (+5detik).
Bayi diberikan rangsangan taktil dengan menepuk bagian punggung
hingga telapak kaki, bayi langsung menangis namun kurang kuat.
Mengeringkan kembali bayi dengan menggunakan pernel. Bayi langsung
diberikan salf mata eritromisin untuk mencegah infeksi pada mata dan
menyuntikkan vitamin K1 di 1/3 lateral paha kiri untuk mencegah perdarahan
di otak. Dalam hal ini, sesuai dengan teori, menurut (Arief dan
Kristiyanasari,2009) bahwa pemberian Vit.K dan salep mata diberikan ketika
keadaan bayi membaik atau setelah pasca resusitasi.
Memasangkan oksigen 0,5 liter sesuai advice dokter untuk memperbaiki
keadaan umum bayi. Memasangkan infus dextrose 10% dengan 8 tetes
permenit untuk di lengan kanan sesuai advice dokter untuk perbaikan
cairan/nutrisi, dan memasangkan OGT untuk test feeding.
Hal ini sesuai dengan teori, menurut (Maryati, 2011) penanganan pada
29
asfiksia sedang ialah Asfiksia sedang (apgar skor 4-6).
a. Bersihkan jalan napas.
b. Bersihkan oksigen 2 liter/menit.
c. Rangsangan pernapasan dengan menepuk telapak kaki apabila belum
bereaksi, bantu pernapasan dengan masker (sungkup).
52
d. Bila bayi sudah mulai bernapas tetapi masih sianosis, berikan natrium
bikarbonat 7,5% sebanyak 6 ml. Dektrosan 40% sebanyak 4 ml disuntikan
melalui vena umbilikasi secara perlahan-lahan untuk mencegah tekanan
Intra Cranial meningkat.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pada bab ini penyusun mengambil suatu kesimpulan dari laporan kasus
yang berjudul Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada By.Ny.W dengan
asfiksi sedang di Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi
1. Data Subjektif yang didapatkan yaitu air ketuban berwarna meconium dan
bayi lahir dengan bantuan dorongan fundus uterus yang dilakukan oleh
bidan karena sudah ibu dipimpin meneran satu jam bayi belum lahir dan ibu
kehabisan tenaga.
2. Pada data Objektif berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, bayi
Ny.W lahir tanggal 19 Pebruari 2018 jam 02.55WIB dengan bantuan
dorongan fundus uteri ditolong oleh bidan di RSUD Sekarwangi, jenis
kelamin perempuan adalah keadaan bayi lahir merintih, warna kulit
kebiruan, tonus otot kurang aktif. Dengan apgar score 4/6
3. Analisa yang dapat ditegakkan yaitu Bayi Ny.W Neonatus Cukup Bulan –
Sesuai Masa Kehamilan dengan Asfiksia sedang.
4. Penatalaksaan yang dilakukan oleh bidan adalah menjaga kehangatan bayi,
memposisikan bayi dalam posisi ektensi untuk membuka jalan nafas,
membersihkan jalan nafas dengan dilakukan suction, memberikan
rangsangan taktil, dan berkolaborasi dengan dokter untuk advice dokter
dengan memasangkan oksigen 0,5 liter, mengambil sampel darah bayi,
memasangkan infus dextrose 10% di lengan kanan.
5. Faktor pendukung dalam memberikan asuhan kepada klien, yaitu
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik dari lahan praktik seperti
dokter, bidan, perawat yang selalu memberikan kepercayaan, pengetahuan,
dan saran yang berarti sehingga dapat terjalin kerjasama dalam memberikan
asuhan bayi baru lahir yang sesuai
53
54
dengan program tetap penanganan pada bayi dengan asfikisia Rumah Sakit.
Sikap ibu, suami dan keluarga yang antusias dan bekerjasama dengan baik
sehingga memudahkan penulis untuk menggali permasalahan melalui
pengkajian danpemeriksaan fisik sehingga asuhan yang diberikan sesuai
dengan kebutuhan serta dapat diterima baik oleh pasien.
6. Faktor penghambat dalam memberikan asuhan kepada klien, penulis
mendapatkan hambatan pada komukasi karena keterbatasan bahasa. Ibu dan
keluarga lebih cendrung mengerti bahasa sunda.
B. SARAN
1. Untuk Rumah Sakit
Diharapkan agar meningkatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan SOP
serta teori, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kepercayaan dari
pengguna jasa pelayanan, khususnya pelayanan kebidanan pada bayi
dengan asfiksia
2. Untuk keluarga
Ibu dan keluarga mampu memberikan asuhan bayi baru lahir sehari- hari,
tidak lupa untuk memberikan imunisasi pada bayinya, mengetahui tanda
bahaya pada bayi baru lahir serta segera membawa bayi ke tenaga kesehatan
bila terjadi hal tersebut
3. Untuk profesi bidan
a. Diharapkan bidan untuk meningkatkan kualitas asuhan sesuai dengan
teori yang terus berkembang namun tetap berdasarkan wewenang
sebagai bidan sehingga asuhan yang diberikan sesuai dengan standar
pelayanan kebidanan dan bermanfaat bagi klien.
b. Diharapkan bidan untuk mempelajari bahasa daerah setempat agar tidak
terjadi perbedaan persepsi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anik Maryunani. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : CV. Trans Info Media.2010
2. Dinas Kesehatan Jawa Barat. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017
3. Kementrian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012.
4. Anik Maryunani. Asuhan Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal. Jakarta:
Trans Info Medika. 2013.
5. Manuaba. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta : EGC. 2010.
6. Sudarti, dkk. Asuhan Kebidanan Neonatus Resiko Tinggi dan Kegawatan.
Yogyakarta. 2013.
7. M. Sholeh kosim, dkk. Buku Ajar Neonatologi. Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Jakarta . 2012
8. Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi. 2017
9. Jannah, N. Askeb II Persalinan Berbasis Kompetensi. Jakarta: EGC. 2014
10. Hanretty, Kevin. Ilustrasi Obstetri. Indonesia: CV Pentasada Medika Edukasi.
2014
11. Mochtar R. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Edisi III.
Jakarta: EGC; 2012
12. Fadlun, Achmad Feryanto. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba
Medika. 2012.
13. Saifuddin. Buku Panduan Praktik Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: EGC. 2014
14. Medforth, Janet. Kebidanan Oxford. Jakarta : EGC. 2011.
15. Manuaba. Ilmu Kebidanan, Kandungan dan KB. Jakarta : EGC.2008.
16. Sofian. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC. 2011.
17. Sondakh, Jenny K.S. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta: Erlangga. 2013.
18. Karyuni, dkk. Buku Saku Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Panduan untuk
Dokter, Perawat & Bidan. Jakarta : ECG. 2008.
19. Kristiyansari, Weni. ASI, Menyusui dan SADARI. Yogjakarta: NUHA
MEDIKA.2009.
20. Dewi. Asuhan kebidanan pada Neonatus. Jakarta: Salemba Medika.2012
21. Marni dan Kukuh Rahardjo. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012.
22. Yunanto Ari, dkk. Neonatologi. Jakarta : IDAI. 2008.
23. Asri dwi, dkk. Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta: Nuha Medika. 2010.
24. Maryunani, A.,Nurhayati. Asuhan Bayi Baru Lahir Normal, Jakarta : Trans Info
Media. 2008.
25. Arief, Weni Kristiyanasari. Neonatus dan Asuhan Keperawatan Anak.
Yogyakarta: Nuha Medika. 2009.
26. Anik, Maryunani. Asuhan Kegawatdaruratan Dalam Kebidanan. Mat; Nata
Wijaya, Jakarta: TIM. 2009.
27. Dinas Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia. Jakarta. 2008.
28. Prawirohardjo, Sarwono. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009.
29. Maryanti, dkk. Buku Ajar Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta : Penerbit Trans
Info Media. 2011.
30. Mufdlilah, dkk. Konsep kebidanan. Yogyakarta :Nuhamedika. 2012.
31. Estiwidani dkk. Konsep Kebidanan. Yogjakarta: Fitramaya. 2008. (37)
32. Asrinah. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2010.
33. Hidayat, Asri. Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press. 2009.
34. Wildan, Moh dan Hidayat, A. Aziz Alimul. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika. 2008.
35. Yanti. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
2010.
36. Pudiastuti, Ratna Dewi. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Nuha
Medika. 2011.
37. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1474/MENKES/PER/X/2010. Jakarta :
Depkes RI
38. Sumarah.dkk. Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Bersalin).Yogyakarta: Fitramaya. 2008
39. Bandiyah, S. Kehamilan, Persalinan & Gangguan Kehamilan. Yogyakarta:
Nuha Medika. 2009.
40. Manuaba. Ilmu Kebidanan, Kandungan dan KB. Jakarta : EGC.2010.
41. Mochtar R. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi.Jakarta:
EGC; 2008
42. Jurnal penelitian. Hubungan Kondisi Ketuban dengan Kejadian Asfiksia pada
Bayi di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2015
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI
05.00 130 77 - - - -
08.00 130 72 - - - -
09.00 126 76 - - + -
11.00 128 69 - - - -
12.00 132 65 - - + -
13.00 134 68 - - - -
17.00 136 64 - - - -
19.00 132 69 - - - -
22.00 144 62 - - - -
23.00 140 66 - - - -
04.00 138 54 - - - -
05.00 146 58 - - - +
07.00 30 48 36,6 - + -
08.00 126 56 - - - -
09.00 129 49 - - - -
10.00 132 46 - - - -
12.00 133 48 - - - -
13.00 132 46 - - - +
14.00 128 49 - - - -
15.00 126 50 - - + -
17.00 132 54 - - - +
18.00 140 50 - - - -
19.00 136 48 - - - -
21.00 130 48 - - - -
22.00 126 56 - - - +
23.00 129 52 - - - -
24.00 135 54 - - + -
03.00 144 49 - - + -
04.00 142 50 - - - -
05.00 138 52 - - - -
06.00 136 54 - - + -
07.00 132 52 - - - +
08.00 136 48 - - - -
10.00 134 50 - - - -
11.00 129 49 - - - -
12.00 136 46 - - + +
A. Data Subjektif
1. Identitas pasien
IBU SUAMI
Nama Ny.W Tn.A
Umur 15 tahun 15 tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SMP SMP
Pekerjaan IRT Buruh
Alamat Parung Kuda, Sukabumi
2. Keluhan utama
Ibu histeris dan tidak kooperatif dalam menghadapi persalinan ini, ibu
tidak kuat dengan mulas yang dirasakan saat ini, ibu mengeluh lemas dan
mulasnya semakin sering dan semakin kuat, nyeri bagian vagina, terasa
keluar lendir, dan ingin meneran.
3. Riwayat kehamilan
a. Ibu mengaku ini kehamilan anak pertama, ini kehamilan yang tidak
diinginkan. Ibu hamil di luar nikah pada saat duduk di bangku
sekolah kelas 2 SMP. Ibu merasa Hari Pertama Haid Terakhir pada
tanggal 22-16-2017, TP : 29-03-2018, ibu tidak pernah mengalami
keguguran, ibu mulai memeriksakan kehamilannya di puskesmas
sejak usia kehamilannya memasuki 5 bulan, ibu sudah di
mendapatkan imunisasi TT 2 kali pada usia kehamilan 28 minggu
dan 32 minggu. Ibu mengkonsumsi tablet penambah darah dan
vitamin yang diberikan oleh bidan, tidak ada penyulit pada
kehamilan ini. Ibu khawatir dengan proses persalinann yang akan
dilewatinya.
b. Ibu datang ke puskesmas ngeluh sudah mulas-mulas, dari HPHT
yang di katakan ibu, usia kehamilan ibu belum cukup bulan, di
puskesmas ibu dilakukan pemeriksaan dalam dan sudah pembukaan
1 cm. Ibu segera di rujuk ke rumah sakit dengan diagnosa preterm
dan kala 1 fase laten.
c. Ibu datang ke rumah sakit di rujuk oleh bidan puskesmas dengan kala
I fase laten dan usia kehamilan belum cukup bulan, ibu sudah
dilakukan tindakan sesuai dengan advice dokter SpOg yaitu tindakan
melahirkan pervaginam, memberikan terapi infus dextros, drip nairet
dengan larutan dextrose500 cc dengan 12 tetes permenitdan terapi
injeksi dexamethasone untuk pematangan paru. Setelah selesai
pematangan baru, ibu dilakukan tindakan induksi persalinan dengan
drip oxytocin 5 IU dengan tetesan bertahap.
5. RiwayatPsiko-Sosial-Ekonomi
Ibu mengaku ini merupakan kehamilan yang tidak diinginkan dan ini
kehamilan diluar nikah, saat hamil ibu masih duduk di bangku sekolah
kelas 2 SMP. ibu belum siap dengan kehamilan dan persalinan ini. Ibu
menikah sah pada usia 14 tahun dan suami usia 14 tahun. Ini merupakan
pernikahan pertama untuk keduanya, lama pernikahan 5 bulan. Mertua
dan orang tua ibu sebagai pengambil keputusan dirumah. Ibu mengatakan
tidak ada pantangan selama kehamilan. Ibu berencana bersalin di
puskesmas, keluarga sudah menyiapkan biaya untuk persalinan.
6. Pola Kegiatan sehari-hari
Ibu makan terakhir pukul 20.00 WIB dengan menu bubur ayam ½ porsi,
minum terakhir pukul 23.00 WIB dengan air mineral, ibu BAK terakhir
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : composmentis
b. Keadaan umum : sedang
c. Emosional : tidak stabil
d. Tanda-tanda vital :
1) Tekanan darah : 110/80 mmHg
2) Nadi : 78 x/menit
3) Pernafasan : 20 x/menit
o
4) Suhu : 36,7 C
2. Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen :
1) Inspeksi : tidak ada bekas luka operasi.
2) Palpasi :
a) Leopold I : teraba bokong. TFU : 28 cm
b) Leopold II : teraba punggung kiri.
c) Leopold III : teraba kepala
d) Leopold IV : divergen
e) Perlimaan : 1/5
f) His : 4 kali dalam 10 menit lamanya 45 detik
3) Auskultasi :
a) DJJ : 124 x/menit teratur
b. Genetalia :
1) Inspeksi : tampak keluar darah semakin banyak,
vulva sudah membuka, perineum sudah
menonjol.
2) Pemeriksaan dalam : portio tidak teraba, pembukaan lengkap,
ketuban pecah spontan pukul 02.00 WIB
berwarna keruh (bercampur meconium),
presentasi kepala, hodge 4, molase 0.
c. Ekstremitas
1) Atas : tidak odema, terpasang infus dextrose
drip oxy kolf 1 di lengan kanan. : tidak
2) Bawah odema.
3. Data penunjang
a. (USG) : hamil aterm, ketuban cukup, berat janin
2450 gr.
b. Hemoglobin : 12,2 gr/dl
C. Analisa
G1P0A0 hamil aterm dengan inpartu kala II.
Janin tunggal hidup presentasi kepala dalam keadaan normal.
D. Penatalaksanaan
02.25 WIB Menganjurkan ibu untuk meneran yang benar ibu merasa lelah
dan tidak kuat meneran
02.30 WIB Menaikkan tetesan drip oxy dalam larutan dextrose 5 % dengan 40
tetes permenit.
02.35 WIB Dilakukan episiotomi karena perineum kaku
02.40 WIB Dilakukan dorongan fundus uteri
02.55 WIB Bayi lahir,jeniskelaminperempuan, menangis merintih, tonus otot
kurang aktif, warna kulit kebiruan.
A. Data Subjektif
Ibusenangbayinyasudahlahir, ibumasihmerasa mules.
B. Data Objektif
1. Abdomen : TFU sepusat, teraba keras dan globuler, tidak ada
janin kedua, kandung kemih kosong.
2. Genitalia : tampak pengeluaran darah merah kehitaman, tali
pusat menjulur di depan vulva.
C. Analisa
Inpartu kala III
D. Penatalaksanaan
02.55 WIB Memberitahu ibu bahwa ibu akan disuntikkan obat perangsang
CATATAN PERKEMBANGAN
Pukul03.03 WIB
A. Data Subjektif
Ibu merasa lega bayi dan ari-arinya sudah lahir, dan ibu masih merasa mules.
B. Data Objektif
1. Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, teraba keras dan globuler,
kontraksi positif, kandung kemih kosong.
2. Genetalia : jumlah darah yang keluar ±150 cc, tidak terdapat luka
laserasi.
C. Analisa
Inpartu kala IV
D. Penatalaksanaan
03.03 WIB Memberitahu ibu bahwa ibu akan dilakukan penjahitan luka jalan
lahir ibu mengerti dan bersedia
03.04 WIB Dilakukan penjahitan luka episiotomi tanpa anastesi
03.30 WIB Menilai nadi, kontraksi, dan perdarahan ibu.
03.31 WIB Membersihkan dan merapihkan ibu dan tempat ibu
03.35 WIB Ibu dan keluarga diajarkan cara masase fundus uteri
03.36 WIB Merapihkan alat
CATATAN PERKEMBANGAN
ASUHAN POST NATAL CARE
A. Data Subjektif
1. Keluhan
Ibu masih merasa nyeri dengan jahitan lukanya dan masih merasakan
mulas, ibu sudah makan roti dan segelas teh manis.
2. Riwayat Persalinan
Ibu melahirkan tanggal 19 Pebruari 2018 pukul 02.55 WIB pada usia
kehamilan atrerm. Jenis kelamin perempuan berat badan lahir 2500 gram,
warna air ketuban meconium, persalinan dengan bantuan dorongan
fundus uterus yang dilakukan oleh bidan dikarenakan sudah dipimpin
persalinan selama 1 jam bayi tetap tidak lahir, ibu kelelahan dan tidak
kuat meneran.
3. Riwayat Social
Suami dan keluarga selalu mendampingi ibu. Suami dan keluarga merasa
tenang karena bayi sudah lahir.
B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : baik
2. Kesadaran : compos mentis
3. Tanda-tanda Vital
a. Tekanandarah : 110/70 mmHg
b. Nadi : 80x/ menit
c. Respirasi : 20x/menit
o
d. Suhu : 36,6 C
4. PemeriksaanFisik
a. Mata : konjungtiva pucat, sclera putih
b. Payudara
c. Abdomen
sudah terdapat pengeluaran kolostrum.
: simetris, putting menonjol,
tidak ada : TFU 2 jari dibawah pusat, teraba keras
benjolan/massa, tidak ada nyeri dan bulat, kontraksi uterus baik, kandung
tekan, kemih teraba kosong.
d. Ekstremitas :
1) Atas : tidak odema, lengan kiri masih terpasang
infus RL drip Oxy kolf 1 dengan 20 tpm.
2) Bawah : tidak odema, tidak ada varices.
e. Genetalia : terdapat darah berwarna kemerahan
sebanyak 1 pembalut panjang, jahitan luka
utuh dan basah.
f. Anus : tidakadahemoroid.
5. PemeriksaanPenunjang
C. ANALISA
Ny. W usia 15 tahun, P1A0 postpartum 2 jam dalamkeadaan normal.
D. PENATALAKSANAAN
05.04 WIB Menjelaskan pada ibu bahwa ibu dalam keadaan baik dan
CATATAN PERKEMBANGAN
JAM 08.55 WIB
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan masih merasakan mulas, darah yang keluar seperti haid, ibu
sudah makan nasi lauk pauk dan sayur yang diberikan dari rumah sakit, ibu
sudah minum 1 botol air mineral. Ibu sudah turun dari tempat tidur untuk
kekamar mandi, ibu sudah BAK tetapi belum BAB.
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum : baik
2. Kesadaran : compos mentis
3. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 78x/ menit
c. Respirasi : 20x/menit
o
d. Suhu : 36,6 C
4. Pemeriksaan Fisik
a. Mata : konjungtiva pucat, sclera putih
b. Payudara : simetris, putting susu menonjol, sudah keluar
kolostrum.
c. Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, teraba keras danbulat,
kontraksi uterus baik, kandung kemih teraba
kosong.
d. Ekstremitas :
1) Atas : tidak odema, lengan kiri terpasang infus RL
dengan 20 tpm.
2) Bawah : tidak odema, tidak ada varices.
e. Genetalia : terdapat darah berwarna kemerahan sebanyak ½
pembalut panjang, lokea rubra, jahitan luka utuh
dan basah.
C. Analisa
P1A0 Post partum 6 jam dalam keadaan normal.
D. Penatalaksanaan
08.59 WIB Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan
09.04 WIB Menjelaskan kembali pada ibu tanda bahaya pada masa nifas
ibu mengerti dan dapat menjelaskan kembali.
09.05 WIB Menganjurkan ibu keruang perina untuk menengok bayinya
ibu mengerti dan akan keruang bayi.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggalpengkajian : Selasa, 20 Pebruari 2018
Jam pengkajian : 07.00 WIB
A. Data subjektif
Ibu mengatakan saat ini tidak ada keluhan, darah yang keluar seperti darah
haid, ibu sudah makan 1 porsi bubur dan minum air mineral 1 botol, istirahat
dimalam hari cukup, ibu sudah keruang bayi untuk menemui bayinya. Saat ini
ibu ingin pulang.
B. Data objektif
1. KeadaanUmum : baik
2. Kesadaran : compos mentis
3. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan darah : 110/80 mmHg
b. Nadi : 84x/ menit
c. Respirasi : 20x/menit
o
d. Suhu : 36 C
4. Pemeriksaan Fisik
a. Mata : konjungtiva pucat, sclera putih
b. Payudara : simetris, putting susu menonjol, sudah keluar
kolostrum.
c. Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, teraba keras dan bulat,
kontraksi uterus baik, kandung kemih teraba
kosong.
d. Ekstremitas :
1) Atas : tidak odema, lengan kiri terpasang infus RL
dengan 20 tpm.
2) Bawah : tidak odema, tidak ada varices.
e. Genetalia :
terdapat darah berwarna p mbalut panjang, lokea rubra, jahitan luka utuh
kemerahan sebanyak ½ e dan basah.
B. Analisa
P1A0 Postpartum 1 hari dalam keadaan normal.
C. Penatalaksanaan
07.02 WIB Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan
07.06 WIB Menjelaskan kembali pada ibu cara perawatan payudara
ibu mengerti dan dapat melakukannya.
07.07 WIB Menjelaskan kembali pada ibu tanda bahaya pada masa