Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wardatuz Zakiyyah

Nim : 170302115
Kelas : Akuntansi B Pagi

Soal
Penggolongan ratio terbagi menjadi beberapa golongan, antara lain: Ratio bagi investor yaitu
EPS, PER, Dividend Payout Ratio, Dividend Yield, Percenrase of earning retairned, Book
value per share. Ratio likwiditas yaitu short run solvency dan likwiditas aktiva lancar. Soal:
berikan penjelasan masing-masing?

Jawaban
Ratio Investor merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
pengembalian atau pemberian imbalan kepada para pemberi dana, yaitu investor khususnya
investor yang ada di pasar modal dalam jangka pendek. Rasio ini bermanfaat bagi para
investor untuk menilai kinerja sekuritas saham di pasar modal.
Macam-macam Ratio Investor :
1. Earning per share (EPS) atau yang disebut juga sebagai laba per saham merupakan
rasio keuangan yang mengukur jumlah laba bersih yang diperoleh per lembar saham
yang beredar. EPS ini merepresentasikan jumlah uang yang akan diterima oleh para
pemegang saham atas setiap lembar saham yang dimilikinya saat pembagian
keuntungan saham yang beredar pada akhir tahun.
Laba per lembar saham menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan. Ukuran tingkat keuntungan antara perusahaan yang satu dengan yang
lain bisa saja berbeda. Laba per lembar saham pada perusahaan yang lebih besar tidak
akan sama dengan perusahaan yang lebih kecil. Bisa jadi laba per lembar saham pada
perusahaan yang lebih kecil justru lebih tinggi dari perusahaan skala besar. Hal ini
disebabkan oleh jumlah saham yang beredar pada masing-masing perusahaan.
Semakin banyak jumlah saham yang beredar akan mempengaruhi tingkat atau besar
laba per lembarnya. Sebab, keuntungan perusahaan akan dibagikan ke seluruh lembar
saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Jadi, tingginya laba per
lembar saham pada suatu perusahaan tidak selalu menunjukkan kinerja lebih baik
dibandingkan dengan perusahaan lain. Sebab tinggi rendahnya tingkat laba per lembar
saham dipengaruhi oleh jumlah saham yang beredar. Namun, prinsip umumnya
adalah semakin tinggi earning per share perusahaan, maka semakin menguntungkan
untuk berinvestasi di dalamnya.
Rumus earning per share
Earning per share dihitung dengan mengurangi laba bersih dengan dividen preferen
kemudian membaginya dengan jumlah saham biasa yang beredar pada akhir periode.
Adapun rumus perhitungan earning per share dapat diformulasikan sebagai berikut.
Laba per saham = (Laba bersih – dividen preferen) / Jumlah saham yang beredar pada
akhir periode
2. Price Earning Ratio (PER). Rasio tersebut merupakan perbandingan antara harga
saham dan laba bersih perusahaan. Salah satu fokus dari perhitungan PER adalah
perolehan laba bersih emiten, jadi jika sudah mengetahui PER dari sebuah emiten
maka Anda bisa mengetahui apakah harga suatu saham wajar atau tidak secara nyata
bukan hanya berdasarkan perkiraan saja.
Ada dua jenis Rasio PER yang bisa dipilih dan digunakan dalam menentukan saham
yaitu Trailing PER dan Forward PER. Trailing PER membandingkan harga pasar
saham per tanggal tertentu dengan laba per saham (EPS) tahun lalu, jadi laba tersebut
merupakan laba satu tahun terakhir yang sudah terealisasi (trailing). Sementara itu,
Forward PER membandingkan harga saham emiten pada tanggal tertentu dengan laba
yang diestimasi atau diproyeksikan (forward) sampai akhir tahun. Proyeksi laba
tersebut adalah proyeksi laba setahun penuh yang belum terealisasikan semuanya.
Dengan memanfaatkan rasio PER saat memilih saham, investor bisa mengetahui lama
waktu dibutuhkan untuk mendapat return dari modal yang telah dikeluarkan.

Rumus Price Earning Ratio (PER)


Harga saham
Price Earning Ratio(PER )=
Earning Per Share(EPS)

3. Dividend Payout Ratio (DPR) atau Rasio Pembayaran Dividen adalah rasio yang
menunjukkan persentase setiap keuntungan yang diperoleh yang didistribusikan
kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai.
Rumus Dividend Payout Ratio (DPR) atau Rasio Pembayaran Dividen

Dividen per lembar


Rasio pembayaran dividen=
Earning per lembar
RDividen Yield
Rasio ini adalah perbandingan antara jumlah dividen yang dibagikan oleh perusahaan
dalam setahun dibandingkan harga sahamnya.
Dari segi investor , rasio ini cukup berarti karena dividen yield merupakan sebagian
dari return yang akan diperoleh investor.

Rumus Dividen Yield

Dividen yield = dividen perlembar / harga saham perlembar

4. Price / earning Ratio


Menunjukkan hubungan antara pasar saham biasa dan earning per share. P/E dihitung
dengan formula sebagai berikut :
Percentage of Earning Retained =
Net Income Before Non Recurring Item – All Dividends
Net Income Before Non recurring items
Persentase atas saldo laba ditahan lebih baik untuk analisis trend jika item tidak
berulang dihapus. Hal ini menunjukkan apa yang sedang ditahan terhadap laba
berulang. Menentukan dividen dari laporan arus kas.

5. Nilai buku per lembar saham atau Book Value Per Share adalah jumlah rupiah yang
menjadi milik tiap-tiap lembar saham dalam modal perusahaan. Nilai buku ini adalah
jumlah yang akan dibayarkan kepada pemegang saham pada waktu pembubaran
(likuidasi) perusahaan bila aktiva dapat dijual sebesar nilai bukunya.
Rumus BVPS = Total Ekuitas / jumlah saham yang beredar

Anda mungkin juga menyukai