AKUNTANSI PERPAJAKAN
Dosen Pengampu:
Oleh:
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena berkat-Nyalah sehingga
makalah ini berhasil kami selesaikan. Penyusunan makalah ini merupakan tugas mata kuliah
Akuntansi Perpajakan. Adapun judul yang diambil dalam makalah ini adalah “Persamaan dan
Perbedaan Pembukuan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan”.
Ucapan terima kasih kami berikan kepada semua pihak yang telah membantu untuk
menyelesaikan makalah ini. Tanpa dukungan dari mereka semua, penyusunan makalah ini
belum tentu bisa terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini, sehingga kritik
dan saran sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat
memberi manfaat bagi semua pihak.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 6
2.2 Pembukuan dalam Bahasa Asing dan Mata Uang Selain Rupiah ............................... 6
2.3 Persamaan Pembukuan serta Pencatatan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan ....... 8
2.4 Perbedaan Pembukuan serta Pencatatan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan ....... 9
BAB III.................................................................................................................................... 10
PENUTUP ............................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
4. Untuk mengetahui apa perbedaan pembukuan dan pencatatan wajib pajak orang
pribadi dan badan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Bagi wajib pajak yang memiliki lebih dari satu jenis usaha atau tempat usaha,
pencatatan hrus menggambarkan secara jelas untuk masing masing jenis usaha atau
tempat usaha yang bersangkutan. Selain kewajiban untuk menyelenggarakan
pencatatan bagi wajib pajak orang pribadi harus menyelenggarakan pencatatan atas
harta dan kewajiban.
2.2 Pembukuan dalam Bahasa Asing dan Mata Uang Selain Rupiah
Dalam peraturan menteri keuangan yaitu PMK no.1/PMK.03/2015 wajib pajak
yang diperkenankan menggunakan bahasa Inggris dan mata uang Dolar bisa kita lihat
6
dalam peraturan tersebut. Tata cara penyelenggaraan pembukuan dalam bahasa asing
dan mata uang selain rupiah :
1. Tentunya wajib pajak harus terlebih dulu mendapatkan izin tertulis dari
Kementerian Keuangan kemudian surat permohonan kepala kantor wilayah
(Kanwil) paling lambat 3 bulan sebelum tahun buku yang disesuaikan.
selanjutnya atas permohonan tersebut paling lama 1 bulan sejak permohonan
dari wajib pajak diterima secara lengkap.
2. Sedangkan untuk wajib pajak dalam rangka kontrak karya atau kontraktor
kontrak kerjasama cukup wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis
ke Kantor Pelayanan Pajak tempat wajib pajak terdaftar paling lambat 3 bulan
sejak tanggal pendirian bagi wajib pajak yang sudah menyelenggarakan
pendirian atau menyelenggarakan kontrak karyanya tersebut.
buku catatan atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan
dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola
secara elektronik atau dikelola secara program online itu termasuk tempat
penyimpanan, di mana saat ini sudah dilakukan pelaporan secara online yang telah
disiapkan oleh DJP untuk pelaporan itu juga termasuk kategori tempat penyimpanan,
wajib disimpan selama 10 tahun di Indonesia.
Adapun skema pembukuan dan pencatatanuntuk wajib pajak orang pribadi itu
wajib pajak orang pribadi yang melakukan usaha atau pekerjaan bebas dengan
peredaran usaha lebih besar atau diatas 4,8 miliar, jadi wajib menyelenggarakan
pembukuan. sedangkan yang dikecualikan di dalam pembukuan yaitu wajib pajak
yang dikecualikan dari kewajiban penyelenggaraan pembukuan adalah wajib pajak
yang tidak wajib menyampaikan surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan, itu
adalah skema pembukuan dan pencatatan untuk WPOP.
7
Semua itu ada dasar hukumnya Adapun dasar hukumnya adalah undang-
undang nomor 16 tahun 2009 tentang KUP khususnya pada pasal 28 ayat 1 dan ayat 2
kemudian norma perhitungan penghasilan neto untuk wajib pajak orang pribadi jadi
untuk melihat norma perhitungan penghasilan netto kita bisa melihat di peraturan
direktur jenderal pajak nomor R17/BC no 2015 atau bisa langsung ke website resmi
dari DJP yaitu www.pajak.go.id
Manfaat pembukuan dan pencatatan untuk wajib pajak orang pribadi setidak-tidaknya
Ada beberapa prinsip pembukuan dan pencatatan selain wajib pajak orang
pribadi ini kita khususkan untuk pembukuan dan pencatatan untuk wajib pajak badan
dalam penyelenggaraan pembukuan wajib pajak badan harus prinsip taat asas baik
dengan stelsel akrual atau stelsel kas untuk wajib pajak badan. Adapun ke semua dari
yang diuraikan ada tujuan pembukuan dan pencatatan khususnya untuk wajib pajak
badan yaitu yang
2.3 Persamaan Pembukuan serta Pencatatan Wajib Pajak Orang Pribadi dan
Badan
Sebelum membahas lebih lanjut perbedaan pembukuan dan pencatatan pajak,
ada baiknya kita lihat dulu persamaan keduanya.
8
2.4 Perbedaan Pembukuan serta Pencatatan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan
Beberapa dasar yang membedakan pembukuan dan pencatatan pajak. Yang
wajib menyelenggarakan pembukuan adalah wajib pajak badan dan wajib pajak
pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas. Sedangkan yang wajib
menyelenggarakan pencatatan adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dengan peredaran bruto dalam satu tahun kurang
dari 4,8 miliar rupiah dan wajib pajak orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas.
1) Keuntungan :
Pembukuan : mencerminkan keadaan yang sebesarnya dari
kegiatan/usaha Wajib Pajak
Pencatatan : kurang mencerminkan keadaan yang sebenarnya dari
kegiatan/usaha Wajib Pajak
2) Kerugian :
Pembukuan : –
Pencatatan : perhitungan pajak penghasilan terutang tidak akurat
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap akhir tahun, ada kegiatan yang menarik untuk diperhatikan pada
perusahaan-perusahaan khususnya perusahaan yang mempunyai kesadaran akan
pentingnya pembukuan dan pencatatan pajak. Pembukuan yaitu suatu proses
pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi
keuanganyang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah
harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun
laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi untuk periode tahun pajak
tersebut. Pencatatan yaitu pengumpulan data secara teratur tentang peredaran bruto
dan atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang
terutang termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan atau yang dikenakan pajak
yang bersifat final.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa persamaan dari pembukuan
serta pencataan wajib pajak orang pribadi dan badan adalah sama-sama ditujukan
untuk mempermudah wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan, seperti
pengisian SPT, perhitungan penghasilan kena pajak, PPN, dan PPnBM, serta
mengetahui posisi keuangan dari hasil kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
Beberapa dasar yang membedakan pembukuan dan pencatatan pajak. Yang
wajib menyelenggarakan pembukuan adalah wajib pajak badan dan wajib pajak
pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas. Sedangkan yang wajib
menyelenggarakan pencatatan adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan
kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dengan peredaran bruto dalam satu tahun kurang
dari 4,8 miliar rupiah dan wajib pajak orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas.
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini, banyak hal yang perlu adanya perbaikan-
perbaikan dalam penyusunan makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca bisa
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga
10
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya,
terima kasih.
11