Disusun Oleh:
Putri Kartika Yulianti (992020007)
Marwah Atikah (992020020)
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Akuntansi Sumber Daya Mineral, dengan judul
“Pembukuan dan Pencatatan”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................4
B. TUJUAN....................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
A. Definisi Kewajiban Pembukuan dan Pencatatan........................................................................5
B. Syarat Pembukuan dan Pencatatan.............................................................................................6
C. Penggunaan Norma Penghitungan Penghasilan.........................................................................7
D. Penyelengaraan Pembukuan Dengan Bahasa Dan Mata Uang Asing........................................8
BAB III................................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................................................11
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Menambah pengetahuan mengenai pencatatan pajak.
2. Menambah pengetahuan mengenai pembukuan pajak
BAB II
PEMBAHASAN
1. Syarat Pembukuan
2. Syarat Pencatatan
sasaran terakhir yang hendak dicapai adalah menyusun laporan keuangan, tetapi tidak
diberikan dasar yang digunakan sebagimana dalam undang-undang lainnya seperti SAK yang
ditetapkan oleh IAI. Apabila kita lihat penjelasan Pasal 28 ayat (7) Undang-Undang KUP,
dikatakan bahwa pembukuan harus diselenggarakan dengan cara atau sistem yang lazim
dipakai di Indonesia, misalnya berdasarkan SAL kecuali peraturan perundang-undangan
perpajakan menentukan lain.
Dalam rangka penyelenggaraan pembukuan ini, setiap Wajib Pajak wajib memenuhi
ketentuan Pasal 28 Undang-Undang KUP, yaitu:
Stelsel akrual adalah metode penghitungan penghasilan dan biaya dalam arti
penghasilan diakui pada waktu diperoleh dan biaya diakui pada waktu terutang, sehingga
tidak bergantung pada kapan penghasilan diterima dan kapan biaya dibayar secara tunai.
Stelsel kas, adalah metode yang penghitungannya berdasarkan pada penghasilan yang
diterima dan biaya yang dibayarkan secara tunai, sehingga penghasilan baru dianggap
sebagai penghasilan apabila benar-benar telah diterima secara tunai dalam periode
tertentu dan biaya baru dianggap sebagai biaya apabila benar benar telah dibayar secara
tunai dalam periode tertentu.
4. Perubahan yang terjadi terhadap metode pembukuan dan/atau tahun buku harus mendapat
persetujuan Direktur Jenderal Pajak.
Perubahan mungkin dapat terjadi dalam hal metode pembukuan atau tahun pajak, tetapi
prinsip dasar yang harus dianut adalah taat asas, yaitu konsisten dengan tahun-tahun
sebelumnya. Contohnya adalah dalam pemilihan metode pengakuan penghasilan dan
biaya, apakah dengan metode kas atau metode. akrual; pemilihan metode penilaian:
pemilihan metode penyusutan aset tetap.
Izin tertulis dari Menteri Keuangan untuk menggunakan bahasa Inggris dan satuanmata
uang Dolar Amerika Serikat dapat diperoleh Wajib Pajak dengan mengajukan surat
permohonan kepada Kepala Kantor Wilayah, paling lambat 3 (tiga) bulan:
Kepala Kantor Wilayah atas nama Menteri Keuangan memberikan keputusan atas
permohonan Wajib Pajak paling lama 1 (satu) bulan sejak permohonan dari Wajib
Pajakditerima secara lengkap.
Apabila jangka waktu telah lewat dan Kepala Kantor Wilayah belum
memberikankeputusan maka permohonan dianggap diterima dan Kepala Kantor Wilayah atas
namaMenteri Keuangan menerbitkan keputusan pemberian izin untuk menyelenggarakan
pembukuan dengan menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang Dolar Amerika
Serikat.
Pertama kali dilakukan dengan bertitik tolak dari Nearca akhir tahun bukusebelumnya
(dalam satuan mata uang Rupiah) yang dikonversikan ke satuan matauang Dolar Amerika
Serikat dengan menggunakan kurs:
a) Untuk transaksi yang dilakukan dengan satuan mata uang Dolar AmerikaSerikat,
pembukuannya dicatat sesuai dengan dokumen transaksi yang bersangkutan;
b) Untuk transaksi baik dalam negeri maupun luar negeri, yang menggunakansatuan
mata uang selain Dolar Amerika Serikat, dikonversikan ke satuan matauang Dolar
Amerika Serikat dengan menggunakan kurs yang sebenarnya berlaku pada saat
terjadinya transaksi, yaitu sebagai berikut:
Apabila dari dokumen transaksi diketahui kurs yang berlaku, maka kurs
yangdipakai adalah kurs yng diketahui dari transaksi tersebut;
Apabila dari dokumen transaksi tidak diketahui kurs yang berlaku, maka
kursyang dipakai adalah kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku,
berdasarkansistem pembukuan yang dianut yang dilakukan secara taat
azas.
a) Disampaikan secara tertulis kepada Direktur Jendral Pajak paling lama 3 (tiga)
bulan sebelum tahun buku berakhir;
b) Mengemukakan alasan pencabutan sesuai dengan kondisi sebenarnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap akhir tahun, ada kegiatan yang menarik untuk diperhatikan pada perusahaan-
perusahaan khususnya perusahaan yang mempunyai kesadaran akan pentingnya
pembukuandan pencatatan pajak. Pembukuan yaitu suatu proses pencatatan yang dilakukan
secara teraturuntuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan
barang atau jasa, yangditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan
laba rugi untuk periode tahun pajak tersebut. Pencatatan yaitu pengumpulan data secara
teratur tentang peredaran bruto dan atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung
jumlah pajakyang terutang termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan atau yang
dikenakan pajakyang bersifat final.
Daftar Pustaka