Anda di halaman 1dari 20

OSEANOGRAFI FISIK

RESUME BAB 16&17 BUKU “Introduction To Physical


Oceanography”

Oleh:
Muhammad Zhofir 03311740000038

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN, DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018-2019
BAB 16
Gelombang Laut

16.1. Teori Linear Mengenai Gelombang Permukaan


Gelombang Laut memiliki sifat tidak linear. Dimulai dari asumsi bahwa amplitudo
gelombang pada permukaan air sangat kecil hampir menyerupai bidang datar. Untuk
menyedrehanakannya, kita dapat mengasumsikan bahwa alirannya 2 dimensi yang bergerak
dalam arah x. Kita juga dapat mengabaikan gaya Coriolis dan viskositas. Dengan asumsi
tersebut, maka, elevasi permukaan laut dari gerakan dalam sumbu x dapat ditentukan
dengan :
ζ =a sin(kx−ω t )
dengan
2π 2π
ω=2 πf = ;k=
T L
Di mana ω merupakan frekuensi gelombang dalam rad/s, f merupakan frkuensi
gelombang dalam Hz, k merupakan bilangan gelombang, T merupakan periode gelombang, L
merupakan panjang gelombang. Periode gelombang T merupakan waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai 2 puncak gelombang atau melewati fixed-point. Panjang gelombang L
merupakan jarak antara 2 puncak gelombang.
Hubungan Dispersi Frekuensi Gelombang ω berhubungan dengan bilangan
gelombang k oleh hubungan dispersi :

ω 2=g k tanh ( kd)


Di mana d merupakan kedalaman air dan g merupakan percepatan gravitasi.
Ada dua pendekatan yang digunakan dalam hubungan dispersi :
 Pendekatan laut dalam, digunakan untuk kedalaman air d lebih besar daripada Panjang
gelombang L, atau d ≫ L , kd ≫1, dan tanh ( kd )=1.
 Pendekatan laut dangkan, digunakan untuk kedalaman air d lebih kecil dibanding Panjang
gelombang, atau d ≪ L , kd ≪1, dan tanh(kd )=kd .

Kecepatan Fase Kecepatan fase merupakan kecepatan pada fase tertentu dari
perambatan gelombang. Dalam satu periode T puncak memajukan panjang gelombang L dan
L ω
kecepatan fase adalah c= = . Jadi, kecepatan fase dapat didefinisikan sebagai :
T k
ω
c=
k
Pada air dalam, kecepatan fase bergantung pada Panjang gelombang atau frekuensi
gelombang, sedangkan untuk air dangkal, kecepatan fase independent terhadap gelombang
dan hanya dipengaruhi oleh kedalaman air.
Kecepatan Grup Kecepatan grup penting untuk dipahami karena di Samudra,
gelombang berjalan dalam suatu grup, dan juga terdapat juga kecepatan perambatan energi di
dalamnya.
Definisi dari kecepatan grup dalam dua dimensi adalah sebagai berikut :
∂ω
c g=
∂k
Untuk gelombang permukaan laut, arah perambatan tegak lurus terhadap puncak
gelombang di arah x positif. Tetapi untuk beberapa kasus seperti gelombang Kelvin dan
Rossby kecepatan grup tidak musti tegak lurus terhadap puncak gelombang. Perlu diketahui
bahwa kumpulan gelombang air dalam berpindah pada pertengahan kecepatang fase
gelombang membentuk grup.
Gambar ini menjelaskan tentang kontur gelombang
energi pada plot frekuensi – waktu dihitung dari
spektrum gelombang yang diukur dengan pengukur
tekanan pada lepas pantai di Timur California.
Bubungan energi gelombang tinggi menunjukkan
kehadiran gelombang dari badai yang jauh.

Untuk memahami gambar di atas,


perlu diketahui bahwa badai jauh
meghasilkan gelombang dengan banyak
frekuensi. Gelombang dengan frekuensi
terkecil (ω terkecil) berjalan lebih cepat dan
sampai lebih dahulu dibanding gelombang
dengan frekuensi yang lebih besar.
Semakin jauh badai, semakin Panjang delay antara kedatangan antar gelombang dengan beda
frekuensi. Demikian gelombang tiba dari 15 – 18 September menghasilkan sebuah
punggungan yang mengindikasi badai berada 115° pada sudut 205° yang berarti di selatan
Selandia Baru dekat Antartika.
Gelombang Energi Gelombang energi E dalam Joule/m2 berhubungan dengan
variansi displacement permukaan laut oleh :

E=ρ w g (ζ 2 )

Di mana ρw merupakan massa jenis air, g merupakan gravitasi, dan dalam kurung
merupakan waktu atau jarak rata – rata.

Tinggi Gelombang Yang Signifikan Konsep dari significant wave height


dikembangkan selama Perang Dunia II sebagai bagian dari proyek ramalan cuaca untuk
tinggi gelombang dan periode samudera.
Jika laut memiliki range frekuensi gelombang yang sempit, H_(1/3) berhubungan
dengan standar deviasi dari permukaan laut.
H 1 /3=4 ¿

Di mana ¿ merupakan standar deviasi dari displacement permukaan.

16.2 Gelombang Nonlinear


Phillips dan Longuet-Higgins menunjukkan bahwa n gelombang bebas pada
permukaan laut dapat berinteraksi untuk menghasilkan gelombang bebas lainnya jika
frekuensi dan bilangan gelombang dari jumlah gelombang berinteraksi = 0.
ω 1 ± ω2 ± ω3 ±… ω n=0

k 1 ± k 2 ± k 3 ± … k n =0

ω 2i =g k i

Di mana kita memperbolehkan gelombang untuk berjalan ke semua arah, dan k 1


merupakan vector bilangan gelombang memberikan Panjang dan arah. Rumus di atas
merupakan syarat umum untuk semua interaksi gelombang. Gelombang Stoke tidak sesuai
dengan kriteria pada rumus di atas.
Momentum Gelombang Konsep dari momentum gelombang membuat banyak
kebingungan. Secara umum, gelombang tidak memiliki momentum, flux massa, tapi
memiliki flux momentum. Hal ini berlaku untuk gelombang pada permukaan air laut.
Partikel air pada gelombang Stokes bergerak sepanjang jalur yang hampir bundar, tetapi jalur
gagal menutup, dan partikel bergerak perlahan ke arah rambat gelombang. Hal ini
dinamakan transport massa, dan fenomena ini disebut Stokes drift. Tetapi transpor maju di
dekat permukaan diimbangi oleh transpor yang sama dalam arah berlawanan pada
kedalaman, dan tidak ada fluks massa bersih.

16.3 Gelombang dan Konsep Spektrum Gelombang


Pada kenyataannya dilaut gelombang permukaan bukan sinusoid. Gelombang terdiri
dari berbagai gelombang acak dengan berbagai Panjang dan periode. Gelombang dapat
digambarkan dengan beberapa penyedehanaan dan pendekatan yang mengambarkan
permukaan air laut. Penyederhanaan mengarah pada konsep spektrum gelombang laut.
Spektrum memberikan distribusi energi gelombang di antara frekuensi gelombang yang
berbeda atau panjang gelombang di permukaan laut.
Konsep spektrum didasarkan pada karya Joseph Fourier (1768–1830), yang
menunjukkan bahwa hampir semua fungsi ζ (t) (atauζ (x) jika Anda suka), dapat
direpresentasikan dalam interval –T / 2≤t ≤T / 2 sebagai jumlah dari rangkaian fungsi sinus
dan kosinus yang tidak terbatas dengan frekuensi gelombang harmonik :
a0 ∞
ζ ( t )= +∑ ¿ ¿ ¿
2 n=1

dimana
T
2
2
a n= ∫ ζ ( t ) cos cos 2 πnft dt
T −T
2

T
2
2
b n= ∫ ζ ( t ) sin cos 2 πnft dt
T −T
2

n = bilangan bulat
f = 1 / T adalah frekuensi dasar, dan nf adalah harmonik dari frekuensi dasar. Bentuk ζ (t) ini
disebut seri Fourier. Perhatikan bahwa a0 adalah nilai rata-rata ζ (t) selama interval.
Sampling Permukaan Laut Menghitung seri Fourier yang mewakili permukaan laut
mungkin mustahil. Ini mengharuskan kita mengukur ketinggian permukaan laut ζ (x, y, t) di
mana-mana di daerah yang mungkin sepuluh kilometer di satu sisi selama mungkin satu jam.
Misalkan kita memasang staff gelombang di suatu tempat di lautan dan merekam ketinggian
permukaan laut sebagai fungsi waktuζ (t). Semua gelombang di permukaan laut akan diukur,
tetapi kita tidak akan tahu tentang arah gelombang. Karena ini adalah pengukuran yang jauh
lebih praktis, dan itu akan memberikan spektrum frekuensi gelombang di permukaan laut.
Menghitung Spektrum Gelombang menggunakan persamaan berikut :

dimana,
j = 0, 1, …, N – 1
n = 0, 1, …, N – 1
Rangkuman
Perhitungan spektrum harus melalui langkah-langkah :
1. Digitasi segmen data ketinggian gelombang untuk memperoleh batas yang digunakan.
Misalnya, gunakan 1024 sampel dari 8,53 menit data sampel pada laju 2 sampel /
detik.
2. Hitung digital, cepat mengubah Fourier Zn dari deret waktu.
3. Hitung periodogram Sn dari jumlah kuadrat dari bagian nyata dan imajiner dari
transformasi Fourier.
4. Ulangi untuk menghasilkan M = 20 periodogram.
5. Rata-rata 20 periodogram untuk menghasilkan spektrum Sm yang rata-rata.
6. Sm memiliki nilai X 2 didistribusikan dengan derajat kebebasan 2M.

16.4 Spektra Gelombang Lautan

Spektrum Pierson-Moskowitz, Terdapat asumsi bahwa jika angin bertiup dengan


kencang untuk waktu yang lama di wilayah yang luas, ombak akan berbanding lurus dengan
angin. Teori tersebut adalah konsep laut yang berkembang selama ini. Di sini, “waktu lama”
kira-kira sepuluh ribu periode gelombang, dan “area besar” kira-kira lima ribu panjang
gelombang di satu sisi.
Untuk mendapatkan spektrum laut yang sepenuhnya berkembang, mereka
menggunakan pengukuran gelombang yang dilakukan oleh accelerometer pada kapal cuaca
Inggris di Atlantik Utara dan menemukan fungsi :

cocok dengan spektrum yang diamati, di mana ω = 2πf, f adalah frekuensi gelombang
dalam Hertz, α = 8.1 × 10−3, β = 0.74, ω0 = g / U19.5 dan U19.5 adalah kecepatan angin di
ketinggian 19,5 m di atas permukaan laut.
Untuk sebagian besar aliran udara di atas laut, lapisan batas atmosfer memiliki
stabilitas yang hampir netral, dan dengan asumsi koefisien hambatan 1,3 × 10 1.33. Frekuensi
puncak spektrum Pierson-Moskowitz dihitung dengan menyelesaikan dS / dω = 0 untuk ωp,
untuk mendapatkan persamaan :

kecepatan gelombang pada puncak dihitung dari :


Karenanya gelombang dengan frekuensi ωp bergerak 14% lebih cepat dari angin pada
ketinggian 19,5 m atau 17% lebih cepat dari angin pada ketinggian 10 m.
Dalam beberapa tahapan, ketinggian dan periode gelombang signifikan yang dihitung
dari spektrum Pierson-Moskowitz seperti berikut :

Spektrum JONSWAP oleh Hasselman ( 1973 ) setelah menganalisis data yang


dikumpulkan selama Proyek Observasi Gelombang Laut Bersama Joint, jonswap,
menemukan bahwa spektrum gelombang tidak pernah berkembang sepenuhnya. Ini terus
berkembang melalui interaksi gelombang-gelombang non-linear bahkan untuk waktu dan

jarak yang sangat panjang. Karena itu mereka mengusulkan persamaan spektrum :
Data gelombang yang dikumpulkan selama percobaan jonswap digunakan untuk
menentukan nilai untuk konstanta berikut :
di mana F adalah jarak dari pantai lee, yang disebut fetch, atau jarak di mana angin
bertiup dengan kecepatan konstan.

16.5 Perkiraan Gelombang

Berbagai teknik telah digunakan untuk meramalkan gelombang. Upaya paling awal
didasarkan pada hubungan empiris antara tinggi gelombang dan panjang gelombang dan
kecepatan angin, durasi, dan pengambilan. Perkembangan spektrum gelombang
memungkinkan evolusi komponen gelombang individual dengan frekuensi f yang bergerak
ke arah θ dari spektrum gelombang arah.
Model peramalan gelombang generasi ketiga yang sekarang digunakan oleh lembaga
meteorologi di seluruh dunia didasarkan pada integrasi menggunakan banyak komponen
gelombang individu. Perkiraan mengikuti komponen individual dari spektrum gelombang
dalam ruang dan waktu, yang memungkinkan setiap komponen tumbuh atau membusuk
tergantung pada angin lokal, dan memungkinkan komponen gelombang untuk berinteraksi
sesuai dengan teori Hasselmann.
Beberapa model eksperimental baru-baru ini mengambil proses peramalan gelombang
satu langkah lebih jauh dengan mengasimilasi pengamatan altimeter dan scatterometer dari
kecepatan angin dan tinggi gelombang ke dalam model. Prakiraan gelombang dengan
menggunakan data satelit asimilasi tersedia dari Pusat Prakiraan Cuaca Jangka Menengah
Eropa.
Cabang Pemodelan Lautan Noaa di Pusat Nasional untuk Prediksi Lingkungan juga
menghasilkan prakiraan gelombang regional dan global. Ini mengakomodasi tepi es yang
selalu berubah, dan mengambil data gelombang dari pelampung dan satelit altimeter.

16.6 Pengukuran Gelombang


Karena gelombang mempengaruhi begitu banyak proses dan operasi di laut, banyak
teknik telah ditemukan untuk mengukur gelombang. Berikut adalah beberapa tenik yang
umum digunakan :
Keadaan Laut Diperkirakan oleh Pengamat di Laut Ini mungkin pengamatan
paling umum yang termasuk dalam tabulasi awal ketinggian gelombang. Ini adalah
ketinggian gelombang signifikan yang dirangkum dalam Atlas Klimatologi Laut Angkatan
Laut AS dan laporan serupa lainnya yang dicetak sebelum usia satelit.
Gambar ini menjelaskan tentang Keluaran
model prakiraan gelombang generasi ketiga
yang diproduksi oleh Cabang Pemodelan Laut
Noaa untuk 20 Agustus 1998. Kontur adalah
ketinggian gelombang yang signifikan dalam
meter, panah memberi arah gelombang pada
puncak spektrum gelombang, dan duri
memberikan kecepatan angin dalam m / s dan
arah. Dari noaa Ocean Modeling Branch.

Altimeter Satelit Altimeter satelit


yang digunakan untuk mengukur arus
geostrofik permukaan juga mengukur
ketinggian gelombang. Data altimeter
telah digunakan untuk menghasilkan peta rata-rata bulanan dari ketinggian gelombang dan
variabilitas gelombang. Kepadatan energi dalam ruang dan waktu. Langkah selanjutnya
adalah menggunakan pengamatan altimeter dengan program peramalan gelombang, untuk
meningkatkan akurasi prakiraan gelombang. Teknik altimeter bekerja seperti gerakan radio
dari altimeter satelit memantul pertama dari puncak gelombang, kemudian dari palung
gelombang. Refleksi meregangkan pulsa altimeter dalam waktu, dan peregangan diukur dan
digunakan untuk menghitung tinggi gelombang. Akurasi ± 10%.
Gambar ini menjelaskan tentang bentuk pulsa
radio yang diterima oleh altimeter Seasat,
menunjukkan pengaruh gelombang laut. Bentuk pulsa
digunakan untuk menghitung tinggi gelombang yang
signifikan.

Accelerometer Dipasang pada Pelampung Meteorologi Ini adalah pengukuran


yang sering digunakan untuk mengukur gelombang selama eksperimen singkat di laut.
Pengukuran yang paling akurat dibuat menggunakan accelerometer yang distabilkan oleh
gyro sehingga sumbu accelerometer selalu vertikal. Integrasi ganda dari percepatan vertikal
memberikan perpindahan. Selain itu, pelampung heave tidak sensitif terhadap panjang
gelombang kurang dari diameter pelampung, dan pelampung hanya mengukur gelombang
yang memiliki panjang gelombang lebih besar dari diameter pelampung. Secara keseluruhan,
pengukuran yang cermat akurat hingga ± 10% atau lebih baik.
Pengukur Gelombang dapat dipasang pada platform atau di dasar laut di perairan
dangkal. Berbagai jenis sensor digunakan untuk mengukur ketinggian gelombang atau
tekanan bawah permukaan yang terkait dengan ketinggian gelombang. Suara, sinar
inframerah, dan gelombang radio dapat digunakan untuk menentukan jarak dari sensor ke
permukaan laut asalkan sensor dapat dipasang pada platform stabil yang tidak mengganggu
gelombang. Pengukur tekanan dapat digunakan untuk mengukur kedalaman dari permukaan
laut ke pengukur. Susunan pengukur tekanan yang dipasang di bawah berguna untuk
menentukan arah gelombang. Jadi array banyak digunakan hanya lepas pantai dari zona
surfing untuk menentukan arah gelombang lepas pantai. Pengukur tekanan harus terletak
dalam seperempat panjang gelombang permukaan karena fluktuasi tekanan yang disebabkan
oleh gelombang menurun secara eksponensial dengan kedalaman. Dengan demikian, baik
pengukur dan sensor tekanan dibatasi untuk air dangkal atau untuk platform besar di landas
kontinen. Akurasi ± 10% atau lebih baik.
Radar Bukaan Sintetis pada Satelit Radar ini memetakan reflektifitas radar
permukaan laut dengan resolusi spasial 6–25 m. Peta reflektifitas sering menunjukkan fitur
seperti gelombang yang terkait dengan gelombang nyata di permukaan laut. Saya katakan
‘seperti gelombang’ karena tidak ada hubungan satu-ke-satu yang tepat antara tinggi
gelombang dan kepadatan gambar. Beberapa gelombang jelas dipetakan, yang lain kurang
begitu. Namun, peta tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang gelombang, terutama distribusi spasial dari arah gelombang di perairan dangkal.
Karena informasi arah dapat dihitung langsung dari data radar tanpa perlu menghitung
gambar, data dari radar dan altimeter pada ERS – 1 & 2 digunakan untuk menentukan apakah
pengamatan radar dan altimeter dapat digunakan. Langsung dalam program perkiraan
gelombang.
16.7 Konsep Penting
1. Panjang gelombang dan frekuensi gelombang dihubungkan melalui relasi dispersi.
2. Kecepatan fase gelombang dapat berbeda dari kecepatan di mana energi gelombang
merambat.
3. Gelombang dalam air dalam bersifat dispersif, panjang gelombang lebih panjang bergerak
lebih cepat daripada panjang gelombang lebih pendek. Gelombang di air dangkal tidak
menyebar.
4. Dispersi gelombang laut telah diukur secara akurat, dan pengamatan gelombang terdispersi
dapat digunakan untuk melacak badai yang jauh.
5. Bentuk permukaan laut hasil dari superposisi linear gelombang dari semua panjang
gelombang atau frekuensi yang mungkin bepergian ke semua arah yang mungkin.
6. Spektrum memberikan kontribusi dengan panjang gelombang atau frekuensi terhadap
variasi perpindahan permukaan.
7. Energi gelombang sebanding dengan variasi perpindahan permukaan.
8. Spektrum digital adalah pita terbatas, dan tidak mengandung informasi tentang gelombang
dengan frekuensi lebih tinggi dari frekuensi Nyquist.
9. Gelombang dihasilkan oleh angin. Angin kencang berdurasi panjang menghasilkan
gelombang terbesar.
10. Berbagai bentuk ideal dari spektrum gelombang yang dihasilkan oleh angin homogen
yang stabil telah diajukan. Dua yang penting adalah spektrum Pierson-Moskowitz dan
jonswap.
11. Pengamatan oleh pelaut di kapal dan oleh altimeter satelit telah digunakan untuk
membuat peta global ketinggian gelombang. Pengukur gelombang digunakan pada platform
di air dangkal dan di landas kontinen untuk mengukur gelombang. Pengukur tekanan yang
dipasang di bawah digunakan untuk mengukur gelombang di lepas pantai pantai. Dan radar
bukaan sintetis digunakan untuk memperoleh informasi tentang arah gelombang.
BAB 17
Proses dan Pasang Surut Pantai

17.1 Gelombang Shoaling dan Proses Pesisir


Fase gelombang dan kecepatan kelompok adalah fungsi kedalaman ketika kedalaman
kurang dari sekitar seperempat panjang gelombang di air yang dalam. Tinggi gelombang
meningkat ketika kecepatan kelompok gelombang melambat.
Shoaling Waves. Relasi disperse digunakan untuk menghitung sifat-sifat gelombang
ketika gelombang merambat dari perairan dalam ke air dangkal di luar zona surf. Karena ω
konstan, mengarahkan ke :
L c sin α 2 πd
= = =tanh
L0 c 0 sin α 0 L
dimana
g T2
L0 = ,c = ¿
2 π 0 2π
dan L adalah panjang gelombang, c adalah kecepatan fasa, α adalah sudut puncak relatif
terhadap kontur kedalaman konstan, dan d adalah kedalaman air. Subskrip 0 menunjukkan
nilai dalam air yang dalam.
Kuantitas d / L dihitung dari solusi :
d d 2 πd
= tanh
L0 L L
Karena kecepatan gelombang adalah fungsi kedalaman di air dangkal, variasi
kedalaman air di lepas pantai dapat memfokuskan atau memfokuskan energi gelombang yang
mencapai pantai. Kecepatan kelompok gelombang lebih cepat di perairan yang lebih dalam di
antara punggung bukit, dan puncak gelombang menjadi semakin berubah bentuk saat
gelombang merambat ke arah pantai. Energi gelombang, yang merambat secara tegak lurus
ke puncak gelombang, dibiaskan keluar dari wilayah di antara tanjung. Akibatnya, energi
gelombang difokuskan ke tanjung, dan pemutus ada jauh lebih besar daripada pemutus di
teluk. Perbedaan tinggi gelombang bisa sangat besar.

Memecah Gelombang Ketika gelombang bergerak ke air dangkal, kecepatannya


menjadi kecil, energi gelombang per meter persegi permukaan laut meningkat, dan istilah
nonlinier dalam persamaan gelombang menjadi penting. Proses-proses ini menyebabkan
gelombang meninggi, dengan puncak curam pendek dan palung dangkal yang luas. Ketika
kemiringan gelombang di puncak cukup curam, gelombang pecah. Bentuk gelombang pecah
tergantung pada kemiringan dasar, dan kecuraman gelombang di pantai.
1. Gelombang curam cenderung kehilangan energi secara perlahan saat gelombang
bergerak ke air dangkal melalui air yang tumpah di bagian depan gelombang. Ini
adalah pemecah tumpahan.
2. Gelombang yang kurang curam di pantai yang curam cenderung menanjak begitu
cepat sehingga lekukan ombak bergerak jauh lebih cepat daripada palung, dan
lambang, berpacu mendahului palung, terjun ke palung
3. Jika pantai cukup curam, ombaknya bisa melonjak naik ke permukaan pantai tanpa
putus dalam arti air putih terbentuk. Atau jika sudah terbentuk, ia berada di tepi air
terdepan saat naik ke pantai. Contoh ekstrem adalah insiden gelombang pada pemecah
gelombang vertikal.

Gelombang yang Didorong Ombak Gelombang pecah di jalur sempit air dangkal di
sepanjang pantai, zona selancar. Setelah pecah, ombak berlanjut seperti dinding yang hampir
vertikal disebut bore yang membawa air ke pantai. Pada awalnya, bore melonjak ke pantai,
lalu mundur. Air yang dibuang di zona pemutus harus kembali ke pantai. Pertama-tama
bergerak sejajar dengan pantai sebagai arus sepanjang pantai. Kemudian ia berputar dan
mengalir dari pantai tegak lurus ke pantai dalam arus rip yang sempit dan cepat. Rip biasanya
berjarak ratusan meter. Biasanya ada pita air yang lebih dalam antara zona pemutus dan
pantai, dan arus pantai mengalir di saluran ini. Kekuatan arus rip tergantung pada tinggi dan
frekuensi gelombang pecah dan kekuatan angin darat. Arus rip berbahaya bagi perenang yang
tidak waspada,meterka akan terbawa arus rip. Berenang melawan rip itu sia-sia, tetapi
perenang bisa melarikan diri dengan berenang sejajar dengan pantai. Gelombang tepi
dihasilkan oleh variabilitas energi gelombang yang mencapai pantai. Gelombang cenderung
datang berkelompok, terutama ketika gelombang datang dari badai yang jauh.

17.2 Tsunami

Tsunami adalah gelombang laut berfrekuensi rendah yang dihasilkan oleh gempa
bumi bawah laut. Gerakan tiba-tiba lantai laut pada jarak seratus kilometer atau lebih
menghasilkan gelombang dengan periode 15-40 menit.
Shepard (1963, Bab 4) merangkum pengaruh tsunami berdasarkan studinya di Pasifik.
1. Tsunami tampaknya dihasilkan oleh gerakan (gempa bumi) di sepanjang patahan linear.
2. Tsunami dapat menempuh jarak ribuan kilometer dan masih menimbulkan kerusakan
serius.
3. Gelombang pertama tsunami sepertinya bukan yang terbesar.
4. Gelombang amplitudo adalah garis pantai yang relatif besar dari punggungan bawah laut.
Mereka relatif rendah dari lembah bawah laut, asalkan fitur meluas ke air yang dalam.
5. Amplitudo gelombang berkurang dengan keberadaan terumbu karang yang berbatasan
dengan pantai.
6. Beberapa teluk memiliki efek menyalurkan, tetapi estuari panjang menipiskan gelombang.
7. Gelombang dapat melengkung di sekitar pulau-pulau melingkar tanpa kehilangan energi
yang besar, tetapi mereka jauh lebih kecil di bagian belakang pulau-pulau bersudut
memanjang.
Kiri. Posisi setiap
jam dari tepi
terdepan tsunami
yang dihasilkan
oleh gempa besar
di Parit Aleutian
pada tanggal 1
April 1946 pada
pukul 1:59 pagi
waktu Hawaii
(12:59 GMT).
Kanan atas:
Sealevel direkam
oleh pengukur
sungai di muara
Sungai Waimea.
Kanan bawah:
Peta Kauai yang
menunjukkan
ketinggian yang
dicapai oleh air
(dalam meter di
atas air rendah) selama tsunami, garis depan gelombang, garis ombak, garis ortogonal, dan kontur kapal selam .
Waktu mengacu pada waktu kedatangan yang dihitung dari gelombang pertama.

Model numerik digunakan untuk memperkirakan ketinggian tsunami di seluruh dasar


samudera dan genangan pantai. Misalnya, Pusat Penelitian Tsunami noaa menggunakan
Metode Memecah Tsunami model terbanyak.

17.3 Gelombang Badai

Peningkatan permukaan laut dikenal sebagai gelombang badai. Ada beberapa proses
penting didalamnya:
1. Transportasi Ekman oleh angin sejajar dengan pantai mengangkut air menuju pantai
menyebabkan kenaikan permukaan laut.
2. Angin yang bertiup ke pantai mendorong air langsung ke pantai.
3. Gelombang run-up dan interaksi gelombang lainnya mengangkut air ke pantai
menambah dua proses pertama.
4. Gelombang tepian yang dihasilkan oleh perjalanan angin di sepanjang pantai.
5. Tekanan rendah di dalam badai meningkatkan permukaan laut sebesar satu sentimeter
untuk setiap penurunan millibar melalui efek barometer terbalik.
6. Akhirnya, gelombang badai menambah pasang-surut, dan pasang tinggi dapat
mengubah gelombang yang relatif lemah menjadi yang jauh lebih berbahaya.

Model Sirkulasi Lanjut yang digunakan oleh Pusat Topan Nasional untuk memprediksi
gelombang badai. Perkiraan kasar pertama, angin yang bertiup di atas air dangkal
menyebabkan kemiringan permukaan laut sebanding dengan tekanan angin. Terdapat
persamaan :
∂ζ τ ̥
=
∂ x ρgH
di mana ζ adalah permukaan laut, x adalah jarak horizontal, H adalah kedalaman air, τ 0
adalah tekanan angin di permukaan laut, ρ adalah massa jenis ; dan g adalah percepatan
gravitasi.

17.4 Teori Pasang Surut Air Laut


Pasang surut telah menjadi begitu penting bagi perdagangan dan ilmu pengetahuan
selama ribuan tahun sehingga pasang surut telah memasuki bahasa kita sehari-hari: waktu dan
gelombang tidak menunggu siapa pun, peristiwa pasang surut, tanda tinggi air, dan
pertemuan gelombang pasang.
1. Pasang surut menghasilkan arus kuat di banyak bagian lautan. Arus pasang surut
dapat memiliki kecepatan hingga 5 m / s di perairan pantai, menghalangi navigasi dan
mencampur perairan pantai.
2. Arus pasang surut menghasilkan gelombang internal di atas gunung laut, lereng
benua, dan punggung laut tengah. Gelombang itu menghilangkan energi pasang surut.
Memecah gelombang internal dan arus pasang surut adalah kekuatan utama yang
mendorong pencampuran lautan.
3. Pencampuran pasut membantu mendorong sirkulasi yang dalam, dan itu
mempengaruhi iklim dan perubahan iklim yang tiba-tiba.
4. Arus pasang surut dapat menangguhkan sedimen dasar, bahkan di laut dalam.
5. Kerak bumi adalah elastis berada di bawah pengaruh potensi pasang surut. Akibatnya,
lantai laut, dan benua bergerak naik dan turun sekitar 10 cm sebagai respons terhadap
pasang surut. Deformasi tanah padat memengaruhi hampir semua pengukuran geodetik
yang tepat.
6. Ombak samudera tertinggal dari potensi penghasil pasang. Sebagai hasil dari
kekuatan pasang surut, rotasi bumi tentang porosnya melambat, menambah panjang hari;
rotasi bulan tentang bumi melambat, menyebabkan bulan bergerak perlahan menjauh
dari bumi; dan rotasi bulan tentang porosnya melambat, menyebabkan bulan menjaga sisi
yang sama menghadap bumi seperti bulan berputar di sekitar bumi.
7. Pasang surut mempengaruhi orbit satelit. Pengetahuan akurat tentang pasang surut
diperlukan untuk menghitung orbit satelit altimetrik dan untuk mengoreksi pengukuran
altimeter topografi laut.
8. Gaya pasang surut di planet dan bintang lain penting untuk memahami banyak aspek
dinamika tata surya dan bahkan dinamika galaksi. Misalnya, laju rotasi Merkurius,
Venus, dan Io dihasilkan dari gaya pasang surut.
Pasang surut di sepanjang pantai dan di pelabuhan jauh lebih mudah. Data dari
pengukur pasang surut ditambah teori gaya pasang surut memberikan deskripsi akurat pasang
di dekat pengukur pasang surut.
Potensi Pasang Surut dihitung dari persamaan hidrodinamik untuk lautan gravitasi
mandiri di bumi yang berputar dan elastis. Kekuatan pendorong adalah gradien bidang
gravitasi bulan dan matahari. Jika bumi adalah planet lautan tanpa tanah, dan jika kita
mengabaikan pengaruh inersia dan arus, gradien gravitasi menghasilkan sepasang tonjolan air
di bumi, satu di sisi yang menghadap bulan atau matahari, satu di sisi yang jauh dari bulan
atau matahari.

Untuk menghitung amplitudo dan fase pasang surut di planet laut, kita mulai dengan
menghitung potensi penghasil pasang. Ini jauh lebih mudah daripada menghitung kekuatan.
Mengabaikan rotasi bumi sekarang, rotasi bulan tentang bumi menghasilkan potensi VM di
titik mana pun di permukaan bumi menggunakan persamaan :

di mana geometri digambarkan pada gambar diatas, γ adalah konstanta gravitasi, dan
M adalah massa bulan. Dari segitiga OPA pada gambar, terdapat persamaan :

r / R ≈ 1/60, dan (17.7) dapat diperluas dalam kekuatan r / R menggunakan polinomial


Legendre.

Gaya pasang surut dihitung dari gradien spasial potensial. Istilah pertama dalam tidak
menghasilkan gaya. Istilah kedua, ketika dibedakan sehubungan dengan (rcos) menghasilkan
gaya konstan γM / R2 sejajar dengan OA yang membuat bumi berada di orbit di sekitar pusat
massa sistem bumi-bulan. Istilah ketiga menghasilkan pasang-surut, dengan asumsi istilah
tingkat tinggi dapat diabaikan. Karenanya, potensi pembangkitan pasut adalah:

17.5 Prediksi Pasang Surut


Pasang surut jauh dari keseimbangan. Gelombang air dangkal yang merupakan
gelombang tidak bisa bergerak cukup cepat untuk mengimbangi matahari dan bulan. Di garis
katulistiwa, gelombang harus menyebar ke seluruh dunia dalam satu hari. Ini membutuhkan
kecepatan gelombang sekitar 460 m / s, yang hanya mungkin terjadi di lautan 22 km. Selain
itu, benua mengganggu perambatan gelombang.
Kita dapat memisahkan masalah prediksi pasang surut menjadi dua bagian. Yang
pertama berkaitan dengan prediksi pasang surut di pelabuhan dan air dangkal di mana pasang
surut dapat diukur dengan pengukur pasang surut. Yang kedua berkaitan dengan prediksi
pasang surut di laut dalam di mana pasang surut diukur dengan altimeter satelit.
Prediksi Pasang Surut untuk Pelabuhan dan Air Dangkal Dua metode digunakan
untuk memprediksi pasang di masa depan di stasiun pengukur pasang menggunakan
pengamatan masa lalu dari permukaan laut yang diukur pada pengukur.
Metode Harmonik Ini adalah metode tradisional, dan masih banyak digunakan.
Metode ini biasanya menggunakan data 19 tahun dari pengukur pasang surut pantai dari
mana amplitudo dan fase dari masing-masing konstituen pasut (harmonik pasut) dalam
catatan pasang-surut dihitung.
Meskipun sederhana, teknik ini memiliki kelemahan dibandingkan dengan metode
respons yang dijelaskan di bawah ini.
1. Diperlukan lebih dari 18,6 tahun data untuk menyelesaikan modulasi pasang surut
bulan.
2. Akurasi amplitudo 10 −3 dari istilah terbesar mensyaratkan bahwa setidaknya 39
frekuensi harus ditentukan. Doodson menemukan 400 frekuensi diperlukan untuk
akurasi amplitudo 10 −4 dari istilah terbesar.
3. Variabilitas non-pasang surut memperkenalkan kesalahan besar ke dalam
amplitudo dan fase yang dihitung dari konstituen pasang surut yang lebih lemah.
Pasang surut yang lebih lemah memiliki amplitudo yang lebih kecil dari
variabilitas pada frekuensi yang sama karena proses lain seperti pengaturan angin
dan arus di dekat pengukur pasang surut.
4. Di banyak pelabuhan, pasang surut tidak linier, dan banyak lagi konstituen pasang
surut yang penting. Untuk beberapa port, jumlah frekuensi tidak dapat dikelola.
Ketika air pasang merambat ke air yang sangat dangkal, terutama muara sungai,
mereka menjadi curam dan menjadi tidak linier. Ini menghasilkan harmonik dari
frekuensi asli. Dalam kasus-kasus ekstrim, gelombang yang masuk menanjak
sedemikian rupa sehingga ujung depan hampir vertikal, dan gelombang itu
merambat sebagai gelombang soliter. Ini adalah pasang surut.
Metode Respon, Metode ini, dikembangkan oleh Munk dan Cartwright (1966),
menghitung hubungan antara pasang surut yang diamati pada beberapa titik dan potensi
pasang surut. Hubungannya adalah penerimaan spektral antara konstituen pasut utama dan
potensi pasut di setiap stasiun. Penerimaan diasumsikan sebagai fungsi frekuensi yang
bervariasi secara perlahan sehingga penerimaan konstituen utama dapat digunakan untuk
menentukan respons pada frekuensi terdekat. Pasang masa depan dihitung dengan
mengalikan potensi pasut dengan fungsi penerimaan.
1. Teknik ini hanya membutuhkan beberapa bulan data.
2. Potensi pasut mudah dihitung, dan pengetahuan tentang frekuensi pasut tidak
diperlukan.
3. Penerimaan adalah Z (f) = G (f) / H (f). G (f) dan H (f) adalah transformasi Fourier
dari data potensial dan pasang surut, dan f adalah frekuensi.
4. Penerimaan masuk bertransformasi terbalik untuk mendapatkan penerimaan
sebagai fungsi waktu.
5. Teknik ini hanya berfungsi jika gelombang merambat sebagai gelombang linier.
Prediksi Pasang Surut untuk Air Dalam Prediksi pasang surut laut dalam jauh lebih
sulit daripada prediksi pasang surut air dangkal karena pengukur pasang surut jarang
digunakan di perairan dalam. Semua ini berubah dengan diluncurkannya Topex / Poseidon.
Satelit ditempatkan ke dalam orbit yang dirancang khusus untuk mengamati pasang surut laut
(Parke et al. 1987), dan sistem altimetrik cukup akurat untuk mengukur banyak konstituen
pasut. Data dari satelit sekarang telah digunakan untuk menentukan pasang surut laut dalam
dengan akurasi ± 2 cm. Dua jalan menuju pengetahuan baru tentang pasang surut air laut
menggunakan altimetri.
Prediksi Menggunakan Teori Hidrodinamik Perhitungan teoritis pasang surut murni
tidak terlalu akurat, terutama karena disipasi energi pasang surut tidak diketahui dengan baik.
Namun demikian, perhitungan teoritis memberikan wawasan tentang proses yang
mempengaruhi pasang surut laut. Beberapa proses harus dipertimbangkan:
1. Pasang di satu cekungan samudera mengganggu medan gravitasi bumi, dan massa
di tonjolan pasang surut menarik air di cekungan samudera lainnya. Daya tarik
gravitasi diri dari pasang surut harus dimasukkan.
2. Berat air di tonjolan pasang surut cukup besar sehingga merusak dasar laut. Bumi
berubah bentuk sebagai padatan elastis, dan deformasi memanjang ribuan
kilometre
3. Cekungan laut memiliki resonansi alami yang dekat dengan frekuensi pasang surut.
Tidal bulge adalah gelombang air dangkal di laut yang berputar, dan merambat
sebagai gelombang pasang yang berputar di sekitar tepi cekungan. Dengan
demikian pasang surut adalah semburan air yang hampir resonansi di cekungan
samudera. Ketinggian ombak aktual di perairan dalam bisa lebih tinggi dari nilai
keseimbangan yang tercantum dalam tabel 17.2.
4. Pasang surut dihamburkan oleh gesekan dasar terutama di laut dangkal, oleh aliran
di atas gunung laut dan punggung laut tengah, dan oleh generasi gelombang
internal di atas gunung bawah laut dan di tepi rak benua. Jika kekuatan pasang
surut berhenti, pasang surut akan terus menurun di dasar laut selama beberapa hari.
5. Karena ombak adalah gelombang air dangkal di mana-mana, kecepatannya
tergantung pada kedalaman. Pasang surut merambat lebih lambat di punggung laut
tengah dan laut dangkal. Oleh karena itu, jarak antara titik-titik grid dalam model
numerik harus proporsional dengan kedalaman dengan jarak yang sangat dekat
pada rak kontinental (LeProvost et al. 1994).
6. Gelombang internal yang dihasilkan oleh pasang surut menghasilkan sinyal kecil di
permukaan laut dekat frekuensi pasang surut, tetapi tidak terkunci fase ke
potensial. Kebisingan di dekat frekuensi pasang surut menyebabkan puncak
spektral dalam spektrum elevasi permukaan laut pertama kali terlihat oleh Munk
dan Cartwright (1966). Kebisingan ini disebabkan oleh gelombang internal, air laut
yang dihasilkan secara tidally.
Metode Respons Altimetry Plus Beberapa tahun data altimeter dari Topex / Poseidon
telah digunakan dengan metode respons untuk menghitung pasang surut laut dalam hampir di
mana-mana ekuator dari 66 ◦ (Ma et al. 1994). Altimeter mengukur ketinggian permukaan
laut dalam koordinat geosentris pada setiap titik di sepanjang lintasan satelit setiap 9,97 hari.
Pengambilan sampel temporal mengubah pasang surut menjadi frekuensi yang panjang, tetapi
periode alias diketahui dengan tepat dan pasang surut dapat dipulihkan (Parke et al. 1987).
Karena catatan pasang surut lebih pendek dari 8 tahun, data altimeter digunakan dengan
metode respons untuk mendapatkan prediksi untuk waktu yang lebih lama.
Solusi terbaru oleh sepuluh kelompok berbeda, memiliki akurasi ± 2,8 cm dalam air
yang dalam (Andersen, Woodworth, dan Flather, 1995). Pekerjaan telah mulai meningkatkan
pengetahuan tentang pasang surut di air dangkal.
Altimetry Plus Numerical Model Data altimeter dapat digunakan secara langsung
dengan model numerik pasang surut untuk menghitung pasang surut di semua wilayah lautan
mulai dari perairan dalam sampai ke pantai. Dengan demikian teknik ini sangat berguna
untuk menentukan pasang surut di dekat pantai dan fitur di atas dasar laut di mana jalur tanah
altimeter terlalu luas untuk sampel air pasang dengan baik di ruang angkasa. Model pasut
menggunakan grid elemen hingga yang mirip dengan yang ditunjukkan pada Gambar 15.3.
Perhitungan numerik terbaru oleh (LeProvost et al. 1994; LeProvost, Bennett, dan
Cartwright, 1995) memberikan pasang surut global dengan akurasi ± 2–3 cm dan resolusi
spasial penuh.

Peta juga menunjukkan pentingnya ukuran cekungan laut. Pasang surut semi-diurnal
(periode 12 jam) relatif besar di semua cekungan laut. Tetapi pasang diurnal (periode 24 jam)
kecil di Atlantik dan relatif besar di Pasifik dan Samudra Hindia. Atlantik terlalu kecil untuk
memiliki resonansi tumpuk dengan periode dekat 24 jam.
Tidal Dissipation Tides disipasi 3,75 ± 0,08 TW daya (Kantha, 1998), di mana 3,5
TW dihamburkan di lautan, dan jumlah yang jauh lebih kecil di atmosfer dan bumi padat.
Pembuangan ini menambah panjang hari sekitar 2,07 milidetik per abad, itu menyebabkan
sumbu semimajor orbit bulan meningkat 3,86 cm / tahun, dan mencampurkan massa air di
laut. Perhitungan disipasi dari pengamatan pasang-surut Topex / Poseidon sangat dekat
dengan perkiraan dari jarak laser bulan, pengamatan astronomi, dan catatan gerhana purba.
Secara keseluruhan, pengetahuan kita tentang pasang surut sekarang cukup baik sehingga kita
dapat mulai menggunakan informasi untuk mempelajari pencampuran di lautan. Hasil terbaru
menunjukkan bahwa "pasang surut mungkin bertanggung jawab atas sebagian besar
pencampuran vertikal di lautan" (Jayne et al. 2004). Ingat, pencampuran membantu
mendorong sirkulasi abyssal di lautan.

17.6 Konsep Penting


1. Gelombang yang merambat ke air dangkal dibiaskan oleh fitur-fitur dari lantai laut,
dan akhirnya pecah di pantai. Gelombang pecah mendorong arus dekat pantai
termasuk arus pantai panjang, arus rip, dan gelombang tepi.
2. Badai lonjakan didorong oleh angin kencang di badai dekat pantai. Amplitudo
lonjakan adalah fungsi dari kecepatan angin, kemiringan lantai laut, dan perambatan
badai.
3. Pasang surut penting untuk navigasi; mereka memengaruhi pengukuran geodetik yang
akurat; dan mereka mengubah orbit dan rotasi planet, bulan, dan bintang di galaksi.
4. Pasang surut dihasilkan oleh kombinasi potensial gravitasi yang bervariasi dari waktu
dari bulan dan matahari dan gaya sentrifugal yang dihasilkan ketika bumi berputar di
sekitar pusat massa umum dari sistem bumi-bulan-matahari.
5. Pasang memiliki enam frekuensi dasar. Pasang adalah superposisi ratusan konstituen
pasut, masing-masing memiliki frekuensi yang merupakan jumlah dan perbedaan dari
lima frekuensi fundamental.
6. Pasang surut air diprediksi menggunakan pengukuran pasang surut yang dibuat di
pelabuhan dan lokasi lain di sepanjang pantai. Catatan pasang surut dengan durasi
hanya beberapa bulan dapat digunakan untuk memprediksi pasang surut bertahun-
tahun ke depan.
7. Pasang surut di laut dalam dihitung dari pengukuran altimetrik, terutama pengukuran
Topex / Poseidon. Akibatnya, pasang surut air laut dalam hampir diketahui di mana-
mana dengan akurasi mendekati ± 2 cm.
8. Disipasi energi pasang surut di laut mentransfer momentum sudut dari bulan ke bumi,
menyebabkan hari menjadi lebih lama.
9. Disipasi pasang surut mencampurkan massa air, dan ia merupakan pendorong utama
sirkulasi yang dalam, meridional-terbalik. Pasang surut, sirkulasi abyssal, dan iklim
sangat terkait.

Anda mungkin juga menyukai