Anda di halaman 1dari 6

Nama : Violla Christie Natalia

Kelas : X – IPS

Soal

1. Jelaskan pengertian Pandemi!


2. Peristiwa Pandemi yang pernah terjadi di dunia?
3. Secara khusus, jelaskan Pandemi yang saat ini sedang terjadi!

Jawab

1. Pandemi adalah suatu wabah penyakit global. Menurut World Health Organization
(WHO), pandemi dinyatakan ketika penyakit baru menyebar di seluruh dunia melampaui
batas. Sedangkan menurut Wikipedia, Pandemi (dari bahasa Yunani πᾶν pan yang artinya
semua dan δήμος demos yang artinya orang) adalah epidemi penyakit yang menyebar di
wilayah yang luas, misalnya beberapa benua, atau di seluruh dunia.
Penyakit endemik yang meluas dengan jumlah orang yang terinfeksi yang stabil
bukan merupakan pandemi. Kejadian pandemi flu pada umumnya mengecualikan kasus
flu musiman. Sepanjang sejarah, sejumlah pandemi penyakit telah terjadi, seperti cacar
(variola) dan tuberkulosis. Salah satu pandemi yang paling menghancurkan adalah maut
hitam, yang menewaskan sekitar 75–200 juta orang pada abad ke-14.
Pandemi adalah epidemi yang terjadi pada skala yang melintasi batas internasional,
biasanya memengaruhi sejumlah besar orang. Suatu penyakit atau kondisi bukanlah
pandemi hanya karena tersebar luas atau membunuh banyak orang; penyakit atau kondisi
tersebut juga harus menular. Misalnya, kanker bertanggung jawab atas banyak kematian
tetapi tidak dianggap sebagai pandemi karena penyakit ini tidak menular.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya memakai klasifikasi enam tahap
yang menjelaskan proses perpindahan virus influenza baru, mulai dari beberapa infeksi
pertama pada manusia hingga terjadi pandemi. Tahapan ini dimulai dengan virus yang
sebagian besar menginfeksi hewan, lalu timbul beberapa kasus ketika hewan menginfeksi
orang, virus kemudian mulai menyebar langsung antaramanusia, dan berakhir dengan
pandemi ketika infeksi virus baru tersebut telah menyebar ke seluruh dunia.
2. Berikut beberapa Pandemi yang pernah terjadi di dunia
a. Wabah Yustinianus
Pada pemerintahan Yustinianus I, kaisar kerajaan Bizantium abad ke-6, terjadi
sebuah wabah pes yang dikenal sebagai wabah Justinian. Pandemi ini diperkirakan
telah menewaskan antara 30 hingga 50 juta orang. Wabah ini benar-benar terjadi,
tetapi para peneliti masih mempelajari bukti terkait tingkat keparahannya sekitar
1.500 tahun yang lalu. Akibat penyakit tersebut, sebagian besar perdagangan terhenti
dan kekaisaran melemah. Kondisi ini memungkinkan peradaban lain untuk merebut
tanah Bizantium.
Menurut penelitian, penyebabnya adalah Yersinia pestis, organisme yang
menyebabkan penyakit pes. Pengaruh sosial dan kultural dari wabah ini dapat
disamakan dengan Kematian Hitam. Dalam pandangan sejarawan abad keenam,
cakupan wabahnya hampir seluruh dunia, terutama menyerang Asia Selatan dan
Tengah, Afrika Utara dan Arabia,[butuh rujukan] dan Eropa (di utara sejauh Denmark
dan di barat sejauh Irlandia. Studi genetis mengarah pada Cina sebagai sumber
penularan.
b. Black Death
Maut Hitam, disebut juga Wabah Hitam atau Black Death, adalah suatu
pandemi hebat yang pertama kali melanda Eropa pada pertengahan hingga akhir abad
ke-14 (1347 – 1351) dan membunuh sepertiga hingga dua pertiga populasi Eropa.
Pada saat yang hampir bersamaan, terjadi pula epidemi pada sebagian besar Asia dan
Timur Tengah, yang menunjukkan bahwa peristiwa di Eropa sebenarnya merupakan
bagian dari pandemi multiregional.
Maut Hitam menimbulkan akibat drastis terhadap populasi Eropa, serta
mengubah struktur sosial Eropa. Wabah ini mengakibatkan perburuan dan
pembunuhan terhadap kaum minoritas seperti Yahudi, pendatang, pengemis, serta
penderita lepra. Ketidakpastian untuk tetap bertahan hidup menciptakan suatu
kecenderungan yang tak sehat pada masyarakat untuk hidup hanya untuk hari ini,
seperti digambarkan oleh Giovanni Boccaccio pada The Decameron (1353).
c. Cacar
Orang-orang Eropa mengenalkan sejumlah penyakit baru ketika pertama kali
tiba di benua Amerika pada tahun 1492. Salah satunya adalah cacar, sebuah penyakit
menular yang menewaskan sekitar 30 persen dari mereka yang terinfeksi. Selama
periode tersebut, cacar merenggut nyawa sekitar 20 juta orang atau hampir 90 persen
dari populasi di Amerika saat itu. Namun, pandemi ini justru membantu para orang
Eropa untuk menjajah dan mengembangkan daerah-daerah baru yang dikosongkan.
d. Kolera
Pandemi kolera pertama terjadi di Jessore, India dan menyebar ke sebagian
besar wilayah hingga daerah tetangga. WHO menyebut kolera sebagai "pandemi
yang terlupakan" dan mengatakan bahwa wabah ketujuh yang dimulai pada tahun
1961, berlanjut hingga hari ini. Kolera dilaporkan menginfeksi 1,3 juta hingga 4 juta
orang setiap tahun.
Dengan kematian tahunan berkisar antara 21.000 hingga 143.000. Penyakit ini
sendiri disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh bakteri
tertentu. Oleh karena itu, wabah kolera sangat membahayakan negara-negara dengan
kesenjangan yang tinggi, kemiskinan, tingkat kesehatan rendah dan pembangunan
sosial yang kurang.
e. Flu Spanyol (H1N1)
Flu Spanyol, yang juga dikenal sebagai pandemi influenza 1918, adalah wabah
virus H1N1 yang menginfeksi sekitar 500 juta orang. Saat wabah terjadi, Perang
Dunia I akan berakhir dan otoritas kesehatan publik tidak memiliki atau hanya
memiliki sedikit protokol resmi penanganan pandemi virus. Pada tahun-tahun
selanjutnya, penelitian pun dilakukan untuk memahami bagaimana pandemi terjadi
berikut pencegahan yang dapat dilakukan.
f. Flu Asia
Pandemik flu lain yang terjadi adalah flu Asia yang muncul dari wilayah
tersebut pada 1957. Penyakit ini pertama kali dideteksi muncul di Singapura pada
Februari 1957 dan menyebar ke Hong Kong serta kemudian seluruh dunia. Penyakit
ini juga menyebar hingga ke Amerika Serikat pada musim panas 1957. Diperkirakan
terdapat 1,1 juta kematian akibat penyakit ini di seluruh dunia.
g. Flu Babi
Flu babi atau pandemi flu tahun 2009 disebabkan karena novel influenza virus,
H1N1. Virus ini pertama kali dideteksi di Amerika Serikat dan kemudian menyebar
ke seluruh dunia. Diperkirakan bahwa pandemi ini menyebabkan 575.400 kematian di
seluruh dunia. Flu ini secara umum menyerang anak-anak dan orang usia paruh baya.
Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-
orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus
penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi,
kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada
kematian. Flu babi diketahui disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1
Amerika Serikat, hanya subtipe H1N1 lazim ditemukan di populasi babi sebelum
tahun 1998. Namun sejak akhir Agusuts 1998, subtipe H3N2 telah diisolasi juga dari
babi.

h. Pandemi Flu 1968 (Flu Hong Kong)


Pandemik ini disebut juga sebagai flu kategori 2 atau "Flu Hongkong" karena
menginfeksi pertama kali di Hongkong pada tahun 1968. Berdasarkan catatan laporan
tentang pandemik ini, kasus "Flu Hongkong" pertama kali dilaporkan pada 13 Juli
1968. Setelah itu, hanya butuh waktu tiga bulan sampai virus ini menyerang
penduduk di Singapura, Vietnam, Filipina, India, Australia, Eropa, hingga Amerika
Serikat. Meski tingkat kematiannya relatif rendah (0,5%), pandemik ini
mengakibatkan lebih dari satu juta orang meninggal dan separuh di antaranya adalah
penduduk Hongkong.

i. Ebola
Virus Ebola dinamai sesuai dengan sebuah sungai yang dekat dengan lokasi
awal wabah. Pandemi ini dimulai dari sebuah desa kecil di Guinea pada tahun 2014
dan menyebar ke beberapa negara tetangga di Afrika Barat. Virus ini telah
menewaskan 11.325 orang dari 28.600 orang yang terinfeksi, dengan sebagian besar
kasus di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone. Penanganan kasus virus Ebola
diperkirakan menelan biaya total sebesar 4,3 miliar dollar AS dengan investasi masuk
menurun secara dramatis di tiga negara terdampak.

j. HIV/AIDS
HIV/AIDS merupakan penyakit yang menjadi ketakutan bagi banyak orang
hingga saat ini. Pasalnya, masih belum ada obat yang ditemukan bisa mengatasi
penyakit ini. Penyakit ini mulai muncul pada awal 1980an dan disebut berasal dari
virus simpanse di Afrika. Diperkirakan terdapat 65 juta orang yang terinfeksi
penyakit ini dengan total kematian 25 juta jiwa. Hingga saat ini, penyakit ini masih
bisa ditularkan kepada orang lain. Penularannya bisa terjadi melalu darah atau
hubungan seksual

k. MERS, SARS, dan COVID-19


COVID-19, SARS, dan MERS merupakan penyakit infeksi virus pada saluran
pernapasan yang bisa berakibat fatal. SARS (severe acute respiratory syndrome)
pertama kali mewabah di China pada tahun 2002, sementara MERS (Middle-East
respiratory syndrome) pertama kali muncul di Timur Tengah pada tahun 2012. Pada
akhir tahun 2019, muncul penyakit baru di China yang dinamakan COVID-19
(Coronavirus Disease 2019). Penyakit ini telah menyebabkan banyak kematian di
berbagai negara.
Penyebaran coronavirus dari hewan ke manusia sebenarnya sangat jarang, tapi
hal inilah yang terjadi pada COVID-19, SARS, dan MERS. Manusia dapat
tertular coronavirus lewat kontak langsung dengan hewan yang terjangkit virus ini.
Cara penyebaran ini disebut transmisi zoonosis. SARS diketahui ditularkan dari
luwak ke manusia, sedangkan MERS ditularkan dari unta berpunuk. Sementara pada
COVID-19, ada dugaan bahwa hewan yang pertama kali menularkan penyakit ini ke
manusia adalah kelelawar.

3. Pandemi yang saat ini terjadi ialah Corona Virus atau biasa disebut COVID-19.
Penyakit coronavirus (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
coronavirus yang baru ditemukan. Sebagian besar orang yang terinfeksi virus COVID-19
akan mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa
memerlukan perawatan khusus. Orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki
masalah medis mendasar seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan
kronis, dan kanker lebih mungkin mengembangkan penyakit serius.

Cara terbaik untuk mencegah dan memperlambat penularan virus COVID-19


adalah Melindungi diri dengan mencuci tangan menggunakan sabun atau berbasis alcohol
70% dan hindari menyentuh wajah. Virus COVID-19 menyebar terutama melalui tetesan
air liur atau keluar dari hidung ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, jadi penting
untuk berlatih etika pernapasan (misalnya, dengan batuk pada siku yang tertekuk).
Jumlah kasus terinfeksi, angka kematian, hingga pasien sembuh masih terus
mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Hingga kini, lebih dari 160 negara telah
melaporkan temuan kasus positif Covid-19. Mengutip data real-time dari John Hopkins
University per Selasa (24/3/2020) pagi, jumlah total kasus infeksi virus corona Covid-19
di dunia telah mencapai 378.287 kasus.
Dari jumlah tersebut, 16.497 pasien atau sebesar 4,36 persen dari total kasus
dinyatakan meninggal dunia. Sementara, 100.958 pasien di antaranya atau sekitar 26,69
persen dari total kasus dinyatakan sembuh. Jumlah kasus terbanyak masih terdapat di
China, disusul Italia, Amerika Serikat, dan Spanyol. Meski demikian, jumlah pasien
sembuh di China cukup tinggi. Dari 81.496 kasus yang dilaporkan, 72.819 pasien telah
dinyatakan sembuh. Sementara, dari jumlah kematian, tercatat 3.274 kasus. Jumlah ini
telah dilampaui oleh Italia dengan 6.077 kasus kematian yang dilaporkan.
Jumlah infeksi virus corona di Indonesia dilaporkan terus bertambah dalam
beberapa hari terakhir. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana per
Selasa (24/3/2020) pukul 21.42 WIB, ada 686 kasus infeksi Covid-19 yang telah
dilaporkan di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 30 pasien dinyatakan sembuh dan 55 orang
meninggal dunia. Kasus ini telah menyebar di 22 provinsi di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai