Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Keperawatan BSI, Vol. VI No.

2 September 2018

Purwarupa Aplikasi Pencegahan Anemia


Kehamilan di Puskesmas
Kota Bandung
Mira Trisyani Koeryaman1, Irfan Ardiansah2, Saripuspa3
1
Universitas Padjadjaran, miratrisyani@fkep.unpad.ac.id
2
Universitas Padjadjaran,irfan@unpad.ac.id
3
Universitas Padjadjaran,saripuspa@yahoo.co.id

ABSTRAK
Penelitian ini fokus pada upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yang
masih didominasi kasus perdarahan, hipertensi dan abortus. Pelaksanaan Maternal Health
Care masih berupa pemeriksaan rutin kehamilan, pendidikan kesehatan dan program
suplementasi zat besi ibu hamil serta pemeriksaan laboratorium untuk skrining terhadap
penyakit penyerta. Kenyataannya pada masyarakat masih ditemukan permasalahan
kesehatan selama kehamilan yang berakibat komplikasi pada masa kehamilan, persalinan
maupun nifas. Kontributor munculnya masalah tersebut adalah kategori defisit asupan zat
gizi ibu. Rekomendasi World Health Organization (WHO) yaitu promosi kesehatan
dalam hal penanganan masalah komplikasi dalam kehamilan adalah anemia. Merujuk
hasil penelitian sebelumnya, pengaruh konseling bagi ibu hamil berpengaruh sangat
tinggi dalam upaya pencegahan komplikasi kehamilan. Maka penting untuk
mengembangkan suatu media pendidikan kesehatan yang dapat meningkatkan
pengetahuan sekaligus memfasilitasi ibu hamil melakukan pencegahan langsung terhadap
resiko tinggi komplikasi kehamilan. Melalui penelitian ini akan dibangun sebuah
purwarupa aplikasi yang mampu mengukur kebutuhan zat gizi ibu hamil. Aplikasi ini
diharapkan membantu meningkatkan kualitas hidup ibu hamil, agar insiden kematian ibu
hamil dan bayi di Jawa Barat mengalami penurunan. Tahapan penelitian meliputi
beberapa tahap, yaitu melakukan identifikasi dan analisis kebutuhan ibu hamil dengan
anemia, melakukan kajian kebutuhan dari tenaga kesehatan ahli seperti ahli gizi, dokter
kandungan, perawat dan bidan, pada akhir tahapan adalah membuat desain aplikasi
beserta konten promosi kesehatan berkenaan dengan pencegahan komplikasi kehamilan.
Kata Kunci: ibu hamil, promosi kesehatan, sistem informasi, nutrisi

ABSTRACT
This study focused on decreased of Indonesia mortality rate (IMR), which is maternal
mortalities in Indonesia dominated by bleeding, hypertension, and abortion. The
implementation of maternal health care is mostly delivered based on routine activities,
health education and free Fe tablets for three respective months, also additional
examinations will be made to screen from other disease. Moreover, health problem in
pregnancy period still found in general population, and developed to become
complications during pregnancy, delivery baby and postpartum. One of indicator as a
lead to be a complication during pregnancy is inadequate of nutrients intake among
pregnant women. The one thing program of world health organization about health
promotion is concerning to tackle anemia as a pregnancy complication. According to
previous studies about counseling for pregnant women there is has a strong influenced to
prevention of pregnancy complications. Furthermore, is important to develop a health
education method and to improve health knowledge in reduce of complication high risk
during pregnancy. This study will provide an application web prototype for estimated
nutrients needs among pregnant women. In additionally, this application can be an
alternative way to increase quality life of pregnant women and reduced of maternal and
neonatal mortality at West Java. This research consists of several stages started from

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 165


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. VI No. 2 September 2018

identification and need assessment analyzed of pregnant women with anemia, then
explored information from health professionals such as nutritionist, obstetrician, nurses,
and midwives. Lastly, create the application design including health promotion context
related to pregnancy complication prevention.
Keywords: pregnant women, health promotion, health information system, nutrition

Diterima:22 Agustus 2018, Direvisi: 31 Agustus 2018, Diterbitkan: 15 September 2018

PENDAHULUAN Berdasarkan beberapa hasil penelitian,


Target capaian bidang keperawatan kejadian anemia sebesar 62%
maternitas adalah berkontribusi disebabkan ibu hamil mengalami
menurunkan insiden kematian ibu. Hal defisiensi zat besi dan protein (Herlina,
itu seiring dengan target global Sustain 2014). Penelitian lainnya yang dilakukan
Development Goals (SDGs) tahun 2030, oleh Zhang (2008) di Brunswick
mengurangi angka kematian ibu hingga menunjukan faktor paling berpengaruh
dibawah 70 per 100.000 kelahiran hidup terhadap anemia yaitu kurang
(sustainabledevelopment.un.org/sdgs). adekuatnya asupan gizi (zat besi)
Upaya perbaikan kesehatan ibu menjadi dibandingkan dengan yang lainnya
fokus utama dalam program SDGs seperti status nutrisi, pendidikan, partus,
(menjamin kehidupan yang sehat dan penyakit cacing, infeksi dan pica.
mendorong kesejahteraan bagi semua Dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja
orang di semua usia). Saat ini Direktorat Bina Gizi (Ditjen Bina Gizi
berdasarkan hasil SDKI pada tahun 2012 dan KIA, 2015). Rata-rata nasional
|Angka Kematian Bayi (AKB) di cakupan ibu hamil yang mendapat tablet
Indonesia adalah 32 per 1.000 kelahiran Fe minimal 90 tablet selama
dan AKI di Indonesia berkisar 359 per kehamilannya, sudah mencapai target,
100.000 kelahiran. Selama periode yaitu sebesar 83,2% dari target 82%.
2010-2013, penyebab AKI masa Sebagai data sekunder tingginya angka
persalinan di Indonesia disebabkan anemia kehamilan di Jawa Barat,
perdarahan, hipertensi, infeksi, abortus menurut catatan Dinas Kesehatan
dan lainnya, selain itu ditunjang dari Kabupaten Garut pada tahun 2013-2014
beberapa hasil penelitian menyatakan meningkat 47,5%. Selain itu kejadian
bahwa anemia sebagai kontributor BBLR dengan lahir prematur masih
terhadap kejadian perdarahan pasca cukup tinggi yaitu 998 bayi dan
nifas, kejadian prematuritas dan berat berkontribusi terhadap angka kematian
badan lahir rendah (Kemenkes RI,2015). bayi tahun 2014 sebesar 36.87%. Data
Anemia pada kehamilan adalah masalah lainnya adalah belum tercapainya target
yang sering ditemui di kalangan maksimal (90%) cakupan konsumsi
masyarakat. Hal itu berpengaruh tablet Fe ibu hamil tahun 2014 (89,58
terhadap kualitas sumber daya manusia %), padahal pendistribusian tablet
karena terkait dengan cerminan nilai tambah darah pada ibu hamil sudah
kesejahteran sosial ekonomi masyarakat. tercapai. Hal itu disebabkan banyak ibu
Menurut Manuaba (2010), anemia pada hamil tidak minum tablet Fe karena
ibu hamil disebut potential danger of merasa kandungan zat besi masih
mother and child, maka sangat penting tercium, maka menyebabkan mual
mengatasi masalah tersebut dengan (Kemenkes RI, 2015).
melibatkan semua pihak terkait dalam Berdasarkan data Dinkes Kota Bandung,
memberikan pelayanan kesehatan pada pada tahun 2014-2015 di Puskesmas
ibu hamil. Anemia pada kehamilan Babakan Sari tercatat 54 orang ibu hamil
merupakan gangguan medis paling dengan KEK dan memiliki kadar
umum dan mempengaruhi sekurang– hemoglobin antara 8-11 mg/dl. Data
kurangnya 20% pada wanita hamil dukung lainnya adalah dilaporkan
(Bobak, Lowdermilk, Jensen & Perry kejadian BBLR (Berat Bayi Lahir
2005). Rendah) selama tahun 2013 tercatat di

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 166


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. VI No. 2 September 2018

Puskesmas Babakan Sari Kota Bandung (2015) konseling gizi yang dilakukan
sebanyak 123 orang. saat ANC dengan atau tanpa laporan
Informasi yang diperoleh dari tenaga suplementasi gizi meningkatkan
kesehatan di Puskesmas Sukajadi, makanan asupan dan berat badan pada
Puskesmas Babakan Sari, Puskesmas ibu, mengurangi risiko anemia dan
Cempaka dan Puskesmas Jatinangor dan kelahiran prematur, peningkatan lingkar
beberapa puskesmas lainnya di wilayah kepala dan berat lahir. Akan tetapi pada
Jawa Barat, tidak menyelenggarakan kenyataannya konseling gizi yang
program khusus baik dari pemerintah dilakukan saat ANC sering kali
atau dari Puskesmas itu sendiri untuk terlewatkan. (Jerath, Devasenapathy,
menanggulangi KEK atau anemia pada Singh, Shankar, & Zodpey, 2015).
ibu hamil. Hasil penelitian lainnya yang dilakukan
Ada beberapa cara untuk mencegah dan oleh Girard & Oluwafunke (2012)
mengendalikan anemia karena defisiensi menyatakan bahwa pendidikan dan
zat besi yaitu, melalui pendekatan konseling gizi dapat meningkatkan berat
dengan suplementasi zat besi, fortifikasi badan 0,45 kg, menurunkan resiko
bahan pangan yang biasa dikonsumsi anemia kehamilan sebesar 30%,
dengan zat besi, edukasi gizi dan meningkatkan berat lahir 105 gram dan
pendekatan agrikultur untuk ketersedian menurunkan resiko premature 19%.
zat besi dalam bahan pangan yang Pengaruh pendidikan dan konseling gizi
umum (Gibney, Hartono, Palupi, & besar sekali apabila nutrisi memadai
Erita, 2009). sebagai contohnya makanan atau
Rekomendasi World Health suplementasi mikronutrien atau gizi
Organization (WHO) adalah promosi yang aman (Girard & Oluwafunke,
kesehatan termasuk konseling gizi 2012).
dalam mengatasi masalah anemia,
komplikasi kehamilan dan persalinan di METODE PENELITIAN
Indonesia (WHO, 2015). Tujuan Penelitian ini diawali dengan melakukan
penelitian ini untuk membangun analisis dan perancangan melalui
purwarupa aplikasi sistem informasi metode Waterfall. Data diperoleh
terpadu sebagai upaya promosi dengan dua cara, yaitu: 1). Data primer
pencegahan anemia kehamilan berfokus yang diperoleh melalui Focus Grup
pada status nutrisi ibu hamil. Discussion (FGD) dengan para ibu
hamil yang memiliki defisiensi zat besi
KAJIAN LITERATUR untuk menggali asupan nutrisi (recall
Berdasarkan referensi bahwa pendidikan nutrition), FGD dengan para ahli gizi,
gizi dan konseling merupakan salah satu dokter SPOG, bidan dan para perawat
strategi untuk meningkatkan status gizi untuk mendapatkan informasi dalam
selama kehamilan dan memiliki dampak menetapkan jenis makanan yang
signifikan terhadap kesehatan janin, bayi dibutuhkan oleh ibu hamil yang
dan ibu (Jerath, Devasenapathy, Singh, memiliki defisiensi zat besi; 2) Data
Shankar, & Zodpey, 2015). Diperkuat sekunder, data status nutrisi ibu hamil
oleh beberapa hasil penelitian yang yang meliputi kadar hemoglobin dan
dilakukan di negara lain, menurut berat badan.
Memon et al (2014) dalam penelitiannya Prosedur penelitian terdiri dari beberapa
di Tertiary Care Hospital di Pakistan langkah pengerjaan. Dipaparkan
menyatakan bahwa konseling menjadi lima tahapan utama dan
merupakan komponen yang penting diberikan spesifikasi khusus pada setiap
dalam perawatan wanita hamil tahapannya.
khususnya di negara berkembang
dengan kebutuhan tinggi, termasuk PEMBAHASAN
sektor publik rumah sakit (Memon, Proses penelitian terdiri dari lima
Sheikh, Syed, Sikandar, Devrajani, & tahapan kegiatan, diawali identifikasi
Memon, 2014). Menurut Jerath et al permasalahan di lapangan melalui

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 167


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. VI No. 2 September 2018

survey dan analisis masalah. Aktifitas aplikasi ini meliputi pengisian data-data
survey dilakukan tim peneliti dengan kebutuhan energi ibu hamil berdasarkan
menggali informasi pemenuhan usia kehamilannya, alternatif sumber
kebutuhan gizi pada ibu hamil melalui dan bahan makanan yang dapat
pengisian buku food record pada 68 ibu dikonsumsi yang dilengkapi dengan
hamil selama 15 hari. Peneliti ukuran zat gizinya. Selain itu aplikasi
melakukan pengkajian terhadap jenis pun dilengkapi dengan data yang
dan sumber bahan makanan yang diperlukan untuk menilai kondisi
dikonsumsi sehari-hari oleh ibu hamil. kesehatan ibu hamil. Data tersebut
Berdasarkan hasil kajian food record diperlukan untuk menentukan apakah
tersebut, peneliti menyusun beragam ibu hamil tersebut mengalami potensial
jenis dan bahan makanan yang paling masalah selama kehamilan, dengan
sering dikonsumsi oleh para ibu hamil, demikian diharapkan ada suatu upaya
serta mengelompokkannya dalam pencegahan terhadap masalah
berbagai sumber zat gizi. Penentuan kesehatannya. Aplikasi ini pun
bahan makanan tersebut disesuaikan dilengkapi dengan beberapa konten yang
dengan angka kebutuhan gizi yang telah berisikan materi seputar kehamilan
ditetapkan oleh Kemenkes RI tahun sebagai upaya pencegahan terhadap
2014. Adapun ukuran kebutuhan yang potensial komplikasi kehamilan. Melalui
ditetapkan pun mengacu pada aplikasi ini diharapkan para ibu hamil
perhitungan kalori dan kebutuhan energi dapat menghitung jumlah kebutuhan
dari Widyakarya Pangan dan Gizi yang energi yang terkandung dalam jumlah
telah disesuaikan dengan tinggi badan, bahan dan jenis makanan yang
usia, jenis kelamin dan aktivitas fisik. dikonsumsi setiap harinya. Adapun hasil
Selanjutnya, tim peneliti melakukan perhitungan kebutuhan zat gizi pada ibu
pengembangan model aplikasi software hamil melalui pengumpulan data dari
yang sudah tersedia dengan melengkapi food record selama 7 hari di jelaskan
fitur berdasarkan hasil analisis dalam beberapa table sebagai berikut:
kebutuhan sebelumnya. Pengembangan

Tabel 1 Hasil Uji Normalitas dan Angka Kecukupan Gizi Rata-rata Ibu Hamil di
Puskesmas Jatinangor Tahun 2017 (N=68)
Jenis Zat Gizi Angka Min Max Mean/Median SD/IQR
Kecukupan Gizi
(AKG)/hari
Makronutrient:
Energi(kkal) 2.550 669,2 2.228,1 1.505,41 342,21
Protein (g) 76 10,6 75,60 46,11 11,81
Mikronutrient:
Kalsium(mg) 1.300 24,8 567,1 261,01 128,11
AsamFolat(mcg) 600 61,4 497,3 310,31 105,11
Vitamin B6 (mg) 1,7 0,3 1,6 0,91 0,21
Vitamin B12 (mcg) 2,6 0,1 14,8 2,22 14,72
Vitamin C (mg) 85 1,9 193,6 46,22 191,62
Zatbesi(mg) 36 5,1 71,2 59,12 66,02
1 2
mean dan SD median dan IQR

Dari semua kebutuhan komponen zat gizi makronutrient pada ibu hamil
gizi makronutrient dan mikronutrient mempunyai nilai AKG berkisar
untuk setiap responden mempunyai 2.250kkal/hari. Terlihat nilai terendah
karakteristik berbeda-beda berdasarkan 669,2 dan tertinggi 2.228,1 dengan nilai
dengan usia dan trimester dan telah rata-rata konsumsi per hari sebanyak
dijabarkan dalam diatas. Berdasarkan 1.505,4. Sedangkan komponen zat gizi
tabel diatas dapat diketahui bahwa zat protein ibu hamil menunjukkan nilai

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 168


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. VI No. 2 September 2018

AKG berkisar 76g/hari, kurang dari 1,7mg/hari dan memiliki angka


standar AKG. Untuk zat gizi kecukupan vitamin B6 kurang dari
mikronutrient dari semua responden standar AKG. Angka kebutuhan vitamin
untuk komponen zat gizi kalsium B12 pada ibu hamil memiliki nilai AKG
mempunyai nilai AKG berkisar sebesar 2,6mcg/hari dan menunjukan
1.300mg/hari untuk setiap ibu hamil, hal angka kecukupan sesuai dengan standar
itu menunjukan angka kecukupan AKG. Pada vitamin C menunjukan nilai
kalsium yang kurang dari standar AKG. AKG berkisar 85mg/hari untuk setiap
Pada kebutuhan asam folat ibu hamil ibu hamil yang diartikan kurang dari
mempunyai nilai AKG berkisar standar AKG. Sedangkan untuk
600mg/hari. Namun dilihat dari semua kebutuhan zat besi menunjukan nilai
responden mempunyai angka kecukupan AKG berkisar 36mg/hari untuk setiap
asam folat yang kurang dari standar ibu hamil, yang sudah memenuhi
AKG. Kecukupan vitamin B6 pada ibu standard kecukupan dari AKG.
hamil mempunyai nilai AKG berkisar

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Konsumsi Zat Gizi Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Kota
Bandung Tahun 2017 (N=68)
Kriteria Konsumsi
Jenis Zat Gizi Baik Sedang Kurang Defisit
f % f % f % f %
Makronutrient
Energi(kkal) 0 0 2 2,9 15 22,1 51 75,0
Protein(g) 1 1,5 3 4,4 9 13,2 55 80,9
Mikronutrient:
AsamFolat(mcg) 0 0 1 1,5 5 5,9 63 92,6
Vitamin C(mg) 11 16,2 3 4,4 4 5,9 50 73,5
Vitamin B12(mcg) 33 48,5 2 2,9 2 2,9 31 45,6
Vitamin B6(mg) 1 1,5 3 4,4 8 11,8 56 82,4
Kalsium(mg) 0 0 0 0 0 0 68 100
ZatBesi(mg) 52 76,5 0 0 1 1,5 15 22,1

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui yang defisit. Hampir setengah dari
bahwa konsumsi energi sebagian besar responden yaitu 33 orang (48,5%)
dari responden yaitu 51 orang (75%) mengalami tingkat konsumsi vitamin
mengalami tingkat konsumsi energi B12 yang baik. Hampir seluruh dari
yang defisit. Hampir seluruh dari responden yaitu 56 orang (82,4%)
responden yaitu 55 orang (80,9%) mengalami tingkat konsumsi vitamin B6
mengalami tingkat konsumsi protein yang defisit. Seluruh dari responden
yang defisit. Hampir seluruh dari yaitu 68 orang (100%) mengalami
responden yaitu 63 orang (92,6%) tingkat konsumsi kalsium yang defisit
mengalami tingkat konsumsi asam folat dan hampir seluruh dari responden yaitu
yang defisit. Sebagian besar dari 52 orang (76,5%) mengalami tingkat
responden yaitu 50 orang (73,5%) konsumsi zat besi yang baik.
mengalami tingkat konsumsi vitamin C

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 169


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. VI No. 2 September 2018

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Distribusi dan Konsumsi Tablet Fe


Karakteristik Frekuensi Persentasi
Mendapatkan Tablet Zat Besi
Ya 68 100%
Tidak 0 0%
Keterangan Mengkonsumsi Tablet Zat
Besi
Setiap hari 28 41%
Kadang-kadang 40 59%

Seluruh dari responden mendapatkan protein ibu hamil diperlukan sebesar 20


tablet zat besi yaitu 68 orang (100%). gram sehari selama hamil. Penambahan
Sebagian besar dari responden kadang- protein ini diperuntukan sebagai
kadang mengkonsumsi tablet zat besi persediaan nitrogen esensial guna
yaitu 40 orang (59%). memenuhi tuntutan pertumbuhan
Berdasarkan hasil penelitian, kandungan jaringan janin dan ibu (Lowdermilk &
zat gizi untuk makronutrient dan Perry, 2013).
mikronutrient yang dikonsumsi oleh ibu Tingkat asupan asam folat berdasarkan
hamil dikategorikan dalam keadaan hasil penelitian, menunjukan hampir
defisit dimana kecukupan gizi ibu hamil seluruh responden mengalami tingkat
dalam mengkonsumsi energi, protein, konsumsi asam folat defisit dengan rata-
asam folat, vitamin C, vitamin, B6, dan rata jumlah asupan asam folat ibu hamil
kalsium kurang dari angka kecukupan sebanyak 310.38 mcg sehari kurang dari
gizi yang telah ditetapkan Permenkes RI kebutuhan harian yang dianjurkan yaitu
No.75 Tahun 2013 untuk orang sebesar 400 mcg sehari pada wanita
Indonesia. Akan tetapi sebagian kecil zat tidak hamil. Sedangkan untuk ibu hamil
gizi seperti vitamin B12 dan zat besi asupan asam folat harus ditingkatkan
sudah dalam kategori baik. Hal ini hingga sebesar 200 mcg sehari selama
menunjukan kurangnya kesadaran hamil.
sebagian besar responden untuk Dampak kekurangan asam folat beresiko
memenuhi kebutuhan gizi selama mengalami megaloblastik anemia. Asam
kehamilan. Komponen asupan energi folat berfungsi untuk menjaga jaringan
menunjukan bahwa sebagian besar dari embrio, mencegah cacat tabung saraf,
responden yaitu 51 orang mengalami dan asam folat sendiri digunakan untuk
tingkat konsumsi energi deficit. Untuk sintesis DNA dan diperlukan untuk
ibu hamil asupan energi bertambah meningkatkan eritropoesis (produksi sel
sebesar 180 kkal sehari pada trimester I darah merah). Asam folat sangat
dan unuk trimester II dan III 300 kkal. dibutuhkan oleh sel yang sedang
Penambahan energi ini diakibatkan mengalami pertumbuhan cepat, seperti
karena adanya peningkatan sel pada jaringan janin dan plasenta.
metabolisme. Menurut Waryana (2010), Hormon steroid pada masa kehamilan
bahan makanan penghasil utama energi dapat mengganggu dalam pemakaian
adalah bahan makanan pokok. Sumber asam folat (Bobak, Lowdermilk, &
energi didapatkan dari makanan yang Jensen, 2005). Sumber bahan makanan
mengandung karbohidrat, lemak, dan asam folat dapat diperoleh dari sereal,
protein. Sumber: susu, daging, ayam roti, nasi, pasta sayuran berdaun hijau
tidak berlemak, ikan, telur, kacang- tua, kacang – kacangan, dan jeruk
kacangan, hasil olahan tahu dan tempe. (Klossner, 2006; Orshan, 2008).
Berdasarkan hasil penelitian untuk Kebiasaan para ibu hamil dalam
cakupan konsumsi protein menunjukan mengkonsumsi vitamin C berada pada
hampir seluruh dari responden yaitu 63 kategori deficit (51,56 mcg sehari).
orang mengalami tingkat konsumsi Sedangkan anjuran kebutuhan menurut
protein deficit. Sedangkan kebutuhan Permenkes RI No.75 Tahun 2013, yaitu

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 170


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. VI No. 2 September 2018

sebesar 75 mcg sehari pada wanita tidak bagus adalah susu nonfat (Almatsier,
hamil. Vitamin C berperan sebagai 2011).
mediator yang membantu penyerapan Kebutuhan gizi selama kehamilan
zat besi di dalam tubuh (Klossner, 2006; menjadi hal sangat penting untuk
Lowdermilk, 2013; Orshan, 2008). diperhatikan, begitupun dengan
Maka ketika responden tidak mampu kebutuhan zat besi yang merupakan
memenuhi kebutuhan akan vitamin C unsur utama pembentukan hemoglobin.
akan mempengaruhi penyerapan zat besi Berdasarkan hasil penelitian,
di dalam tubuh, yang akan menyebabkan menunjukan bahwa hampir seluruh dari
ketidak optimalan yang akhirnya akan responden yaitu 52 orang mengalami
berpengaruh terhadap pembentukan tingkat konsumsi zat besi baik rata –
kadar hemoglobin. rata jumlah asupan zat besi ibu hamil
Pada asupan vitamin B12 menunjukan sebanyak 48,58 mg sehari. Jumlah
sebagian besar dari responden tersebut sudah mencukupi bila
mengalami tingkat konsumsi vitamin diandingkan dengan angka kecukupan
B12 baik sebanyak 3,356 mcg sehari. zat besi menurut Permenkes RI No.75
Jumlah tersebut lebih dari angka Tahun 2013, yaitu sebesar 26 mg sehari
kecukupan menurut Permenkes RI pada wanita tidak hamil. Untuk ibu
No.75 Tahun 2013, yaitu sebesar 2,4 hamil asupan zat besi bertambah sebesar
mcg sehari pada wanita tidak hamil. 200 mg sehari pada trimester I tidak ada
Untuk ibu hamil asupan vitamin B12 penambahan, dan pada trimester II
bertambah sebesar 0,2 mcg sehari pada bertambah 9 mg sedangkan trimester III
masa kehamilan, sedangkan asupan penambahan hingga 13 mg. Kurangnya
vitamin B6 menunjukan kategori deficit. zat besi di dalam tubuh menjadi
Salah satu fungsi dari vitamin B6 adalah penyebab timbulnya anemia, pemenuhan
untuk pembentukan sel darah merah, zat besi pada responden dikatagorikan
maka ketika responden tidak mampu pada rentang baik. Hal ini di dukung
memenuhi kebutuhan vitamin B6 dengan adanya program program
pembentukan sel darah merah terhambat pemerintah dengan pemberian 90 tablet
dan akan mempengaruhi kadar pada trimester satu dan 30 tablet pada
hemoglobin di dalam tubuh. trimester tiga (Kemenkes,2015)
Begitu pula dengan angka asupan Zat besi ini sendiri bersumber dari
kalsium pada seluruh responden nabati merupakan jenis zat besi non
menunjukan kategori deficit dimana rata heme, dimana jenis zat besi non heme
– rata jumlah asupan energi ibu hamil ini membentuk vitamin C untuk
sebanyak 261.02 mg sehari. Sedangkan penyerapan di dalam tubuh, sehingga
menurut Permenkes RI No.75 Tahun apabila kualitas sumber vitamin C-nya
2013, kebutuhan kalsium bagi wanita kurang baik, maka penyerapan zat
tidak hamil sebesar 1.000-1.200mg besinya pun tidak optimal. Selain dari
sehari dan selama kehamilan harus vitamin C yang membantu proses
ditingkatkan sebesar 200 mg. Jika penyerapan, adapula yang menghambat
asupan kalsium di dalam darah kurang, proses penyerapan zat besi seperti air teh
maka tubuh berkompensasi mengambil dan kopi, di mana air teh dan kopi
cadangan kalsium dari tulang dan akan memiliki zat polifenol (Gibney, 2009).
meningkatkan resiko osteoporosis Ibu hamil yang tidak mengkonsumsi
(Orshan, 2008). tambahan tablet zat besi maka akan
Sumber utama kalsium adalah susu, ikan terjadi penurunan kadar hemoglobin. Ini
yang dimakan bersama tulang, kacang- sejalan dengan apa yang dikemukakan
kacangan, dan hasil olahan kacang- dalam Iron Deficiency Anaemia In
kacangan seperti tahu, tempe, dan sayur- Pregnancy : Information For Patients
sayuran hijau. Tetapi makanan ini dari Oxford University Hospital bahwa
mengandung banyak serat, fitrat, dan ibu hamil di Inggris yang tidak
oksalat, yang mengahambat penyerapan mengkonsumsi tablet zat besi
kalsium. Sumber kalsium yang paling

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 171


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. VI No. 2 September 2018

mengalami kejadian anemia yang tinggi tahap perawatan dengan urutan yang
(Colman, 2017). terstruktur, bila ada kesalahan dalam
Model Waterfall satu tahap maka perlu kembali ke tahap
Model ini digunakan untuk merancang sebelumnya untuk mengecek kapan
aplikasi dari mulai tahap analisis sampai permasalahan muncul.

Gambar 1. Model Waterfall

Tahap analisis digunakan untuk data flow diagram (DFD), entity


mengumpulkan data-data yeng dapat relationship diagram, rancangan basis
mendukung perancangan perangkat data dan rancangan antar muka, pada
lunak, tahap ini mengumpulkan data tahap ini sudah dapat terlihat draft awal
primer, yaitu data yang didapatkan dari Gambar 2. Data Context Diagram
melalui proses tatap muka, yaitu proses DFD level 0 di bawah memperlihatkan
focus group discussion (fgd) dan alur proses yang akan dilalui oleh para
wawancara mendalam, juga data ibu hamil saat menggunakan aplikasi
sekunder yang berasal dari buku, yang telah dibuat, saat mengakses situs
panduan, petunjuk dan profil ibu hamil. web ini para ibu hamil akan
Tahap perancangan digunakan untuk mendapatkan konten yang berisi
membuat model alir perangkat lunak pengetahuan dasar mengenai kehamilan
seperti data context diagram (DCD), dan pengaruh nutrisi terhadap kehamilan

Gambar 2. DFD Level 0

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 172


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. VI No. 2 September 2018

Selanjutnya dibangun system Entity kebutuhan pemenuhan sumber protein


Relationship Diagram (ERD) adalah harian yang dikonsumsi oleh masing-
sebuah model perancangan basis data masing ibu hamil tersebut dirasa kurang
yang digunakan dalam perangkat lunak variatif secara jenis, sehingga perlu
yang dibangun, diagram ini diberikan contoh alternatif pilihan menu
memperlihatkan relasi atau makanan harian. Hampir keseluruhan
keterhubungan antar table dalam sebuah ibu hamil pun kurang memperhatikan
database, sehingga basis data yang pentingnya mengatur pola makan harian
dibangun tidak memiliki redudansi data. yang disesuaikan dengan kondisi
Pengembangan system aplikasi ini kehamilannya, karena selama kehamilan
dilanjutkan pada penataan fitur yang sebaiknya ibu hamil membiasakan diri
terdiri dari perancangan antar muka mengkonsumsi jenis makanan yang
sebagai halaman depan website dengan seimbang dengan kandungan gizi yang
dilengkapi konten yang diharapkan cukup. Seperti contoh, pada pagi hari
membantu para ibu hamil untuk ibu mengkonsumsi banyak sayuran,
mengetahui informasi-informasi kacang-kacangan dan buah-buahan dari
mengenai kehamilan dan nutrisi pada sumber karbohidrat seperti nasi,
kehamilan. kue, gorengan. Pada siang hari ibu
diperkenankan untuk mengkonsumsi
PENUTUP sumber karbohidrat secukupnya, namun
Hasil dari hasil penelitian ini, diupayakan adanya pembatasan dari
disimpulkan bahwa para ibu hamil jenis karbohidrat tersebut. Pada sore
dalam mengkonsumsi bahan dan jenis hari, ibu diperbolehkan mengkonsumsi
makanan harian sangat bervariasi dan jenis makanan bervariasi baik yang
sangat umum juga dikonsumsi oleh bersumber protein, vitamin maupun
kelompok wanita yang tidak hamil. Hal mineral. Hal seperti ini sebaiknya
tersebut sudah merupakan kebiasaan menjadi prioritas ibu hamil maupun
pola asupan nutrisi harian sejak sebelum keluarga sebagai upaya meningkatkan
hamil, sehingga pola tersebut terbawa kualitas kesehatan ibu maupun janin.
hingga masa kehamilan. Selain jenis Melalui hasil penelitian ini,
makanan, kebutuhan akan kandungan diharapkannya pemanfaatan fitur
gizi yang dikonsumsi pun kurang kebutuhan akan kesimbangan gizi ibu
diperhatikan hal tersebut ditunjukan hamil dalam bentuk pemilihan
dengan jenis makanan yang dikonsumsi alternative bahan dan jenis makanan
sehari-hari tersebut di dominasi dengan yang dapat dikonsumsi sehari-hari
nilai kebutuhan gizi nya yang kurang. disertai dengan kandungan kecukupan
Walaupun secara kuantitas sumber gizinya. Sehingga diharapkan para ibu
makanan yang dikonsumsi memiliki hamil mampu mengatur pola konsumsi
nilai gizi, namum secara kualitas hariannya dan secara otomatis
kebutuhan gizi belum memenuhi kandungan gizi nya pun terperhatikan.
standard kebutuhan untuk ibu hamil. Dengan demikian mudah-mudahan hasil
Selain itu ditunjang pula oleh cara penelitian ini dapat dimanfaatkan sesuai
pengolahan bahan makanan yang kurang dengan yang diharapkan, sehingga hasil
tepat sehingga dapat mengurangi penelitian ini dapat diimplementasikan
kandungan gizi tersebut. sebagai salah satu cara sebagai upaya
Selain itu, secara komposisi jenis tenaga dalam melakukan pencegahan
makanan yang dikonsumsi sehari-hari terhadap kejadian komplikasi
kurang diperhatikan, masih didominasi kehamilan.
oleh komponen kelompok sumber gizi
tertentu yaitu sumber karbohidrat.
Sehingga keseimbangan kebutuhan
nutrisi lainnya bagi ibu hamil pun
kurang terperhatikan seperti kebutuhan
vitamin dan mineral. Sedangkan untuk

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 173


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. VI No. 2 September 2018

REFERENSI Widyastuti, Erita Agustin


Almatsier, Soetardjo & Hardiyanti. Jakarta: EGC.
Soekatri. (2011). Gizi Seimbang Girard, A., Oluwafunke,
Dalam Daur O. (2012). Nutrition
Kehidupan. Jakarta: PT education and counseling
Gramedia Pustaka Utama.
Provided during Pregnancy :
Bobak , Lowdermilk &
Effect on Maternal, Neonatal
Jensen. (2005). Buku Ajar
and Child Health Outcomes
Keperawatan Maternitas . (4
Pediatric and Epidemiology,
ed.). Jakarta: Penerbit Buku
191-204. Retrieved 20 Juli
Kedokteran EGC.
2017, from
Colman, k,& pavord,s. (2017). Iron
https://onlinelibrary.wiley.co
Deficiency Anaemia In
m/doi/full/10.1111/j.1365-
Pregnancy : Information For
3016.2012.01278.x
Patients dari Oxford
Herlina, S. (2014). Gambaran status
University HospitalOxford:
gizi pada ibu hamil di
NHS Foundation
Puskesmas Sukajadi Kota
Trus. Retrieved 20 December,
Bandung. Skripsi Fakultas
2017, from
keperawatan Universitas
https://www.ouh.nhs.uk/patie
Padjadjaran, 1(1), 21-
nt-
guide/leaflets/files/14412Pan
Jerath, S., et al.. (2015). Ante Natal
aemia.pdf
Care (ANC) utilization,
Dinkes. (2013). Profil Kesehatan
dietary practices and
Provinsi Jawa Barat 2012
nutritional outcomes in
Bandung: Dinas Kesehatan
pregnant and recently
Provinsi Jawa
delivered women in urban
Barat. Retrieved 20 Agustus,
slums of Delhi, India: an
2017, from
exploratory cross sectional
http://www.depkes.go.id/reso
study. BioMed Central:
urces/download/profil/PROFI
Reproductive Health, 1(1), 1-
L_KES_PROVINSI_2012/12
11.
_Profil_Kes.Prov.JawaBarat_
Klossner, N.,J. (2006). Introductory
2012.pdf
Maternity Nursing. (1
Ditjen Bina Gizi dan
ed.). Philadephia: Lippincott
KIA. (2015). Laporan
Wiliam & Wilkins.
Akuntabilitas Kinerja
Kemenkes RI. (2014). Peraturan
Direktorat Bina Gizi Ditjen
Menteri Kesehatan Republik
Bina Gizi dan KIAJakarta :
Indonesia Nomor 41 Tahun
Kemenkes RI. Retrieved 20
2014 Tentang Pedoman Gizi
Juli, 2018, from
Seimbang Jakarta: Kemenkes
http://gizi.depkes.go.id/downl
RI. Retrieved 20 Juli,
oad/Kebijakan%20Gizi/PMK
2018, from
%2075-2013.pdf
http://gizi.depkes.go.id/downl
Gibney et al. (2009). Gizi Kesehatan
oad/Pedoman%20Gizi/PGS%
Masyarakat / editor, Michael
20Ok.pdf
J Gibney (et al) ; alih bahasa,
Kemenkes RI. (2013). Peraturan
Andry Hartono ; editor edisi
Menteri Kesehatan Republik
bahasa Indonesia, Palupi
Indonesia Nomor 75 Tahun

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 174


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. VI No. 2 September 2018

2013 Tentang Angka Sustainable development united


Kecukupan Gizi Bagi Bangsa nation . (2017). Division of
Indonesia Jakarta: Kemenkes Sustainable Development
RI. Retrieved 20 Juli, Goals. Retrieved 20
2018, from Desember, 2017, from
http://gizi.depkes.go.id/downl https://sustainabledevelopme
oad/Kebijakan%20Gizi/PMK nt.un.org
%2075-2013.pdf Waryana . (2010). Gizi
Kemenkes RI. (2015). Profil Reproduksi . Yogyakarta : Pu
Kesehatan Kabupaten Garut staka Rihama.
Tahun 2014 Garut: Dinkes WHO. (2015). Maternal Mortality
Garut. Retrieved 20 Agustus, Fact Sheet Number :
2017, from http:// 348 . Retrieved 20 December,
www.depkes.go.id/resources/ 2017, from
download/profil/PROFIL_KE http://www.who.int/mediacen
S...2014/12_Jabar_2014.pdf tre/factsheets/fs348/en/#
Kemenkes RI. (2015). Profil Zhang, Q. (2008). Maternal Anemia
Kesehatan Indonesia Tahun and Adverse Pregnancy
2014 Jakarta : Kemenkes Outcomes New Brunswink
RI. Retrieved 20 September, United State :
2017, from UM. Retrieved 20 Oktober
http://www.depkes.go.id/reso 2017, from
urces/download/pusdatin/prof file:///C:/Users/Asus/Downlo
il-kesehatan-indonesia/profil- ads/Maternal_anemia_and_ris
kesehatan-Indonesia-2015.pdf k_of_adverse_birth_and_heal
Lowdermilk, Perry & .pdf
Cashion. (2013). Maternity
Nursing . (8
ed.). Singapore: Elsevier.
Manuaba, I.,B. (2010). Ilmu
Kebidanan Penyakit
Kandungan dan KB untuk
pendidikan Bidan . (2
ed.). Jakarta: EGC.
Memon, Z.,M. et al.. (2014). Impact
Of Counseling in Preganancy
in Lower Sosioeconomic
Group at Tertiary Care
Hospital. Internasional
Journal of Innovation and
Applied Studies, 9(2), 925-
930.
Orshan, S.,A. (2008). Maternity,
Newborn, and Womens
Health Nursing :
Comprehensive care across
the
lifespan . Philadelphia : Lippi
ncott Williams & Wilkins.

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 175


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk

Anda mungkin juga menyukai