Anda di halaman 1dari 6

Nama : MIFTAHUL JANNAH

Nim :1920011
Dosen : ermeidanelly
MK : Promosi kesehatan

PENDEKATAN PROMOSI KESEHATAN

 RESUME

STRATEGI BERDASARKAN OTTAWA CHARTER


Konferensi internasional promosi kesehatan di Ottawa, Canada, pada tahun 1986
menghasilkan Piagam Ottawa (Ottawa Charter). Pada Piagam Ottawa dirumuskan strategi
pendekatan promosi kesehatan yang terdiri atas lima butir yaitu sebagai berikut :

A. Kebijakan Berwawasan Kesehatan (Health Public Policy).


Strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada para penentu atau pembuat kebijakan,
agar mereka mengeluarkan kebijakan-kebijakan public yang mendukung atau
menguntungkan kesehatan.

B. Lingkungan yang Mendukung (Supportive Environment)


Strategi ini ditujukan bagi siapapun para pengelola tempat umum, baik itu pemerintah
maupun swasta, agar mereka menyediakan sarana, prasarana, atau fasilitas yang
mendukung terciptanya perilaku sehat bagi masyarakat, atau pengunjung tempat umum.
Lingkungan yang mendukung kesehatan bagi tempat umum antara lain adalah
 tersedianya ruangan unruk menyusui bayi di mall sehingga program ASI eksklusuf
akan berhasil,
 tersedianya tempat buang air besar/kecil dengan air bersih bagi pekerja pabrik wanita,
 tersedianya ruangan merokok, tempat sampah, dan sebagainya.

C. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service)


Masyarakat memahami bahwa dalam pelayanan kesehatan ada istilah provider atau
penyelenggaraan kesehatan yaitu pemerintah dan swasta termasuk juga petugas

1
kesehatan dan consumen  atau pemakai/pengguna pelayanan kesehatan yaitu masyarakat.
Pemahaman seperi ini harus diubah atau reorientasi, bahwa masyarakat bukan hanya
sekedar pengguna atau penerima pelayanan kesehatan, tetapi sekaligus juga
penyelenggara pelayanan kesehatan harus melibatkan masyarakat bahkan
memberdayakan masyarakat agar bersama-sama dalam meningkatkan derajat kesehatan.

D. Keterampilan Individu (Personel Skill)


Langkah awalnya adalah dengan memberikan pemahaman-pemahaman kepada anggota
masyarakat tentang cara-cara memelihara kesehatan, mencegah penyakit, mengenal
penyakit dan sebagainya.
Metode dan teknis pemberian pemahaman lebih bersifat individual daripada kelompok.
Sebagai contoh : ibu hamil tahu mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan dan akan
segera ke petugas kesehatan apabila ditemukan adanya tanda-tanda bahaya tersebut pada
kehamilannya, ibu rumah tangga dapat membuat larutan gula garam  untuk anaknya yang
terkena diare sebelum dibawa ke petugas kesehatan, dan sebagainya.

E. Gerakan Masyarakat (Community Action)


Gerakan masyarakat dalam hal ini adalah upaya untuk memandirikan individu,
kelompok, dan masyarakat agar berkembang kesadaran, kemauan, dan kemampuannya di
bidang kesehatan dengan kata lain agar masyarakat secara proaktif mempraktikkan hidup
bersih dan sehat secara mandiri.
Gerakan masyarakat untuk kesehatan harus mendorong dan memacu kegiatan-kegiatan
di masyarakat dalam mewujudkan kesehatan mereka. Tanpa adanya kegiatan masyarakat
di bidang kesehatan, maka tidak akan terwujud perilaku yang kondusif untuk kesehatan,
misalnya : jimpitan beras untuk mendukung kegiatan kebersihan di masyarakat, pos
pelayanan terpadu untuk mendukung kesehatan ibu hamil, bayi serta balita dan
sebagainya.

2
RESUME TAMBAHAN

STRATEGI GLOBAL

Strategi global promosi kesehatan diperkenalkan oleh World Health Organization (WHO)
pada tahun 1984, di mana ada tiga strategi pokok untuk mewujudkan visi dan misi promosi
kesehatan yaitu Advokasi, Dukungan Sosial (Social Support), dan Gerakan
Masyarakat (Empowerment).

Advokasi

Advokasi dapat diartikan sebagai upaya pendekatan (approaches) terhadap orang lain yang
dianggap mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang
dilaksanakan. Dalam pendidikan kesehatan para pembuat keputusan baik baik di tingkat pusat
maupun daerah disebut sasaran tersier. Bentuk kegiatan advokasi bias dilakukan
secara  formal dan informal.

Bentuk kegiatan advokasi antara lain adalah sebagai berikut :

 Lobi politik (political lobbying


 Seminar dan atau persentasi
 Media
 Perkumpulan (asosiasi) peminat

Dukungan Sosial (Social Support)

Strategi dukungan social adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan social melalui  tokoh
masyarakat (toma), baik formal maupun informal.

Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)

Pemberdayaan masyarakat ditujukan kepada masyarakat langsung. Tujuan utamanya adalah


mewujudkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
mereka sendiri. Bentuk kegiatannya antara lain penyuluhan kesehatan, pengembangan
masyarakat, dan sebagainya. Sasaran gerakan masyarakat adalah sasaran primer.

Nesi Novita dan Yunetra Fransisca. 2011. Promosi Kesehatan dalam Pelayanan


Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
http://pendekatan promosi kesehatan.com

3
TUGAS

1. Buatlah kebijakan kesehatan yang ada pada lingkungan anda atau pada tempat lain
(sebutkan) dan apa manfaat yang dapat dari kebijakan tersebut lengkapi teorinya dari
sumber lain !

KIS
KIS adalah program yang dikeluarkan oleh presiden Joko Widodo dan wakil presiden
Jusuf Kalla untuk membuat rakyat lebih sehat dan sejahtera.
Kartu Indonesia Sehat (KIS) sendiri adalah kartu yang memiliki fungsi untuk
memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
secara gratis. Penggunanya sendiri dapat menggunakan fungsi KIS ini di setiap fasilitas
kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjut.
Sama-sama sebagai program fasilitas kesehatan dari negara, ternyata KIS dan BPJS
Kesehatan memang memiliki perbedaan. Perbedaan utamanya sebenarnya nampak dengan
jelas pada sasaran atau orang yang menerimanya. Jika BPJS merupakan sebuah program yang
anggotanya harus mendaftar dan membayar iuran, maka KIS anggotanya diambil dari
masyarakat yang tidak mampu dan pemberian kartunya ditetapkan oleh pemerintah serta
pembayaran iurannya ditanggung oleh pemerintah.

(Rahman, Aziz Abdul, and Yogiek Indra Kurniawan. "Aplikasi Klasifikasi Penerima Kartu
Indonesia Sehat Menggunakan Algoritma Naïve Bayes Classifier." Jurnal Teknologi dan
Manajemen Informatika 4.1 (2018).)

2. Buatlah contoh lingkungan yang mendukung kesehatan, siapa sasarannya, Apa


manfaatnya lengkapi teorinya dari sumber lain
Menciptakan lingkungan dalam kondisi kebersihan terjaga bisa tercapai tanpa ada
paksaan. Selain itu, tujuan itu juga merupakan sebuah kesadaran dan kebutuhan semua orang.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih.
Langkah-langkah tersebut di antaranya adalah:

1. Memberikan kesadaran tentang arti penting lingkungan yang bersih kepada


masyarakat, terutama pada anak-anak agar kesadaran tersebut bisa tumbuh sejak usia
dini. Membiasakan hidup bersih sejak usia anak-anak tentu lebih membuahkan hasil
yang luar biasa daripada pembiasaan diri pada usia setelahnya

2. Buatlah tempat sampah yang memisahkan antara sampah organik dan non organik.
Hal ini penting dilakukan agar memudahkan upaya untuk menanggulangi timbunan
sampah. .Jika sampah organik berhasil dipisahkan, maka akan mudah untuk
merencanakan langkah positif terhadap sampah.

3. Buatlah jadwal rutin untuk melakuan aktivitas pembersihan lingkungan secara


terjadwal. Melalui jadwal, maka kita akan membiasakan diri disiplin menjaga
kebersihan lingkungan. Tidak masalah meski ada kendala di tengah pelaksanaannya.

4
4. Buatlah sebuah aktivitas kreatif untuk mengelola sampah non organik menjadi sebuah
benda yang bersifat produktif dan bisa menghasilkan uang.

(https://www.superindo.co.id/artikel/info-sehat/menciptakan-lingkungan-yang-bersih-dan-
sehat/3)

3. Apa bentuk Reorientasi Pelayanan Kesehatan yang ada di masyarakat dimana


masyarakat terlibat sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan disertai dengan teori

Promosi kesehatan, upaya pemberdayaan masyarakat dengan


meningkatkan kesadaran hidup sehat, perubahan perilaku dan
lingkungan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Di rumah sakit, upaya ini melibatkan pasien, keluarga pasien,
pengunjung rumah sakit, masyarakat sekitar, dan tidak kalah
pentingnya adalah sumber daya manusia (SDM) rumah sakit itu
sendiri,Tenaga ahli dengan kompetensi promosi kesehatan
disebut dengan promotor kesehatan masyarakat, Dulu mereka
dikenal dengan nama penyuluh kesehatan masyarakat.
Strategi Promosi Kesehatan dalam Mencapai Reorientasi
Pelayanan Kesehatan: Kebijakan dan Praktik berbasis Data".
Reorientasi pelayanan kesehatan tampaknya bertalian dengan 3
pilar program Kementerian Kesehatan yaitu paradigma sehat,
Jaminan Kesehatan Nasional, dan gerakan masyarakat hidup
sehat dengan pendekatan keluarga.
Anis Fuad  dosen di Departemen Biostatistik, Epidemiologi dan
Kesehatan Populasi serta peneliti di Pusat Kebijakan dan
Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan
Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada
(UGM)

4. Buatlah contoh Keterampilan individu dengan sasaran ibu yang mempunyai neonatus
dan lengkapi teorinya
membersihkan Area genital pada bayi

Frekuensi: Setiap kali si kecil buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB).
Durasi: 7 menit.

Alat kelamin bisa menjadi “pintu” masuknya kuman apabila tidak dijaga kebersihannya. Selain
itu, area ini juga rentan terkena iritasi akibat kotoran.
 
Cara membersihkan:

5
Bayi perempuan
- Bersihkan daerah genital dengan kapas yang sudah dicelup air hangat dengan arah seka dari
vagina ke anus agar kotoran dan kuman tidak masuk ke vagina.
- Seka lipatan kulit pada daerah selangkangan dan bagian dalam kelamin (bibir dalam).
- Keringkan seluruh daerah kelamin dengan handuk bersih yang lembut. 

Bayi laki-laki
- Bersihkan penis dan daerah sekitarnya dengan kapas yang sudah dicelup air hangat. Seka
daerah di sekitar bagian bawah buah zakar dengan arah menuju ke anus.
- Bersihkan juga bagian kulup penisnya, serta lemak (smegma) yang ke luar dari kulup. Jangan
lupa untuk menyeka dan membersihkan seluruh bagian bokongnya.
- Keringkan seluruh daerah kelamin dengan handuk bersih yang lembut. 

5. Buatlah bentuk Gerakan masyarakat yang mendukung kesehatan, siapa sasarannya dan
apa manfaatnya lengkapi teorinya dari sumber lain
Sosialisasi germas(Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
ini bertujuan untuk menggerakkan masyarakat untuk melakukan pola
hidup sehat kepada seluruh elemen masyarakat. Pola hidup sehat
yang dimaksud berfokus pada tiga kegiatan utama yaitu Melakukan
aktivitas fisik secara rutin minimal 30 menit setiap hari, Konsumsi
sayur dan buah setiap hari dan memeriksa kesehatan secara rutin.
https://dinkes.acehprov.go.id/news/read/2017/04/30/119/germas-gerakan-masyarakat-hidup-
sehat.html

syukron

Anda mungkin juga menyukai