Anda di halaman 1dari 15

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan
makalah mata kuliah Akhlak dan Tasawuf yang berjudul “ Hak, Kewajiban,
Keadilan dan Tanggung Jawab” dan dapat selesai seperti waktu yang telah
kami rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai
pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara
langsung maupun tidak langsung.

Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan  penyusun, makalah ini


disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Akhlak dan Tasawuf.
Terlepas dari semua  itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini 
masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat  maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah
wawasan terhadap pembaca.

Bandar Lampung,

Kelompok 3
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN................................................................1

A. Latar belakang........................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN..................................................................3

1. pengertian hak dan macam-macamnya..................................3


2. proses penetapan hak..............................................................5
3. pelaksanaan hak......................................................................5
4. pengertian kewajiban dan macam-macamnya........................6
5. pelaksanaan kewajiban............................................................7
6. pengertian keadilan dan macam-macamnya............................8
7. pengertian dari tanggung jawab...............................................9
8. hubungan hak,kewajiban,keadilan dan tanggung jawab..........10

BAB III. PENUTUP............................................................................12

A. Kesimpulan................................................................................12
B. Saran..........................................................................................12

DAFTAR ISI
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari masalah
yang berkaitan dengan hak, kewajiban,keadilan,dan tanggung jawab. Hal
ini menunjukan bahwa hak, kewajiban, keadilan,dan tanggung jawab
memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal
tersebut merupakan sebagian dari aturan-aturan dasar yang ada dalam
kehidupan bermasyarakat. Hal ini juga sangat penting agar pergaulan
dalam masyarakat dapat berjalan dengan bai, aman dan damai. Keadaan
masyarakat yang demikian akan mendorong setiap anggota masyarakat
melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik. Dan semuanya kembali
pada akhlak seseorang. Untuk itulah kita harus memahami makna dan
hubungan antara hak, kewajiban, keadilan dan tanggung jawab sehingga
kita dapat mengimplementasikannya dikehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hak dan macam-macamnya?
2. Bagaimana proses penetapan hak?
3. Bagaimana pelaksanaan hak?
4. Apa pengertian kewajiban dan macam-macamnya?
5. Bagaimana pelaksanaan kewajiban?
6. Apa pengertian keadilan dan macam-macamnya?
7. Apa pengertian dari tanggung jawab?
8. Apa hubungan hak,kewajiban,keadilan dan tanggung jawab?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hak dan macam-macamnya
2. Untuk mengetahui bagaimana proses penetapan hak
3. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan hak
4. Untuk mengetahui pengertian kewajiban dan macam-macamnya
2

5. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kewajiban


6. Untuk mengetahui pengertian keadilan dan macam-macamnya
7. Untuk mengetahui pengertian tanggung jawab
8. Untuk mengetahui apa hubungan hak,kewajiban,keadilan, dan
tanggung jawab.
3

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian hak dan macam-macamnya


a. Pengertian hak
Hak adalah sesuatu yang dimiliki oleh manusia sejak lahir dan
sesuatu yang dimiliki atau diterima oleh manusia karena sebab-
sebab tertentu. Hak yang dimiliki oleh seseorang pada hakikatnya
merupakan salah satu bentuk perlindungan terhadap eksistensi dan
martabat manusia sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat.1
Pengertian hak dalam al-quran agak berbeda dengan pengertian
hak diatas. Singkatnya hak diatas mengacu pada hak memiliki,
tetapi al-haqq dalam al-quran sebagaimana dikemukakan al-raghib
al-asfahani adalah al-muthabaqah wa al muwafaqah artinya
kecocokan,kesesuaian,dan kesepakatan.2

b. Macam-macam hak
Secara umum, hak dikelompokan menjadi 2 yaitu:
 Hak asasi atau hak kodrat.
Hak asasi atau hak kodrat dikenal dengan istilah hak
fitrah, yaitu hak yang dibawa manusia sejak lahir. Hak asasi
merupakan hak dasar atau hak pokok yang dimiliki setiap
individu sebagai anugrah allah yang menciptakan manusia.
Hak yang dimasukan kedalam kelompok hak asasi antara
lain:

1
Imam Suraji, Etika dalam perspektif Al-qur’an dan hadist (jakarta :Pustaka Al-Husna baru,2006)
hal 172
2
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 137.
4

 Hak hidup, hidup adalah karunia yang diberikan oleh


Allah SWT kepada setiap manusia tanpa membedakan
warna kulit, bangsa, dan jenis kelaminnya. Oleh karena
itu dengan alasan apapun dalan keadaan bagaimanapun
seseorang tidak diperbolehkan bunuh diri maupun
menghilangkan nyawa seseorang. Karena hidup dan
mati seseorang sepenuhnya merupakan wewenang Allah
SWT. Etika islam tidak hanya menetapkan hak hidup
sebagai hak dasar manusiayang harus ditegakkan, tetapi
juga menjelaskan tentang kewajiban yang ada pada
manusia untuk menjaga hak tersebut agar jangan sampai
dilanggar atau dirusak, baik oleh diri sendiri maupun
orang lain.
 Hak kebebasan, kebebasan mempunyai arti merdeka
atau lepas dari penjajahan,perbudakan,dan kurungan.
Kebebasan mempunyai arti bahwa manusia bukanlah
seorang budak, oleh karena itu ia tidak terikat oleh
segala macam ikatan. Manusia bebas untuk memlih,atau
menolak apapun yang ada dimuka bumi. Dalam
pemikiran etika islam, kebebasan itu bertanggung jawab,
dimana manusia bebas menentukan dan melaksanakan
tindakan yang diinginkan. Tetapi ia akan tetap diminta
pertanggung jawaban atas semua keputusan dan
tindakan yang dilakukan.
 Hak kehormatan diri, manusia adalah makhluk paling
sempurna dan yang paling mulia dimuka bumi ini. Oleh
karena itu, kemuliaan atau kehormatan adalah hak yang
melekat pada diri manusia sejak kelahirannya didunia.
Kehormatan diri merupakan salah satu hak kodrat yang
tidak bisa dihilangkan oleh siapapun.
5

 Hak legal dan hak moral


Hak legal merupakan hak yang dimiliki seseorang karena
ada aturan atau ketentun yang mengatur tersebut. Sedangkan
hak moral adalah hak yang hanya berdasar pada ketentuan-
ketentuan moral atau berdasar pada adat kebiasaan yang
berlaku.3
Hak-hak legal berasal dari undang-undang, peraturan
hukum atau dokumen legal lainnya. Hal-hal yang
dimasukan kedalam hak legal seperti memperoleh
pendidikan, pelayanan kesehatan, keamanan dan lain
sebagainya. Sedangkan hal-hal yang dimasukan kedalam
hak moral seperti hak orang tua mendapat
penghormatan,hak anak untuk mendapatkan nama yang
baik, hak untuk meminta maaf dan memaafkan, dan lain
sebagainya.

2. Proses penetapan hak


Sesuatu dapat dikatakan hak apabila sesuatu tersebut telah disepakati
oleh pihak-pihak yang terkait dalam masalah tersebut bahwa sesuatu
tersebut adalah sebahai suatu hak. Proses penetapan suatu tuntunan
menjadi suatu hak merupakan proses interaksi dalam kehidupan
masyarakat yang berlangsung lama, dan akan berkembang seiring dengan
perkembangan masyarakat itu sendiri.

3. Pelaksanaan hak
Hak sebagian sesuatu yang menjadi milik seseorang dalam
pelaksanaanya harus dijalankan dengan baik dan tidak boleh ada
diskriminasi antara individu yang satu dengan yang lain. Manusia
memanglah makhluk yang berbeda-beda. Namun, perbedaan tersebut tidak
3
Imam Suraji, Etika dalam perspektif Al-qur’an dan hadist (jakarta :Pustaka Al-Husna baru,2006)
hal 174-181
6

boleh digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam memberlakukan suatu


hak.
Perbedaan yang ada pada manusia adalah sunnatullah, karenanya
dengan perbedaan tersebut manusia diperintahkan untuk bekerjasama dan
saling tolong menolong dengan yang lain dalam kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan hak bukan didasarkan atas suka atau tidak suka, tetapi
berdasarkan pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Allah
SWT dan berdasar pada ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.4

4. Pengertian kewajiban dan macam-macamnya


a. Pengertian kewajiban
Kewajiban adalah suatu tindakan yang harus dilakukan oleh setiap
manusia dalam memenuhi hubungan sebagai makhluk
individu,sosial,dan tuhan. Dilihat dari segi ilmu fiqih, wajib memiliki
pengertian sesuatu yang harus dikerjakan, apabila dikerjakan
mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan mendapatkan dosa.
Menurut ilmu tauhid, wajib sesuatuyang pasti benar adanya. Sedngkan
menurut ilmu akhlak, wajib adalah suatu perbuatan yang hrus
dikerjakan, karena perbuatan itu dianggap benar.5

b. Macam-macam kewajiban
Kewajiban dibedakan menjadi 3 yaitu:
 Kewajiban terhadap diri sendiri ( individu )
Manusia sebagai makhluk hidup memiliki kewajiban
terhadap dirinya sendiri atas pemenuhan kebutuhan
hidupnya seperti makan, minum, berpakaian, menjaga
kebersihan dan kesehatan, dll.
 Kewajiban kepada sesama makhluk (sosial)

4
Imam Suraji, Etika dalam perspektif Al-qur’an dan hadist (jakarta :Pustaka Al-Husna baru,2006)
hal 181-184
5
Achmad Charis Zubair, Kuliah Etika (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada ,1995) hal 59
7

Manusia disamping sebagai individu merupakan


makhluk sosial, maka keterikatan tersebut menjadikan
individu harus sebagai anggota masyarakat. Manusia tidak
bisa hidup menyendiri dan masing-masing individu
mempunyai kewajiban terhadap sesama manusia, sebagai
contoh adalah kewajiban tolong menolong antar sesama
manusia.

 Kewajiban terhadap Allah SWT


Manusia tidak hanya hidup bersama sebaga makhluk
pribadi dan makhluk sosial, tetapi manusia tidak dapat
terlepas dari penciptanya karena dia yang menciptakan dan
memelihara alam ( termasuk menciptakan manusia )
sehingga kewajibannya sebagai hambanya adalah beriman
kepadanya. Adapun kewajiban manusia terhadap allah swt,
antara lain:
 Beriman kepada Allah Swt
 Beribadah dengan ikhlas kepadanya
 Tidak menyekutukan Allah
 Bersyukur kepada Allah
 Meminta ampun dan bertaubat
 Taqwa kepada Allah
 Tawakal kepada Allah6

5. Pelaksanaan kewajiban
Dalam pelaksaanaan kewajiban terletak apa yang disebut dengan
tanggung jawab. Tanggung jawab berarti sikap atau pendirian yang
menyebabkan manusia menetapkan bahwa dia hanya akan
menggunakan kemerdekaannya untuk melaksanakan perbuatan yang
susila.

6
Abbudin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta :PT Raja Grafindo Persada, 2006) hal 143
8

6. Pengertian keadilan dan macam-macamnya


a. Pengertian keadilan
Menurut Poedjawijatna, keadilan merupakan pengakuan dan
terhadap hak yang sah. Sedangkan keadilan didalam islam dapat
diartikan istilah yang digunakan untuk menunjukan pada persamaan
atau bersikap tengah-tengah atas dua perkara. 7

b. Macam-macam keadilan
Menurut Aristoteles- Notonegoro, ada 4 macam wujud keadilan
yaitu:
 Keadilan tukar-menukar
Merupakan suatu kebaikan tingkah laku manusia untuk
selalu memberikan kepada sesamanya, sesuatu yang
menjadi pihak lain atau sesuatu yang sudah semestinya
harus diterima oleh pihak lain. Dengan adanya keadilan
tukar menukar, terjadilah saling memberi dan menerima.
Keadilan itu timbul didalam hubungan antar manusia ebagai
orang-orang terhadap sesamanya didalam masyarakat.

 Keadilan dalam membagi


Merupakan tingkah laku masyarakat dan alat
penguasanya untuk selalu membagikan segala kenikmatan
dan beban bersama, dengan cara rata dan merata.

 Keadilan sosial
Merupakan tingkah laku manusia didalam hubungan
dengan masyarakat, untuk senantiasa memberikan dan
melaksanakan segala sesuatu yang menunjukan
kemakmuran dan kesejahteraan bersama sebagai tujuan
akhir masyarakat atau negara.

7
Yatimin Abdullah, Studi Akhlak Dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: Amzah, 2007, hlm.137-
138
9

 Keadilan negara
Yaitu mengatur hubungan antara anggota dan
kesatuannya untuk bersama-sama selaras dengan kedudukan
dan fungsinya untuk mencapai kesejahteraan umum. 8

7. Pengertian tanggung jawab dan macam-macamnya


a. Pengertian tanggung jawab
Tanggung jawab secara sempit yaitu, suatu usaha seseorang
diamanahkan harus dilakukan. Istilah dalam islam tanggung jawab
merupakan amanah. Secara luas tanggung jawab diartikan sebagai
usaha manusia melakukan amanah secara cermat, teliti, memikirkan
akibat baik dan buruknya.9 Tanggung jawab merupakan sifat yang
amat baik bagi manusia. Tidak bertanggung jawab adalah sifat yang
buruk.

b. Macam-macam tanggung jawab


 Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
Manusia diciptakan oleh tuhan mengalami periode lahir,
hidup, kemudian mati. Agar manusia dalam hidupnya
mempunyai “harga”, sebagai pengisi fase kehidupannya itu
maka manusia tersebut atas namanyasendiri dibebani
tanggung jawab. Sebab apabila tidakada tanggung jawab
terhadap dirinya sendiri maka tindakannya tidak terkontrol
lagi. Intinya masing-masing individu dituntut adanya
tanggung jawab untuk melangsungkan hidupnya di dunia
sebagai makhluk tuhan.
 Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri
atas ayah-ibu, anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi
anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung

8
Achmad Charis Zubair, Kuliah Etika (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada ,1995) hal 68-69
9
Yatimin Abdullah, Studi Akhlak Dalam Perspektif Alquran, (Jakarta: Amzah, 2007), h. 104.
10

jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab itu menyangkut


nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan
kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
Untuk memenuhi tanggung jawab biasanya diperlukan
pengorbanan.
 Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa
bantuan orang lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai
makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka
ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut.
Sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan
anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan
hidupnya dalam masyarakat tersebut.

8. Hubungan hak, kewajiban, keadilan, dan tanggung jawab


Telah dikemukakan bahwa akhlak adalah perbuatan yang telah
dilakukan dengan sengaja, mendarah daging, sebenarnya dan tulus ikhlas
karena Allah. Hubungan dengan hak dapat dilihat pada arti dari hak yaitu
sebagai milik yang dapat digunakan oleh seseorang tanpa ada yang
menghalanginya.
Akhlak yang mendarah daging itu kemudian menjadi bagian dari
kepribadian seseorang yang dengannya timbul kewajiban untuk
melaksanakannya tanpa merasa berat. Dengan telaksananya hak,
kewajiban, dan keadilan, maka dengan sendirinya akan mendukung
terciptanya perbuatan yang baik.10
Dimana hak maka ada kewajiban, dan dimana ada kewajiban ada
keadilan. Yaitu menetapkan dan melaksanakan hak sesuai dengan tempat,
waktu dan kadarnya yang seimbang.

10
Abbudin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta :PT Raja Grafindo Persada, 2006) hal 154
11

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpuan
Hak dapat diartikan wewenang atau kekuasaan yang secara etis
seseorang dapat mengerjakan, memiliki, meninggalkan,
mempergunakan atau menuntut sesuatu. Poendjawijata mengatakan
12

bahwa yang dimaksud hak ialah semacam milik, kepunyaan yang


tidak hanya benda kan saja, melainkan pula tindakan, pikiran, dan
hasil pemikiran itu.
Sedangkan kewajiban adalah suatu tindakan yang harus
dilakukan manusia dalam memenuhi hubungan sebagai makhluk
individu, sosial dan Tuhan. Dan keadilan merupakan tingkat
tertinggi dalam menentukan segala bentuk permasalahan yang ada
hubungannya dengan kepentingan orang banyak. Perintah berlaku
adil pun mesti ditegakan dalam keluarga dan masyarakat muslim
itu sendiri, bahkan kepada orang kafir pun umat islam
diperintahkan berlaku adil.

B. Saran
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu masih perlu perbaikan dan
penyempurnaan melalui kritik dan saran bermanfaat dari para
pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua. Aamiin

DAFTAR PUSTAKA

Imam Suraji, Etika dalam perspektif Al-qur’an dan hadist (jakarta :Pustaka Al-
Husna baru,2006) hal 172
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 137.
Imam Suraji, Etika dalam perspektif Al-qur’an dan hadist (jakarta :Pustaka Al-
Husna baru,2006) hal 174-181
Imam Suraji, Etika dalam perspektif Al-qur’an dan hadist (jakarta :Pustaka Al-
Husna baru,2006) hal 181-184
13

Achmad Charis Zubair, Kuliah Etika (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada ,1995)
hal 59
Yatimin Abdullah, Studi Akhlak Dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: Amzah,
2007, hlm.137-138
Abbudin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta :PT Raja Grafindo Persada, 2006) hal
143
Achmad Charis Zubair, Kuliah Etika (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada ,1995)
hal 68-69
Yatimin Abdullah, Studi Akhlak Dalam Perspektif Alquran, (Jakarta: Amzah,
2007), h. 104.
Abbudin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta :PT Raja Grafindo Persada, 2006) hal
154

Anda mungkin juga menyukai