Anda di halaman 1dari 9

Makalah Manajemen Sekolah

SEJARAH MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

Dosen Pengampuh : Muh. Rizal, S. Pd. M. Pd

DISUSUN OLEH

KELOMPOK I:

1. Rahmi Aulia Safira [181030004]

2. Rizkiana [181030014]

3. Nurlindah [181030005]

4. Sri Ratna Dian M.S [181030024]

5. Muhammad Firman H [181030007]

6. Nurfitriana [181030133]

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI [IAIN] PALU

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan Kepada Allah SWT yang mana telah memberikan kami
Nikmat Iman, Islam dan tentunya nikmat kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah ini dengan Judul”Sejarah Manajemen Berbasis Sekolah”. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Sekolah. Untuk itu saya ucapkan
terima kasih atas perhatiannya terhadap Makalah ini, dan penulis berharap semoga Makalah
ini bermanfaat bagi kami sendiri dan khususnya bagi pembaca pada umumnya. Tak ada
gading yang tak retak, begitupula dengan Makalah ini.

Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruksi sangat saya
harapkan dari pada pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan
pada waktu yang mendatang.

Demikian makalah ini kami buat terima kasih atas perhatianya saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................................


1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................
1.3 Tujuan................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Manajemen Sekolah.............................................................


2.2 Konsep Manajemen Berbasis Sekolah..........................................................
2.3 Karakteristik MBS......................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................................
3.2 Kritik dan Saran..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sistem manajemen pendidikan yang sentralistis tidak membawa kemajuan
yang berarti bagi peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya. Dalam kasus-kasus
tertentu, manajemen sentralistis telah menyebabkan terjadinya pemandulan kreativitas
pada satuan pendidikan dan berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Untuk mengatasi
terjadinya stagnasi dibidang pendidikan ini diperlukan adanya paradigma baru
dibidang pendidikan.
Seiring bergulirnya era otonomi daerah, terbukalah peluang untuk melakukan
reorientasi paradigma pendidikan menuju kearah desentralisasi pengelolaan
pendidikan. Peluang tersebut semakin tampak nyata setelah dikelurkanya kebijakan
mengenai otonomi pendidikan melalui strategi pemberlakuan manajemen berbasis
sekolah (MBS). MBS bukan sekedar mengubah pendekatan pengelolaan sekolah dari
yang sentralistis ke desentralistis, tetapi lebih dari itu melalui MBS maka akan
muncul kemandirian sekolah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa latar belakang manajemen berbasis sekolah?
2. Bagaimanakah konsep manajemen berbasis sekolah?
3. Bagaimanakah Karakteristik MBS?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui latar belakang MBS.
2. Mengetahui konsep MBS.
3. Mengetahui Karakteristik MBS.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Manajemen Berbasis Sekolah


Latar belakang munculnya Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) tak lepas dari
kinerja pendididkan di suatu Negara berdasarkan system pendidikan yang ada
sebelumnya. Diantara tahun 1960-an hingga 1970-an berbagai inovasi dilakukan
melalui pengenalan kurikulum baru dan pendekatan metode pengajaran baru dalam
rangka meningkatkan kualitas pendidikan, namun hasilnya tidak memuaskan.
Demikian juga di banyak Negara lain seperti Kanada, Amerika, Australia, Inggris,
Perancis, Selandia Baru, dan Indonesia.
Sebelum berbagai inovasi yang diterapkan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan difokuskan pada lingkup kelas, seperti perbaikan kurikulum,
profesionalisme guru, metode pengajaran, dan system evaluasi, dan kesemuanya itu
kurang memberikan hasil yang memuaskan. Bersamaan dengan berbagai upaya itu,
pada tehun 1980-an terjadi perkembangan yang menggembirakan di bidang
manajemen modern, yaitu atas keberhasilan penerapannya di bidang industry dan
organisasi komersial. Keberhasilan aplikasi manajemen modern itulah yang kemudian
diadopsi untuk diterapkan di dunia pendidikan. Sejak saat itulah masyarakat mulai
sadar bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan perlu melompat atau keluar dari
lingkup pengajaran di dalam kelas secara sempit ke lingkup organisasi sekolah. Oleh
karena itu, diperlukan reformasi system secara structural dan gaya manajemen
sekolah.
Setelah adanya kesadaran itu muncullah berbagai gerakan reformasi seperti
gerakan sekolah efektif yang mencari dan mempromosikan karakteristik sekolah-
sekolah efektif. Ada gerakan sekolah mandiri, yang menekankan otonomi penggunaan
sumber dana sekolah. Ada yang memfokuskan pada desentralisasi otoritas dari kantor
pendidikan pusat kepada aktivitas-aktivitas yang dipusatkan disekolah seperti
pengembangan kurikulum berbasis sekolah, bimbingan siswa berbasis sekolah, dan
sebagainya. Gerakan reformasi yang menggunakan pendekatan berbeda-beda tersebut
kemudian melahirkan model-model MBS.
Di Indonesia, latar belakang munculnya MBS tidak jauh berbeda dengan
Negara-negara maju yang terlebih dahulu menerapkannya. Perbedaan yang mencolok
ialah lambatnya kesadaran para pengambil kebijakan pendidikan di Indonesia.
Bayangkan saja di banyak Negara gerakan reformasi pendidikan model MBS ini
sudah terjadi pada tahun 1970-an dan disusul banyak Negara pada tahun 1980-an,
namun di Indonesia baru dimulai 30 tahun kemudian. Hal ini tidak terlepas dari
system otoriter selama orde baru. Semua diatur dari pusat, yaitu di Jakarta baik dalam
penentuan kurikulum sekolah, anggaran pendidikan, pengangkatan guru, metode
pembelajaran, buku pelajaran, alat peraga hingga jam sekolah maupun jenis upacara
yang harus dilaksanakan di sekolah.
Selama bertahun-tahun upaya perbaikan pendidikan selalu dilaksanakan
dengan cara tambal sulam, karena belum ada upaya yang maksimal dari birokrat
pendidikan di atas sana. Dengan demikian, dapat dirumuskan bahwa Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) muncul karena beberapa alasan. Pertama, terjadinya
ketimpangan kekuasaan dan kewenangan yang terlalu terpusat pada atasan yang
mengesampingkan bawahan. Kedua, kinerja pendidikan yang tidak kunjung membaik
bahkan cenderung menurun di banyak Negara. Ketiga, adanya kesadaran para birokrat
dan desakan dari para pecinta pendidikan untuk merestrukturisasi pengelolaan
pendidikan.
Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan
kualitas pendidikan yang mana selama ini masih dirasa masih kurang, diantaranya
dengan membuat program progaram antara lain “aku anak sekolah” dan dana bantuan
operasional. Program tersebut diharapkan mampu menjunjung kualitas maupun
kuantitas pendidikan di Indonesia, akantetapi karena pengelolaannya masih terpusat
dan kaku, program tersebut tidak dapat memberikan dampak positif. Dugaannya
adalah masalah manajemen yang belum sesuai. Hingga munculah suatu pemikiran
atau gagasan baru dalam pengelolaan pendidikan yang memberi kebijakan kepada
masing masing sekolah untuk mengatur dan melaksanakan berbagai kebijakan dari
pemerintah. Pemikiran inilah yang disebut dengan manajemen berbasis sekolah
(MBS).
dapat disimpulkan bahwa Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah
kebijakan pemerintah yang diberikan masing-masing sekolah untuk mengelola dan
mengoptimalkan pendidikan di daerahnya sesuai dengan karakteristik di daerahnya
masing-masing dan keikutsertaan masyarakat dalam mewujudkan tujuan pendidikan.
2.1 Konsep Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada hakikatnya adalah penyerasian
sumber daya yang dilakukan secara mendiri oleh sekolah dengan semua pemangku
kepentingan yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses pengambilan
keputusan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan mutu sekolah atau untuk
mencapai tujuan pendidikan.
2.2 Karakteristik MBS
Ciri-ciri (karakteristik) MBS bisa dilihat dari sudut sejauh mana sekolah
tersebut dapat mengoptimalkan kinerja organisasi sekolah, pengelolaan sumber daya
manusia (SDM),
proses belajar-mengajar dan sumber daya sebagaimana digambarkan dalam tabel
berikut:

Organisasi Sekolah ProsesBelajar- SumberDaya Sumber Daya dan


Mengajar Manusia Administrasi

- Menyediakan - Meningkatkan - Memberdayakan staf -Mengidentifikasi


Manajemen/organisasi kualitas belajar dan menempatkan  sumber daya yang
kepemimpinan siswa personel yang dapat diperlukan dan
transformasional melayani keperluan mengalokasikan
dalam mencapai siswa sumber daya
tujuan sekolah tersebut, sesuai
dengan kebutuhan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas maka dapat disimpulkan ke dalam
beberapa hal sebagai berikut:
1. Manajemen pendidikan berbasis sekolah, menuntut adanya sekolah yang otonom
dan kepala sekolah yang memiliki otonomi, khususnya otonomi kepemimpinan atas
sekolah yang dipimpinnya. Oleh karena itu, perlu langkah-langkah yang bersifat
implementatif dan aplikatif untuk merealisir manajemen pendidikan berbasis sekolah
di lembaga pendidikan persekolahan.
2. Keberhasilan penerapan manajemen pendidikan berbasis sekolah sangat ditentukan
oleh political will pemerintah dan kepemimpinan di persekolahan.

3.2 Kritik dan Saran


Kami sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih sangat banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca sehingga makalah yang akan datang menjadi lebih baik lagi.
Kami harap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua serta menambah
pengetahuan kita.
DAFTAR PUSTAKA

Malik Fadjar, Kata Pengantar dalam Ibtisam Abu Duhou, School-Base Management,


Penerjemah Noryamin Aini, dkk, h. xvii
Amiruddin Siahaan dkk, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah, (Jakarta:
Quantum Teaching, 2006), h. 5.
Candoli, Site-Based Management in Education: How to Make It Work in Your
School, (Lancaster: Technomic Publishing Co, 1995), xi
Fasli Jalal dan Dedi Supriadi (ed) Reformasi Pendidikan Dalam Otonomi
Daerah, (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2001), h. 122
http://edukasi.kompasiana.com/2012/03/12/latar-belakang-munculnya-mbs/ diakses
pada tanggal 15 Oktober 2012

Anda mungkin juga menyukai