Anda di halaman 1dari 18

REYHAN ADILA PUTRA

KELAS : IV
MATA PELAJARAN : IPS

TAHUN AJARAN KLIPING ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

2020
Macam Rumah Adat, Alat Musik dan
Tarian Tradisional Nusantara

SD NEGERI CILANDAK BARAT 01 PAGI


DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................................i

Daftar isi.........................................................................................................................................ii

A. RUMAH ADAT INDONESIA..........................................................................................1


1. Rumah Adat Jawa Barat “Sunda”.............................................................................1
2. Rumah Adat DKI Jakarta “Kebaya”........................................................................1
3. Rumah Adat Bali “Gampura Candi Bentar”............................................................2
4. Rumah Adat Banten “Badui” ....................................................................................3
5. Rumah Adat Lampung “Nowou Sesat” ....................................................................3
6. Rumah Adat Kalimantan Barat “Panjang”..............................................................4
7. Rumah Adat Sulawesi Utara “Pewaris”....................................................................4
8. Rumah Adat Gorontalo “Dulohupa”.........................................................................5
9. Rumah Adat Papua “Honai”......................................................................................6
10. Rumah Adat Sulawesi Tenggara “Buton”.................................................................6
B. ALAT MUSIK DAERAH.................................................................................................7
1. Angklung ( Jawa Barat ).............................................................................................7
2. Sasando ( Rote, NTT)..................................................................................................7
3. Gamelan ( Tanah Jawa ).............................................................................................8
4. Kolintang (Sulawesi Selatan)......................................................................................8
5. Kendang ( Sunda, Jawa barat)...................................................................................9
6. Tifa (Maluku)...............................................................................................................9
7. Saluang (Sumatra Barat)..........................................................................................10
8. Aramba (Nias, Sumatera).........................................................................................10
9. Gambus (Riau)...........................................................................................................11
10. Gendang (Yogyakarta)..............................................................................................11
C. TARIAN ADAT...............................................................................................................12
1. Tari Jaipong - Jawa Barat........................................................................................12
2. Tari Kecak – Bali.......................................................................................................12
3. Tari Remong - Jawa Timur......................................................................................13
4. Tari Pendet – Bali......................................................................................................13
5. Tari Gambyong - Jawa Tengah................................................................................14
6. Tari Serimpi – Yogyakarta.......................................................................................14
7. Tari Yapong – Jakarta..............................................................................................15
8. Tari Tor Tor - Sumatera Utara................................................................................15
9. Tari Piring - Sumatera Barat...................................................................................16
10. Tari Saman – Aceh....................................................................................................16

ii
1

A. RUMAH ADAT INDONESIA


1. Rumah Adat Jawa Barat “Sunda”

Gambar 1.1 Rumah Adat Jawa Barat

Rumah sunda ialah rumah adat di indonesia ang mempunyai bentuk rumah panggung
yang tidak terlalu tinggi. pada bagian depan rumah dat sunda, terdapat tangga atau bisa disebut
dengan golodog. Yang berfungsi sebagai sarana keluar masuk ke rumah, sedangkan pada bagian
atapnya memiliki banyak jenis. Beberapa atap yang sering digunakan adalah atap jolopong.
badak heuay, perahu kemurep, buka pongpok, tegong anjing, jubleg, nangkup, dan juga apit
gunting, semua jenis atap diatas memiliki ciri khas yang berbeda.
2. Rumah Adat DKI Jakarta “Kebaya”

Gambar 1.2 Rumah Adat DKI Jakarta “Kebaya”


Rubah kebaya merupakan rumah adat yang memiliki kek kentalan dengan budaya
betawi. Sehingga bentuk desain rumah adat kebaya, cukup khas dan mudah untuk dikenali.
Terlebih masih bisa kita temui rumah kebaya di jakarata, akan tetapi, rumah betawi untuk saat ini
2

sudah sulit sekali untuk ditemui. Karena sudah tenggelam diantara gedung-gedung besar di
Jakarta yang telah menutupi rumah adat kebaya.
Jadi, jika ingin menemukan rumah kebaya, harus berkunjung kedaerah perkampungan
betawi. itu juga jumlahnya sudah mulai sedikit, karena sudah berpindah ke bangunan rumah
modern.
3. Rumah Adat Bali “Gampura Candi Bentar”

Gambar 1.3 Rumah Adat Bali “Gampura Candi Bentar”

Gapura candi, merupakan rumah adat yang berasal dari Bali, Pura ini masih
menganggkat dan mejunjung tinggi. Budaya dan adat istiadat. Daerah yang memiliki kekentalan
budaya dan adat istiadat sudah menyatu dalam ke agama mayoritas didaerah sana. yaitu
kebanyakan mayoritas beragama hindu. Sehingga bentuk rumah gapura candi bentar ini hampir
menyerupai dengan lengkap dengan gapura masuknya. Berbeda dengan kebanyakan rumah adat
yang lainya.
Rumah adat Provinsi bali ini, masih sangat mudah untuk kita jumpai di bali, karena
disana masih memaegang teguh budaya dan adatnya. salah satu rumah adat di indonesia yang
masih banyak didirikan dan masih bisa kita jumpai disini tentunya.
3

4. Rumah Adat Banten “Badui” 

Gambar 1.4 Rumah Adat Banten “Badui”


Rumah adat badui, merupakan rumah yang di buat oleh suku badui yang sedang
berdiam diri di  banten. Ciri khas rumah adat badui ialah sedikit lebih tinggi seperti rumah
panggung akan tetapi tingginya tidak ada setengah meter. Serta karakteristik atap rumah badui
terbuat dari ilalang, struktur pembuatan rumah adat badui terbuat dari. Kayu, bambu pada bagian
dinding. dan tiangnya terbuat dari batu.
5. Rumah Adat Lampung “Nowou Sesat” 

Gambar 1.5 Rumah Adat Lampung “Nowou Sesat”

Rumah adat sowou sesat yang mempunyai arti rumah ibadah, menurut cerita dari warga
setempat. Rumah ini didirikan atas keinginan dalam beribadah. Memiliki keinginan dalam
membangun keluarga dan mendidik anak, atas pondasi ibadah, sehingga rumah nowou sesat. jika
di telusuri memiliki makna yang sangat baik dan dalam. Sangat disayangkan sekali rumah adat
yang berbentuk panggung dan atap berasal dari ilalang ini. Sudah sulit sekali ditemui,
6. Rumah Adat Kalimantan Barat “Panjang”
4

Gambar 1.6 Rumah Adat Kalimantan Barat “Panjang”

Panjang merupakan rumah adat yang berasal dari Kalimantan Barat, tepatnya pada suku
dayak Borneo Barat. Rumah ini hampir sama dengan rumah panggung yang memanjang. Dengan
tiang penyangga tinggi dan anak tangga lebar, akan tetapi rumah adat ini sudah sangat sulit.
Untuk dijumpai diwilayah asalnya, mungkin bisa dikatakan sudah punah dimakan usia.
7. Rumah Adat Sulawesi Utara “Pewaris”

Gambar 1.7 Rumah Adat Kalimantan Barat “Panjang”

Pewaris merupakan rumah adat yang berasal dari minahasa, yang merupakan suku asli
dari Provonsi Sulawesi Utara. Rumah leluhur atau rumah welawangkoa, yang menyerupai rumah
panggung. Dengan tiang balok kayu dan dua buah tangga kanan kiri dibagian depan, Hampir dari
mayoritas rumah adat di Indonesia. Terbuat dari bahan kayu asli semua, selain itu, keunikan pada
rumah adat yang satu ini terdapat pada pembagia ruangannya. Ada ruangan yang bernama setup
emperan, yang digunakan sebagai temoat penerima tamu dan juga berfingsi sebagai ruangan
tempat untuk tidur. Serta ruangan sangkor sebagai tempat penyimpanan makanan dan lumbung
padi.
8. Rumah Adat Gorontalo “Dulohupa”
5

Gambar 1.8 Rumah Adat Gorontalo “Dulohupa”

Rumah adat doluhupo adalah rumah yang berasal dari gorontalo, rumah adat di
indonesia ini, memiliki gaya atap yang berseni, dengan struktur bangunan menyerupai rumah
khas panggung. Sebagaian besar bahan pembangunan dari rumah adat yang satu ini, kebanyakan
berasal dari bahan kayu asli, sama dengan kebanyakan rumah adat di indonesia yang lainya.
6

9. Rumah Adat Papua “Honai”

Gambar 1.9 Rumah Adat Gorontalo “Dulohupa”

Rumah honoi merupakan rumah adat yang berasal dari Provinsi Papua, rumah honoi
provinsi papua. dibangun hanya dengan kayu dan lalang, diaman dindingnya terbuat dari kayu,
dan atapnya dari ilalang. Rumah adat honai, merupakan rumah adat indonesia yang sempit,
terbuat dengan tanpa adanya cendela dan celah cahaya. Semua tertutup rapat tanpa celah cahaya.
Rumah ini dibuat dengan rapat, supaya kondisi didalam rumah agar tetap hangat. Meski kondisi
diluar rumah dalam keadaan dingin, karen mayoritas penduduk papua bertempat tinggal di
daerah perbukitan dan dataran tinggi.
10. Rumah Adat Sulawesi Tenggara “Buton”

Gambar 1.10 Rumah Adat Gorontalo “Dulohupa”

Rumah adat buton adalah rumah adat di indonesia yang berasal dari provinsi Sulawesi
Sumatra Tenggara. Dari berbagai bentuk seni konstruksi bangunannya cukup unik.
7

Karena rumah adat ini di buat dengan empat lantai, dan hanya menggunakan kait kayu,
tanpa mengguanakan pasak dan paku. Semua itu menunjukan bahwasanya masyarakat sulawesi
tenggara, mempunyai keterampilan bangunan yang luar biasa.
Keterampilan yang dimiliki merupakan warisan turun temurun, dari generasi awal
sampai generasi saat ini. Kebanyakan masyarakat yang mahir dalam hal ini, hanya dari kalangan
orang tua, yang mahir dalam pengerjaanya.
B. ALAT MUSIK TRADISIONAL
1. Angklung ( Jawa Barat )

Gambar 1.11 Angklung ( Jawa Barat )


Angklung adalah alat musik tradisional berasal dari Jawa Barat. Angklung terbuat dari
bambu dan dimainkan dengan cara digoyangkan. Alat musik tradisional angklung sudah
mendunia dengan berhasil memukau penonton di Perancis dan juga Amerika Serikat. Angklung
juga telah diakui sebagai warisan Indonesia oleh UNESCO.
2. Sasando ( Rote, NTT)

Gambar 1.12 Sasando ( Rote, NTT)


8

Sasando merupakan alat musik tradisional khas tanah Rote, Nusa Tenggara Timur yang
terbuat dari daun lontar. Alat musik sasando berbentuk seperti harpa dan dimainkan dengan cara
dipetik seperti gitar. Sasando sudah terkenal semenjak konser WOW 2013 yang diselenggarakan
oleh Wonderful Indonesia.
3. Gamelan ( Tanah Jawa )

Gambar 1.13 Gamelan ( Tanah Jawa )

Gamelan merupakah alat musik tradisional berasal dari tanah jawa. Alat musik gamelan
ternyata juga digemari oleh musisi dunia. Gamelan ternyata juga diajarkan dan masuk kurikulum
di beberapa sekolah di Amerika Serikat dan New Zealand.
4. Kolintang (Sulawesi Selatan)

Gambar 1.14 Kolintang (Sulawesi Selatan)

Kolintang adalah barisan gong kecil yang ditempatkan mendatar. Alat musik tradisional
kolintang berasal dari Sulawesi Selatan. Alat musik kolintang dimainkan dengan diiringi oleh
gong dan drum. Alat musik kolintang juga telah lama dimainkan di negara-negara melayu seperti
Malaysia dan Filipina.
9

5. Kendang ( Sunda, Jawa barat)

Gambar 1.15 Kendang ( Sunda, Jawa barat)

Kendang adalah alat musik tradisional berasal dari Sunda namun ada beberapa yang
mengatakan dari Jawa Timur. Alat musik ini seringkali kita jumpai untuk mengiringi tarian-
tarian tradisional, musik jazz dan kontemporer. Sudah banyak musisi Amerika Serikat
menggunakan kendang sebagai alat musik pengiring.
6. Tifa (Maluku)

Gambar 1.16 Tifa (Maluku)


Alat musik tradisional khas Maluku dan Papua ini berbentuk seperti kendang namun
berbentuk tube. Alat musik Tifa dimainkan dengan dipukul. Alat musik tifa juga seringkali
dihiasi oleh ukiran-ukiran khas Papua dan Maluku. Tifa mulai dikenal semenjak banyak turis
yang datang ke Maluku dan Papua dengan membawa pulang Tifa sebagai oleh-oleh.
10

7. Saluang (Sumatra Barat)

Gambar 1.17 Saluang (Sumatra Barat)

Saluang merupakan alat musik tiup tradisional berasal dari Sumatra Barat. Alat ini
masuk mirip dengan suling namun lebih sederhana karena hanya memiliki empat lubang
berurutan. Konon pada jaman dulu, pemain saluang dikatakan mempunyai mantra yang mampu
menghipnotis penontonnya.
8. Aramba (Nias, Sumatera)

Gambar 1.18 Aramba (Nias, Sumatera)

Alat musik tradisional Indonesia satu ini berasal dari daerah utara daerah Sumatera,
tepatnya di Pulau Nias. Jenis bunyi yang dihasilkan Aramba adalah Ideofon. Aramba dimainkan
dengan cara dipukul dengan alat pukulnya tersendiri – serupa alat musik Gong di Pulau Jawa.
11

9. Gambus (Riau)

Gambar 1.19 Gambus (Riau)

Gambus adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Riau. Memang
alat musik ini identik dengan adat Melayu yang tentunya kental dengan nuansa budaya arab.
Gambus dimainkan dengan cara memetik senar-senarnya untuk menghasilkan jenis bunyi
Kordofon.
10. Gendang (Yogyakarta)

Gambar 1.20 Gendang (Yogyakarta)


Diantara alat musik tradisional Indonesia lainnya, mungkin Gendanglah yang paling
“Indonesia”. Betapa tidak, alat musik ini memiliki banyak sekali varian di Indonesia. Sebutlah
Gendang asal Yogyakarta, pasti akan berbeda dengan Gendang jenis lainnya seperti Gendang
Melayu atau Gendang asal Banten. Gendang dimainkan dengan cara dipukul dengan jenis bunyi
membranofon.
12

C. TARIAN DAERAH
1. Tari Jaipong - Jawa Barat

Gambar 1.21 Tari Jaipong - Jawa Barat

Siapa yang tak kenal tari Jaipong? Tarian khas dari Jawa Barat ini dikenal dengan
gerakan yang dinamis dan atraktif karena berasal dari gabungan pencak silat, tari ronggeng dan
tari ketuk tilu. Biasanya tarian ini dibawakan secara per orangan atau grup dan ditampilkan saat
penyambutan tamu besar hingga festival budaya.
2. Tari Kecak – Bali

Gambar 1.22 Tari Kecak – Bali


Bukan hanya terkenal dengan keindahan alamnya, Bali juga dikenal dengan ragam
budayanya. Salah satunya tari kecak. Tarian yang menampilkan drama tari dari cerita Ramayana
ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan di Bali. Tari Kecak disebut juga dengan tari Sang
Hyang yang dilakukan saat upacara keagamaan.
13

3. Tari Remong - Jawa Timur

Gambar 1.23 Tari Remong - Jawa Timur

Tari remong atau yang biasa disebut dengan tari remo adalah tarian yang
menggambarkan seorang pangeran yang berjuang di medan perang. Tarian ini sering ditampilkan
sebagai pengantar pertunjukan dalam pergelaran kesenian Ludruk atau tarian selamat datang
untuk menyambut tamu. Umumnya, tari ini dibawakan penari laki-laki dengan gerakan yang
gagah berani.
4. Tari Pendet – Bali

Gambar 1.24 Tari Pendet – Bali

Tarian yang juga terkenal dari Bali ini biasa ditampilkan sebagai tarian selamat datang
atau tarian penyambutan khas Bali. Tari pendet biasa dibawakan penari wanita dengan membawa
mangkuk kecil berisi berbagai macam bunga yang menjadi ciri khasnya. Awalnya, tari pendet
merupakan tarian yang menjadi bagian dari upacara di pura sebagai ungkapan rasa syukur dan
penghormatan dalam menyambut kehadiran para dewata yang turun dari khayangan.
14

5. Tari Gambyong - Jawa Tengah

Gambar 1.25 Tari Remong - Jawa Timur

Masyarakat Jawa dikenal dengan kelembutan dan keluwesannya. Hal tersebut


digambarkan dalam sebuah kesenian, yaitu tari gambyong. Tarian ini dibawakan beberapa penari
wanita dengan gerakan yang anggun dan indah. Di masa Kraton Surakarta, tari gambyong sering
dijadikan sebagai tarian hiburan dan tarian penyambutan tamu kehormatan. Namun seiring
dengan perkembangan zaman, tarian ini juga.
6. Tari Serimpi – Yogyakarta

Gambar 1.26 Tari Remong - Jawa Timur


Tarian klasik ini bersifat sakral yang menggambarkan kesopanan dan kelemahlembutan.
Hal tersebut dapat dilihat dari gerakannya yang pelan dan lemah lembut. Dulu tarian ini hanya
ditampilkan di lingkungan Keraton Yogyakarta untuk acara kenegaraan dan peringatan kenaikan
tahta Sultan. Karena sifatnya yang sakral, penarinya juga sudah dipilih oleh keluarga kerajaan.
Namun setelah Kerajaan Mataram pecah, tarian ini mulai mengalami perubahan dalam segi
gerakan meskipun inti dari tarian ini masih sama.
15

7. Tari Yapong – Jakarta

Gambar 1.27 Tari Yapong – Jakarta

Jenis tarian kontemporer ini melambangkan suka cita dan pergaulan masyarakat Betawi
di Jakarta. Gerakan dalam tarian ini sederhana namun sangat dinamis. Para penari menari dengan
ekspresi gembira dengan memainkan kaki dan tangan secara bergantian. Tarian ini memiliki
gerakan sangat bervariatif karena tari Yapong merupakan tarian kontemporer. Tarian ini terus
berkembang dengan berbagai kreasi dalam setiap pertunjukannya.
8. Tari Tor Tor - Sumatera Utara

Gambar 1.28 Tari Tor Tor - Sumatera Utara

Sebuah pertunjukkan tari yang unik dari Sumatera Barat karena menggunakan properti
berupa piring dalam tariannya. Piring-piring yang digunakan para penari tersebut diayun dengan
gerakan-gerakan yang cepat namun teratur. Tari tradisional dari Minangkabau ini dibawakan
oleh beberapa penari yang membawa dua piring di setiap telapak tangannya.
16

9. Tari Piring - Sumatera Barat

Gambar 1.29 Tari Piring - Sumatera Barat

Sebuah pertunjukkan tari yang unik dari Sumatera Barat karena menggunakan properti
berupa piring dalam tariannya. Piring-piring yang digunakan para penari tersebut diayun dengan
gerakan-gerakan yang cepat namun teratur. Tari tradisional dari Minangkabau ini dibawakan
oleh beberapa penari yang membawa dua piring di setiap telapak tangannya.
10. Tari Saman – Aceh

Gambar 1.30 Tari Piring - Sumatera Barat


Tarian yang dibawakan sekelompok orang yang jumlahnya ganjil ini sudah melenggang
hingga ke mancanegara. Keunikan tarian ini terlihat dari penggunaan tangan penari untuk
menciptakan suara-suara yang padu. Jika kebanyakan tari tradisional lain penarinya bergerak
bebas, tari saman dibawakan penarinya dengan cara duduk. Selain menggunakan gerakan tangan,
para penari juga berbagi tugas, ada yang mengaum, menyanyikan lagu, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai