Farmakologi
Farmakologi
PENDAHULUAN
Efek toksik sangat bervariasi dalam sifat, organ sasaran maupun mekanisme
kerjanya. Umumnya toksikan hanya mempengaruhi satu atau beberapa organ saja.
hal tersebut dapat di sebebkan lebih pekanya suatu organ, atau lebih tingginya
kadar bahan kimia dan bahan metabolitnya di organ toksisitas merupakan sifat
bawaan suatu zat, bentuk dan tingkat manifestasi toksiknya pada suatu organisme
yang bergantung pada berbagai jenis faktor. Faktor yang nyata adalah dosis dan
lamanya pajanan. Faktor yang kurang nyata nya adalah spesies dan strain hewan,
jenis kelamin, umur ,serta status giji dam hormonal. Faktor lain yang turut
berperan ialah:
1.Faktor fisik
2.Faktor lingkungan
3.Faktor sosial
Di samping itu, efek toksik suatu zat dapat di pengaruhi oleh zat kimia lain
yang di berikan bersamaan. Efek toksik dapat berubah karena berbagai hal seperti:
1.Perubahan absopsi
1
4.perubahan kepekaan reseptor pada orgaan sasaran
kemampuan tinggi untuk mengikat zat-zat kimia melebihi organ lain,serta mempu
membuang bahan-bahan toksik atau bahan yang tidak berguna lagi melalui darah.
2
1.2 Rumusan masalah
manusia.
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Toksikologi merupakan ilmu yang lebih tua dari farmakologi. Disiplin ini
mempelajari sifat-sifat racun zat kimia terhadap makhluk hidup dan lingkungan.
Sedikitnya 50.000 zat kimia kini di gunakan oleh manusia karena tidak dapat
Sintesis zat kimia yang diperkirakan berjumlah 1000 per tahun, meyebabkan
mempelajari “keamanan” setiap zat kimia yang dapat masuk ke dalam tubuh. Zat-
zat kimia itu disebut “Xenobiotik” (xeno=asing). Setiap zat kimia baru harus
zat kimia merupakan obat atau makanan, instansi yang harus menilai ialah
Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan, zat kimia lain
jumlah kecil sekali.Karena penilaian sifat xenobiotik tidak dapat di lakukan pada
4
PENYEBAB KERACUNAN
Tidak ada batasan yang tegas tentang keracunan berbagai macam obat dan
zat kimia, praktis setiap zat kimia. Accidental poisoning terutama terjadi pada
anak dibawah umur limah tahun karena kebiasaan mamasukkan segalah bendah
ke dalam mulut. Obat berlapis gula pun menarik bagi mereka. Minyak tanah
diri pada orang dewasa, sedangkan opiat biasanya merupakan penyebab pada anak
mudah yang menyalah gunakan nya. Keracunan insektisida dapat terjadi karena
penggunaannya.
sehari-hari dapat mengandung racun yang amat kuat seperti sianida pada
singkong, muskarin atau faloidin pada jamur, ichtyosarcotoxsin pada ikan dan
makanan yang justru dimakan setelah dibusukkan misalnya keju limburg, ikan
busuk, dan udang busuk yang di sukai orang Eskimo dan telur busuk tidak
5
menyebabkan keracunan. Banyak kejadian yang dahulu di sangka ptomain,
beraneka zat kimia yang digunakan dipabrik, yang semuanya berupakan bahaya
merkuri dalam darah ialah 0,03-0,04 ppm. Kadar merkuri dalam darah di atas 0,04
ppm harus dianggao upnormal pada orang dewasa. Karena metil merkuri
pajanan uap merkuri mengakibatkan kadar dalam otak kira-kira 10 kali lebih
tinggi dari pada kadar akibat pajanan garam Hg anorganik dengan dosis
sama.Batas tertinggi untuk ekskresi merkuri dalam urine pada orang normal ialah
25 µg/L.
GEJALA KERACUNAN
a. Muntah
6
Muntah terjadi karena keracunan atau sengaja dibuat muntah, sebagai
mulut.Tindakan penanggulannya :
b. Diare
dari cairan cerna.Tetapi diare yang parah dan berkepanjangan, perluh segerah
diberhentikan.Tindakan penanggulan:
2. Jika diperlukan obat, dapat diberikan campuran pektin dan kaolin atau
saluran cerna. Dapat juga diberika atropin sehari 3 kali 0,5 mg.
c. Perut kembung
hipokalemia.Tindakan penanggulangan:
7
1. Untuk mengatasi perut kembung dapat dilakukan dengan memasukkan
simetikon.
d. Kerusakan hati
Kerusakan hati dapat di sebabkan oleh keracunan obat atau bahan kimia
yang dapat berupah kerusakan umum, oleh kolestatik tanpa perangan dan
kerusakan yang terjadi, fungsi hati mungkin tidak dapat kembali normal.
e. Demam
f. Sakit kepala
A. Melalui Mulut
Jika racun masuk kedalam tubuh manusia melalui mulut, maka tindakan
dalam menangani racun yang telah masuk kedalam tubuh ialah mengurangi
8
1. Merangsang muntah
tidak digunakan.
2. Pemberian antidot
3. Membersihkan usus
tidak digunakan dalam usaha membersihkan usus karena akan teradsorpsi oleh
karbon sehingga menjadi tidak aktif. Laksan yang berupa minyak juga tidak
B. Melalui Hidung
9
1. Memindahkan penderita keracunan dari tempat atau ruangan yang tercemar
racun.
C. Kontaminasi Kulit
Jika kulit terkontaminasi atau terkena racun, segera disiram dengan air
digunakan sanagat menentukan kerusakan kulit yang terjadi, terutama jika terkena
racun yang bersifat korosif dan bahan-bahan atau racun yang merusak kulit.
D. Kontaminasi Mata
Mata yang terkontaminasi atau terkena bahan kimia harus di bilas atau
dialiri air selama 15 menit. Dapat juga digunakan gelas pencuci mata,yang airnya
sering diganti. Jangan sekali-kali diteteskan antidot senyawa kimia, karena panas
yang akan timbul dapat mengakibatkan kerusakan mata yang lebih parah.
pengobatan.
Absorpsi racun di tandai oleh masuknya racun dari tempat paparan menuju
jumlah racun yang mencapai sistem sirkulasi sistemik dalam bentuk tidak
berubah. Racun dapat terabsopsi umumnya apabila berada dalam bentuk terlarut
atau terdispersi molekuler. Jalur utama absopsi racun adalah saluran cerna, paru-
10
paru, dan kulit.Setelah racun mencapai sistemik, ia bersama darah akan di edarkan
ke seluruh tubuh. Dari sistem sirkulasi ia akan terdistribusi lebih jauh melewati
racun melalui ginjal, empedu, saluran pencernaan, dan jalur ekskresi lainnya
eliminasi yang paling penting adalah eliminasi melalui hati (reaksi metabolisme)
lainnya yaitu dapat mendasari toksisitas obat. Biasanya reaksi toksik merupakan
kelanjutan dari efek farmakodinamik karena itu, gejala toksik merupakan efek
hipnotik akan menimbulkan koma. Hal ini akan lebih cepat terjadi, pada manusia
hati dan ginjal dapat mengganggu secara tidak langsung dan memudahkan
terjadinya toksisitas.
(Reseptor/Tempat aksi)
11
2. Eliminasi dikeluarkan dari tubuh atau dimetabolisme terlebih dahuluh
sebelum diekskresikan.
Faktor intrisik racun merupakan faktor yang berasal dari racun itu sendiri.
Faktor-faktornya yaitu:
a. Faktor kimia
Ada banyak senyawa kimia, yang membedakan senyawa kimia yang satu
dengan yang lain adalah sifat kimia-fisika dan struktur kimianya. Contohnya
metanol dan etanol. Kedua senyawa ini sama turunan dari alkohol dan memiliki
sifat fisika dan kimia hampir sama salah satunya yaitu cairan tidak berwarna dan
mudah menguap,tetapi efek toksik yang dihasikan antara keduanya lebih toksik
Efek editif yakni pengaruh yang saling memperkuat akibat kombinasi dari
Efek sinergi yaitu suatu keadaan dimana pengaruh gabungan dari dua zat
kimia jauh lebih besar dari jumlah masing-masing efek bahan kimia.
12
Potensiasi yaitu apabilah suatu zat yang seharusnya tidak memiliki efek
toksik akan tetapi apabila zat ini ditambahkan pada zat kimia lain maka
Efek antagonis yakni apabila dua zat kimia yang diberikan bersamaan,
maka zat kimia yang satu akan melawan efek zat kimia yang lain.
b. Kondisi Pemejaan
Sub akut: Pemaparan berulang terhadap suatu bahan kimia untuk jangka
waktu 3 bulan.
13
WUJUD EFEK TOKSIK
W
JD
U
R
E
P
E
K
FU
B
H
A
T
S
K
ON
K
I
Toksisitas Fungsional
Disebabkan oleh efek farmakologi yang tidak diperlukan untuk mencapai aksi
yang diinginkan dari obat tsb. Diberikan pada dosis lazim/konvensional. Sifat
Contoh :
3. Perubahan suhu
14
Perubahan Biokimia
enzim dalam jalur metabolism. Penghentian obat àsegera timbal balik jika
Toksisitas Struktural
Perubahan nyata dalam struktur suatu organ, jaringan, atau sel àmenyangkut
Contoh :
R
E
T
I
T
K
A
F
S B
A
K
I
L
K
E
F
A
B
R
T A
I
L
S
O
N
A
K
T K
I
N
15
SIFAT TERBALIKKAN
Kadar racun habis membuat reseptor kembali seperti semula. Efek toksik
cepat kembali normal. Ketoksikan tergantung takaran dari kadar racun pada
reseptor
takaran kecil jangka panjang berarti sama dengan takaran besar jangka pendek
16
BAB III
KESIMPULAN
1. Zat racun yang masuk kedalam tubuh akan mengalami fase distribusi yang
Diare
Demam
Sakit kepala
Melalui mulut
Melalui hidung
Kontaminasi kulit
Kontaminasi mata
17
5. Adapun keracunan menurut proses terjadinya
Masalah pencernaan
Masalah kulit
lalu diedarkan bersama darah masuk melalui membran sel mengalami reaksi
Faktor kimia
Kondisi pemejaan
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Tim Penyusun KBBI. 2008. Kamus besar bahasa indonesia, Edisi Keempat.
Indonesia Press,jakarta.
Press
4. Medical, Mini Notes Team. 2019. Basic Pharmacology & Drug Notes.
19