Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSASAAN

1. Kasus
Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke rumah sakit jiwa dengan
alasan sulit tidur, tidak mau mandi sejak 1 bulan yang lalu. Menurut keluarga
klien, klien memiliki riwayat penyakit gaggal ginjal sejak 4 tahun yang lalu,
saat ini sedang menjalani hemodialisa sudah 3 tahun namun tidak kunjung
sembuh dan kadang klien mengatakan ingin mati saja. saat dilakukan
pengkajian didapatkan hasil afek tampak datar, klien tampak mengatakan
ingin mati, saat di ajak berbicara klien hanya mengangkat bahu sebagai
respon pada lawan bicara, tampak berperilaku pasif.

2. Analisa Data
DS:
a. Menurut keluarga klien memiliki riwayat penyakit gagal ginjal sejak 4
tahun yang lalu
b. Menurut keluarga saat ini sedang menjalani hemodialisa sudah 3 tahun
c. Klien dibawa dengan alasan sulit tidur dan tidak mau mandi sejak 1 bulan
yang lalu

DO:

a. Klien tampak mengungkapkan keputusasaan dengan cara mengatakan


ingin mati saja
b. Afek tampak datar
c. Saat di ajak bicara klien hanya mengangkat bahu sebagai respon pada
lawan bicara
d. Tampak berperilaku pasif

3. Diagnosis Keperawatan
Keputusasaan
4. Standar Asuhan Keperawatan

Tujuan Tindakan Keperawatan Strategi Pelaksanaan


Pasien: a. Diskusi tentang SP 1 Pasien: Assesmen
a. Mampu mengenal kejadian yang keputusasaan dan latihan berpikir
masalah membuat putus asa, positif melalui pemenuhan harapan
keputusasaannya perasaan/pikir/perilak dan makna hidup
b. Mampu u yang berubah 1. Bina hubungan saling percaya
memberdayakan b. Latihan berpikir a) Mengucapkan salam
diri dalam aktivitas positif melalui terapeutik, memperkenalkan
c. Mampu penemuan harapan diri, pangil pasien sesuai nama
mengguanakan dan makna hidup panggilan yang disukai
keluarga sebagai c. Latihan melakukan b) Menjelaskan tujuan interaksi:
sumber daya aktivitas untuk melatih pengendalian perasaan
menumbuhkan putus asa agar proses
harapan dan makna penyembuhan lebih cepat
hidup 2. Membuat kontrak (inform consent)
dua kali pertemuan latihan
pengendalian perasaan putus asa
3. Bantu pasien mengenal
keputusasaannya
a) Bantu pasien untuk
mengidentifikasi dan
menguraikan perasaan
sedih/kesendirian/keputusasaa
nnya
b) Bantu pasien mengenal
penyebab putus asa
c) Diskusikan perbedaan antara
perasaan dan pikiran klien
terhadap kondisinya dengan
kondisi real klien
d) Bantu pasien menyadari
perilaku akibat putus asa
e) Dukung klien untuk
mengungkapkan pengalaman
yang mendukung pikiran,
perasaan dan perilaku positif
4. Latih restrukturisasi pikiran
melalui latihan berpikir positif
dengan mengidentifikasi harapan
dan penemuan makna hidup
SP 2 Pasien: Evaluasi assesmen
keputusasaan, manfaat berpikir
positif, dan latihan melakukan
aktivitas untuk menumbuhkan
harapan dan makna hidup
1. Pertahankan rasa percaya pasien
a) Mengucap salam dan memberi
motivasi
b) Assesmen ulang keputusasaan
dan kemampuan melakukan
restrukturisasi pikiran
2. Membuat kontrak ulang: cara
mengatasi keputusasaan
3. Diskusikan aspek positif diri
sendiri, keluarga dan lingkungan
4. Diskusikan kemampuan positif diri
sendiri
5. Latih satu kemampuan positif
6. Tekankan bahwa kegiatan
melakukan kemampuan positif
berguna untuk menumbuhkan
harapan dan makna hidup
Keluarga mampu: a. Mendiskusikan SP 1 Keluarga: Penjelasan kondisi
a. Mengenal masalah kondisi pasien: pasien dan cara merawat
keputusasaan pada keputusasaan, 1. Bina hubungan saling percaya
anggota penyebab, proses a) Mengucapkan salam terapeutik,
keluarganya terjadi, tanda dan memperkenalkan diri
b. Merawat anggota gejala, akibat b) Menjelaskan tujuan interaksi:
keluarga yang b. Melatih keluarga menjelaskan keputusasaan
mengalami merawat pasien pasien dan cara merawat agar
keputusasaan dengan keputusasaan proses penyembuhan lebih
c. Memfollow up c. Melatih keluarga cepat
anggota keluarga melakukan follow up 2. Membuat kontak (inform consent)
yang mengalami dua kali pertemuan latihan cara
keputusasaan merawat pasien dengan
keputusasaan
3. Bantu keluarga mengenal putus asa
pada pasien:
a) Menjelaskan keputusasaan,
peyebab, proses terjadi, tanda
dan gejala, serta akibatnya
b) Menjelaskan cara merawat
pasien dengan putus asa:
menumbuhkan harapan positif
melalui restrukturisasi pikiran
melalui penemuan harapan dan
makna hidup serta melatih
kemampuan positif
c) Sertakan keluarga saat melatih
restrukturisasi pikiran dan
latihan kemampuan positif
SP 2 Keluarga: Evaluasi peran
keluarga merawat pasien, cara
merawat dan follow up
1. Pertahankan rasa percaya keluarga
dengan mengucapkan salam,
menanyakan peran keluarga
merawat pasien & kondisi pasien
2. Membuat kontrak ulang: latihan
lanjutan cara merawat dan follow
up
3. Menyertakan keluarga saat melatih
pasien melatih kemampuan positif
4. Diskusikan dengan keluarga follow
up dan kondisi pasien yang perlu di
rujuk (muncul ide bunuh diri atau
perilaku pengabaian diri) dan cara
merujuk pasien

Anda mungkin juga menyukai