Dalam perencanaan audit terdapat risiko yang perlu dipahami yaitu acceptable audit risk dan
inheren risk.
acceptable audit risk adalah tingkat risiko yang auditor akan terima jika dalam laporan keuangan
yang telah diaudit (masih) terdapat salah saji material. Jika tingkat risiko yang akan diterima rendah
maka bermakna bahwa auditor menyakinkan bahwa tidak terdapat salah saji material. Untuk itu
bukti yang dikumpulkan akan ditambah.
Inheren risk adalah tingkat risiko yang melekat suatu akun sebelum mempertimbangkan efektivitas
pengendalian internal. Misalnya akun piutang yang cukup besar kepada pihak terafiliasi sehingga
dapat dinilai tinggi.
Perencaan audit pertama kali terdapat 4 hal:
1. Auditor memutuskan menerima atau melanjutkan klien yang sedang diberikan jasa, penting
diputuskan sebelum mengeluarkan biaya dan waktu.
2. Auditor mengidentifikasi kebutuhan jasa audit
3. Auditor memiliki kesepahaman cakupan tugas dan dituangkan dalam perjanjian kerja sama
antara Auditor dan Klien
4. Auditor mengembangkan strategy termasuk memilih staff dan tenaga ahli