Anda di halaman 1dari 4

Nama:Lusiana

NPM: 1913032034

Kelas: B (genap)

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Silakan Anda analisis penggunaan tanda baca dalam teks berikut. Jika terdapat
kesalahan, silakan jelaskan kesalahan tersebut, kemudian diperbaiki.

Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut sampai
kematian. Virus ini bisa menyerang siapa saja baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu
hamil maupun ibu menyusui. Infeksi virus Corona atau COVID 19 bisa menyebabkan
penderitanya mengalami gejala flu seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan dan sakit
kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak
bahkan berdarah, sesak napas dan nyeri dada. Namun secara umum ada tiga gejala umum yang
bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona yaitu:

•Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius)

•Batuk

•Sesak Napas

Menurut penelitian gejala COVID 19 muncul dalam waktu dua hari sampai dua minggu setelah
terpapar virus Corona. Bila mengalami gejala infeksi virus Corona seperti yang disebutkan di
atas segeralah ke dokter atau rumah sakit. Namun, jika terpapar virus Corona dan tidak
mengalami gejala apa pun tidak perlu pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri, cukup
tinggal di rumah selama empat belas dan membatasi kontak dengan orang lain.
Koreksi

1. tenggorokan dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat,
Seharusnya setelah kata tenggorokan ada tanda baca koma (,) karena tanda baca koma
dipakai untuk memisahkan kalimat majemuk setara yang satu dengan kalimat majemuk
berikutnya
tenggorokan, dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, (Benar)

2. kepala; atau gejala penyakit infeksi


Seharusnya tanda baca titik koma (;) dihilangkan, karena (;) dipakai untuk memisahkan
kalimat yang setara dalam satu kalimat majemuk sebagai pengganti kata hubung, dan
sudah ada kata atau sebagai pembeda jadi tanda (;) dihilangkan.

kepala atau gejala penyakit infeksi (Benar)

3. seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan dan sakit kepala; atau gejala penyakit
infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak
napas dan nyeri dada.

Seharusnya setelah kata seperti ada tanda baca titik dua (:), karena setelahnya diikuti
pemerincian atau penjelasan.

seperti: demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan dan sakit kepala; atau gejala penyakit
infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak
napas dan nyeri dada.(Benar)
4. sesak napas dan nyeri dada
Seharusnya setelah kata sesak napas ada tanda baca koma (,) karena tanda baca koma
dipakai untuk memisahkan kalimat majemuk setara yang satu dengan kalimat majemuk
berikutnya
sesak napas, dan nyeri dada (Benar)

5. Namun secara umum


Seharusnya setelah kata namun ada tanda koma
Namun, secara umum (Benar)

Sehingga hasil analisis saya adalah sebagai berikut

Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut sampai
kematian. Virus ini bisa menyerang siapa saja baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu
hamil maupun ibu menyusui. Infeksi virus Corona atau COVID 19 bisa menyebabkan
penderitanya mengalami gejala flu seperti: demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit
kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak
bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Namun, secara umum ada tiga gejala umum yang
bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona yaitu:

•Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius)

•Batuk

•Sesak Napas

Menurut penelitian gejala COVID 19 muncul dalam waktu dua hari sampai dua minggu setelah
terpapar virus Corona. Bila mengalami gejala infeksi virus Corona seperti yang disebutkan di
atas segeralah ke dokter atau rumah sakit. Namun, jika terpapar virus Corona dan tidak
mengalami gejala apa pun tidak perlu pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri, cukup
tinggal di rumah selama empat belas dan membatasi kontak dengan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai