Laporan Praktikum Kosmetologi Sediaan Masker Peel Off
Laporan Praktikum Kosmetologi Sediaan Masker Peel Off
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Praktikum Kosmetologi pada Semester 6 Program Studi
Farmasi Angkatan 2013
OLEH
KELOMPOK 2 D
Agustin Medika 1113102000069
Aulia Wardahani E. 1113102000054
Puspa Novadianti S. 1113102000028
Ramaza Rizka 1113102000076
KELAS BD
I. Latar Belakang
Jeruk merupakan buah tropis yang kaya akan manfaat.
Manfaatnya yaitu dapat meringankan sembelit, wasir dan kanker
kolon bisa dihindari. Jeruk juga kaya akan serat yang dapat
memperlancar proses pencernaan. Selain kaya gizi, zat kimia
terkandung seperti bioflanid, minyak atsiri limonen, asam sitrat,
linalin asetat dan fellandren dipercaya dapat menyembuhkan
penyakit batuk, menurunkan demam, dan membuat suara merdu
(Prahasta, 2010). Di bidang kosmetik, jeruk telah dimanfaatkan
sebagai ekstrak yang ditambahkan pada produk perawatan kulit dan
tubuh. Kandungan vitamin C dalam buah jeruk berkhasiat sebagai
antioksidan yang dapat melawan penuaan kulit seperti timbulnya flek
akibat penumpukan melanin. Mekanisme vitamin C sebagai
antioksidan yaitu dengan menginhibisi aktivitas tirosinase sehingga
menghambat pembentukan melanin (pigmen yang menentukan
warna kulit) (Anggraini, 2008).
Tidak dapat dipungkiri, kosmetika bagi masayarakat kini
termasuk ke dalam kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satu kosmetika yang banyak digunakan
oleh masyarakat ialah masker. Masker adalah kosmetik yang
dipergunakan pada tingkat terakhir dalam perawatan kulit wajah
tidak bermasalah. Penggunaannya dilakukan setelah massage,
dioleskan pada seluruh wajah kecuali alis, mata, bibir sehingga akan
tampak memakai topeng wajah. Masker juga termasuk kosmetik yang
bekerja secara mendalam (depth cleansing) karena dapat
mengangkat sel-sel tanduk yang sudah mati. Terdapat berbagai
macam masker, salah satunya yaitu masker peel off. Masker peel off
merupakan masker yang praktis penggunaannya, setelah kering
masker dapat langsung dilepas dan dapat menghilangkan kotoran
yang menempel pada kulit wajah.
Masker peel off banyak digunakan karena kepraktisannya.
Penggunaan ekstrak pada masker peel off menjadi hal yang lumrah
dilakukan. Ekstrak jeruk dapat digunakan pada masker peel off.
Selain membersihkan, masker pell off yang memiliki kandungan
ekstrak buah jeruk juga bersifat antiaging dan dapat memutihkan
kulit. Dengan demikian, pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan
masker peel off dengan tambahan ekstrak buah jeruk.
I Tanaman Jeruk
(Sumber: http://www.plantamor.com/index.php?plant=350)
B Deskripsi Tanaman
Jeruk memiliki berbagai kandungan gizi yang sangat tinggi, tidak hanya
vitamin C dalam 180 gr buah jeruk, juga terdapat nutrisi lainnya seperti protein,
kalori, dan serat yang sangat tinggi. Berikut data lengkap kandungan gizi dalam
sebuah jeruk, antara lain:
Gambar 2 Kandungan Gizi Buah Jeruk
(Sumber: NutritionFacts.com)
I. Kulit
A. Anatomi Kulit
a) Epidermis
Dari sudut kosmetik, epidermis merupakan bagian kulit yang
menarik karena kosmetik dipakai pada epidermis itu. Meskipun terdapat
beberapa jenis kosmetik yang digunakan sampai ke dermis, tetapi tetap
penampilan epidermis yang menjadi tujuan utama. Dengan adanya
kemajuan teknologi, dermis menjadi tujuan dalam kosmetik medik.
Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh,
yang paling tebal berukuran 1 milimeter, misalnya pada terlapak kaki dan
telapak tanggan, dan lapisan yang tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat
pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut. Sel-sel epidermis ini disebut
keratinosit.
1) Lapisan tanduk (stratum corneum) terdiri tas beberapa lapis sel yang
pipih, mati, tidak meiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme,
tidak berwarna, dan sangat sedikit mengadung air.
b) Dermis
Berbeda dengan epidermis yang tersusun oleh sel-sel dalam
berbagai bentuk dan keadaan, dermis terutama terdiri dari bahan dasar
serabut kalogen dan elastis, yang berada didalam substansi dasar yang
bersifat koloid dan terbuat dari gelatin mukopolisakarida, serabut kalogen
dapat mencapai 72 persen dari keseluruhan bobot kulit manusia bebas
lemak. Di dalam dermis terdapat adneksa-adnesksa seperti folikel rambut,
papila rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea, otot penegak rambut,
ujung pembuluh darah dan ujung saraf, juga sebagian serabut lemak yang
terdapat pada lapisan lemak kulit (subkutis/hipodermis).
B. Klasifikasi Kulit
Pada umumnya keadaan kulit dibagi menjadi 3 jenis yaitu kulit kering,
kulit normal, dan kulit berminyak. Kulit kering adalah kulit yang kadar airnya
kurang, kulit normal adalah kulit dengan kadar air yang tinggi dan kadar minyak
yang rendah sampai normal, sedangkan kulit berminyak adalah kulit dengan
kadar minyak dan air yang tinggi.
a.Ciri-ciri yang terlihat pada kulit kering: kulit kusam, bersisik, mulai tampak
kerutan-kerutan, dan pori-pori tidak terlihat.
b. Ciri-ciri yang terlihat pada kulit normal: kulit tampak segar dan cerah;
cukup tegang dan tekstur halus; pori-pori terlihat, tetapi tidak terlalu besar;
kadang terlihat berminyak di bagian dahi, dagu, serta hidung.
c.Ciri-ciri yang terlihat pada kulit berminyak: tekstur kulit kasar dan
berminyak; pori-pori besar; mudah kotor dan berjerawat.
II. Masker
A. Definisi Masker
Menurut KBBI, masker adalah sediaan yang berwujud cairan (atau
bahan lunak) yang dioleskan untuk membersihkan dan mengencangkan kulit,
terutama kulit wajah. Saat ini banyak sekali jenis masker yang diperjualbelikan,
ada yang berbentuk bubuk, krim dan gel, bahkan ada juga yang terbuat dari
kertas dan plastik. Masker buatan sendiri dari bahan-bahan alami seperti
buah, sayurdan telur juga dapat menjadi pilihan. Masker
dioleskan dengan bantuan kuas khusus untuk masker pada
seluruh wa jah, leher dan pundak dan dada bagian atas,kecuali
bagian mata dan bibir, karena bagian tersebut sangat sensitif.
Sambil menunggu masker mengering, oleskan eye-cream di
sekitar mata dan lip-conditioner di bibir. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari terjadinya kekeringan kulit di sekitar mata
dan bibir.
B. Jenis-Jenis Masker
Jenis-jenis masker menurut Harry (2000) yaitu sebagai
berikut.
1. Masker Serbuk
Masker serbuk merupakan bentuk masker yang
paling awal dan populer. Banyak produsen kosmetika baik
tradisional maupun modern yang memproduksi jenis
masker serbuk. Biasanya masker serbuk terbuat dari
bahan-bahan yang dihaluskan dan diambil kadar airnya.
Dipilih masker serbuk yang sesuai dengan jenis kulit. Cara
membuatnya adalah campurkan 1 sendok makan masker
serbuk dengan air mawar secukupnya, kemudian aduk
sampai rata dan oleskan pada wajah, leher, pundak dan
dada bagian atas dengan menggunakan kuas khusus untuk
masker yang halus. Arah pengolesan sebaiknya dari bawah
ke atas dan biarkan sampai mengering yaitu sekitar 15
menit. Pada saat mengangkat masker yang telah
mengering di bagian wajah, masker jangan langsung
diangkat dengan handuk, basahi dahulu bagian yang
tertutup masker hingga masker kembali basah, baru
diangkat dengan menggunakan waslap atau handuk yang
lembab hangat sampai bersih.
2. Masker Krim
Penggunaan masker krim sangat praktis dan
mudah. Saat ini telah tersedia masker krim untuk aneka
jenis kulit, yang dikemas dalam kemasan tube. Salah satu
keuntungan lain dari masker krim adalah dapat dipadukan
dari beberapa jenis bahan masker. Oleh karena itu masker
ini merupakan pilihan tepat bagi mereka yang memiliki
kulit kombinasi. Untuk daerah kering, gunakan masker
untuk kulit kering, sedangkan untuk daerah berminyak,
gunakan masker untuk kulit berminyak. Kenakan masker
krim pada wajah dan leher, tunggu hingga kering (15
hingga 20 menit) dan angkat dengan menggunakan
handuk yang lembab hangat.
3. Masker Gel
Masker gel juga termasuk salah satu masker yang
praktis, karena setelah kering masker tersebut dapat
langsung diangkat tanpa perlu dibilas. Masker gel biasa
dikenal dengan sebutan masker peel-off. Manfaat masker
gel antara lain dapat mengangkat kotoran dan sel kulit
mati sehingga kulit menjadi bersih dan terasa segar.
Masker gel juga dapat mengembalikan kesegaran dan
kelembutan kulit, bahkan dengan pemakaian yang teratur,
masker gel dapat mengurangi kerutan halus yang ada
pada kulit wajah. Cara kerja masker peel-off ini berbeda
dengan masker jenis lain. Ketika dilepaskan, biasanya
kotoran serta kulit ari yang telah mati akan ikut terangkat.
Fungsi masker peel-off sama dengan scrub cream/krim
pengelupas. Karena itu jika memilih menggunakan masker
peel-off sebaiknya tidak bersamaan pemakaiannya dengan
pengelupasan /peeling/scrubbing. Beri selang waktu
minimal 7 hari untuk melakukan keduanya. Jika tidak, kulit
akan mengalami pengelupasan dua kali dengan tenggang
waktu relatif singkat yang tidak cukup untuk melakukan
regenerasi. Akibatnya kulit justru akan tampak kusam dan
tidak berseri.
4. Masker Kertas atau Kain
Masker jenis kertas atau kain biasanya mengandung
bahan-bahan alami yang dapat meluruhkan sel-sel kulit
mati, membantu menyamarkan bercak atau noda hitam,
mengecilkan pori-pori, serta memperhalus kerutan di
wajah. Selain itu masker ini dapat merangsang
pertumbuhan sel kulit baru dan membuat kulit lebih
berseri. Masker kertas biasanya berbentuk lembaran
menyerupai wajah dengan beberapa lubang di bagian
mata, hidung dan mulut. Sedangkan masker kain berupa
gulungan kecil yang harus diuraikan.
C. Masker Peel Of
Kosmetika wajah yang umumnya digunakan tersedia dalam berbagai
bentuk sediaan, salah satunya dalam bentuk masker wajah peel off. Masker peel
off merupakan salah satu jenis sediaan masker yang praktis dan mudah saat
penggunaannya. Masker peel off terbuat dari bahan karet, seperti polivinil
alkohol atau damar vinil asetat. Masker peel off biasanya digunakan dalam
bentuk gel atau pasta, yang dioleskan ke kulit muka. Setelah alkohol yang
terkadung dalam masker menguap, terbentuklah lapisan film yang tipis dan
transparan pada kulit muka. Setelah berkontak selama 15 hingga 30 menit,
lapisan tersebut diangkat dari permukaan kulit dengan cara.
I. Ekstrak Jeruk
1. Nama Tanaman Citrus sinensis (L.) Osbeck
2. Organoleptis a. Bentuk : cairan/jus
b. Warna : kuning
c. Bau : khas
d. Rasa : asam-manis
3. Kelarutan Larut dalam air
4. Stabilitas dan Jus jeruk adalah bahan yang stabil. Di simpan di tempat
penyimpanan yang sejuk dan kering dan dalam wadah tertutup rapat
5. Khasiat a. Menghilangkan noda hitam
b. Jerawat dan bekas noda
c. Anti penuaan
d. Mengencangkan pori-pori
e. Menghapus kulit mati
f. Kulit bersinar
g. Mengatasi flek hitam
h. Mengatasi pori-pori kulit membesar
i. Melembabkan kulit
6. Fungsi Zat aktif
IV. Tween 80 (Martindale 36th edition p.1919; HOPE 6th edition p.550)
1. Rumus struktur
BAB IV
METODOLOGI PRAKTIKUM
I. Alat dan Bahan
A. Alat
1. Cawan porselen;
2. batang pengaduk;
3. mortar dan alu;
4. gelas beaker;
5. sudip;
6. penangas air;
7. neraca analitik.
B. Bahan
1. Jus jeruk;
2. PVA (polivinil alkohol);
3. tween 80;
4. nipagin;
5. nipasol;
6. etanol 96%;
7. trietanolamin;
8. aquadest.
B. PVA
12
= 100 x 30 gram = 3,6 gram
C. Propilen glikol
10
= 100 x 30 gram = 3 gram
D. Tween 80
1
= 100 x 30 gram = 0,3 gram
E. Nipagin
0,1
= 100 x 30 gram = 0,03 gram
F. Nipasol
0,08
= 100 x 30 gram = 0,024 gram
G. Etanol 96%
15
= 100 x 30 gram = 4,5 gram
H. Aquadest
= 30 g – (0,6+ 3,6+ 3+ 0,3+ 0,03+ 0,024+ 4,5) g
= 30 g – 12,054 g
= 17, 946 gram
2
Jumlah aquadest untuk medispersikan PVA: perbandingan 1:2 sehingga 1 x
3,6 gram = 7,2 gram. Oleh karena itu, aquadest dingin yang digunakan untuk
mendispersikan PVA adalah 7,2 gram.
I. Hasil
A. Konsentrasi PVA 12%
Uji Kelompok 1D Kelompok 2D
Uji Organoleptik Parameter Hasil Parameter Hasil
Warna Putih opaque Warna Putih kekuningan
Bau Mentimun Bau Lemon oil samar
segar
Bentuk Massa lengket Bentuk Massa lengket
semi solid semi solid
Tekstur Lebih kental, Tekstur Lebih kental,
lengket, lengket, lembut
lembut
Uji pH Sebelum Setelah Sebelum Setelah
penambaha penambahan penambah penambahan
n TEA TEA an TEA TEA
6 8 7 8 (2 tetes)
Uji Homogenitas Homogen Homogen
Uji Waktu 7 menit 11 menit
Kering
B. Konsentrasi PVA 9%
Uji Kelompok 3D Kelompok 4D
Uji Parameter Hasil Parameter Hasil
Organoleptik Warna Bening Warna Bening
hingga putih hingga putih
opaque opaque
Bau Mentimun Bau Lemon oil
segar.
Bentuk Massa Bentuk Massa
lengket semi lengket semi
solid solid
Tekstur Kental, Tekstur Kental,
lengket, lebih lengket, lebih
lembut lembut
Uji pH Sebelum Setelah Sebelum Setelah
penambaha penambahan penambaha penambahan
n TEA TEA n TEA TEA
7 8 (3 tetes) 5 8 (5 tetes)
Uji Homogen Homogen
Homogenitas
Uji Waktu 12 menit 6 menit
Kering
II. Pembahasan
Pada praktikum kosmetologi yang dilakukan pada Kamis, 31 Maret 2016 di
laboratorium penelitian 2 telah dibuat sediaan masker peel offi. Masker adalah salah
satu pembersih kulit wajah yang efektif sebagai deep cleansing, yaitu membersihkan
kotoran yang menempel pada lapisan kulit yang lebih dalam, mengurangi iritasi kulit,
memperbaiki pori-pori kulit, mengangkat sel-sel kulit yang telah mati, membersihkan
sisa-sisa kelebihan lemak pada permukaan kulit, memberikan kenyamanan pada kulit,
menghaluskan lapisan luar kulit, dan memberi nutrisi sehingga kulit terlihat cerah
(Vieira, 2009).
Masker peel off merupakan masker gel, termasuk salah satu masker yang
praktis karena setelah kering masker tersebut dapat langsung diangkat dari permukaan
wajah tanpa perlu dibilas. Cara kerja masker peel off adalah masker dilepaskan dari
permukaan wajah sehingga kotoran dan sisa metabolisme yang terlarut akan ikut
menguap sehingga terjadi penurunan suhu pada kulit dan disaat bersamaan zat-zat gizi
yang dikandung di dalam masker dapat masuk ke dalam lapisan kulit saat masker
digunakan. Fungsi masker peel off sama dengan scrub cream sehingga dalam
penggunaan masker peel off dan scrub cream tidak dilakukan secara bersamaan, yaitu
dengan adanya selang waktu minimal 7 hari untuk melakukan keduanya. Hal ini dapat
menyebabkan pengelupasan dua kali dengan tenggang waktu relatif singkat yang tidak
cukup untuk melakukan regenerasi sel kulit sehingga kulit akan tampak kusam dan
tidak berseri (Harry, 2000).
Pada praktikum kali ini dibuat masker peel off menggunakan sistem basis
vinil, yaitu PVA sebagai pembentuk film dengan dua konsentrasi yang berbeda, yaitu
12% dan 9%, propilen glikol sebagai humektan untuk mencegah kekeringan pada
sediaan utamanya didalam wadah dan juga dapat digunakan sebagai pelarut nipagin dan
nipasol dimana efikasi pada kedua pengawet tersebut dapat meningkat dengan adanya
propilen glikol pada konsentrasi 2-5%, tween 80 sebagai surfaktan anionik, nipagin dan
nipasol sebagai pengawet (antimikroba), kombinasi ini juga diperlukan agar aktivitas
antimikroba dari kedua komponen menjadi lebih optimal selain akibat adanya
surfaktan, etanol 95% untuk mempercepat waktu pengeringan atau penguapan pada saat
sediaan digunakan selain juga dapat digunakan sebagai pelarut, TEA sebagai peng-
adjust pH, membentuk gel, dan juga dapat dijadikan sebagai surfaktan kedua, serta
aquades sebagai pelarut (Rowe et al., 2009).
Ekstrak yang digunakan adalah mentimun dan jeruk segar, yang dimana
tanaman ini tidak hanya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, namun juga untuk
kecantikan. Mentimun dapat mencerahkan dan melembabkan kulit karena mengandung
vitamin E dan jeruk dapat menghilangkan bekas jerawat serta mencerahkan kulit secara
alami karena mengandung vitamin C dan berfungsi sebagai antioksidan yang dapat
menangkal radikal bebas (Akhtar, 2011).
Pada sediaan masker peel off dengan konsentrasi PVA 12%, tekstur yang
dihasilkan sangat kental atau lebih kental jika dibandingkan dengan sediaan yang dibuat
dengan konsentrasi PVA 9%. Hal ini dikarenakan PVA merupakan basis pembentuk
film sehingga semakin tinggi konsentrasi dari PVA, maka sediaan yang dihasilkan akan
memiliki viskositas yang lebih tinggi. Selain itu, propilen glikol juga dapat
meningkatkan viskositas sediaan karena mampu mengikat air sehingga terjadinya
peningkatan ukuran unit molekul yang menyebabkan adanya tahanan untuk mengalir
dan menyebar (Martin et al., 1993).
Pengujian pH dilakukan untuk mengetahui pH dari sediaan yang dibuat
dengan menggunakan indikator pH universal. Uji pH dilakukan sebelum sediaan
ditambahkan TEA dan sesudah sediaan ditambahkan TEA. Untuk pH seluruh sediaan
sebelum ditambahkan TEA memiliki pH yang berbeda-beda, yaitu pada ekstrak
mentimun dengan PVA 9% adalah 7, pada ekstrak mentimun dengan PVA 12% adalah
6, pada ekstrak jeruk dengan PVA 9% adalah 5, dan pada ekstrak jeruk dengan PVA
12% adalah 7. Hasil yang berbeda antar sediaan ini diakibatkan konsentrasi PVA yang
digunakan juga berbeda. Sedangkan setelah ditambahkan TEA, pada seluruh sediaan
memiliki pH yang sama, yaitu 8. Penambahan TEA pada seluruh sediaan tidak dalam
jumlah yang sama, namun tidak memiliki pengaruh terhadap pH yang dihasilkan. Hal
ini disebabkan TEA hanya berfungsi sebagai pendapar (peng-adjust pH). Namun,
seharusnya pH sediaan yang dihasilkan harus sesuai dengan range pH kulit, yaitu 4,5 –
6,5 karena hal ini dapat berpengaruh pada efek yang akan dirasakan saat masker peel
off diaplikasikan di wajah. Jika pH terlalu asam maka dapat menimbulkan iritasi pada
kulit, sedangkan jika pH terlalu basa maka dapat mengakibatkan kulit menjadi kering
(Djajadisastra, 2004).
Berikut dokumentasi uji pH sebelum dan sesudah ditambah pH yang
dilakukan.
Uji pH (Kelompok 2D) Keterangan
I. Kesimpulan
Pada praktikum yang dilakukan di Lab Penelitian 2 FKIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta hari Kamis tanggal 31 Maret 2016, dibuat
sediaan sediaan masker peel off dengan 2 macam konsentrasi PVA (9
dan 12%) serta 2 macam ekstrak (ekstrak buah jeruk dan mentimum)
pada masing-masing konsentrasi. Didapatkan sediaan yang cukup
baik dengan hasil evaluasi yaitu massa kental dengan warna
kehijauan (ekstrak timun) dan kuning pucat (ekstrak buah jeruk),
homogen, waktu kering 6 hingga 12 menit, dan pH 8. Sediaan yang
basa menyebabkan kulit menjadi kering. Perbedaan konsentrasi PVA
yang digunakan berpengaruh terhadap sediaan jadi yaitu sediaan
dengan konsentrasi PVA 12% lebih kental daripada PVA 9%.
II. Saran
A. Kepada praktikan agar memastikan suhu yang digunakan pada
saat praktikum sesuai dengan prosedur agar menghasilkan
sediaan yang optimal.
B. Agar dilakukan optimasi persentase formula yang digunakan
agar menimbulkan efek yang menyenangkan pada konsumen
dan tujuan dibuatnya sediaan kosmetika tercapai.
C. Agar dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek yang dapat
ditimbulkan oleh masker dan memperluas cakupan evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA