Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENDIDIKAN KONSERVASI

Disusun oleh:

Muhammad Rizqi Alvian

5202419028

PROGAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas segalarizki yang Allah swt berikan pada kita, atas rahmat-
Nya, Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya dan dalam keadaan
tidak kurang suatu apapun.

Dalam pengerjaan makalah ini penulis menyampaikan terimakasih atas segala


bantuan yang telah diberikan. Penulis menyampaikan terimakasih kepada Allah swt yang
telah memberikan rizki dan rahmat-Nya kepada kita dan Dosen Drs. Said Sunardiyo, M.
T. Sebagai pengampu mata kuliah Pendidikan Konservasi.

Semoga isi makalah ini dapat menambah ilmu bagi pembaca dan dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya dan dalam pengerjaan makalah ini tidak lepas dari
kesalahan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Jepara, Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................1

KATA PENGANTAR.......................................................2

DAFTAR ISI.................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...................................................4

1.1 Latar Belakang.....................................................................4


1.2 Rumusan Masalah................................................................4
1.2 Tujuan Penulisan..................................................................4

BAB II PEMBAHASAN....................................................5

2.1 Definisi Bencana Alam..........................................................5

2.2 Klasifikasi Bencana Alam......................................................5

2.3 Macam Macam Bencana Alam..............................................6

2.4 Dampak Bencana Alam........................................................14

BAB III PENUTUP.........................................................15

3.1 Kesimpulan...........................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Sayangnya kejadian


pun terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan
sering tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga
segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan
termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda
dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam
arti mudah difahami dan mudah diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja
harta yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah – masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1.   Apa devinis bencana alam itu ?
2.   Apa itu bencana alam ?
3.   Apa saja macam – macam bencana alam di sekitar kita dan cara mengatasinya ?
4.   Apa saja dampak yang terjadi akibat bencana alam itu ?

1.3  Tujuan Penulisan


1.   Menjelaskan devinisi bencana alam.
2.   Menjelaskan klasifikasi benacana alama.
3.   Menjelaskan macam macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara mengatasinya.
4.   Menjelaskan dampak yang terjadi akibat bencana alam.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Definisi Bencana Alam


Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa
fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena
ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga
menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh gejala
alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi
pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan
segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya
sebagai bencana.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau
menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan
pernyataan: “bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan”.
Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di
daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak
berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah “alam” juga ditentang karena peristiwa
tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya
potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran,
yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang
berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta
memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi
dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap
bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan
sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani
tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan
bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap
bencana yang cukup.

2.2    Klasifikasi Bencana alam


Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Bencana alam geologis
Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi (gaya
endogen). Yang termasuk dalam bencana alam geologis adalah gempa bumi, letusan
gunung berapi, dan tsunami.

5
2. Bencana alam klimatologis
Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor
angin dan hujan. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir, badai, banjir bandang,
angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan (bukan oleh manusia).
Gerakan tanah (longsor) termasuk juga bencana alam, walaupun pemicu utamanya adalah
faktor klimatologis (hujan), tetapi gejala awalnya dimulai dari kondisi geologis (jenis dan
karakteristik tanah serta batuan dan sebagainya).
3. Bencana alam ekstra-terestrial
Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa,
contoh : hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit mengenai
permukaan bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat bagi penduduk
bumi.

2.3    Macam-Macam Bencana Alam


1. Banjir
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi
dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah
yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena
jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman
banjir.
Jenis – Jenis Banjir
Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung
di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu ;
a. Banjir Sungai          : Terjadi karena air sungai meluap.
b. Banjir Danau          : Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
c. Banjir Laut Pasang  : Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.

Penyebab Terjadinya Banjir


Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut :
1.   Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
2.   Pendangkalan sungai,
3.   Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong
royong,
4.   Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
5.   Pembuatan tanggul yang kurang baik,
6.   Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.

6
Dampak Dari Banjir
1.   Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:
2.   Rusaknya areal pemukiman penduduk,
3.   Sulitnya mendapatkan air bersih, dan
4.   Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
5.   Rusaknya areal pertanian
6.   Timbulnya penyakit-penyakit
7.   Menghambat transportasi darat
Cara Mengantisipasi Banjir
Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya
adalah :
1. membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga
menyebabkan terjadinya banjir.
2.  mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
3. membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa)
sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
4. tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi
penyerapan air.
5. tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap
air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara
langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah
longsor.
6. membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-
tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak
masuk ke dalam daratan.

2. Pencemaran Lingkungan
           Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No
02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,energi,
dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi)
air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi:
1.      Pencemaran Air.
2.      Pencemaran Udara.
3.      Pencemaran Tanah.

7
Macam-macam Pencemaran Lingkungan
1) Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga
mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai
pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah
pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan
peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri
membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksinorganik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek
termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi
oksigen dalam air.

Adapun penyebab / faktor terjadinya pencemaran air adalah :


 Limbah Pertanian
Limbah pertanian mengandung polutan insektisida maupun pupuk organik.
Polutan tersebut dapat sampai ke air lingkungan melalui pengairan sawah, melalui hujan
yang jatuh pada daerah sekitar pertanian kemudian mengalir ke sungai atau danau di
sekitarnya.
 Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga terdiri atas limbah cair, limbah padat dan bahan pencemar
biologis. Limbah rumah tangga cair terdiri dari bahan organik seperti sayur, ikan, nasi,
minyak, lemak dan air buangan manusia. Limbah padat terdiri dari bahan anorganik
seperti plastik, aluminium dan botol. Sedangkan bahan pencemar biologis berupa bibit
penyakit, bakteri dan jamur.
 Limbah Industri
Pembuangan limbah industri (seperti Pb, Hg, dan Cd) di perairan akan menjadi
polutan yang berbahaya. Macam polutan yang dihasilkan oleh limbah industri antara lain:
polutan organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuih dan berwarna) dan polutan
yang mengandung asam belerang (berbau busuk) atau berupa suhu (air menjadi panas).
Selain itu limbah yang juga berbahaya adalah tumpahan minyak bumi ke perairan.
Penangkapan Ikan dengan Racun
Sebagian nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan) atau potas
(racun kimia) untuk menangkap ikan. Racun ini tidak hanya mematikan ikan tetapi juga
seluruh biota air laut. Kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan racun ini, akan
menyebabkan terjadinya pencemaran di lingkungan air dan menurunkan sumber daya
perairan.

8
2) Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan
manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi
cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan
Adapun penyebab dari pencemaran udara digolongkan menjadi dua, yaitu:
Faktor Internal
 Debu yang berterbangan akibat tiupan angin
 Debu yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi beserta gas-gas vulkanik
 Proses pembusukan sampah organik.
Faktor Eksternal
 Hasil pembakaran bahan bakar fosil
 Debu dari hasil kegiatan industry
 Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara.

3) Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan
kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia
dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun
di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepadamanusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Pencemaran tanah juga banyak diakibatkan oleh sampah-sampah organik,
anorganik, dan bahan-bahan kimia.Sampah organik dapat dihancurkan oleh jasad-jasad
renik menjadi mineral, gas dan air, sehingga terbentuklah humus melalui proses
dekomposisi. Sampah organik itu misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas dan kulit.
Sampah-sampah tersebut tergolong sampah yang mudah terurai. Namun, sampah organik
dapat menimbulkan berbagai macam pertumbuhan bibit penyakit dan bau tidak sedap.
Sedangkan sampah anorganik seperti botol, karet sintesis, pecahan kaca, kaleng besi,
aluminium, bahan sintetik seperti plastik yang sulit dan detergen yang bersifat non bio
degradable (secara alami sulit diuraikan). Sampah anorganik tersebut dapat menyebabkan
penurunan kualitas tanah dan mengganggu penyerapan air ke tanah. Kaleng bekas, botol,
dan ban bekas mampu menampung air ketika hujan, sehingga secara tidak langsung dapat

9
menjadi tempat sarangnya jentik-jentik nyamuk seperti jentik nyamuk penyebab demam
berdarah, chikungunya, dan malaria.
PENYEBAB TERJADINYA PENCEMARAN LINGKUNGAN
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh
tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan
seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah
adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa. Alam memiliki
kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses
pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro
organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak
mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan
untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT,
deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah
kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.

Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :


1.      Erosi dan curah hujan yang tinggi.
2.      Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
3.      Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
4.      Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat
penggunaan zat kimia pemberantas hama DDT. DDT digunakan oleh para petani untuk
mengusir dan membunuh hama yang menyerang lahan pertanian. DDT tidak hanya
berdampak pada hama namun juga binatang-binatang lain yang ada di sekitarnya dah
bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai makanan dari satu
hewan ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian seluruh hewan
yang ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada manusia. DDT
yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita akan
menjadi pusat polutan yang semakin hari akan terakumulasi hingga mengakibatkan efek
yang lebih menakutkan.
DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur
masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam
pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua
populasi.Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan
kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Paparan kronis (terus-
menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan
terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan
kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada
keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf
otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan

10
ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan
yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata, dan ruam kulit untuk paparan
bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah
dapat menyebabkan kematian.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan
kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya
bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan
perubahanmetabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropodayang hidup di
lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies
primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau
tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk
kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan
bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk
penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti
konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya
tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan
dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan
lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang
panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.
Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai
makanan, jaring-jaring makanan dan lairan energi menjadiberubah. Akibatnya,
keseimbangan lingkngan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia menjadi
terganggu.
Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan kesuburan
tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini
juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinya hujan asam.

PENANGANAN DAN PENANGGULANGAN PENCEMARAN LINGKUNGAN


 Remediasi :
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih
mudah, terdiri dari pembersihan,venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian
dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari
zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian

11
zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan
keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan
off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
 Bioremediasi :
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbon dioksida dan air).
 Pengurangan pemakaian CFC
Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus
tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC
yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat
mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan
global.

3. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari yang
tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Gempa dengan skala tinggi
dapat membuat luluhlantak apa-apa yang ada di permukaan bumi. Rumah, gedung,
menara, jalan, jembatan, taman, landmark, dan lain sebagainya bisa hancur rata dengan
tanah jika terkena gempa bumi yang besar.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh
tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian
membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat
ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akǍan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut.
Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional
dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi
lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari
600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam
gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan
gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya
massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika.
Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke
dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky
Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal
ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan
pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga
seismisitas terinduksi

12
Mengantisipasi Gempa Bumi
Antisipasi yang harus dilakukan bagi masyarakat luas adalah apa dan bagaimana cara
menghadapi kejadian gempa, pada saat dan sesudah gempa terjadi. Beberapa saran dalam
menghadapi kejadian gempa adalah sebagai berikut:
Sebelum terjadi gempa
 Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat di mana pun
kita berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-waktu.
 Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak tergantung.
 Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar terhindar dari
bahaya kebakaran.
Saat terjadi gempa
 Jika berada di dalam ruangan: diamlah sejenak, jangan panik dan segeralah keluar
dari bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di bawah meja atau di dekat
pintu. Jauhi tempat-tempat yang mungkin mengakibatkan luka seperti kaca, pipa
gas atau benda-benda tergantung yang mungkin akan jatuh menimpa..
 Jika berada di luar rumah: tinggallah atau carilah tempat yang bebas dari
bangunan-bangunan, pohon atau dinding. Jangan memasuki bangunan meskipun
getaran gempa sudah berhenti karena tidak mustahil runtuhan bangunan masih
dapat terjadi.
 Jika berada di tengah keramaian: janganlah turut berdesak-desakan mencari jalan
keluar, meskipun orang-orang yang panik mempunyai keinginan yang sama.
Carilah tempat yang tidak akan kejatuhan runtuhan.
 Jika berada dalam bangunan tinggi: secepatnya mencari perlindungan di bawah
meja dan jauhilah jendela atau dinding luar bangunan. Tetaplah berada di lantai di
mana kamu berada ketika gempa terjadi, dan jangan gunakan elevator atau lift
yang ada.
 Jika sedang mengendarai kendaraan: hentikan kendaraan kamu dan tetaplah
berada di dalam mobil dan pinggirkanlah mobil kamu. Jangan berhenti di atas
jembatan, atau di bawah jalan layang. Jika gempa sudah berhenti, janganlah
langsung melintasi jalan layang atau jembatan yang membentang, sebelum
dipastikan kondisinya aman.

13
Setelah terjadi gempa
 Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau
bahan-bahan yang merusak kaki.
 Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan segera.
 Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika tercium bau gas
usahakan segera menutup sumbernya dan jangan sekali-kali menyalakan api dan
merokok.
 Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.
 Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya disiarkan oleh
pemerintah, bila hal ini memungkinkan.
 Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan. Dan
berdoa agar terhindar dari bencana yang lebih parah.

2.4   Dampak Bencana Alam


Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau
menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan
pernyataan: “bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan”.
Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di
daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak
berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah “alam” juga ditentang karena peristiwa
tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya
potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran,
yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang
berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia. Namun demikian pada daerah yang
memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki
kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang
hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana
(disaster resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem
dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-
tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana
dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana
yang cukup.
Bencana berarti juga terhambatnya laju pembangunan. Berbagai hasil
pembangunan ikut menjadi korban sehingga perlu adanya proses membangun ulang.
Kehidupan sehari-hari juga menjadi tersendat-sendat. Siswa yang hampir menempuh
ujian terpaksa berhenti bersekolah. Kenyataan seperti ini berarti pula muncul
kemungkinan kegagalan di masa mendatang. Pemenuhan kebutuhan seharihari juga
menjadi sulit padahal penggantinya juga tidak bisa diharapkan segera ada.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa
fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena
ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga
menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau
menghindari bencana dan daya tahan mereka.
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.      Bencana alam geologis
2.      Bencana alam klimatologis
3.      Bencana alam ekstra-terestrial
Sedangkan  macam- macam bencana alam yang ada di sekitar kita adalah sebagai berikut:
1.      Pemanasan Global
2.      Gempa bumi
3.      Gunung meletus
4.      Kebakaran liar
5.      Banjir
6.      Tsunami
7.      Bencana alam terkait cuaca
8.      Tornado
9.      Kemarau
Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari
kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor
besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Jeremia Christoper. 2017.Bencana Alam.Makalah. Dikutip dari


http://jasorens.blogspot.com/2017/06/makalah-bencana-alam.html. 14 Juni.

15

Anda mungkin juga menyukai